B. Pembahasan
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas, untuk mengetahui apakah residual atau faktor
pengganggu berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov bila nilai probalitas signifikansi 0,05
maka distribusi datanya normal, dan sebaliknya jika besarnya nilai signifikansi 0,05 maka distribusinya tidak normal.
Tabel 3. Hasil uji Normalitas No
Variabel K-5
Asymp. Sig
Keterangan Distribusi
1 2
3 4
5 6
ROA Y MSDN X
1
BOPO X
2
CAR X
3
LDR X
4
OWNER X
5
1,005 1,273
1,250 0,711
1,222 1,079
0,332 0,116
0,692 0,140
0,163 0,317
P0,05 P0,05
P0,05 P0,05
P0,05 P0,05
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Sumber : Olah data SPSS
Melalui uji normalitas Kolmogorov-Smirnov pada tabel 3, diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai asymp signifikan diatas 0,05 hal ini
berarti bahwa seluruh variabel berdistribusi normal. 2. Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas Hasil pengujian multikolinearitas pada tabel 4 yang
menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak terjadi multikolinearitas pada variabel independen, karena besaran VIF Variant Inflation
Factor untuk semua variabel lebih kecil dari 5 Santoso,2001:357.
Tabel 4. Uji Multikolinearitas Variabel
VIF TOL
MSDN X1 2,233
0,448 CAR X2
1,032 0,969
BOPO X3 1,036
0,956 LDR X4
1,036 0,965
OWNER X5 2,208
0,453 Sumber : Olah data SPSS
Setelah dilihat dari tabel 4 diatas, maka dapat dikemukakan bahwa model estimasi yang digunakan adalah tidak terjadi
multiklonearitas. Ini dapat dilihat dari beberapa variabel diatas yang menunjukkan nilai VIF tidak melebihi 5 Santoso, 2001:357.
b. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi yang menggunakn Durbin Watson dapat
dilihat pada tabel 5 yang menunjukkan tidak terjadi gejala autokorelasi pada variabel dependen, karena nilai DW sebesar 1,920 berada
dibawah +2 Singgih Santoso, 2001 : 61.
Tabel 5. Uji Autokorelasi
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std Error the Estimate
Durbin- Watson
1 0,668
0,447 0,417
2,1643 1, 920
Sumber : Olah data SPSS
c. Uji Heterokedastisitas Tujuan dari uji heterokedastisitas adalah untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan uraian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika
uraian dari residual antara pengamatan satu dengan pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Untuk mendeteksi
adanya gejala heterokedastisitas maka salah satu cara yang digunakan adalah dengan metode park test menurut Santoso:2002:75.
Tabel 6. Uji Heterokedastisitas Variabel Penelitian
Nilai Park Test MSDN X1
CAR X2 BOPO X3
LDR X4 OWNER X5
0,066 0,062
0,236 0,399
- Sumber : Olah data SPSS
Berdasarkan tabel 6 dengan menggunakan park test, dapat dilihat bahwa untuk masing-masing variabel bebas yaitu X1: 0,066,
X2: 0,062, X3: 0,236, X4: 0,399 X5 : - berada di atas nilai 0,05 maka bebas dari unsur heterokedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis a. Hasil Analisis Regresi Berganda
Pengolahan data dilakukan melalui perangkat komputer dengan menggunakan program SPSS. Terhadap data-data variabel yang
mempengaruhi ROA bank yang go public di Bursa Efek Jakarta. Adapun hasil analisis regresi dapat di lihat pada tabel 7.
Table 7. Hasil Analisis Regresi
Variabel Koefisien
Regresi Standar
Error Beta
t hitung Signifikan t
Constant 6,717
2.263 -
2,969 0,004
MSDN 0,008897
0,044 0,023
0,202 0,840
CAR 0,08286
0,11 0,604
7,750 0,000
BOPO -0,0733
0,25 -0,232
-2,960 0,004
LDR -0,000362
0,000 -0,089
-1,140 0,57
OWNER 0,175
0,877 0,023
0,200 0,842
F hitung 15,166 Sig F 0,000
R
2
0,447 Adjusted R
2
0,417 Durbin-Watson 1,920
Sumber : Olah data SPSS
Dari tabel 7 di atas diperoleh model regresi linear berganda dengan periode pengamatan tahun 2001 sampai tahun 2005 sebagai berikut :
ROA = 6,717 + 0,008897 Sig MSDN + 0,08286 Sig CAR – 0,0733 Sig BOPO – 0,000362 Sig LDR + 0,175 Sig OWNER + e
Hasil uji analisis regresi berganda dapat ditunjukkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Hasil Uji F Uji signifikansi pada tingkat 5 yang dilakukan menunjukkan
bahwa signifikansi F=0,000 lebih kecil dari α = 0,05, sehingga H ditolak, artinya ada pengaruh secara simultan variabel independen
terhadap variabel dependen, artinya bahwa antara ukuran pangsa pasar dana pihak ketiga, kecukupan modal, efisiensi, likuiditas, klasifikasi
bank berpengaruh secara simultan terhadap Return On Asset ROA. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan Syafitri 2004.
Dimana hasilnya juga menunjukkan kelima variabel independen di atas berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu
ROA. 2. Uji R
2
Koefisien determinasi R
2
yang ditunjukkan oleh angka R square adalah hasil pengkuadratan dari koefisien korelasi. R
2
berguna untuk mengukur besarnya prosentase andil variabel independen
terhadap variabel dependen. Nilai R
2
dari penelitian ini adalah 0,447, artinya bahwa perubahan ROA dapat dijelaskan oleh kelima variabel
independen yaitu ukuran pangsa pasar dana pihak ketiga, kecukupan modal, efisiensi, likuiditas, klasifikasi bank sebesar 44,7. Sedangkan
sisanya sebesar 55,3 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
3 Uji t Dalam pengujian koefisien regresi secara parsial yang
dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara terpisah terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
1. Variabel pangsa pasar dana pihak ketiga MSDN.
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0,202 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,840 0,05 maka H
diterima atau H
1
ditolak pada tingkat α = 5. Hal ini berarti secara parsial variabel MSDN tidak berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas bank. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan Syafitri 2004.
2. Variabel kecukupan modal CAR.
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 7,750 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,000 0,05 maka H
ditolak atau H
1
diterima pada tingkat signifikansi α = 5. Hal ini berarti secara parsial variabel CAR berpengaruh positif terhadap
profitabilitas bank, artinya setiap kenaikan atau penurunan CAR sebesar satu satuan kali menyebabkan kenaikan atau penurunan
ROA sebesar 7,750 dengan asumsi bahwa variabel yang lain adalah konstan. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan
Syafitri 2004. 3.
Variabel efisiensi BOPO. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar -2,960 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,004 0,05 maka H
ditolak atau H
1
diterima pada tingkat signifikansi α = 5. Hal ini
berarti secara parsial variabel BOPO berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank., artinya setiap kenaikan atau penurunan BOPO
sebesar satu satuan kali menyebabkan kenaikan atau penurunan ROA sebesar -2,960. dengan asumsi bahwa variabel yang lain
adalah konstan. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan Syafitri 2004.
4. Variabel Likuditas LDR
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar -1,140 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,257 0,05 maka H
diterima atau H
1
ditolak pada tingkat α = 5. Hal ini berarti secara parsial variabel LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas
bank. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan Syafitri 2004.
5. Variabel klasifikasi bank OWNER.
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0,200 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,842 0,05 maka H
diterima atau H
1
ditolak pada tingkat α = 5. Hal ini berarti secara parsial variabel OWNER tidak berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas bank. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan Syafitri 2004.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan