Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep Model Teoritis Variabel Operasional

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “ Bagaimanakah fenomena situs facebook terhadap tingkat keterbukaan diri pada karyawan PT.Garuda Indonesia Jalan Mongonsidi Medan?”.

I.3 Pembatasan Masalah

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan di atas, berikut ini peneliti merumuskan pembatasan masalah penelitian. Adapun maksudnya agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah dan tidak terlalu luas, sehingga dapat dihindari salah pengertian tentang masalah penelitian. Maka pembatasan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Penelitian ini bersifat Deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 2. Fenomena situs Facebook dibatasi hanya terhadap tingkat keterbukaan diri. 3. Objek Penelitian adalah para karyawani PT.Garuda Indonesia Jalan Mongonsidi Medan. 4. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus 2009. Universitas Sumatera Utara

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.4.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui fitur apa saja yang disediakan situs jejaring sosial Facebook. 2. Untuk mengetahui fitur apa saja di situs facebook yang diakses oleh para karyawani PT.Garuda Indonesia Jalan Mongonsidi Medan yang menyangkut pada tingkat keterbukaan diri. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat efek antara situs jejaring sosial Facebook terhadap tingkat keterbukaan diri.

I.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan mahasiswa terhadap perkembangan teknologi komunikasi dan juga komunikasi antarpribadi. 3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, baik pengusaha internet maupun pengguna internet.

I.5 Kerangka Teori

Kerlinger menyebutkan, teori adalah himpunan konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala Universitas Sumatera Utara dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 1993: 6. Teori merupakan generalisasi yang menjelaskan pola-pola tetap, seperti perilaku komunikasi. Teori juga merupakan sebagai perangkat pernyataan yang menjelaskan suatu hubungan antara dua atau lebih fenomena komunikasi Bulaeng, 2004: 29. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet dan situs facebook, Komunikasi Antarpribadi, Teori Self-disclosure.

I.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suau pikiran, suatu makan, atau suatu pesan dianut secara sama Mulyana, 2005:41 Menurut Carl I Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas penstransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap Effendy, 2003:13 Universitas Sumatera Utara Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh sesorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk merubah sikap, pendapat, atatu perilaku baik langsung maupun tak langsung melalui media. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur, yaitu: - Komunikator - Pesan - Media - Komunikan - Efek Effendy, 2005:10 Dalam buku Ardianto 2004:7, Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa menjadi, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Ada beberapa bentuk komunikasi massa antara lain: televisi, radio, internet, majalah, koran, tabloid, buku dan Film. Nurudin, 2004: 2 Menurut Wright 1959, dalam Severin dan Tankard 2007:4, perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mugkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara. 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

1.5.2 Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi Lubis, 1997:42. Rogers, 1986 dalam Lubis 1997:42, mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”. Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas Nasution, 1990:6. Universitas Sumatera Utara Bell, 1979 dalam Nasution 1990:11, menyebutkan beberapa wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, yaitu: 1. Jaringan pengolahan data yang kelak memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah masing- masing. Pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah pemesan oleh toko empat berbelanja. 2. Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakainya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetakannya dalam sekejap mata. 3. Sistem teleks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklasifikasi, katalog segala macam produk dan sebagainya lewat layar televisi di rumah masing-masing. 4. Sistem faksimili yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik. 5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.

1.5.3 Internet dan situs Facebook

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer diseluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur telekomunikasi Akbar, 2005: 10. Selain itu, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Universitas Sumatera Utara Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras, alasan penggunaannya beraneka ragam, mulai sekedar untuk berkomunikasi hingga mengakses informasi dan data yang penting. Ardianto, 2004:141 Pada awalnya ada empat aplikasi utama pada internet yaitu e-mail, news, remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu world wide web www yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen- dokumen yang tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai dimuncul pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. www diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil di buat protipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai interface grafis didapat pada bulan Februari 1993 Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61. Komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi elektronik dunia maya daripada dunia nyata disebut dengan komunitas maya. Severin dan Tankard 2005: 447, menjelaskan bahwa komunitas maya saling berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis dan kelompok- kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua orang yang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama, dapat berkumpul untuk membicarakannya. Pada perkembangan selanjutnya, hadirnya situs-situs komunitas dapat dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi. Salah satunya adalah situs facebook. Masa keemasan facebook dimulai setelah pada 26 September 2006, jaringan sosial ini dibuka untuk siapa saja yang memiliki e-mail yang valid. Universitas Sumatera Utara Sampai September 2008, facebook tersedia pada lebih dari 20 bahasa. Yang menarik, facebook dilirik banyak perusahaan besar, seperti News Corp, Yahoo dan Google, tetapi Zuckerberg menyatakan, facebook tetap independen dan dia tidak menjual perusahaan yang mengandalkan iklan banner. Cara menggunakan facebook sangat mudah. Tinggal masuk ke situsnya yang beralamat di http:www.facebook.com, kemudian mendaftar dengan cara mengisi kolom-kolom informasi yang tersedia. Situs facebook juga dilengkapi dengan menu pencarian lebih user friendly, berdasarkan kota, tempat kerja, sekolah dan wilayah. Seperti di situs jaringan sosial yang lain, pada facebook terdapat feature add friends, send message dan update profile.

1.5.4 Komunikasi Antarpribadi

Dikutip oleh Liliweri 1991 : 12, Devito menjelaskan komunikasi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan telah diterima oleh orang lain atau sekelompok orang lain dengan efek dan efek umpan balik yang berlangsung. Untuk memperjelas pengertian komunikasi antarpribadi Devito memberikan beberapa ciri komunikasi antar pribadi : 1. Keterbukaan Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu, kedua-duanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing. 2. Empati Kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada orang lain. Universitas Sumatera Utara 3. Dukungan Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membnatu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang didambakan. 4. Rasa Positif Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan yang positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka yang menggangu jalinan interaksi. 5. Kesamaan Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan sebagainya.

1.5.5 Teori Self-disclosure

Menurut Devito 1997:231-232, teori self disclosure atau pembukaan diri merupakan proses mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan. Universitas Sumatera Utara Beberapa manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah sebgai berikut : 1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang 2. Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, maka orang tersebut akan menyukai diri kita, sehingga ia akan semakin membuka diri kepada kita. 3. Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat-sifat sebagai berikut : kompeten, terbuka, ekstrover, fleksibel, adaptif dan inteligen. 4. Membuka diri pada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain. 5. membuka diri berarti berarti bersikap realistis, maka di dalam pembukaan diri kita haruslah jujur, tulus, dan autentik. Teori Self Disclosure atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi fokus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan seterusnya. Josep Luft mengemukakan teori Self Disclosure berdasarkan pada modal interaksi model interaksi manusia yang di sebut Johari Window. Ada 4 ruang yakni terbuka, buta, tersembunyi, dan tidak dikenal. Universitas Sumatera Utara

I.6 Kerangka Konsep

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel Singarimbun, 1995:49. Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Nawawi, 2001:40. Adapun variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel situs facebook 2. Variabel tingkat keterbukaan diri

I.7 Model Teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut : Gambar 1 Model Teoritis

I.8 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yakni sebagai berikut: Variabel Bebas X Situs Facebook Variabel Terikat Y Tingkat keterbukaan diri Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Variabel Operasional Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas X Situs Facebook 1. Info data profil 2. Status Update 3. Wallpost 4. Message 5. Foto 6. Foto comment 7. Chatting Variabel Terikat Y Tingkat keterbukaan diri 1. Terbuka 2. Buta 3. Tersembunyi 4. Tidak dikenal Karakteristik responden 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Pekerjaanjabatan 4. Penghasilan 5. Status Perkawinan 6. Media Penggunaan 7. Frekuensi waktu penggunaan

I.9 Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

3 78 113

Twitter Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional tentang Fasilitas Twitter di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 45 125

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI MEDIA FACEBOOK DENGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI PADA Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Melalui Media Facebook Dengan Keterbukaan Diri Dalam Berkomunikasi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakar

0 4 9

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI MEDIA FACEBOOK DENGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI PADA Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Melalui Media Facebook Dengan Keterbukaan Diri Dalam Berkomunikasi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakar

0 3 15

HUBUNGAN SIKAP SISWA TERHADAP KONSELOR DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI DENGAN MINAT Hubungan Sikap Siswa Terhadap Konselor Dan Tingkat Keterbukaan Diri Dengan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling.

0 1 18

HUBUNGAN SIKAP SISWA TERHADAP KONSELOR DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI DENGAN MINAT Hubungan Sikap Siswa Terhadap Konselor Dan Tingkat Keterbukaan Diri Dengan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling.

0 0 19

Keterbukaan Diri Pada Anak Tunarungu Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook (Studi Kasus Pada Anak Tunarungu SMALB-B YPTB Malang).

0 1 2

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 14

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 24

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 16