giseigo dan gitaigo. Hal itu didukung juga dengan pendapat Sudjianto dan Dahidi yang menjelaskan bahwa onomatope merupakan gabungan dari giongo
dan gitaigo 2004:116.
2.2.3.2 Klasifikasi Onomatope
Seperti yang telah disebutkan, onomatope dalam bahasa Jepang terdiri dari giongo dan gitaigo. Keduanya akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.
2.2.3.2.1 Giongo 擬⾳語
Giongo merupakan kata-kata yang menyatakan suara makhluk hidup atau bunyi
yang keluar dari benda mati Yoshio, 1989:302. Kata giongo berasal dari huruf kanji gi
擬 yang berarti ‘meniru atau menyamar’ dan on ⾳ yang berarti
‘bunyi’, serta go 語 yang berarti ‘bahasa atau kata’ sehingga giongo berarti
‘kata-kata yang merupakan tiruan bunyi sesuatu’. Giongo sering disebut juga dengan giseigo
擬声語 . Bedanya adalah giongo lebih menunjukkan tiruan
bunyi benda mati, sedangkan giseigo lebih menunjukkan tiruan suara makhluk hidup. Berikut beberapa contoh kalimat dari giongo dan giseigo.
1. Giongo ialah tiruan bunyi dari benda mati.
Contoh: 1
電話 ン ン鳴
い
Denwa ga rinrin natteiru. ‘Telepon bordering kring-kring.’
NKTH, 1989:79
2. Giseigo ialah tiruan bunyi dari makhluk hidup.
Contoh: 2
⽝ ワンワン ほえ Inu ga wanwan to hoeru.
‘Anjing menyalak guk-guk.’
NKTH, 1989:79
2.2.3.2.2 Gitaigo
擬態語
Gitaigo merupakan kata-kata yang mengungkapkan suatu keadaan, yang berasal
dari huruf kanji gi 擬 atau ‘meniru’, tai 態 yang berarti ‘keadaan, kondisi,
atau situasi’, dan go 語 yang berarti ‘bahasa atau kata’. Lebih jelasnya gitaigo
berarti ‘kata-kata yang secara tidak langsung menggambarkan suatu keadaan fenomena yang tidak berhubungan langsung dengan bunyi’ Tadasu, 1989:73-74.
Sama seperti giongo, gitaigo dibagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu gitaigo
, giyougo, dan gijougo. Berikut penjelasan dari ketiga klasifikasi tersebut. 1.
Gitaigo ialah kata yang menyatakan keadaan benda mati. Contoh:
3
靴 ぴかぴか 摩い Kutsu wo pikapika ni migaita.
‘Menggosok sepatu sampai mengkilat.’
KJI, 1994:788 2.
Giyougo ialah kata yang menyatakan keadaan keadaan tingkah laku makhluk hidup.
Contoh: