Sejarah Singkat Taman Sriwedari

1. Sejarah Singkat Taman Sriwedari

Nama Taman Sriwedari bagi masyarakat Solo dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi. Inilah taman buatan Keraton Kasunanan Surakarta yang masih utuh dan kini berfungsi sebagai taman hiburan remaja (THR) terpadu. Di THR Sriwedari ini berbagai acara digelar baik untuk anak-anak, dewasa, penggemar seni tradisional maupun modern.

Nama Sriwedari sendiri berasal dari dunia pewayangan, yaitu sebuah taman indah di kayangan yang dipindahkan ke dunia oleh Raja Arjuna Sasrabahu untuk memenuhi permintaan calon permaisurinya. Sesuai namanya Taman Sriwedari pada saat didirikan merupakan tempat sangat indah yang menjadi tempat favorit keluarga kerajaan untuk bercengkerama.

Taman Sriwedari didirikan pada tahun 1902 sehingga sekarang sudah berusia lebih dari satu abad. Pada zaman dahulu taman ini sekaligus merupakan kebun binatang mini yang berisi berbagai satwa kesayangan raja. Ada gajah, harimau, berbagai jenis monyet, rusa dan aneka macam burung. Pada salah satu bagian Taman Sriwedari dulu ada sebuah danau mini yang bisa digunakan untuk berperahu dan memancing ikan. Di tengah-tengah danau mini terdapat pulau kecil yang sering dipergunakan untuk bermain musik keroncong.

rakyat dan digunakan untuk kepentingan rakyat. Panorama taman yang ekslusif tersebut bisa dinikmati oleh siapa saja yang menginginkannya. Setiap hari libur Taman Sriwedari, terutama karena koleksi hewan-hewannya, sering menjadi tujuan wisata masyarakat di sekitarnya. Pada hari Minggu, taman ini ramai oleh keluarga-keluarga yang ingin bersantai sambil membahagiakan anak-anaknya ceria menyaksikan berbagai binatang di situ.

Dalam perkembangannya, taman ini kemudian dilengkapi dengan berbagai sarana hiburan untuk rakyat. Bagi para penggemar wayang orang, disediakan gedung wayang orang yang bisa menampung ratusan pengunjung. Dari gedung ini pada tahun 1970-an muncul seniman-seniman yang amat legendaris, tentunya di dunia wayang orang. Ada Rusman yang identik dengan Gatotkaca, Surono yang identik dengan Petruk, Listyorini yang amat luwes memerankan Arjuna atau Nanik Subroto yang kenes sebagai Srikandi.

Pada malam-malam tertentu, terutama malam Minggu atau malam libur lainnya diadakan pertunjukan wayang orang yang bisa menarik ratusan pengunjung. Mereka yang terpesona pertunjukan wayang orang di gedung WO Sriwedari tidak hanya masyarakat di Solo saja tetapi juga yang tinggal di daerah- daerah sekitarnya seperti Klaten, Karanganyar, Boyolali dan Sukoharjo. Begitu terkenalnya wayang orang di Taman Sriwedari sehingga salah satu adegannya, yaitu saat Gatotkaca gandrung (bercinta) dengan Pregiwa menjadi maskot taman

cinderamata khas bagi wisatawan yang berkunjung ke Solo. Taman Sriwedari tidak hanya digunakan untuk memenuhi kehausan masyarakat akan hiburan yang bersifat duniawi saja. Namun di taman ini juga digelar acara bersifat religius, yaitu Malem Selikuran pada setiap bulan puasa. Malem Selikuran ini mengambil Lailatul Qadar, yakni malam istimewa yang jatuh pada salah satu malam di bulan Ramadhan. Pada momen tersebut masyarakat melakukan ritual prihatin atau tirakat untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

2. Keadaan Taman Sriwedari Pada Masa Kini Bagaimana Sriwedari pada usianya yang ke-100 sekarang ini? Banyak yang berubah, baik isi maupun acara-acara yang digelar di dalamnya. Salah satu adalah dipindahkannya hewan-hewan pengisi taman tersebut ke Jurug, sebuah tempat di pinggir Bengawan Solo pada tahun 1980-an. Danau mini yang ada di tengah Taman Sriwedari kini juga tidak difungsikan menjadi taman air lagi. Pulau kecil yang ada di tengahnya kini beralih fungsi menjadi sebuah restoran komersial untuk berbagai acara resepsi. Gedung Wayang Orang Sriwedari masih berdiri megah sampai sekarang, pertunjukan wayang orang pun digelar rutin setiap malam sekali. Di bawah pepohonan yang rindang di sekitar gedung pada malam hari kerap digunakan bersantai masyarakat sambil menikmati wedang ronde atau sate yang terkenal itu.

tempat bermain anak-anak dan panggung pertunjukan musik dangdut. Di tempat bermain anak-anak ini berbagai alat permaian tersedia seperti bom-bom car, kereta mini, lautan balon dan sebagainya. Sedangkan di panggung pertunjukan musik setiap malam Minggu digelar pertunjukan dangdut dengan penyanyi- penyanyi top termasuk dari Ibukota Jakarta.

Pada kenyataannya taman bermain anak-anak dan panggung pertunjukan dangdut inilah yang membuat THR Sriwedari terlihat "hidup" setiap malam Minggu. Kehadiran para penyanyi dangdut top Jakarta memang bisa menjadi magnet berkumpulnya ratusan dangdut mania dari kota Solo dan sekitarnya.

Terlepas dari berbagai perubahan yang terjadi, Taman Sriwedari sekarang tetap menjadi salah satu tujuan wisata di Solo. Masyarakat masih banyak yang datang bercengkerama di situ, bernostalgia tentang keadaan taman ini yang pada zaman dulu merupakan taman bagi raja dan keluarga bangsawan lainnya.

Hiburan adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Pada umumnya hiburan dapat berupa musik, film, opera, drama, ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan di waktu senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan sebagai hiburan. Bagi orang tertentu yang memiliki sifat workaholic , bekerja adalah hiburan dibandingkan dengan berdiam diri.

Selain itu terdapat tempat-tempat hiburan atau klab malam (night club) sebagai tempat-tempat untuk melepas lelah, umumnya berupa rumah makan atau restoran yang dilengkapi hotel serta sarana hiburan seperti musik, karaoke, opera. Ada pula yang menyediakan permainan seperti bilyar hingga sarana perjudian. Bagi kalangan tertentu, permainan judi (gambling) dianggap sebagai hiburan atau sarana membuang sial. Selain itu, di beberapa negara ada juga klub-klub malam yang diperuntukkan untuk pertemuan keluarga yang tentunya berbeda dengan klub-klub malam pada umumnya.