RELAWAN TIK INDONESIA

BAB III PERAN GKAT ORGAN IS AS I

Pasal 9

1. Perangkat organisasi Relawan TIK Indonesia sebagaimana diatur dalam An ggaran Dasar adalah Sekretariat, Divisi dan Badan.

2. Sekretariat adalah perangkat administrasi pada setiap tin gkat Kepen gurusan , sejak Nasion al hin gga Kegiatan yan g m elaksan akan tata kelola adm in istrasi, surat m en yurat dan in ven taris un tuk m en dukun g kegiatan Relawan TIK In don esia .

3. Divisi adalah perangkat teknis operasional organisasi yang m elaksanakan kebijakan Relawan TIK Indonesia pada bidan g-bidang terten tu.

4. Badan adalah perangkat taktis organisasi dalam menangani

bidan g-bidan g khusus yan g bersifat strategis un tuk m en capai tujuan Relawan TIK In don esia.

5. Badan sebagai perangkat organisasi Relawan TIK Indonesia

bersifat sem i oton om dan status serta bekeradaan ya diatur secara tersendiri.

BAB IV S TRU KTU R ORGAN ISAS I

Pasal 10 PENGURUS PUSAT

1. Pengurus Pusat merupakan satuan administratif pangkal yan g bersifat organ ik, berkedudukan sebagai pem egang m an dat tertinggi dan pelaksan a organ isasi secara n asion al.

2. Pengurus Pusat berkedudukan di ibukota negara Republik

In don esia.

3. Pengurus Pusatdilengkapi dengan Pelindung, Dewan Pen asehat dan Dewan Pem bin a serta Dewan Kehorm atan yan g berfun gsi pen asehat, advokasi dan m ediasi.

4. Pengurus Pusatsebagai pemegang kewenangan tertinggi dalam Relawan TIK In don esia , m em iliki tan ggun gjawab 4. Pengurus Pusatsebagai pemegang kewenangan tertinggi dalam Relawan TIK In don esia , m em iliki tan ggun gjawab

5. Pengurus Pusat berkewajiban untuk melaksanakan

keputusan-keputusan hasil Musyawarah Nasional m elalui penjabaran didalam setiap kebijakan dan program kerjan ya serta bertan ggun gjawab kepada Musyawarah Nasional pada akhir m asa bhakti.

Pasal 11 PENGURUS PROPINSI

1. Pengurus Wilayah merupakan satuan administratif pangkal yan g m em iliki kedudukan sebagai pem egan g kewen an gan organ isasi di tin gkat propin si.

2. Pengurus Wilayah berkedudukan di ibukota propinsi, yang m erupakan Pengurus tertinggi Relawan TIK Indonesia di tin gkat propin si atau m in im al di ibukota setin gkat kabupaten/ kota yang m em iliki posisi strategis.

3. Dalam satu wilayah propinsi yang telah berdiri sekurang- kuran gn ya 3 (tiga) Pen gurus Caban g Kabupaten / Kota, dapat didirikan Pengurus Propinsi.

4. Pengurus Wilayah berfungsi sebagai koordinator antar Pen gurus Caban g dan sebagai pelaksan a Pen gurus Pusat di wilayah propinsi yang bersangkutan .

5. Pendirian Pengurus Cabang selanjutnya, wajib

diin tegrasikan atau bergabun g dengan Pengurus Wilayah yan g telah ada, gun a m en ghin dari tim buln ya dualism e kepen gurusan .

6. Pengurus Wilayah bertanggung jawab kepada Musyawarah

Propinsi, dan kepada Musyawarah Nasional m elalui Pen gurus Nasion al.

Pasal 12 PENGURUS CABANG

1. Pengurus Cabang merupakan satuan administratif pangkal

yan g berkedudukan sebagai pem egan g kewen an gan organ isasi Relawan TIK In don esia di tin gkat kabupaten / kota.

2. Pengurus Cabang merupakan Pengurus Relawan TIK In don esia tin gkat kabupaten / kota yan g berkedudukan di 2. Pengurus Cabang merupakan Pengurus Relawan TIK In don esia tin gkat kabupaten / kota yan g berkedudukan di

3. Dalam satu kabupaten/ kota yang telah berdiri sekurang- kuran gn ya 3 (tiga) Pen gurus Kom isariat, dapat didirikan Pen gurus Caban g.

4. Pengurus Cabang berfungsi sebagai koordinator antar

Kom isariat dan sebagai organisasi penghubung serta pelaksan a perwakilan Pen gurus Wilayah di Caban g Kabupaten / kota yan g bersan gkutan .

5. Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada Musyawarah

Caban g, dan m en yam paikan laporan tahunan kepada Musyawarah Wilayah m elalui Pen gurus Wilayah .

Pasal 13 PENGURUS KOMISARIAT

1. Pengurus Komisariat merupakan satuan administratif pangkal yang m em iliki kedudukan sebagai pem egang kewen an gan organ isasi di tin gkat sekolah, in titusi, pesantren, perguruan tinggi, atau lem baga pendidikan dan organ isasi lain n ya.

