Kekerasan Tablet Friabilitas Evaluasi Tablet

Tabel 4. Hasil Evaluasi Tablet Asam Folat Formula Kekerasan kg Friabilitas Waktu Hancur menit Kadar Zat Berkhasiat KeragamanKandungan Kadar SBR F1 4,15±0.22 1,53 1,33±0,21 99,25±1,17 98,74±0,73 0,74 F2 4,60±0.28 1,13 2,16±0,28 99,15±0,23 100,07±0,92 0,92 F3 5,00±0,25 0,78 4,11±0,20 100,88±0,48 100,42±0,68 0,68 F4 6,10±0,40 0,71 5,57±0,20 101,40±1,54 102,38±0,20 0,20 F5 6,65±0,38 0,66 7,66±0,29 102,47±1,01 103,08±1,15 1,11 F6 6,08±0,72 0,79 5,36±1,15 104,27±0,27 103,68±1,12 1,08 Syarat 4-8 ≤ 0,8 15 95,0–115,0 85,0–115,0 ≤ 6,0 Keterangan: F1: Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 sebanyak 1 F2: Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 sebanyak 3 F3: Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 sebanyak 5 F4: Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 sebanyak 7 F5: Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 sebanyak 9 F6: Formula dengan penambahan Amilum manihot 10

4.2.1 Kekerasan Tablet

Dari tabel 4 dapat dilihat nilai kekerasan tablet dari masing-masing formula, dimana kekerasan tablet pada F1 adalah 4,15 kg; F2 sebesar 4,60 kg; F3 sebesar 5,00 kg; F4 sebesar 6,08 kg; F5 sebesar 6,68 kg; pada formula F6 sebesar 6,08 kg. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kekerasan tablet terus meningkat dari F1 sampai F5 sebanding dengan peningkatan konsentrasi bahan pengikat Pharmacoat 615 yang digunakan. Walaupun terjadi peningkatan kekerasan tetapi tetap berada dalam batas penerimaan. Hal ini disebabkan karena Pharmacoat 615 akan menambah gaya lekat kohesi antara partikel sehingga kerapatan granul-granul akan semakin tinggi, maka dengan tekanan kompressi yang sama atau konstan akan dihasilkan kekerasan tablet yang semakin tinggi. Universitas Sumatera Utara Pada formula F6 menggunakan bahan pengikat amilum manihot 10 kekerasan tablet juga berada dalam batas penerimaan yaitu antara 4–8 kg.

4.2.2 Friabilitas

Friabilitas memberi gambaran terhadap ketahanan tablet terhadap benturan mekanis dalam masa pengangkutan dan pada saat pengemasan. Nilai friabilitas yang besar menunjukkan kualitas tablet yang buruk. Menurut Voigt, R., 1994, friabilitas kehilangan bobot dari tablet yang diperbolehkan adalah ≤ 0,8. Dari tabel 4 diatas dapat dilihat friabilitas tablet adalah 0,66 sampai 1,53. Dalam formula F1 menggunakan pengikat Pharmacoat 615 terendah 1 memiliki friabilitas 1,53 dan dalam formula F5 menggunakan pengikat Pharmacoat 615 9 memiliki friabilitas 0,66. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada F1 dan F2 tidak memenuhi persyaratan friabilitas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya bahan pengikat untuk menjaga kekompakan massa tablet. Friabilitas berkaitan dengan kekerasan tablet, jika kekerasan tablet semakin kecil maka ikatan antara granul menjadi semakin longgar sehingga friabilitas tablet tersebut semakin besar. Sedangkan pada F6 sebagai pembanding menunjukkan friabilitas 0,79. Hal ini disebabkan oleh bahan pengikat amilum manihot yang digunakan dalam konsentrasi yang optimal 10. Kerenyahan tablet ini berkaitan erat dengan kekompakan dari tablet tersebut, jumlah cairan pengikat yang digunakan serta konsentrasi yang ditambahkan merupakan faktor utama yang berperan meningkatkan daya ikat granul. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Waktu Hancur

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Tablet Isoniazid Dengan Penggunaan Corn Starch®(Shin Dong Bang) Sebagai Bahan Pengikat Tablet Secara Granulasi Basah Dan Evaluasi Tablet

56 227 72

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN MENGGUNAKAN GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

0 4 21

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia L.) MENGGUNAKAN GUMMI ARABICUM SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SECARA GRANULASI BASAH.

0 7 20

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN MENGGUNAKAN KARBOKSIMETILSELULOSA NATRIUM SEBAGAI BAHAN PENGIKAT.

0 0 19

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN MENGGUNAKAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT.

0 0 18

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN MENGGUNAKAN GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT.

0 3 24

STUDI KEMAMPUAN PATI BIJI DURIAN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DALAM TABLET KETOPROFEN SECARA GRANULASI BASAH

0 1 9

PENGARUH PENGGUNAAN PATI BIJI CEMPEDAK (Arthocarpus champeden Lour) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET PARASETAMOL SECARA GRANULASI BASAH

0 1 15

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PATI KETAN DAN PATI KENTANG SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA PEMBUATAN TABLET SULFADIAZIN SECARA GRANULASI BASAH Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 86

ENAWAN SELANTORO PERBANDINGAN EFEKT1FITAS METILSELULOSA 200-250 Cp DAN POLIVINILPIRQUDON Km SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA PEMBUATAN TABLET PARASETAMOL SECARA GRANULASI BASAH

0 0 87