Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

penelitian sebagai berikut: Teknik pengumpulan data yang digunakan

H 1 : Terdapat pengaruh signifikan positif dalam penelitian ini adalah dengan menyebar Komitmen Organisasi terhadap Kinerja kuesioner. Kuesioner diberikan langsung kepada Organisasi Publik. responden dan untuk pengembaliannya akan

H 2 : Terdapat pengaruh signifikan positif Budaya dijemput sendiri oleh peneliti pada waktu yang

Organisasi terhadap Kinerja Organisasi

telah ditentukan.

Publik.

H 3 : Terdapat pengaruh signifikan positif

Variabel Penelitian

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Organisasi

1. Variabel Terikat (Y).

Publik. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Kinerja Organisasi Publik (Y).

2. Variabel Bebas (X).

dikatakan valid, dimana r tabel untuk n=30 adalah Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas ( independent variable ) adalah

2. Uji Reliabilitas

Komitmen Organisasi (X 1) , Budaya Organisasi Kuesioner dikatakan reliabel (handal) jika

(X 2 ), dan Kepuasan Kerja (X 3 ).

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

Instrumen Penelitian

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Dalam penelitian ini digunakan kuesioner. Kinerja

(Ghozali, 2006). Untuk uji reliabilitas digunakan dapat dilihat dari:

pengujian croanbach alpha menurut Sekaran

1. Masukan/ input (2005), dengan kriteria sebagai berikut:

2. Keluaran/ output a. Kurang dari 0,6 tidak reliable

3. Hasil/ outcome b. 0,6 – 0,7 dapat diterima

4. Manfaat/ benefit c. 0,7 – 0,8 baik

5. Dampak/ impact d. Lebih dari 0,8 reliabel

Untuk komitmen organisasi dapat dilihat dari:

1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan

Uji Asumsi Klasik

organisasi

1. Uji Normalitas

2. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dengan Uji normalitas dilakukan dengan metode sungguh-sungguh

kolmogorov smirnov , dengan melihat nilai

3. Loyalitas signifikan pada 0,05. Jika nilai signifikan yang Untuk budaya organisasi dapat dilihat dari:

dihasilkan < 0,05 maka data tidak berdistribusi

1. Inisiatif individual normal, jika nilai signifikan yang dihasilkan >

2. Toleransi terhadap tindakan beresiko

0.05 maka data berditribusi normal.

3. Pengarahan

2. Uji Multikolinieritas

4. Integrasi Untuk menguji adanya multikolinieritas

5. Dukungan pimpinan dapat dilihat melalui nilai variance inflantion

6. Kontrol factor (VIF) dan toleransi. Jika VIF < 10 dan

7. Identitas tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas

8. Pemberian penghargaan tapi jika VIF > 10 dan tolerance > 0,1 berarti

9. Toleransi terhadap konflik

terjadi multikolinieritas.

10. Pola komunikasi

3. Uji heteroskedastisitas

Untuk kepuasan kerja dapat dilihat dari:

Untuk

mendeteksi adanya

1. Faktor Psikologik heteroskedastisitas dapat menggunakan uji glejser.

2. Faktor Sosial Dalam uji ini, apabila hasilnya sig > 0,05 maka

3. Faktor fisik tidak terdapat gejala heterokedastisitas, model

4. Faktor finansial yang baik ialah tidak terjadi heterokedastisitas.

Uji Instrumen Penelitian

Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

1. Analisis Deskriptif

adalah proses responden, peneliti terlebih dahulu melakukan uji

Sebelum dibagikan kuesioner kepada

Analisis

deskriptif

pengolahan data yang telah didapat dari pendahuluan ( pilot test ), yang dilakukan pada 30

responden. Data tersebut dianalisis dengan orang mahasiswa di fakultas ekonomi akuntansi.

langkah-langkah sebagai berikut: (a) verifikasi Untuk melihat validitas dari masing-masing item

data yaitu memeriksa kembali kuesioner yang kuesioner digunakan

telah diisi oleh responden untuk memastikan correlation . Jika r hitung > r tabel maka dapat

corrected

item-total

apakah semua pertanyaan sudah dijawab dengan lengkap oleh responden, (b) menghitung nilai apakah semua pertanyaan sudah dijawab dengan lengkap oleh responden, (b) menghitung nilai

atas setiap item pertanyaan yang diajukan, 2 2) Koefisien Determinasi ( adjusted R )

menghitung rata-rata skor item, menghitung nilai 2 Uji R merupakan uji yang dilakukan rerata jawaban responden, menghitung nilai

terhadap model yang dibentuk dengan tujuan Tingkat Capai Responden (TCR) dari masing-

menjelaskan seberapa besar kontribusi dari masing kategori jawaban dari deskriptif variabel,

variabel bebas yang diteliti terhadap variabel Lalu nilai persentase dimasukkan ke dalam kriteria 2 terikat. Nilai R mempunyai range antara 0

sebagai berikut: sampai dengan 1 (0≤R2≥1). Semakin besar

a. 2 Interval jawaban responden 76-100% kategori nilai R maka semakin bagus model regresi jawaban baik.

yang digunakan. Sedangkan semakin kecil

b. 2 Interval jawaban responden 56-75% kategori nilai R artinya variable bebas yang jawaban cukup baik.

digunakan terhadap variable terikat semakin

c. Interval jawaban responden <56% kategori

kecil.

jawaban kurang baik.

b. Uji Hipotesis (Uji t)

2. Pengujian Model

Uji statistik t- test pada dasarnya Alat analisis regresi berganda digunakan

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu untuk melihat pengaruh beberapa variabel

variabel penjelas secara individual dalam independen

menerangkan variasi variabel terikat. Persamaan regresi untuk menguji hipotesis

Kaidah keputusan :

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jika, t hitung >t tabel maka H 0 ditolak berarti ada

hubungan yang signifikan antara variabel Dimana :

Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

bebas yaitu Komitmen Organisasi, Budaya Y

= Kinerja Organisasi Publik Organisasi, dan Kepuasan Kerja dengan

b = Koefisien regresi dari variabel variabel terikat yaitu Kinerja Organisasi independen

Publik.

a = Konstanta

2. Jika, t hitung < t tabel maka H 0 diterima berarti

X 1 = Komitmen Organisasi tidak ada hubungan yang signifikan antara

X 2 = Budaya Organisasi variabel bebas yaitu Komitmen Organisasi,

X 3 = Kepuasan Kerja Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja

e = erorr term dengan variabel terikat yaitu Kinerja Organisasi Publik.

a. Uji Kelayakan Model

Dengan tingkat kepercayaan (α) untuk

1) Uji F

pengujian hipotesis adalah 95% atau (α)=

Uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel bebas

dimasukkan dalam model mempunyai

Definisi Operasional

pengaruh secara bersama-sama terhadap

1. Kinerja Organisasi Publik

variabel terikat. Uji F statistik digunakan

merupakan gambaran untuk melihat apakah model regresi yang

Kinerja

pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam digunakan sudah fixed atau belum, dengan

mencapai tujuan, visi dan misi suatu organisasi. ketentuan jika p value > (α) = 0,05 dan F

Pengukuran kinerja organisasi publik dinilai hitung > F tabel, model tersebut sudah fixed dengan membandingkan tingkat kinerja yang

dan bisa digunakan untuk menguji hipotesis. dicapai dengan standar, rencana, atau target Dengan

dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

2. Komitmen Organisasi Uji reliabilitas dimaksudkan untuk Komitmen organisasi adalah dorongan

mengukur bahwa instrumen yang digunakan benar dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu

dan bebas dari kesalahan, sehingga diharapkan agar dapat menunjang keberhasilan organisasi

menghasilkan hasil yang konstan. Nilai reliabilitas sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan

dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai kepentingan

cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen kepentingan pribadi.

organisasi

dibandingkan

pentanyaan lebih besar dari 0,6 (Ghozali :2007).

