Kisah dan Perilaku tercela Istri Nabi Luth As.

4. Kisah dan Perilaku tercela Istri Nabi Luth As.

Dalam kehidupan berumah tangga, seorang istri adalah pendamping suaminya. Suami sebagai pribadi dan pemimpin rumah tangga, banyak sekali terpengaruh oleh sikap istrinya pengaruh baik maupun buruk. Sebaliknya juga kehidupan dan sikap seorang istri banyak dipengaruhi oleh sikap dan cara hidup suaminya. Oleh karena itu, maka untuk kesejahter- aan dan kebahagiaan rumah tangga diperlukan adanya saling pengertian antara suami dan istri. Lebih-lebih mengenai soal- soal yang secara langsung menyangkut masalah keimanan dan keislaman. Tidak sedikit rumah tangga yang hancur berantakan karena tidak ada saling pengertian antara suami dan istri.

Dalam al-Qur’an ada contoh seorang istri yang harus diteladani dan seorang istri yang harus dijauhi. Yang harus diteladani ialah ketabahan dan kesetiaan istri nabi Ayyub as., pada waktu Nabi Ayyub ra., mengalami cobaan dari Allah Swt., yaitu berupa penyakit kulit, ke-

79 Akhlak Kurikulum 2013 79 Akhlak Kurikulum 2013

Salah satu kemesuman yang paling buruk adalah adat dan kebiasaan hidup mereka yaitu suka mengerjakan pekerjaan yang hina dina, seperti melepaskan syahwat antar laki-laki, se- dangkan terhadap perempuan mereka sedikitpun tidak tertarik.

Bertentangan dengan kebiasaan pada umumnya, dimana kaum laki-laki dengan segala ke- pandaian dan kekuatan memperebutkan wanita cantik untuk dijadikan istri, bagi kaum Nabi Luth As. yang mereka perebutkan sampai dengan menghabiskan harta dan rela tumpah darah ialah orang laki-laki terutama pemuda yangtampan dan ganteng untuk dijadikan teman hidup dan pelepas hawa nafsunya. Setiap ada pemuda yang lewat kampung mereka, pasti digoda dan diperebutkan kadang-kadang terjadi pertumpahan darah satu sama lain.

Dapat digambarkan bagaimana buruk dan celakanya nasib wanita di saat itu. Tidak ada orang suka menghiraukannya. Mereka terpaksa mengerjakan hal-hal yang tidak layak dengan sesama wanita untuk sekedar melampiaskan nafsu birahi mereka. Kerusakan masyarakat Sa- dum pada saat itu amat hebat dan merata di seluruh pelosok dan lapisan masyarakat.

Demikian kehidupan masyarakat Sadum puluhan tahun lamanya. Kejahatan dan keme- suman itu bukan semakin berkurang. Bahkan kejahatn dan kemesuman itu semakin menjadi- jadi keluar dari batas peri kemanusiaan sama sekali.

Akhirnya Allah Swt. menurunkan perintah kepada Nabi Luth As. dengan perantaraan wahyu-Nya. Perintah untuk membimbing kaum yang sesat kepada menyembah Allah Swt., menjauhi segala kejahatan dan kemesuman, menghentikan semua kemungkaran yang sudah menjadi tabiat dan adat mereka itu.

Ajaran dan peringatan Nabi Luth As. itu tidak dapat masuk dalam telinga dan hati mereka. Kejahatan dan kemesuman mereka lakukan terus, bahkan semakin hebat. Nabi Luth As. den- gan tabah tak bosan-bosannya memberikan nasehat-nasehat dan pengajaran kepada mereka dengan ancaman azab Allah Swt. Tetapi semua itu dianggap enteng malah mereka mengejek.

Akhirnya Nabi Luth As. berdoa ke hadirat Allah Swt., meminta agar kaumnya yang sesat ditunjuki. Dan kalau sudah nyata-nyata tidak akan dapat ditunjuki dan diajari sama sekali, Nabi Luth As. minta agar kepada mereka diturunkan ajaran yang tidak saja berupa nasehat dan kata-kata saja, tetapi dikirimkan azab yang pedih, agar dengan azab itu, mereka insaf kembali atau musnah sama sekali. Sebab tidak ada gunanya hidup mereka di muka bumi ini, selain dari menambah kerusakan dan kejahatan saja.

Doa Nabi Luth As. di dengar dan dikabulkan Allah Swt. dengan mengutus beberapa ma- laikat untuk menurunkan siksaan terhadap kaum Nabi Luth As. yang durhaka dan tak mau ditunjuki. Para malaikat itu turun dan singgah di rumah Nabi Ibrahim as berbentuk manusia.