2. Pengurus Komisariat berkedudukan di lembaga pendidikan yan g m erupakan Pen gurus tertin ggi Relawan TIK In don esia di tingkat lem baga.

3. Pengurus Komisariat memimpin dan mengkoordinir kegiatan para an ggota di lin gkungan in stitusi yan g berada dalam kewen an gan n ya, serta m elaksan akan kebijakan Pen gurus Caban g, Pen gurus Wilayah dan Pen gurus Pusat un tuk lingkungan daerah kegiatan .

4. Dalam satu institusi atau lembaga yang telah mempunyai sedikitnya 10 (sepuluh) orang Relawan Terdaftar, dapat dibentuk Pengurus Kom isariat.

5. Pendirian Pengurus Komisariat selanjutnya, wajib

diin tegrasikan atau bergabun g dengan Pengurus Kom isariat yan g telah ada, gun a m en ghin dari tim buln ya dualism e kepen gurusan .

6. Pengurus Komisariat bertanggungjawab kepada Rapat An ggota serta kepada Musyawarah Daerah m elalui Pen gurus Caban g.

BAB V PELIN D U N G, D EW AN PEN AS EH AT D AN D EW AN PEMBIN A

Pasal 14 PELINDUNG

(1) Kapasitas Pelindung:

a) Pelindung adalah Pejabat Pemerintah tertinggi yang bertan ggun g jawab dalam bidan g pem ban gun an sektor Kom unikasi, In form asi dan Tekn ologi Inform asi/ Telem atika yang secara eks officio bertin dak selaku Pelin dung Relawan TIK In don esia.

b) Sesuai dengan tingkat kepengurusan di wilayah adm inistratif m asing-m asing, m aka jabatan Pelindun g Relawan TIK secara otom atis diran gkap oleh Kepala Din as/ Badan / Biro/ Un it teknis yan g berwen ang dalam bidan g Kom un ikasi, In form asi dan Tekn ologi Inform asi/ Inform atika.

c) Apabila fungsi teknis kelembagaan di bidang Kom un ikasi, In form asi dan Teknologi In form asi / Inform atika di suatu wilayah tidak ditem ukan, m aka fun gsi Pelin dun g diserahkan pada kebijakan Pem erintah daerah setem pat.

(2) Fungsi pelindung adalah untuk:

a) Memberikan perlindungan dan pengayoman kepada organisasi dalam bidang teknis, sosial dan operasional sesuai tingkat wilayah adm inistrasinya.

b) Memberikan dorongan, saran-saran dan bantuan m oril m aupun m ateril guna m em ajukan organisasi apabila diperlukan .

c) Menjadi penengah, rujukan dan pelerai apabila timbul suatu hal yan g bersifat dan / atau dapat berakibat n egatif pada pen citraan organ isasi.

Pasal 15

DEWAN PENASEH AT/ PEMBINA

(1) Dewan Penasehat/ Pembina Relawan TIK Indonesia pada

m asin g-m asin g tin gkat kepen gurusan terdiri dari: m asin g-m asin g tin gkat kepen gurusan terdiri dari:

b) Orang-orang yang mempunyai hubungan fungsional di bidan g Kom un ikasi, In form asi dan Tekn ologi Inform asi serta m em iliki kedekatan m oril dan din ilai berjasa terhadap pem bin aan gen erasi m uda, pen didikan m aupun pen garusutam aan jen der.

c) Struktur Dewan Penasehat/ Pembina terdiri dari seoran g koordin ator dan sejum lah an ggota, sehin gga seban yak-ban yakn ya 10 (sepuluh) orang.

(2) Dewan Penasehat/ Pembina berfungsi:

a) Memberikan pembinaan, bimbingan serta arahan secara berkesinam bungan serta m em berikan nasehat baik dim in ta ataupun tidak dem i kem ajuan organisasi.

b) Memberikan dorongan moril maupun materiil kepada organ isasi, apabila diperlukan .

c) Menjembatani jalinan silaturakhim dengan organisasi sejenis, tokoh m asyarakat serta institusi/ lem baga yan g bergerak di bidan g kerelawan an dan pem ban gun an Kom un ikasi, In form asi, Tekn ologi Inform asi/ Inform atika, untuk tujuan m em bina keutuhan, kesatuan d an persatuan bangsa serta kerukunan dalam hidup berm asyarakat.

d) Memajukan semangat kerelawanan, kemanusiaan dan toleransi social m elalui pem berdayaan m asyarakat.

BAB VI KEPEN GU RU S AN

Pasal 16 SUSUNAN PENGURUS

1. Pengurus Pusat

a. Pengurus Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian ditam bah den gan Pen gurus Divisi dan / atau Pen gurus Badan.

b. Pengurus Harian terdiri dari: ketua umum, beberapa ketua, sekretaris jenderal, wakil sekretaris jen deral, bendahara um um , serta staf sekretariat.

