19
2.2.1 Tingkatan Generasi dan Karakteristiknya
Pekerja dari generasi yang berbeda datang untuk bekerja dengan nilai yang berbeda, sikap terhadap pekerjaan, gaya kerja, kriteria kepuasan kerja,
pembelajaran gaya dan tingkat komitmen. Ceridian Corporation: 2005
Hadirnya berbagai generasi dengan kelompok tahun kelahiran berbeda
different cohort
di suatu tempat kerja yang sama dengan karakteristik yang berbeda pula telah melahirkan dinamika dan problematika
manajemen yang sangat menarik.
1. Generasi dewasaVeteran
Mature Generation
Generasi ini adalah karyawan dari rentang usia 60-70. Mereka tumbuh di masa kondisi ekonomi sulit ketika terjadi Depresi Besar dan
Perang Dunia II, lahir sekitar 1927 - 1945. Generasi dewasa cenderung menghargai kerja keras, menghormati otoritas dan percaya pada perinsip
“tugas dulu baru kesenangan”. Mereka memiliki dedikasi tinggi, dan tidak hanya melakukan tugas
dengan baik atau ingin terlihat baik, tetapi juga membantu organisasi mencapai keberhasilannya serta pelanggan terpenuhi kebutuhannya. Darmin
A. Pella.
2. Generasi Ledakan Bayi
Baby Boomers Generation
Generasi ini lahir pada era 1946 – 1964, mereka adalah karyawan
dari rentang usia 41-65 tahun. Mereka bertumbuh di era kebangkitan ekonomi dan mengalami hiruk pikuknya tahun 60-an pada usia belajarnya.
Baby boomers
cenderung optimis, idealis, dan anggota kelompok yang baik. Mereka sangat termotovasi, menyukai tantangan, dan ingin menjadi bintang
serta membangun karir yang cemerlang. Karena mereka harus berkompetisi sesama mereka di setiap jenjang karirnya, mereka dapat bersikap kompetitif.
20
3. Generasi X Gen-X
Generasi ini Lahir 1965 – 1980, mereka karyawan dengan rentang
usia 28-46 tahun. Generasi ini menyaksikan pengalaman orang tua mereka mengalami penciutan dan restrukturisasi perusahaan pada era 70-an dan 80-
an. Mereka menghargai fleksibilitas, keseimbangan hidup, pekerjaan, dan kemandirian dalam bekerja. Mereka menghargai lingkungan kerja yang
informal dan menyenangkan, mereka menghargai umpan balik yang jujur dan kerap dari manajer dan mentornya Darmin A.Pella: 2011. Sedangkan
menurut Pekala 2001 menjelaskan bahwa generasi X sangat kritis dan diberi „label‟ sebagai pemalas. Hal ini disebabkan karena generasi ini terlihat
kurang setia pada satu organisasi. Mereka tidak memahami pentingnya bekerja dalam waktu lama dan lebih suka membuat jadwal mereka sendiri.
Karyawan generasi X ingin perusahaan tempat mereka bekerja menyediakan “jalur untuk pengembangan diri” untuk menambah kualitas
performa kerja mereka, agar bisa menambah tanggung jawab dalam bekerja. Bagi generasi X tambahan tanggung jawab bekerja sangat penting bagi karir
mereka.
4. Generasi Y Millennial