Sumardi Rendi Informan Kunci dari Kalangan Buruh Tani

SD. Sulitnya ekonomi orang tua di masa kecil membuat Bapak Sakimun harus menamatkan sekolahnya sampai SD. Meskipun Bapak Sakimunhanya tamat sekolah dasar SD namun Ia tidak ingin anak-anaknya tidak memiliki sekolah yang tinggi, ia selalu bertekad dan berusaha agar anaknya dapat mendapatkan pendidikan yang lebih baik darinya. Bahkan Bapak Giso sangat ingin melihat anaknya bisa kuliah. Anaknya yang pertama laki-laki sekarang ia sekolahkan di salah satu sekolah SMA di Kota duri. Sedangkan anaknya yang kedua adalah perempuan yang sekarang masih duduk di bangku SMP kelas 2. Kemudian anaknya yang ketiga yaitu seorang perempuan sekarang sedang duduk di kelas 6 SD yang ada di Desa itu. Alasan Bapak Sakimun menjadi buruh tani adalah untuk menambah penghasilan keluarganya. Terutama untuk mencukupi kebutuhan sekolah anak-anaknya. Sebab, Bapak Sakimun mengatakan bahwa upah hasil menjadi buruh taninya kerap ia tabung untuk kebutuhan sekolah anaknya di masa depan. Akan tetapi uang yang ia tabung tersebut juga tidak jarang dipakai untuk menutupi kebutuhan rumah tangganya yang beraneka ragam.

d. Sumardi

Informan ini adalah seorang petani yang juga bekerja sebagai buruh tani bagi petani dari luar Desa Rokan Baru. Ia adalah seorang kepala keluarga dari seorang istri yang bernama Ibu Riani dan memiliki dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Bapak Sumardi sering dipanggil dengan nama “Pak Bolon” oleh masyarakat Desa Rokan Baru, Sebab ia adalah seorang laki-laki Batak bermarga Simbolon. Informan ini telah tinggal di Desa rokan Baru sejak tahun 2007, saat itu ia membeli 1 ½ hektar lahan kelapa sawit beserta rumah sederhana di dusun RejoMulyo Desa Rokan Baru. saat ini Pak Bolon telah memiliki 2 ½ hektar lahan sawit yang ia kelola sendiri. Untuk mengisi waktu luang dan menambah uang masuk untuk kebutuhan keluarganya, Pak Bolon juga bekerja sebagai buruh tani bagi petani-petani lain yang membutuhkan jasa memanen, memupuk, dan menyemprot rumput. Saat di wawancarai, Pak Bolon mengatakan bahwa ia telah memiliki pekerjaan sambilan sebagai buruh tani sejak tahun 2011.

e. Rendi

Informan yang satu ini adalah seorang laki-laki kelahiran tahun 1994. Ia menikah muda dengan seorang perempuan yang kelahiran tahun 1997. Bapak Rendi dan istri telah di karuniai seorang putri yang pada saat penelitian ini dilakukan berumur 1 tahun. Bapak Rendi adalah seorang kepala keluarga yang hanya tamatan sekolah menengah pertama SMP. Latar belakang pendidikannya yang hanya tamatan SMP membuat Pak Rendi harus bekerja sebagai petani sekaligus menjadi buruh tani. Bapak Rendi memiliki lahan kelapa sawit pemberian orang tuanya yang memiliki luas 1 hektar di Desa Rokan Baru. Tanah pemberian orang tuanya tersebut ia tanami kelapa sawit dan ia bangun sebuah rumah sederhana sebagai tempat tinggal keluarganya. Pekerjaan sebagai buruh tani ia jalani karena adanya kebutuhan untuk menambah pemasukan kas keluarganya. Bapak Rendi mengakui bahwa keluarganya kerap mengalami kesulitan ekonomi, sehingga pekerjaan menjadi buruh tani menjadi pilihan yang harus ia jalani. Kondisi yang demikianpun semakin diperparah karena ia hanya memilik latar belakang pendidikan tamantan SMP.

B. Pedoman Wawancara

Wawancara mendalam indepthinterview dilakukan oleh peneliti untuk menggali secara langsung gambaran secara komprehensif yang berkaitan dengan aspek-aspek kajian. Catatan singkat ditulis dalam ruangan yang kosong di bawah aspek-aspek yang ditanyakan dalam wawancara mendalam, untuk dikembangkan kemudian menjadi laporan