2. Pengurus Wilayah 2. Pengurus Wilayah

b. Pengurus Harian terdiri dari: ketua, beberapa wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, serta staf sekretariat.

3. Pengurus Cabang

a. Pengurus Pengurus Cabang terdiri dari Pengurus Harian ditam bah dengan Pengurus Divisi dan / atau Pen gurus Badan.

b. Pengurus Harian terdiri dari: ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, dan ben dahara, serta staf sekretariat.

4. Pengurus Komisariat

a. Pen gurus Pen gurus Kom isariat terdiri dari Pen gurus

H arian ditam bah den gan Pen gurus Divisi dan / atau Pen gurus Badan .

b. Pen gurus Harian terdiri dari: ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, serta beberapa staf sekretariat.

Pasal 17 KRITERIA DAN SYARAT PENGURUS

1. Kriteria Pengurus Pusat adalah:

a. Um ur serendah-rendahnya 25 tahun.

b. Pendidikan serendah-rendahnya Diplom a III atau yang sederajat.

c. Pen galam an organ isasi: - Sekurang-kurangnya 3 tahun aktif sebagai anggota.

- Pernah menjadi Pengurus Cabang, Pengurus Wilayah atau Pengurus Pusat - Sudah pernah mengikuti latihan khusus yang di selen garakan oleh Relawan TIK In don esia atau jenjan g pelatihan sejen is di bidang kerelawan an .

2. Kriteria pengurus Pengurus Wilayahadalah:

a. Um ur serendah-rendahnya 20 tahun.

b. Pendidikan serendah-rendahnya Diploma III atau yang sederajat.

c. Pen galam an organ isasi: - Sekurang-kurangnya 2 tahun aktif sebagai anggota.

- Pernah menjadi pengurus Pengurus Cabang atau Pengurus Wilayah - Sudah pernah mengikuti latihan khusus yang di selen garakan oleh Relawan TIK In don esia atau jenjan g pelatihan sejen is di bidang kerelawan an .

3. Kriteria pengurus Pengurus Cabang adalah:

a. Umur serendah-rendahnya 17 tahun.

b. Pendidikan serendah-rendahnya SLTA atau yang sederajat.

c. Pengalaman organisasi: - Sekurang-kurangnya 2 tahun aktif sebagai anggota. - Pernah menjadi pengurus Pengurus Cabang atau

Pen gurus Kom isariat - Sudah pernah mengikuti latihan khusus yang di selen garakan oleh Relawan TIK In don esia atau jenjan g pelatihan sejen is di bidang kerelawan an .

4. Kriteria pengurus Pengurus Kom isariat adalah:

a. Um ur serendah-rendahn ya 17 tahun.

b. Pen didikan seren dah-ren dahn ya SLTP atau yan g sederajat.

c. Sudah pernah m en gikuti latihan khusus yan g di selen garakan oleh Relawan TIK In don esia atau jen jan g pelatihan sejen is di bidang kerelawan an .

5. Persyaratan pengalaman sebagaimana tertera pada ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan (4) huruf c. tersebut diatas, dikecualikan bagi Kepengurusan Periode Pertam a sejak pen dirian Relawan TIK In don esia.

Pasal 18 MEKANISME PEMILIH AN PENGURUS

1. Pemilihan dan penetapan Pengurus Pusat dilaksanakan den gan keten tuan sebagai berikut:

a. Ketua Umum dipilih oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasion al Luar Biasa, dan dapat dipilih kem bali un tuk m asa jabatan berikutn ya seban yak- ban yakn ya un tuk 2 (dua) kali m asa kepen gurusan .

b. Ketua Umum dibantu oleh pengurus adho0063 atau form atur yan g dipilih oleh Musyawarah Nasional, m en yusun struktur Pen gurus Nasion al.

c. Pengurus Pusat dikukuhkan dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar biasa.

d. Ketua Umum bersama segenap unsur kelengkapan organ isasi tin gkat n asion al, bertan ggun gjawab lan gsun g kepada Musyawarah Nasional.

2. Pemilihan dan penetapan Pengurus Wilayah dilaksanakan

den gan keten tuan sebagai berikut:

a. Ketua dipilih oleh Musyawarah Propinsi atau Musyawarah Propin si Luar Biasa, dan dapat dipilih kem bali un tuk m asa jabatan berikutn ya seban yak- ban yakn ya un tuk 2 (dua) kali m asa kepen gurusan .

b. Ketua dibantu oleh formatur yang dipilih oleh Musyawarah Propin si m en yusun struktur Pen gurus Propin si.

c. Pengurus Wilayah dikukuhkan oleh Pengurus Nasional.

d. Ketua Pengurus Wilayah bertanggung jawab kepada Musyawarah Propin si, dan m ewakili wilayah Propin si dalam Musyawarah Nasion al atau Musyawarah Nasion al Luar Biasa.

