Perhitungan BEP

4.5. Perhitungan BEP

Dengan menggunakan data anggaran operasional dan penjualan selama tahun 2003 sampai 2005, maka dapat kita hitung nilai BEP baik dalam rupiah maupun dalam unit masing-masing tahun. Selain itu akan didapat juga berapa besar laba atau rugi yang diderita oleh perusahaan selama kurun waktu tersebut. Hasil perhitungan tersebut dapat digunakan dalam menilai seberapa besar keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba dan analisis CVP yang dapat diterapkan di dalam perusahaan untuk pencapaian laba di tahun 2006.

4.5.1. Titik Impas Tahun 2003

Tabel berikut merupakan perhitungan BEP dalam rupiah untuk tahun 2003. Rumus yang digunakan adalah rumus BEP untuk multiple product.

Tabel 13. Perhitungan BEP (dalam rupiah) tahun 2003

Variable Total Variable Produk

Jenis Kuantitas

Price/unit

Cost/unit Cost

Sumber: Data perusahaan (diolah)

Fixed cost

Total Fixed Cost

BEP 2003(Rp) =

∑ 1 VC

1 Variable cost ratio

Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa BEP tahun 2003 adalah sebesar Rp. 786.212.217. Angka tersebut menjelaskan bahwa perusahaan tidak mengalami untung ataupun rugi pada penjualan sebesar Rp. 786.212.217.

Dalam perhitungan BEP untuk multiple product perlu dihitung kombinasi penjualan tiap-tiap produk karena marjin kontribusi untuk setiap produk berbeda. Sedangkan BEP merupakan titik impas dimana total marjin kontribusi sama dengan total biaya tetap. Sehingga mungkin saja terjadi saat penjualan sudah mencapai nilai BEP tetapi perusahaan masih mengalami kerugian, karena total marjin kontribusinya masih di bawah total biaya tetap. Berikut akan disajikan tabel perhitungan BEP dalam unit masing-masing produk dengan jumlah unit dibulatkan ke atas.

Tabel 14. Perhitungan BEP (dalam unit) tahun 2003

CM/unit x Q BEP unit Produk

Jenis Price/unit

VC/unit

Margin/unit

(Q)

(Rp) [304 x

237.533.747,3 Sumber: Data perusahaan (diolah)

Weighted-average

Rp. 237.533.747

contribution margin = = Rp. 1.037.265,3.

Per unit

TFC Breakeven sales in total units =

weighted-average CM per unit = Rp. 314.476.608/ Rp. 1.037.265,3 = 304 unit

Pada Tabel 14 dihitung jumlah unit masing-masing produk yang harus dijual agar perusahaan mendapatkan titik impas. Apabila penjualan setiap jenis produk lebih besar dari nilai BEP maka perusahaan mengalami keuntungan tetapi sebaliknya bila berada di bawah nilai BEP maka perusahaan mengalami kerugian. Dari Tabel 13 diketahui bahwa angka penjualan sebesar Rp. 593.850.000 masih berada di bawah nilai BEP yaitu Rp. 786.212.217. Begitu pula dari Tabel 14 terlihat bahwa penjualan untuk seluruh jenis produk masih berada di bawah nilai BEP sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahun 2003 perusahaan mengalami kerugian. Dari Tabel 14 terlihat bahwa untuk produk Romanza biaya variabelnya melebihi dari harga jualnya, sehingga marjin kontribusi per unitnya menjadi –Rp. 25.261,75 ini berarti setiap penjualan satu unit produk Romanza, perusahaan mengalami kerugian Rp. 25.261,75. Hal ini cukup disayangkan karena pihak manajemen kurang teliti dalam menentukan harga jual, yang seharusnya minimal harga jual adalah sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut. Besarnya total kerugian yang dialami oleh perusahaan akan dihitung di bawah ini.

Laba = Penjualan (1- ) − total biaya tetap

total biaya variabel

penjualan

=Rp. 593.850.000 (1- ) − Rp. 314.476.608

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa perusahaan pada tahun 2003 mengalami kerugian sebesar Rp. 76.942.861. Tetapi paling tidak perusahaan masih mampu menutupi biaya variabel sebesar Rp. 356.316.253 dengan penjualan sebesar Rp. 593.850.000 sehingga perusahaan masih mampu melanjutkan produksinya.

4.5.2. Titik Impas Tahun 2004

Berikut akan disajikan tabel perhitungan nilai BEP dalam rupiah untuk tahun 2004. Kemudian akan kita hitung besarnya laba yang diperoleh pada tahun 2004 agar kita dapat dilihat perkembangan perusahaan dalam pencapaian laba.

