2.2. Konsep Dukungan Sosial
2.2.1. Dukungan Sosial
Sarafino 1998, mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain, dimana
orang lain disini dapat diartikan sebagai individu perorangan atau kelompok. Hal tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di lingkungan menjadi
dukungan sosial atau tidak, tergantung pada sejauh mana individu merasakan hal tersebut sebagai dukungan sosial.
Sarason 1991, mengatakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita. Sarason berpendapat bahwa dukungan sosial itu selalu mencakup dua hal yaitu :
a. Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan persepsi individu terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu membutuhkan
bantuan pendekatan berdasarkan kuantitas. b. Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, berkaitan dengan
persepsi individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi pendekatan berdasarkan kualitas.
Dukungan sosial didefinisikan oleh Taylor 2009, sebagai transaksi interpersonal yang melibatkan satu atau lebih aspek-aspek yang terdiri dari perhatian
emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi, dan adanya penilaian atau penghargaan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial
Sarafino 1998 dan Taylor 2009, membagi dukungan sosial dalam empat
bentuk, yaitu :
a. Emosional Aspek ini melibatkan kekuatan jasmani dan keinginan untuk percaya pada orang
lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepadanya. Dukungan ini
mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Beberapa
hal yang termasuk interaksi yang mendukung adalah mendengarkan dengan penuh perhatian, merefleksikan pernyataan subjek, menawarkan simpati dan
menyakinkan kembali, membagi pengalaman pribadi dan menghindari konflik. b. Instrumental
Aspek ini meliputi penyediaan sarana untuk mempermudah atau menolong orang lain sebagai contohnya adalah peralatan, perlengkapan, dan sarana pendukung
lain dan termasuk didalamnya memberikan peluang waktu untuk memberikan bantuan langsung. Dukungan ini dikenal juga dengan istilah dukungan
pertolongan, dukungan nyata atau dukungan material. c. Informatif
Aspek ini berupa pemberian informasi untuk mengatasi masalah. Aspek informatif ini terdiri dari pemberian nasehat, pengarahan, dan keterangan lain
yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan, sehingga individu dapat
Universitas Sumatera Utara
mengatasi masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya.
d. Penilaian penghargaan Aspek ini terdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik,
perbandingan sosial, dan afirmasi persetujuan. Pemberian dukungan ini membantu individu untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya
dibandingkan dengan keadaan orang lain yang berfungsi untuk menambah penghargaan diri, membentuk kepercayaan diri dan kemampuan serta merasa
dihargai dan berguna saat individu mengalami tekanan. Dukungan sosial dalam bentuk penilaian yang positif dapat membantu individu dalam mengembangkan
kepribadian dan meningkatkan identitas diri. Dalam kaitannya dengan peran sebagai pemberi dukungan, Ife dalam Adi
2008, melihat bahwa salah satu peran dari pemberdaya masyarakat adalah untuk menyediakan dan mengembangkan dukungan terhadap warga yang mau terlibat
dalam struktur dan aktivitas komunitas tersebut. Dukungan itu sendiri tidak selalu bersifat ekstrinsik ataupun materil, tetapi dapat juga bersifat instrinsik seperti pujian,
penghargaan dalam bentuk kata-kata, ataupun sikap dan perilaku yang menunjukkan dukungan dari pelaku perubahan terhadap apa yang dilakukan oleh masyarakat.
Seperti menyediakan waktu bagi ibu-ibu balita bila mereka ingin berbicara dengannya guna membahas permasalahan yang mereka hadapi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Sumber-Sumber Dukungan Sosial