3. Pemilihan dan penetapan Pengurus Cabang dilaksanakan

den gan keten tuan sebagai berikut:

a. Ketua dipilih oleh Musyawarah Daerah atau Musyawarah Daerah Luar Biasa, dan dapat dipilih kem bali un tuk m asa jabatan berikutn ya seban yak-ban yakn ya un tuk 2 (dua) kali m asa kepengurusan.

b. Ketua dibantu oleh formatur yang dipilih oleh Musyawarah Daerah m en yusun kepen gurusan Pen gurus Caban g.

c. Pengurus Cabang dikukuhkan oleh Pengurus Pusatden gan rekom en dasi Pen gurus Propin si.

d. Ketua Pengurus Cabang bertanggungjawab kepada Musyawarah Daerah dan m ewakili daaerah dalam Musyawarah Propinsi atau Musyawarah propinsi Luar Biasa.

4. Pemilihan dan penetapan Pengurus Komisariat dilaksanakan

den gan keten tuan sebagai berikut:

a. Ketua dipilih oleh Rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar Biasa dan dapat dipilih kem bali un tuk m asa jabatan berikutn ya seban yak-ban yakn ya un tuk 2 (dua) kali m asa kepen gurusan .

b. Ketua dibantu oleh formatur yang dipilih oleh Rapat An ggota m en yusun struktur Pen gurus Kom isariat.

c. Pengurus Komisariat dikukuhkan oleh Pengurus Cabang den gan rekom en dasi Pim pin an in titusi yan g bersan gkutan .

d. Ketua Pengurus bertanggung jawab kepada Rapat An ggota serta m en yam paikan laporan kegiatan kepada Pim pin an In stan si setem pat.

BAB VII RAN GKAP J ABATAN

Pasal 19

J ABATAN DALAM ORGANISASI KERELAWANAN (1) Perangkapan jabatan dalam organisasi Relawan TIK

In don esia, pada azasn ya dilaran g, terkecuali dalam kon disi darurat akibat ketiadaan SDM,atau perkem ban gan pem ban gunan di wilayah m asih ditem ukan tingginya kesen jan gan bidan g Kom un ikasi, In form asi dan Tekn ologi Inform asi/ Inform atika di daerah tertentu.

(2) Sejalan dengan ketentuan ayat (1) diatas, apabila ditem ukan an ggota pen gurus yan g karen a berbagai alasan m asih m elakukan peran gkapan jabatan , m aka yang bersan gkutan diharuskan m em ilih salah satu jabatan ;

(3) Dalam tenggang waktu selama-lamanya 6 (en am ) bulan yan g bersan gkutan wajib m en yam paikan pilihan n ya kepada Pen gurus setem pat dan m elaporkan kepada organ isasi diatasn ya.

(4) Sesuai dengan ketentuan organisasi, Pengurus setempat

m elakukan proses pen gisian kekoson gan jabatan yan g ditinggalkan akibat larangan perangkapan;

(5) Dalam hal darurat dan kondisi khusus seperti tersebut ayat (2), m aka kom posisi kepen gurusan dapat diefisienkan den gan caram en ggabun gkan tugas sejen is dan dapat m elakukan pen gisian person il secukupn ya.

Pasal 20

PERANGKAPAN J ABATAN LAIN

1. Rangkap jabatan lain adalah merangkap jabatan pada kepen gurusan organ isasi partai politik, organ isasi un derbow partai politik, dan atau jabatan politik lain n ya diluar organ isasi kerelawan an .

2. Bagi anggota pengurus yang melakukan rangkap jabatan

sebagaim an a ayat (1), wajib m em pertim ban gkan un tuk m em ilih salah satu dari jabatan yan g ada, dan dalam waktu selam a-lam an ya 6 (en am ) bulan m enen tukan pilihan serta m enyam paikannya kepada Pengurus setem pat untuk diteruskan kepada Kepengurusan Relawan TIk diatasnya.

3. Dalam masa selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah diterim a laporan peran gkapan jabatan sebagaim an a ayat (2) diatas, Pen gurus berkewajiban un tuk m em bebas tugaskan dan dapat m en gan gkat penggan tin ya sebagai Pengurus Antar Waktu.

4. Perangkapan jabatan lain diluar bidang politik dan bisnis/

usaha, dim un gkin kan terutam a un tuk fun gsi sosial, lin gkun gan hidup dan kem an usiaan, sepan jang tidak m en gan dun g kon flik kepentin gan atau m erugikan bagi tugas pekerjaan kerelawanan TIK.

Pasal 21 AKTIVITAS POLITIK PENGURUS

1. Pengurus dilarang melibatkan diri dan/ atau melibatkan kepen tin gan organ isasi dalam kegiatan politik praktis atau aktivitas berbasis ideologi yan g berten tan gan den gan m isi kerelawan an TIK In don esia.

2. Bagi pengurus yang aktif mengikuti kegiatan politik atau m en calon kan diri untuk m en duduki jabatan politik, diwajibkan un tuk m e n gu n d u rka n d iri dari kepengurusan Relawan TIK In don esia.