Tabel 15. Perhitungan BEP (dalam rupiah) tahun 2004

Variable Total Variable Produk

Jenis Kuantitas

Price/unit

Cost/unit Cost

6.329.098 18.987.294 MR

IC 3 11.000.000

5.345.608 37.419.256 UF

3.072.137 61.442.740 EL

1.778.020 222.252.500 SLT

E 125

Tabel 15. Lanjutan

Variable Total Variable Produk

Jenis Kuantitas

Price/unit

Cost/unit Cost

Sumber: Data perusahaan (diolah)

Fixed cost

Total Fixed Cost

BEP 2004(Rp) =

∑ 1 VC

1 Variable cost ratio

Seiring dengan kenaikan jumlah penjualan, biaya tetap dan biaya variabel maka nilai BEP untuk tahun 2004 pun mengalami kenaikan dibanding tahun 2003. Dengan total penjualan sebesar Rp. 1.041.750.000, total biaya tetap sebesar Rp. 281.955.369 dan total biaya variabel sebesar Rp. 674.587.629 maka diperoleh BEP sebesar Rp. 799.993.670. Berikut ini akan dihitung BEP dalam unit untuk tahun 2004.

Tabel 16. Perhitungan BEP (dalam unit) tahun 2004

CM/unit x Q BEP unit Produk

Jenis Price/unit

VC/unit

Contribution Kuantitas

(Rp)

(Rp)

Margin/unit

(Q)

(Rp) [279 x

Sumber: Data perusahaan (diolah)

Weighted-average

Rp. 367.162.371

contribution margin = = Rp. 1.011.466,6

per unit

TFC

Breakeven sales in total units = weighted-average CM per unit

= Rp. 281.955.369/Rp. 1.011.466,6 = 279 unit

Pada tabel 16 telah dihitung BEP dalam unit dan diperoleh hasil total unit penjualan sebesar 279 agar mencapai BEP. Dari Tabel 15 diketahui bahwa total penjualan telah berada di atas nilai BEP, begitu pula dari Tabel 16 diketahui bahwa seluruh penjualan masing-masing produk melebihi nilai yang diharuskan untuk Pada tabel 16 telah dihitung BEP dalam unit dan diperoleh hasil total unit penjualan sebesar 279 agar mencapai BEP. Dari Tabel 15 diketahui bahwa total penjualan telah berada di atas nilai BEP, begitu pula dari Tabel 16 diketahui bahwa seluruh penjualan masing-masing produk melebihi nilai yang diharuskan untuk

Laba = Penjualan (1- ) total biaya tetap −

total biaya variabel

penjualan

Rp. 674.587.629 =Rp. 1.041.750.000 (1-

) Rp. 281.955.369 − Rp. 1.041.750.000

= Rp. 85.207.002

Laba yang diperoleh perusahaan pada tahun 2004 adalah sebesar Rp. 85.207.002 merupakan tahun pertama bagi perusahaan dalam perolehan laba sejak berdiri pada tahun 2000. Produk perusahaan sudah dikenal oleh konsumen sehingga penjualan pada tahun 2004 ini mengalami peningkatan sebesar 75,42% (Tabel 9) dan total marjin kontribusinya sebesar Rp. 367.162.371, lebih besar dibanding biaya tetapnya sehingga perusahaan memperoleh laba di tahun 2004.

4.5.3. Titik Impas Tahun 2005

Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa pada tahun 2004 untuk pertama kalinya perusahaan memperoleh laba yaitu sebesar Rp. 85.207.002. Berikut akan disajikan tabel perhitungan nilai BEP dalam rupiah untuk tahun 2005. Kemudian akan dihitung besarnya laba yang diperoleh pada tahun 2005 agar terlihat perkembangan perusahaan dalam perolehan laba.

Tabel 17. Tabel perhitungan BEP (dalam rupiah) tahun 2005

Variable Total Variable Produk

Jenis Kuantitas

Price/unit

Cost/unit Cost

Sumber: Data perusahaan (diolah)

Fixed cost

Total Fixed Cost

BEP 2005(Rp) =

VC

1 Variable cost ratio

Untuk tahun 2005, perusahaan memiliki nilai BEP sebesar Rp. 1.785.433.799 atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Untuk melihat apakah perusahaan mengalami keuntungan di tahun 2005 terlebih dahulu akan dihitung nilai BEP dalam unit pada tabel di bawah ini.

Tabel 18. Tabel perhitungan BEP (dalam unit) tahun 2005

CM/unit x Q BEP unit Produk

Jenis Price/unit

VC/unit

Contribution Kuantitas

(Rp)

(Rp)

Margin/unit

(Q)

(Rp) [570 x

364.562.371.7 Sumber: Data perusahaan (diolah)

contribution margin = = Rp. 563.465,8

per unit

TFC

Breakeven sales in total units = weighted-average CM per unit

= Rp. 320.860.308/Rp. 563.465,8

= 570 unit

Telah didapat bahwa unit BEP pada tahun 2005 adalah sebanyak 570. Jika kita lihat pada Tabel 17, angka penjualan lebih tinggi dari BEP begitu pula dari Tabel 18, unit penjualan melebihi unit BEP sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan mengalami Telah didapat bahwa unit BEP pada tahun 2005 adalah sebanyak 570. Jika kita lihat pada Tabel 17, angka penjualan lebih tinggi dari BEP begitu pula dari Tabel 18, unit penjualan melebihi unit BEP sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan mengalami

Laba = Penjualan (1- ) − total biaya tetap

total biaya variabel

penjualan

=Rp. 2.028.600.000 (1- ) − Rp. 320.860.308

Perhitungan di atas menyebutkan bahwa keuntungan perusahaan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp. 43.702.064. Hal ini berarti keuntungan perusahaan mengalami kemunduran dibanding keuntungan pada tahun 2004.

