Air ada di mana-mana dan diyakini tersedia secara berlimpah ruah. Ia masih terus menunjang segala kehidupan. Beberapa organisme yang sangat
sederhana dapat hidup tanpa udara, namun tak satupun dapat hidup tanpa air. Air merupakan sumber lahirnya banyak peradaban besar, tapi kadang kala juga
bertanggung jawab atas kehancurannya. Bukan itu saja, air juga merupakan arsitek bumi. Selama jutaan tahun air telah menjadi salah satu pelaku yang paling
menentukan dalam membentuk kembali wajah bumi. Air juga turut menentukan iklim, membentuk tanah tempat berakarnya tanaman dan hutan. Sebagai uap atau
daya hidroelektrik, ia menciptakan energi dan menggerakkan mesin teknologi modern untuk keperluan industri Dumairy, 1992.
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam
tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55 – 60 berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 , dan
untuk bayi sekitar 80 Notoatmodjo, 2003. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum,
masak, mandi, mencuci bermacam-macam cucian dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-
120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari Notoatmodjo, 2003.
2.2 Sumber-sumber Air
Jumlah air di dunia sangat relatif tetap dan mengikuti suatu aliran yang
dinamakan siklus hidrologi. Penyinaran matahari menyebabkan air di permukaan
bumi menguap dan membentuk uap air. Air permukaan yang mengalir di atas permukaan bumi, umumnya berbentuk sungai-sungai dan jika melalui suatu
tempat yang rendah cekung maka air akan berkumpul membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak diantara air yang mengalir ke laut kembali dan
kemudian akan mengikuti siklus hidrologi. Sumber-sumber air yang ada pada
bumi, dapat berasal dari : 1.
Air Permukaan Air permukaan yang mengalir di permukaan bumi akan membentuk air
permukaan. Air ini umumnya mendapat pengotoran selama pengalirannya. Pengotoran tersebut misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun,
kotoran industri dan lain sebagainya. Secara umum air permukaan dibagi menjadi air sungai dan air rawa atau danau. Air sungai pada umumnya mempunyai derajat
pengotoran yang tinggi sekali. Dalam penggunaanya sebagai air minum harus melalui proses panjang. Sedangkan pada air danau kebanyakan berwarna yang
disebabkan oleh zat-zat organik yang telah membusuk. 2.
Air Tanah Air tanah secara umum terbagi menjadi :
- Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi akibat proses penyerapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian juga dengan sebagai bakteri, sehingga air
dangkal terlihat jernih tetapi banyak mengandung zat-zat kimia garam-garam terlarut karena melalui lapisan tanah yang memiliki unsur-unsur tertentu untuk
masing-masing lapis tanah.
- Air Tanah Dalam
Air tanah dalam terdapat pada lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam lebih sulit daripada air tanah dangkal. Pada umumnya kualitas air
tanah dalam lebih baik daripada air tanah dangkal, karena terjadi penyaringan yang lebih sempurna terutama untuk bakteri.
- Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah.
3. Air hujan
Air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga mempercepat terjadinya karatan korosi.
4. Air laut
Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung berbagai garam, misalnya NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut lebih kurang 3 . Oleh karena
itu air laut tanpa diolah terlebih dahulu tidak memenuhi syarat untuk air minum Waluyo, 2009.
2.3 Sifat-Sifat air