3. Jika dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diketahui

bahwa yang bersangkutan m elakukan perangkapan jabatan politik seperti tertera ayat (2), m aka an ggota pen gurus tersebut dapat diberhen tikan dari jabatan n ya, oleh pen gurus setin gkat atau tin gkat kepen gurusan di atasn ya.

4. Pengisian kekosangan jabatan akibat pemberlakukan ayat (3)

dilakukan den gan m ekan ism e pem ilihan pen gurus yan g berlaku, selam bat-lam batn ya 6 (en am ) bulan sesudahn ya.

5. Pengurus yang dipilih sebagai hasil pengisian kekosongan jabatan , m em iliki m asa bhakti sam a den gan kepen gurusan periode dim aksud, dan berstatus pen gurus An tar Waktu.

BAB VIII KEKOS ON GAN KEPEN GU RU S AN D AN KEKOS ON GAN J ABATAN

Pasal 22

KEKOSONGAN KEPENGURUSAN (1) Kekosongan dalam kepengurusan Relawan TIK Indonesia

dikaren akan alasan berikut:

a. Dem ision er;

b. Pem bekuan kepen gurusan ;

c. Pem bubaran sen diri;

d. Pem bubaran organisasi oleh Pem erintah. (2) Akibat dari kekosongan kepengurusan yang membawa kon sekuen si bubarn ya organ isasi, m aka pen gurus wajib m en yelen ggarakan Musyawarah Luar Biasa.

(3) Dengan bubarnya organisasi sehingga menyebabkan perlun ya penen tuan status aset dan kelan gsun gan kegiatan , m aka Pen gurus Nasion al berkewajiban untuk m elakukan kon sultasi den gan Dewan Pen asehat/ Pem bina gun a m em bahas kem un gkin an m en ghibahkan dan / atau m elim pahkan hak dan kewenangan kegiatan kepada pihak lain atau Pem erin tah.

(4) Untuk mengatasi keadaan akibat Kekosongan kepengurusan sebagaim an a ayat (1) huruf a dan huruf b, Pen gurus Nasion al dapat m en yelen ggarakan Pertem uan Nasion al gun a m en yusun Pen gurus Sem en tara atau Ad H oc serta m enyam paikan hasil pada kesem patan pertam a kepada Pen gurus Daerah;

(5) Segala ketentuan mengenai tata caramengatasi kekosongan organ isasi, kecuali ayat (1) huruf d. beserta segala konsekuensinya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

(6) Akibat dari tindakan pembubaran organisasi oleh Pem erin tah m aka Pen gurus Nasional tidak berkewajiban m en yelen ggarakan Musyawarah Luar Biasa.

Pasal 23

KEKOSONGAN J ABATAN KETUA UMUM DAN ATAU KETUA

1. Kekosongan jabatan ketua umum (untuk PP) atau ketua (un tuk PW, PC, PK) terjadi karen a yan g bersan gkutan berhalan gan tetap atau berhalan gan tidak tetap, sehin gga m en yebabkan tidak berjalan n ya fungsi organ isasi, wajib segera dicarikan solusin ya.

2. Berhalangan tetap terjadi karena yang bersangkutan

m en in ggal dun ia, m en gun durkan diri secara suka rela dan beralasan, atau diberhentikan secara tetap karen a m elan ggar AD-ART dan/ atau peraturan organisasi lainnnya, atau didesak un tuk m undur oleh separoh lebih satu dari Pengurus setin gkat di bawahn ya karen a yan g bersan gkutan tidak m elaksanakan tugasn ya.

3. Berhalangan tidak tetap terjadi karena sakit tidak permanen,

m en jalan kan tugas belajar atau tugas lain n ya ke luar n egeri atau luar daerah kerjanya, atau perm intaan ijin cuti karen a sesuatu hal yan g dikabulkan .

4. Pengisian kekosongan jabatan sebagaimana ayat (1), (2), dan

(3), wajib diisi selam bat-lam batn ya 6 (en am ) bulan setelah terjadi keadaan .

5. Pengisian Jabatan karena alasan halangan tetapyang bersifat

perm anen dan berlaku efektif hingga m asa kepengurusan berakhir, m erupakan Pen ggan tian pengurus An tar Waktu.

6. Masa jabatan seorang pengurus dalam periode Pengisian J abatan atau Pen gurus An tar Waktu, din ilai sebagai satu periode kepen gurusan .

7. Dalam hal Pengisian Jabatan karena alasan sebagaimana ayat (3), adalah pen ggan tian an tar waktu yan g berstatus sem entara, hingga saat berakhirnya cuti dari Pengurus lam a, sehingga yang bersangkutan wajib m enyelesaikan n tugas dan m enyerahkan kem bali kepada Pengurus Tetap yang digan tikan .