3. Budaya Organisasi Keandalan konsistensi antar item atau Budaya organisasi merupakan pola

koefiesien keandalan Cronbach’s Alpha yang keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang

terdapat pada tabel di atas yaitu untuk instrumen dipahami, dijiwai dan dipraktekkan oleh

variabel kinerja organisasi publik 0,701. Untuk organisasi sehingga pola tersebut dapat

variabel komitmen organisasi 0,714, untuk memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar

variabel budaya organisasi 0,904, dan untuk aturan perilaku dalam organisasi pemerintahan

variabel kepuasan kerja 0,804. daerah. Sistem nilai organisasi menjadi landasan dasar bagi setiap anggota didalam

Uji Asumsi Klasik

organisasi untuk membuat keputusan dan

1. Uji Normalitas

mengarahkan pegawai untuk mencapai tujuan Pengujian normalitas dapat dilakukan organisasi.

dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-

4. Kepuasan Kerja Smirnov Test , dengan taraf signifikan 0,05 atau Kepuasan kerja anggota adalah salah

5%. Jika signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka satu aspek yang dapat meningkatkan kinerja

distribusi datanya dikatakan normal. Sebaliknya organisasi, sehingga kepuasan kerja anggota

jika signifikan yang dihasilkan < 0,05 maka data mempengaruhi kinerja unit secara keseluruhan.

tidak terdistribusi secara normal. Kepuasan kerja tersebut diharapkan dapat

Dari Tabel hasil uji normalitas menyatakan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi

nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,669 dengan yang lebih baik.

signifikan 0,762. Berdasarkan hasil tersebut dinyatakan data yang digunakan dalam penelitian

4. HASIL PENELITIAN

DAN

dinyatakan berdistribusi normal dan bisa

PEMBAHASAN

dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut.

Uji Validitas Dan Reliabilitas Penelitian

2. Uji Multikolinearitas

Uji Validitas

Untuk menguji adanya multikolinearitas Untuk melihat validitas dari masing-

dapat dilihat melalui nilai Variance Inflantion masing item kuesioner, digunakan corrected item-

Factor (VIF) dan tolerance value untuk masing- total correlation . Jika r hitung > r tabel , maka data

masing variabel independen. Apabila tolerance dikatakan valid, dimana r tabel untuk N = 160

value di atas 0,10 dan VIF kurang dari 10 maka adalah 0,155.

dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas. Untuk instrumen kinerja organisasi publik

Hasil nilai VIF yang diperoleh dalam Tabel diketahui nilai Corrected Item-Total Correlation menunjukkan variabel bebas dalam model regresi terkecil 0,171. Untuk instrumen komitmen

tidak saling berkorelasi. Diperoleh nilai VIF untuk organisai nilai terkecil 0,205, instrumen budaya

masing-masing variabel bebas kurang dari 10 dan organisasi nilai terkecil 0,348, dan untuk

tolerance value berada diatas 0,10. Hal ini instrumen kepuasan kerja dengan nilai terkecil

menunjukkan tidak adanya korelasi antara sesama sebesar 0,192.

variabel bebas dalam model regresi dan

Uji Reliabilitas

disimpulkan

tidak

terdapat masalah terdapat masalah

organisasi sebesar 0,267 ini berarti bahwa

3. Uji Heterokedatisitas

dengan meningkatnya komitmen organisasi satu Untuk

satuan, maka akan meningkatkan kinerja kedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji organisasi publik sebesar 0,267 satuan dan

Glejser . Pengujian ini membandingkan signifikan bentuk pengaruh X 1 terhadap Y adalah positif. dari uji ini apabila hasilnya sig > 0,05 atau 5%.

c. Koefisien regresi (b) X 2

Jika signifikan di atas 5% maka disimpulkan Nilai koefisien variabel X 2 yaitu budaya model regresi tidak mengandung adanya

organisasi sebesar 0,090 ini berarti bahwa heteroskedastisitas. dengan meningkatnya budaya organisasi satu

