Pengumpulan Data

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data menurut Moh. Nazir (1999:211) adalah “prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada

commit to user

dipecahkan”. Teknik pengumpulan data merupakan cara khusus yang dipergunakan

utnuk memperoleh data dalam penelitian. Untuk mendapatkan data yang objektif perlu diperhatikan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat pengumpul atau pengambil data. Dan untuk mengetahui baik buruknya suatu hasil research sebagian tergantung pada teknik pengumpulan datanya, akurat dan reliabel pekerjaan riset mempergunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, alat- alat serta kegiatan yang depenable yang dapat diandalkan.

Salah satu ciri penting penelitian kualitatif adalah penggunaan orang (peneliti) sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi atau pengamtan dan dokumentasi.

1. Wawancara Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik wawancara. Menurut Lexy J. Moleong (2004:186), “interview atau wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut ialah pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan dan situasi wawancara.

Pembagian jenis wawancara yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba dalam Lexy J. Moleong (2004:188-191) adalah :

a. Wawancara oleh Tim Panel

b. Wawancara Tertutup dan Terbuka

c. Wawancara Riwayat Secara Lisan

d. Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur

commit to user

lain sebagai berikut :

a. Wawancara oleh Tim Panel Wawancara oleh tim berarti wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang diwawancarai. Sedangkan wawancara panel adalah seorang pewawancara dapat saja memperhadapkan dua orang atau lebih yang diwawancarai sekaligus.

b. Wawancara Tertutup dan Terbuka Wawancara tertutup biasanya yang diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka diwawancarai. Sedangkan wawancara terbuka adalah wawancara yang mana pihak yang diwawancarai mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara tersebut.

c. Wawancara Riwayat Secara Lisan Wawancara ini dimaksudkan untuk mengungkapkan riwayat tertentu, pada jenis pihak yang diwawancarai bicara secara terus-menerus dan pewawancara sekali-kali mengajukan pertanyaan.

d. Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Untuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi dan ketat. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku. Responden biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas. Biasanya mereka memiliki pengetahuan dan mendalami situasi dan mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan.

Dalam penelitian ini pihak peneliti sebagai pewawancara menggunakan teknik wawancara terstruktur yang pokok-pokok pertanyaannya diatur secara terstruktur dibuat kerangka dan garis besarnya sebelum berada di lapangan.

commit to user

lebih mudah terarah.

2. Observasi atau Pengamatan Menurut Guba dan Lincoln dalam bukunya Lexy J. Moleong (2002:125), “teknik pengamatan didasarkan atas pengamatan secara langsung, memungkinkan

melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya”.

Observasi atau pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung. Pengalaman langsung merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran. Observasi juga memungkinkan bagi peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Selain itu, observasi memungkinkan peneliti untuk mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh.

Observasi atau pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap anti fenomena dan segi pengertian subjek. Pengamatan memungkinkan bagi peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan sebagai sumber data. Pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui uji bersama, baik dan pihak peneliti maupun pihak subjek.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pengamatan langsung dan tidak langsung.

3. Analisis Dokumen Dokumen yang digunakan dalam penelitian berfungsi sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimnafaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramal. Menurut Lexy J. Moleong (2004:217-219), dokumen ada dua macam yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis

commit to user

terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal. Data yang dikumpulkan melalui dokumentasi ini adalah data tentang :

a. Sejarah singkat berdirinya PMI Kota Surakarta

b. Struktur organisasi PMI Kota Surakarta

c. Daftar karyawan PMI Kota Surakarta

d. Foto-foto organisasi yang berkaitan dengan penelitian