8. Tata caraPelaksanaan pengisian kekosongan jabatan diatur dalam Peraturan Khusus Organ isasi.

Pasal 24

KEKOSONGAN J ABATAN PENGURUS LAIN

1. Kekosongan jabatan pengurus non-Ketua Umum/ Ketua terjadi karen a pen gurus yan g bersan gkutan m en in ggal dun ia, m engundurkan diri secara suka rela dan beralasan, atau diberhentikan secara tetap karen a m elan ggar AD-ART dan / atau peraturan organ isasi lainn n ya.

2. Kekosongan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terjadi karena yang bersan gkutan berhalan gan tidak tetap.

3. Mekanisme pengisian kekosongan jabatan pengurus sebagaim an a ayat (1) diatur dalam Peraturan Khusus Organisasi.

Pasal 25 LARANGAN J ABATAN

1. Pada semua tingkat kepengurusan Relawan TIK Indonesia , dilaran g seoran g an ggota pen gurus m en duduki jabatan lebih dari 2 (dua) m asa jabatan secara berturut-turut.

2. Pengurus yang telah menduduki masa jabatan lebih dari satu kali, wajib m en gutam akan proses kaderisasi un tuk estafet kepem im pinan secara tertib, lancar dan lebih m en gedepankan kepentin gan organ isasi dan pen yegaran dalam kom posisi kepen gurusan .

3. Untuk mendorong terselenggaranya proses kaderisasi dan

regen erasi kepen gurusan Relawan TIK In don esia, m aka diterapkan ketentuan batas usia m aksim um Pengurus aktif; yakni 50 (lim a puluh) tahun

4. Dikecualikan dari ketentuan batas usia maksimum adalah Dewan Pen asehat/ Pem bina serta Dewan Kehorm atan ;

5. Ketentuan batas usia pada ayat (3) berlaku pada saat pengangkatan pertam a.

BAB IX PERMU S YAW ARATAN

Pasal 26 MUSYAWARAH NASIONAL

1. Forum permusyawaratan tertinggi organisasi di tingkat

nasional adalah Musyawarah Nasional.

2. Musyawarah Nasional diadakan sekurang-kurangnya 4

(em pat) tahun sekali oleh Pen gurus Pusat dan dihadiri oleh Pen gurus Pusat, Pen gurus Wilayah, Pen gurus Caban g dan un dan gan serta in stan si tekn is terkait dan m asyarakat.

3. Untuk kelancaran penyelenggaraan Musyawarah Nasional, Pen gurus Pusat m em ben tuk pan itia yan g bertanggun gjawab kepada Pengurus Pusat.

Pasal 27

TUJ UAN MUSYAWARAH NASIONAL Musyawarah Nasional adalah forum perm usyawaratan tertinggi

organ isasi yan g diselen ggarakan un tuk tujuan :

a. Membahas dan menetapkan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga.

b. Membahas dan menetapkan Rencana Strategis serta Garis-Garis Besar Program dan Pengem bangan Relawan TIK Indonesia .

c. Membahas dan menetapkan Pedoman Khusus Organisasi.

d. Membahas dan menetapkan kebijakan-kebijakan Relawan TIK In don esia secara n asion al.

e. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Nasional.

f. Memilih dan menetapkan Ketua Umum Pengurus Pusat dan Tim Form atur.

Pasal 28

MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA

1. Dalam hal khusus yang bersifat istimewa atau luar biasa, oleh Pen gurus Pusat dapat diselen ggarakan Musyawarah Nasion al Luar Biasa

2. Musyawarah Nasional Luar Biasa diselenggarakan dan dinilai sah jika didukun g dan dihadiri oleh 2/ 3 (dua pertiga) jum lah Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang yang sah.

3. Hal yang dapat dijadikan alasan penyelenggaraan

Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah kondisi organisasi m en galam i stagn asi, situasi krisis, kem acetan organ isasi atau dead-lock akibat tidak bekerjan ya Pen gurus Nasional.

4. Tujuan musyawarah luar biasa untuk menyelesaikan m asalah-m asalah organ isasi yan g m en desak dan pen ting serta un tuk m en yelen ggarakan Pem ilihan Pen gurus Nasion al secara darurat akibat kem acetan organisasi.

5. Pengurus Nasional hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa dianggap sah apabila disetujui hasilnya oleh sekurang- kurangnya separuh ditam bah satu dari jum lah Pengurus Pusat dan Pen gurus Wilayah serta Pen gurus Cabang peserta Rapat.

Pasal 28 RAPAT-RAPAT NASIONAL

1. Rapat Kerja Nasional, Pertemuan Nasional (PENNAS) dan

Forum Koordin asi, Kom un ikasi, kolaborasi dan Kerjasam a Kom unitas TIK (FK5T) Nasion al, m erupakan forum perm usyawaratan untuk m em bahas m asalah-m asalah teknis organ isasi yan g bersifat khusus berskala n asion al atau un tuk akselerasi program lintas sektoral terkait, serta hal-hal yan g terkait agenda pem bangunan TIK regional atau global.

2. Rapat Kerja Nasional diadakan oleh Pengurus Nasional, dan

dihadiri oleh Pen gurus Pusatserta Pen gurus Propin si, un tuk akselerasi program dan kegiatan Relawan TIK In don esia.

3. Pertemuan Nasional (PENNAS), selain diikuti oleh Pengurus

Relawan , dapat m en ghadirkan kalan gan kam pus, in dustri TIK dan m asyarakat in tern asion al serta pem an gku kepentingan untuk tujuan prom osi dan kam panye kem ajuan pem ban gun an TIK In don esia.

4. Pengurus Relawan TIK Indonesia, dapat mengikuti FK5T dalam posisi yan g setara dan sederajat den gan organ isasi/ 4. Pengurus Relawan TIK Indonesia, dapat mengikuti FK5T dalam posisi yan g setara dan sederajat den gan organ isasi/

Pasal 29 RAPAT-RAPAT LAINNYA

1. Pengurus Pusat dalam rangka melakukan pembinaan kegiatan , pen jabaran program dan kebijakan yang ditetapkan dalam forum nasional, dapat m enyelenggarakan rapat koordinasi regional atau wilayah secara terbatas untuk m en gim plem en tasikan dan / atau m en gkoordin asikan program yang bersifat m endesak;

2. Dalam penyelenggaraan Rapat Koordinasi Regional/ Wilayah dapat m elibatkan pem angku kepentingan, term asuk pem erintah daerah, guna m endoron g percepatan penyelesaian program ;

3. Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan

Kom isariatRelawan TIK Indonesia di m asing-m asing wilayah kerja, m enyelenggaraan Musyawarah, Pertem uan, Forum , Rapat, Rapat Koordinasi dan forum lain dengan berpedom an pada pola kerja dan kegiatan pem binaan kerelawan an yan g diselenggarakan ditin gkat Nasional, dan m en yesuaikan tujuan , lin gkup dan sasaran kegiatan sebatas tan ggun gjawab pem bin aan sesuai dengan kon disi diwilayah kerja m asin g-m asin g.

Pasal 30

FORUM PERMUSYAWARATAN TERTINGGI

1. Forum permusyawaratan tertinggi organisasi di tingkat:

a. propinsi adalah Musyawarah Wilayah;

b. Kabupaten/ kota adalah Musyawarah Cabang;

c. Institusi atau lembaga adalah Rapat Anggota Tahunan;

2. Musyawarah Propinsi atau Musyawarah Cabang diadakan

setiap 4 tahun sekali oleh: setiap 4 tahun sekali oleh:

b. Musyawarah Cabang dihadiri oleh Pengurus Cabang dan Pen gurus Kom isariat.

3. Musyawarah Wilayah diselenggarakan untuk:

a. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah pada akhir m asa jabatan;

b. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Wilayah dan Tim Ad H oc/ Form atur

c. Membahas dan menetapkan pokok-pokok program kerja Pen gurus Wilayah yang baru;

d. Membahas dan menetapkan kebijakan-kebijakan organ isasi di tin gkat propin si.

4. Musyawarah Cabang diselenggarakan untuk:

a. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang pada akhir m asa jabatan;

b. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Cabang dan Tim Ad H oc/ Form atur

c. Membahas dan menetapkan pokok-pokok program kerja Pen gurus Caban g yan g baru;

d. Membahas dan menetapkan kebijakan-kebijakan organ isasi di tin gkat Kabupaten / kota.

5. Rapat Anggota Tahunan Relawan TIK ditingkat Komisariat

dilakukan untuk:

a. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Kom isariat pada akhir m asa jabatan ;

b. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Komisariat dan Tim Ad H oc/ Form atur

c. Membahas dan menetapkan pokok-pokok program kerja Pen gurus Kom isariat yan g baru;

d. Membahas dan menetapkan kebijakan-kebijakan organ isasi di tin gkat In stan si/ lem baga.

Pasal 31

KUORUM MUSYAWARAH , RAPAT DAN PERTEMUAN

1. Segala jenis permusyawaratan, rapat dan pertemuan yang dim aksudkan untuk m enetapkan kepen gurusan , pen yusun an program kerja dan kebijakan secara n asion al, strategis dan berkelan jutan , din yatakan sah apabila dihadiri oleh dua pertiga dari jum lah Pengurus Propin si, Pen gurus Caban g,

Pen gurus Kom isariat atau an ggota yan g sah sesuai den gan tin gkat organisasi;

2. Segala keputusan yang diambil dalam setiap

perm usyawaratan, rapat dan pertem uan diupayakan dengan cara m usyawarah untuk m ufakat;

3. Jika ketentuan pada ayat (2) tidak dapat terpenuhi, maka keputusan diam bil den gan suara terban yak, berdasarkan azas satu peserta satu suara;

BAB X RAP AT-RAP AT

Pasal 32

1. Rapat-rapat Relawan TIK Indonesia terdiri dari:

a. Rapat Harian;

b. Rapat Pleno;

c. Rapat Pengurus;

d. Rapat Koordinasi;

e. Rapat Panitia.

