Penguatan Kelembagaan Pemda Dalam mewujudkan Tujuan KOTAKU

PANDUAN PENDAMPING “MEWUJUDKAN PEMDA SEBAGAI NAKHODA DALAM PROGRAM KOTAKU” Tujuan penyusunan panduan ini, adalah: a. Memperjelas dukungan Pemerintah KabupatenKota dalam penyelenggaraan kegiatan KOTAKU diwilayahnya b. Mempersiapkan panduan operasional bagi Pendamping Pemerintah KabupatenKota dalam menindaklanjuti Kebijakan nasional terkait kota Bebas kawasan kumuh c. Memberikan kemudahan bagi Pendamping Pemerintah KabupatenKota untuk memulai menangani persoalan kawasan permukiman kumuh diwilayahnya. Manfaat Panduan Pendamping Pemerintah KabupatenKota memiliki panduan operasional yang lebih jelas dan lengkap, untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan KOTAKU sekaligus sebagai panduan untuk menangani persoalan kawasan permukiman kumuh diwilayahnya. Peran Pemerintah KabupatenKota Dalam Menangani Isu Permukiman Kumuh Perkotaan Isu ini terkait dengan Kelembagaan, Perencanaan dan Penganggaran, pengadaan tanah dan perijinan

I. Penguatan Kelembagaan Pemda Dalam mewujudkan Tujuan KOTAKU

Upaya optimalisasi peran pemerintah kabupatenkota dalam mewujudkan pelaksanaan kegiatan KOTAKU tentunya memerlukan dukungan kebijakan dari Pemerintah Pusat dan dukungan dari para pihak dunia usaha, perguruan tinggi, LSM dll yang sinergi. Langkah-langkah yang perlu dilakukan pendamping untuk memperkuat Kelembagaan Pemerintah kabupatenKota dalam mewujudkan kegiatan KOTAKU, adalah, sebagai berikut: 1. Memastikan sosialisasi substansi RPJM Nasional 2014-2019 terkait Kota bebas kawasan kumuh dan Renstra Ditjen Cipta Karya terkait target pencapaian 100 0 100. Melalui sosialisasi berkesinambungan diharapkan dapat membangun Komitmen Pemerintah KabupatenKota Dalam Menangani kawasan permukiman kumuh diwilayahnya. Buku Panduan Pendamping 1 2. Memastikan sosialisasi kebijakan pusat untuk mendorong Pemerintah KabupatenKota untuk segera melaksanakan program kota bebas kawasan kumuh 3. Memastikan pemerintah KabupatenKota melakukan identifikasi kawasan kumuh, penyusunan data base dan menerbitkan Surat Keputusan dan Peraturan Daerah tentang Kawasan Kumuh, sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia No 12011, tentang Perumahan dan Permukiman. Pemerintah pusat perlu melakukan sosialisasi kriteria dan indikator kawasan kumuh dan indikator 100 0 100. 4. Memastikan Pemerintah KabupatenKota untuk segera melakukan berbagai regulasi untuk membangun sistem yang komprehensif dan terpadu dalam melakukan penataan kawasan permukiman yang berkelanjutan diwilayahnya. Hal ini terkait dalam membangun komitmen melalui sosialisasi secara berkesinambungan, melakukan penguatan capacity building kepada seluruh SKPD, terkait good governance, menggerakkan forum CSR dan penggalangan kemitraan dalam penataan kawasan permukiman kumuh yang memerlukan dukungan sumberdaya sangat besar serta membangun civil society 5. Memastikan Pemerintah KabupatenKota mengakomodir Kegiatan Penataan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan dalam RPJMD 6. Memastikan Pemerintah KabupatenKota membentuk POKJA PKP dengan melibatkan seluruh SKPD yang terkait dengan penyelenggaraan perumahan dan permukiman secara menyeluruh. 7. Memastikan Pemerintah KabupatenKota dapat melibatkan lembaga-lembaga terkait dengan Tim Inti Perencanaan Partisipatif di tingkat Masyarakat: i Kelembagaan tingkat kecamatan Camat, PJOK, dll. Peran camat diharapkan mampu menjadi media untuk meningkatkan fungsi koordinasi lintas wilayah kelurahandesa dan lintas kawasan prioritas. ii Kelembagaan tingkat desa Lurah, LPMD, dll dapat berkolaborasi bersama LKM dan Masyarakat. 8. Memastikan POKJA PKP memahami proses perencanaan dan penganggaran advokasi pembangunan daerah yang tercantum dalam Permendagri No.542010. Implementasi isi Permendagri tersebut dalam kegiatan KOTAKU menjadi Tupoksi POKJA PKP. 9. Bupatiwalikota perlu menetapkan Surat Keputusan bagi POKJA PKP dan SKPD terkait, untuk melakukan forum koordinasi dan konsultasi secara berkala triwulan untuk mengawal KOTAKU dalam perencanaan dan penganggaran tingkat kabupatenkota. Forum koordinasi dan konsultasi tersebut diupayakan dapat melibatkan masyarakat dan DPRD. Forum konsultasi ini akan memperjelas proses dan output kegiatan KOTAKU masuk dalam kegiatan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah. Buku Panduan Pendamping 2 10. BupatiWalikota bersama POKJA PKPBappeda dan para pemangku kepentingan tingkat kabupatenkota untuk terlibat aktif dalam kegiatan pemasaran KOTAKUpenggalangan kemitraan 11. POKJA PKPSKPD mendorong dan memotivasi masyarakat dalam pemelihaan dan pengendalian KOTAKU 12. POKJA PKP SKPD mendorong kesetaraan gender dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam pelaksanaan KOTAKU 13. Mendorong Penyelesaian Perdarencana strategisperwalikebijakan terkait penataan permukiman, Antara lain: RDTRK, RPKPPRP2KPKPSIAP, dan SK Penetapan Kawasan Kumuh

II. Penguatan Peran Pemda Dalam Aspek Perencanaan dan Penganggaran