4.5.4. Titik Impas Tahun 2006

Dengan menggunakan data anggaran biaya maupun anggaran penjualan tahun 2006, maka dapat kita hitung berapa besar nilai BEP-nya. Berikut ini adalah tabel perhitungan BEP dalam rupiah untuk tahun 2006.

Tabel 19. Perhitungan BEP (Rp) tahun 2006

Variable Total Variable Produk

Jenis Kuantitas

Price/unit

Cost/unit Cost

IC 6 13.000.000

8.340.343,7 50.042.062,2 MR 15 11.000.000

6.640.341,7 99.605.125,5 UF 41

5.077.612,7 208.182.120,7 EL 30

3.935.412,7 118.062.381 E 247

3.277.902,7 809.641.966,9 SLT 37

Tabel 19. Lanjutan

Variable Total Variable Produk

Jenis Kuantitas

Price/unit

Cost/unit Cost

Sumber: Data perusahaan (diolah)

Fixed cost

Total Fixed Cost

BEP 2006 (Rp) =

VC

1 Variable cost ratio

Kini diketahui bahwa BEP tahun 2006 adalah sebesar Rp. 2.049.186.091. Angka tersebut memiliki arti bahwa perusahaan tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian pada titik tersebut, karena total biaya yang dikeluarkan sama dengan total pendapatan. Berikut ini disajikan tabel penghitungan titik impas dalam unit yang harus dicapai oleh masing-masing produk.

Tabel 20. Perhitungan BEP (unit) Tahun 2006

CM/unit x Q BEP unit Produk

Jenis Price/unit

VC/unit

Margin/unit

(Q)

(Rp) [595 x

443.300.082,8 Sumber: Data perusahaan (diolah)

contribution margin = = Rp. 610.606,1747

per unit

TFC

Breakeven sales in total units = weighted-average CM per unit

= Rp. 363.244.874/ Rp. 610.606,1747

= 595 unit

Melalui perhitungan di atas dapat dilihat kombinasi penjualan untuk setiap produk. Sama dengan penjualan tahun- tahun sebelumnya, Elegancia merupakan produk dengan unit penjualan paling tinggi dikarenakan marjin kontribusi per unitnya yang paling kecil dibanding produk lainnya. Demikian halnya Melalui perhitungan di atas dapat dilihat kombinasi penjualan untuk setiap produk. Sama dengan penjualan tahun- tahun sebelumnya, Elegancia merupakan produk dengan unit penjualan paling tinggi dikarenakan marjin kontribusi per unitnya yang paling kecil dibanding produk lainnya. Demikian halnya

Untuk tahun 2006 perusahaan mengharapkan penjualan sebesar Rp. 2.500.800.000 sehingga laba yang didapat adalah: total biaya variabel

Target laba = Target penjualan (1- ) − total biaya tetap

target penjualan

Rp. 2.057.499.972 = Rp. 2.500.800.000 (1-

) − Rp. 363.244.874 Rp. 2.500.800.000

= Rp. 80.055.154

Laba untuk tahun 2006 ditargetkan sebesar Rp. 80.055.154. Nilai ini sedikit lebih rendah dibandingkan perolehan laba pada tahun 2004 sebesar Rp.85.207.002 dan jauh di atas laba tahun 2005 sebesar Rp.43.702.064. Perusahaan tidak mentargetkan laba terlalu tinggi, perusahaan hanya mengharapkan bahwa pada tahun 2006 ini perusahaan mampu kembali mencapai laba paling tidak mendekati laba tahun 2004. Hal ini karena perusahaan mengalami penurunan di tahun 2005 sehingga angka tersebut diambil untuk memperbaiki perolehan laba.

Berikut ini akan disajikan data penjualan untuk setiap produk yang terjadi sampai bulan Agustus 2006. Dari tabel tersebut dapat diketahui sejauh mana perusahaan telah berhasil menjual produknya, apakah sudah mencapai BEP atau belum. Selain itu juga dihitung marjin kontribusi yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat diketahui apakah sudah dapat menutupi biaya tetap atau belum.

Tabel 21. Data penjualan dan marjin kontribusi per 31 Agustus

Total Contribution Produk

Jenis

Unit

Penjualan per

242.062.189 Sumber: Data perusahaan (diolah)

Total

Dari Tabel 21 dapat diketahui bahwa penjualan sampai tanggal 31 Agustus 2006 mencapai Rp. 1.407.550.000 atau baru 68,69% dari BEP. Total marjin kontribusi sebesar Rp. 242.062.189 masih belum dapat menutupi biaya tetap sebesar Rp. 363.244.874.