Berdasarkan Tabel dapat dilihat tidak ada satuan maka akan meningkatkan kinerja variabel yang signifikan dalam regresi dengan

organisasi publik sebesar 0,090 satuan dan variabel Ab sUt. Tingkat signifikansi > α 0,05,

bentuk pengaruh X 2 terhadap Y adalah positif. sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

d. Koefisien regresi (b) X 3

yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari Nilai koefisien variabel X 3 yaitu kepuasan heterokedastisitas.

kerja sebesar 0,184 ini berarti bahwa dengan meningkatnya kepuasan kerja satu satuan akan

Hasil Penelitian

meningkatkan kinerja organisasi publik sebesar

1. Model Estimasi Regresi

0,184 satuan dan bentuk pengaruh X 3 terhadap Y Teknik analisis regresi berganda digunakan

adalah positif.

untuk mengetahui besarnya perubahan variabel terikat yang disebabkan oleh perubahan yang

2. Uji Model

terjadi pada variabel bebas. Kegiatan perhitungan

a) Uji F (

F Test )

statistik menggunakan SPSS 16. Untuk mengetahui apakah model regresi Dari hasil pengolahan data SPSS, didapat

yang digunakan merupakan model tetap dapat nilai sig sebesar 0,006 < 0,05 sehingga model

dilakukan dengan membandingkan nilai F tabel dan regresi yang dipakai dapat digunakan. Dari tabel

F hitung atau membandingkan antara nilai sig dan dapat dianalisis model estimasi sebagai berikut:

α=0,05. Nilai F tabel untuk n=160 pada α=0,05 KOP= 11,514 + 0,267 KO + 0,090 BO + 0,184

adalah 2,66. Nilai F hitung adalah 13,119 sedangkan KK

nilai signifikansi adalah 0,000. Dengan demikian, Dimana:

F hitung > F tabel dan nilai sig<α 0,05. Hal ini KOP = Kinerja Organisasi Publik

menunjukkan bahwa model regresi yang KO = Komitmen Organisasi

digunakan telah fix.

b) Koefisien Determinasi (Nilai Adjusted R KK = Kepuasan Kerja

BO = Budaya Organisasi

Square )

Analisis koefisien determinasi digunakan Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:

untuk mengetahui persentase variasi variabel

a. Nilai konstanta

bebas yang digunakan dalam model mampu Nilai konstanta yang diperoleh sebesar

menjelaskan variasi variabel terikat. Hasil analisis 11,514 yang berarti bahwa jika variabel

determinasi dapat dilihat pada output model komitmen organisasi, budaya organisasi, dan

summary dari hasil analisis regresi berganda. kepuasan kerja adalah nol (0), maka kinerja

Berdasarkan hasil output diperoleh angka organisasi publik adalah sebesar konstanta

Adjusted R Square sebesar 0,186 atau 18,6%. Hal 11,514.

ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan

b. Koefisien regresi (b) X 1 pengaruh variabel bebas (komitmen organisasi, budaya organisasi, dan kepuasan kerja) mampu b. Koefisien regresi (b) X 1 pengaruh variabel bebas (komitmen organisasi, budaya organisasi, dan kepuasan kerja) mampu

diterima. Dimana semakin baik budaya organisasi 81,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel

maka semakin baik pula kinerja organisasi publik. lain yang tidak dimasukkan dalam model

Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat penelitian.

membuktikan budaya organisasi (X 2 ) berpengaruh

c) Uji t ( t-test )

signifikan positif terhadap kinerja organisasi Uji t statistik ( t-test) bertujuan untuk

publik.

mengetahui hubungan yang signifikan dari

3) Kepuasan

Kerja

(X 3 ) berpengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel

signifikan

positif

terhadap Kinerja

terikatnya. Pengujian hipotesis secara parsial

Organisasi Publik.

dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan dengan nilai t tabel. Nilai t tabel dengan α = 0,05 dan

membandingkan nilai t hitung dan t tabel . Hipotesis derajat bebas (db) = n-k-1 = 160-3-1 = 156 adalah

diterima jika t hitung > t tabel atau nilai sig < α 0,05. 1,655.