2. Ketentuan selanjutnya mengenai rapat-rapat diatur dalam

Peraturan Organisasi.

Pasal 33

1. Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kuran gn ya 2/ 3 dari jum lah peserta pada tin gkat kepen gurusan yan g bersan gkutan .

2. Apabila tidak memenuhi ketentuan ayat (1) di atas, maka rapat dapat ditun da sam pai selam bat-lam batn ya 3 (tiga) bulan .

3. Untuk mencapai kuorum apabila rapat yang telah

m en galam i pen un daan , dilakukan dengan jum lah peserta m in im al 2/ 3 peserta, serta disetujui oleh separoh ditam bah satu dari peserta sah yang hadir.

4. Apabila ketentuan tersebut ayat (3) tidak hadir, maka Pen gurus Setem apt berkewajiban untuk m en yam paikan laporan atas kondisi tersebut pada kesem patan pertam a kepada pen gurus setin gkat diatasn ya.

5. Secara berjenjang, penyelesaian masalah yang ditimbulkan

oleh kon disi khusus diatasi oleh Pen gurus Relawan setin gkat diatasn ya, hin gga kepada Pen gurus Nasion al.

BAB XI KEU AN GAN

Pasal 34

1. Keuangan organisasi diperoleh secara:

a. Sumber internal berupa iuran wajib maupun sumbangan sukarela dari anggota Relawan TIK Indonesia

b. Sumber eksternal dari bantuan, kontribusi dan donasi yang berasal dari sum ber-sum ber dana Pem erintah, ban tuan swasta, pihak ketiga atau badan / organ isasi lain , sepanjan g bersifat sah dan tidak m engikat.

2. Pengelolaan keuangan Relawan TIK Indonesia dilakukan secara jujur, tran sparan dan akun tabel.

BAB XII PEN U TU P

Pasal 35

(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tan gga in i, akan diatur dalam Peraturan Khusus Organ isasi dan Peraturan Pen gurus Pusat.

(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan .

Ditetapkan di Bogor Pada tan ggal 0 4 J uli 20 11 Pukul 22.0 0 WIB

LAMPIRAN SUSUNAN KEPENGURUSAN PUSAT ADHOC RELAWAN TIK INDONESIA

SUSUNAN PENGURUS AD HOC RELAWAN TIK INDONESIA

I. Pelindung : Menteri Komunikasi dan Informatika

II. Penasehat : 1. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika ‐

Kemkominfo

2. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika ‐ Kemkominfo

3. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik ‐ Kemkominfo

4. Kepala Badan Litbang SDM ‐

Kemkominfo

III. Pembina : 1. Direktur Pemberdayaan Informatika –

Kemkominfo

2. Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika

3. Bambang Soeprijanto – Praktisi TIK

IV. Ketua : Indriyatno Banyumurti

V. Sekretaris Umum : AS Zarkasih

VI. Bendahara : Elly Agustini

VII. Kehumasan : Suryani Manaf

VIII. Koordinator Wilayah Wil. Barat

: Hendi Sama Wil. Tengah

: Ramadiani Kartika Yusuf Wil. Timur

: Arman Satari

IX. Bid. Keanggotaan dan Organisasi : M. Said Hasibuan

X. Bid. Pengembangan Kapasitas : Maya Silvi Lydia

XI. Bid. Sosialisasi dan Edukasi Masy. : Oki Tri Hutomo

XII. Bid. Kerjasama Kemitraan : Netty Pietersina Engel

LAMPIRAN DAFTAR KONTAK RELAWAN TIK PROVINSI

DAFTAR KONTAK RELAWAN TIK PROVINSI

Provinsi Email 1 M. Andri Budiman

No Nama Peserta

Sumatera Utara [email protected] 2 Irhas Irvan

Riau [email protected] 3 Ahmad Lutfi

Sumatera Selatan [email protected], [email protected]

4 Moh Said Hasibuan Lampung [email protected] 5 Eka Pebriyanto

Bangka Belitung [email protected] 6 Hendi Sama

Kep. Riau [email protected], [email protected]

7 Fajar Eri Dianto Jawa Barat [email protected] 8 Netty Pietersina Engel Jawa Tengah

[email protected] 9 Oki Tri Hutomo

Jawa Timur [email protected], [email protected]

10 Sisyanto Rushjam Banten [email protected], [email protected] 11 Dwi Wahyudi

Kalimantan Barat [email protected] 12 Ari Rahman

Kalimantan Selatan [email protected] 13 Said Salim

Kalimantan Timur [email protected], [email protected]

14 Rosdiana Simbolon Sulawesi Utara [email protected] 15 Musa Amin

Sulawesi Selatan [email protected] 16 Nikolaus Powell

Maluku Reressy [email protected] [email protected] 17 Erwin Gunawan

Maluku Utara [email protected]