7. Transparan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan prinsip keterbukaan
yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah.
8. Bertanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan perwujudan
kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 9.
Keadilan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanannya dan atau keseimbangan distribusi hak dan
kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif. 10.
Kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional.
11. Manfaat untuk masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah bahwa
keuangan daerah diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Berbagai penelitian telah dilakukan dalam melihat menganalisis penyajian laporan keuangan SKPD, aksesibilitas laporan keuangan SKPD terhadap transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan SKPD. Beberapa hasil penelitian terdahulu adalah Steccolini, 2002 meneliti tentang hubungan penyajian laporan tahunan
pemerintah daerah dengan akuntabilitas: apakah laporan tahunan tersebut merupakan medium untuk akuntabilitas. Sampel penelitiannya adalah sejumlah pemerintah daerah
di Italia. Analisis dari hasil penelitiannya menyebutkan bahwa laporan tahunan nampaknya digunakan untuk pelaksanaan akuntabilitas kepada pengguna internal,
bahkan tidak jelas apakah laporan tersebut benar-benar dibaca atau tidak. Sementara itu, laporan tersebut tidak mempunyai peranan yang signifikan dalam
pengkomunikasian kepada pengguna eksternal, sehingga peranan laporan keuangan aktual dan derajat akuntabilitas di pemda-pemda di Italia perlu dipertanyakan.
Universitas Sumatera Utara
Mulyana, 2006 melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil penelitian menyebutkan bahwa penyajian neraca daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan
akuntabilitas keuangan daerah.
Iqbal, 2009 melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penyajian Neraca SKPD dan Aksesibilitas Laporan Keuangan SKPD terhadap Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan SKPD di Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara. Secara parsial dan simultan, Penyajian Neraca SKPD X1 dan Aksesibilitas Laporan
Keuangan X2, berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.
Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul
Variabel Hasil
Penelitian
1 Steccolini 2002
Pengaruh Penyajian Laporan Tahunan
Pemerintah Daerah terhadap
Akuntabilitas Laporan Tahunan
Pemerintah Daerah Variabel independen
adalah Penyajian Laporan Tahunan
Pemerintah Daerah, sedangkan variabel
dependennya adalah Akuntabilitas Laporan
Tahunan Pemerintah Daerah.
Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa
laporan tahunan nampaknya digunakan
untuk pelaksanaan akuntabilitas kepada
pengguna internal, bahkan tidak jelas
apakah laporan tersebut benar-benar dibaca atau
tidak. Sementara itu, laporan tersebut tidak
mempunyai peranan yang signifikan dalam
pengkomunikasian kepada pengguna
eksternal, sehingga peranan laporan
keuangan aktual dan derajat akuntabilitas di
pemda-pemda di Italia perlu dipertanyakan.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1
2 Budi
Mulyana 2006
Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan
terhadap Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Daerah. Variabel independennya
adalah Penyajian Neraca Daerah X1 dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan X2,
sedangkan variabel dependennya adalah
Transparansi dan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa
penyajian neraca daerah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap transparansi dan
akuntabilitas keuangan daerah.
Aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap transparansi
dan akuntabilitas keuangan daerah.
Penyajian neraca daerah dan aksesibilitas laporan
keuangan secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
transparansi dan akuntabilitas keuangan
daerah.
No Peneliti Judul
Variabel Hasil
Penelitian
3 Saufi Iqbal
Nasution 2009
Pengaruh Penyajian Neraca SKPD dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan
SKPD terhadap Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan SKPD di Pemerintahan
Propinsi Sumatera Utara.
Variabel independennya adalah Penyajian Neraca
SKPD X1 dan Aksesibilitas Laporan
Keuangan X2, sedangkan variabel
dependennya adalah Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Daerah Secara parsial dan
simultan, Penyajian Neraca SKPD X1 dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan X2,
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Transparansi dan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasikan sebagai masalah
penting Sumarni, 2006: 27. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah penyajian laporan keuangan SKPD, dan aksesibilitas laporan
keuangan SKPD. Sedangkan yang menjadi variabel dependennya adalah transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan SKPD.
Berdasarkan latar belakang, landasan teoriti, dan review peneliti terdahulu theoritical mapping, maka peneliti membuat kerangka konseptual penelitian sebagai
berikut:
Variabel Independen Bebas
Variabel Dependen Terikat
Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan SKPD Y
Aksesibilitas Laporan Keuangan SKPD X2
Penyajian Lap. Keu. SKPD X1
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
25
Universitas Sumatera Utara