Hal ini dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 22,

0,007 < α 0,05 dan nilai t hitung 2,730 > t tabel 1,655. maka dapat diketahui pengaruh antara variabel

Nilai koefisien β dari variabel X 2 bernilai positif independen secara parsial terhadap variabel

yaitu 0,184. Jadi hipotesis yang telah dirumuskan dependen pada uraian berikut ini :

sesuai dengan hasil penelitian sehingga H 3 dapat

1) Komitmen Organisasi (X 1 ) berpengaruh

diterima. Dimana semakin baik kepuasan kerja

signifikan positif

maka semakin baik pula kinerja organisasi publik. Organisasi Publik.

terhadap

Kinerja

Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat Pengujian hipotesis pertama dilakukan

membuktikan kepuasan kerja (X 3 ) berpengaruh dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel .

signifikan positif terhadap kinerja organisasi Hipotesis diterima jika t hitung >t tabel atau nilai sig <

publik.

α 0,05. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai signifikan

sebesar 0,000 < α 0,05 dan nilai t hitung 3,857 > t tabel Pembahasan

1,655. Nilai koefisien β dari variabel X 1 bernilai

1. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap

positif yaitu 0,267. Jadi hipotesis yang telah

Kinerja Organisasi Publik.

dirumuskan sesuai dengan hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sehingga H 1 dapat diterima. Dimana semakin baik

komitmen organisasi berpengaruh signifikan

positif terhadap kinerja organisasi publik. Semakin kinerja organisasi publik tersebut. Hal ini

komitmen organisasi maka semakin baik pula

baik komitmen organisasi maka kinerja organisasi menunjukkan bahwa penelitian ini dapat

publik yang dihasilkan juga akan semakin

membuktikan bahwa komitmen organisasi (X 1 )

meningkat.

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja Hal ini konsisten dengan teori yang organisasi publik.

dinyatakan oleh Angel dan Perry (1981), yang

2) Budaya Organisasi (X 2 ) berpengaruh

mengemukakan bahwa komitmen organisasi yang

signifikan positif

kuat akan mendorong para individu untuk Organisasi Publik.

terhadap

Kinerja

berusaha lebih keras dalam mencapai tujuan Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan

organisasi. Sehingga komitmen yang tinggi membandingkan nilai t hitung dan t tabel . Hipotesis

menjadikan individu lebih mementingkan diterima jika t hitung > t tabel atau nilai sig < α 0,05.

organisasi dari pada kepentingan pribadi dan Hal ini dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar

berusaha menjadikan organisasi menjadi lebih 0,001 < α 0,05 dan nilai t hitung 3,350 > t tabel 1,655.

baik lagi. Jadi antara komitmen organisasi dengan

kinerja terdapat pengaruh yang positif dimana yaitu 0,090. Jadi hipotesis yang telah dirumuskan

Nilai koefisien β dari variabel X 2 bernilai positif

kinerja yang baik pastinya dilatar belakangi oleh kinerja yang baik pastinya dilatar belakangi oleh

2. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap

buruk tidak menghasilkan kinerja yang tinggi.

Kinerja Organisasi Publik.

Jadi, semakin tinggi derajat komitmen organisasi

penelitian ini semakin tinggi pula kinerja yang dicapainya.

Hipotesis

kedua

menunjukkan bahwa penerapan budaya organisasi Dilihat dari data distribusi frekuensi untuk

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja variabel komitmen organisasi di mana tingkat

organisasi publik. Pengaruh antara penerapan capaian responden rata-rata untuk variabel tersebut

budaya organisasi dengan kinerja organisasi berada pada kategori baik sehingga komitmen

publik adalah bahwa semakin baik penerapan organisasi dengan semakin baik, maka akan

budaya organisasi maka kinerja organisasi publik membantu pegawai untuk mencapai kinerja yang

juga akan tercapai.

semakin meningkat.

Hasil penelitian ini konsisten dengan teori komitmen organisasi tingkat kinerja yang semakin

Dengan

mengetahui

yang dinyatakan oleh Moeljono, yang menyatakan baik, keterlibatan individu dalam penyusunan

bahwa budaya organisasi yang baik menjadi anggaran akan memahami sasaran yang akan

penentu atau determinan dari (1) tata kelola dicapai oleh anggaran tersebut, serta bagaimana

perusahaan yang baik, (2) terbentuk dan akan mencapainya dengan menggunakan sumber

berkembangnya manajemen profesional, (3) yang ada, selanjutnya target-target anggaran yang

kuatnya komitmen tanggung jawab sosial dari disusun akan sesuai.

instansi terhadap lingkungannya dan (4) semangat Jika dilihat dari tabel distribusi frekuensi,

untuk menjaga keunggulan instansi. Budaya nilai TCR terendah yaitu indikator keinginan

Organisasi yang kuat dan luas akan meningkatkan untuk mempertahankan keanggotaan didalam

keberhasilan kinerja organisasi publik. Apabila organisasi sebesar 80,58% yang menyatakan

budaya organisasi suatu instansi lemah pastinya bahwa pemilihan untuk bekerja di instansi ini

membuat kinerja organisasi publik akan jauh sangat tepat, peduli terhadap instansi, dan instansi

untuk mencapai keberhasilan. Jadi antara budaya ini merupakan pilihan terbaik buat bekerja masih

organisasi dengan kinerja organisasi publik dikategorikan baik. Nilai rerata komitmen

terdapat pengaruh yang signifikan (positif) yaitu organisasi dikategorikan baik dengan nilai TCR

semakin baik budaya organisasi maka akan sebesar 81,89%. Dapat dikatakan bahwa

semakin bagus/meningkat kinerja organisasi komitmen organisasi SKPD pemerintah di

publik.

Kabupaten Kerinci dikategorikan baik dan Dilihat dari data distribusi frekuensi untuk berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja

variabel budaya organisasi di mana tingkat capaian Organisasi Publik.

responden rata-rata untuk variabel tersebut berada Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

pada kategori baik sehingga budaya organisasi semakin baik komitmen organisasi dalam suatu

dengan semakin baik, maka akan membantu organisasi sektor

pegawai untuk mencapai kinerja yang semakin meningkatkan kinerja organisasi publik menjadi

publik

(SKPD) akan

meningkat. Dengan mengetahui budaya organisasi baik, hal ini sesuai dengan penelitian yang

tingkat kinerja yang semakin baik, instansi mampu dilakukan oleh Kouzes (1993:32), menunjukkan

menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja bahwa kredibilitas yang

secara terkoordinasi, serta mampu menghasilkan menghasilkan suatu komitmen, dan hanya dengan

tinggi mampu

inovasi-inovasi dan perubahan yang baik bagi komitmen yang tinggi, suatu instansi pemerintahan

SKPD, sehingga kinerja organisasi publik menjadi mampu menghasilkan kinerja yang baik. Hasil

baik.

penelitian menunjukkan bahwa komitmen Jika dilihat dari tabel distribusi frekuensi, organisasi berpengaruh positif dan signifikan

nilai TCR terendah yaitu indikator toleransi terhadap kinerja organisasi publik.

terhadap tindakan berisiko sebesar 80,58% yang menyatakan pegawai diberi pekerjaan yang sulit, terhadap tindakan berisiko sebesar 80,58% yang menyatakan pegawai diberi pekerjaan yang sulit,

memiliki nilai yang sama atau sebanding dari yang bisa menyelesaikan pekerjaan masih dikategorikan

telah dia kerjakan maka individu tersebut merasa baik. Nilai rerata budaya organisasi dikategorikan

puas. Bila kepuasan kerja terjadi, maka perasaan baik dengan nilai TCR sebesar 82,89%. Dapat

tersebut tercermin pada sikap dan perilaku positif dikatakan budaya organisasi dikategorikan baik

anggota terhadap pekerjaannya. Anggota akan dan berpengaruh signifikan positif terhadap

melaksanakan pekerjaannya dengan sungguh- Kinerja Organisasi Publik.

sungguh dan segala sesuatu yang dihadapi ataupun Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

ditugaskan kepadanya akan dilakukan dengan semakin baik budaya organisasi dalam suatu

baik. Apabila anggota melakukan pekerjaannya organisasi sektor

dengan baik, maka kinerja organisasi akan meningkatkan kinerja organisasi publik menjadi

publik

(SKPD) akan

menjadi baik pula. Hal tersebut berarti apabila rasa baik, hal ini sesuai dengan penelitian yang

puas seseorang tinggi maka kinerja organisasi juga dilakukan oleh Primanda (2008) yang menyatakan

akan tinggi.

bahwa budaya organisasi berpengaruh positif Dilihat dari data distribusi frekuensi untuk terhadap kinerja organisasi. Penelitian tersebut

variabel kepuasan kerja di mana tingkat capaian juga didukung oleh penelitian Fajrina (2009) yang

responden rata-rata untuk variabel tersebut berada menyimpulkan

pada kategori baik sehingga kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi

dengan semakin baik, maka akan membantu publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pegawai untuk mencapai kinerja yang semakin budaya organisasi berpengaruh positif dan

meningkat. Dengan mengetahui kepuasan kerja signifikan terhadap kinerja organisasi publik.

tingkat kinerja yang semakin baik, instansi mampu

3. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja

Kinerja Organisasi Publik

secara kompeten dan memberikan perubahan yang Hipotesis

baik bagi SKPD, sehingga kinerja organisasi menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh

publik menjadi baik.

signifikan positif terhadap kinerja organisasi Jika dilihat dari tabel distribusi frekuensi, publik. Pengaruh antara kepuasan kerja dengan

nilai TCR terendah yaitu indikator faktor finansial kinerja organisasi publik adalah bahwa semakin

sebesar 83,19% yang menyatakan semua pegawai baik tingkat kepuasan kerja pegawai maka kinerja

diberikan kesempatan promosi dan dilakukan organisasi publik juga akan tercapai.

secara obyektif masih dikategorikan baik. Nilai Hasil penelitian ini konsisten dengan teori

rerata kepuasan kerja dikategorikan baik dengan yang dinyatakan oleh Herzberg (2005) berawal

nilai TCR sebesar 83,36%. Dapat dikatakan dari adanya ketidakpuasan kerja yang muncul dari

kepuasan kerja dikategorikan baik dan seorang individu dalam membandingkan antara

berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja memberikan sesuatu ( input ) dalam pertukaran

Organisasi Publik.

untuk sesuatu yang lain ( output ) dan merasa Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bahwa posisinya tidak adil.

semakin baik komitmen organisasi dalam suatu Kemudian aspek kepuasan kerja akan

publik (SKPD) akan muncul dimana individu membandingkan apa

organisasi sektor

meningkatkan kinerja organisasi publik menjadi yang telah dia kerjakan ( input ), harus memiliki

baik, hal ini sesuai dengan penelitian yang nilai yang sama atau sebanding dengan yang dia

Verawati (2009) yang harapkan ( output ). Apabila yang diharapkan

dilakukan

oleh

menyimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh individu tidak memiliki nilai yang sama atau tidak

positif terhadap kinerja organisasi publik. Hasil sebanding dari yang telah dia kerjakan maka

penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja individu tersebut akan menjadi tidak puas.

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Berdasarkan pada pembahasan dan kinerja organisasi publik.

kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan bahwa :

5. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Sebaiknya pimpinan/kepala bagian SKPD

Kesimpulan

memberikan perhatian terus menerus, memberi Dari

delegasi atas wewenang, memberi kesempatan pembahasan terhadap hasil penelitian pengaruh

hasil pengolahan data

dan

serta ruang yang cukup bagi pegawai untuk komitmen organisasi, budaya organisasi, dan

menggunakan keterampilan dan keahliannya kepuasan kerja terhadap kinerja organisasi publik,

secara maksimal, dan perlunya pemisahan tugas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

yang jelas dari pelaksana anggaran untuk

1. Komitmen organisasi berpengaruh signifikan menghindari adanya peran ganda pada masing- positif terhadap kinerja pemerintah Kabupaten

masing pegawai sehingga meminimalisir Kerinci. Dimana semakin baik komitmen

kecurangan dalam organisasi maka semakin baik pula kinerja

terjadinya peristiwa

melaksanakan tugas, dengan begini kinerja organisasi publik.

instansi dapat menjadi lebih baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya bisa menggunakan positif terhadap kinerja pemerintah Kabupaten

2. Budaya organisasi berpengaruh signifikan

pengukuran Balanced Scorecard (BSC) dan Kerinci. Dimana semakin baik budaya

Malcolm Baldridge National Quality Award organisasi maka semakin baik pula kinerja

(MBNQA) sebagai alat pengukuran kinerja organisasi publik.

organisasi publik.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat terhadap kinerja pemerintah Kabupaten

3. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif

memperluas populasi dan dilakukan pada lokasi Kerinci. Dimana semakin baik komitmen

yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat organisasi maka semakin baik pula kinerja

digeneralisasi lagi.

organisasi publik.

DAFTAR PUSTAKA

Keterbatasan

Afrinaldo, Rommy. 2011. Pengaruh Komitmen Meskipun

dan Budaya Organisasi merancang dan mengembangkan penelitian

terhadap Kinerja Instansi Pemerintah sedemikian rupa, namun masih terdapat beberapa

Daerah, Skripsi . Padang: FE UNP keterbatasan dalam penelitian ini yang masih perlu

direvisi penelitian selanjutnya, antara lain : Angel, H. L. dan J. L. Perry, 1981. “ An Empirical

1. Dimana dari model penelitian yang digunakan, Assesment of Organizational Commitment diketahui bahwa variabel penelitian yang

Organizational Effectiveness ” 18,6%. Sedangkan 81,4% dijelaskan oleh faktor

digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar

and

Administrative Science Quarterly 26 lain yang tidak diteliti. Sehingga variabel

penelitian yang digunakan kurang dapat Armstrong, Michael. 1999. The Art of HRD: menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja

Human Resource Manajement (Vol 2). organisasi publik di Kabupaten Kerinci.

London: Grest Publishing House

2. Indikator dan item pernyataan kuesioner pada penelitian ini kurang dapat mengukur apa yang

As’ad, Moh. 2001. Psikologi Motivasi . diteliti, sehingga perlu perbaikan untuk

Yogyakarta: Liberti

penelitian selanjutnya. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik di

Saran

Indonesia . Yogyakarta: UGM

Delviana, Eka. 2004. Pengaruh Motivasi, Kurniawan, Moh Rizki Nur. 2011. Pengaruh Komitmen dan Tingkat Kesulitan Anggaran

Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi dalam Menyusun Anggaran Terhadap

dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Kinerja Manajerial. Skripsi . Padang: FE

Organisasi Publik . Demak: FE Universitas UNP

Diponegoro

Djatmiko, Yayat Hayati. 2004. Perilaku

Angelo, K. 1998. Organisasi . Bandung: Alfabeta

Kreitner,

R.,

Organozational behavior (4 ed) . Boston: The Mc Graw Hill, Inc

th

Fajrina, Dina Swatu Fraida. 2009. “Analisis pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja dan

Lako, Andreas. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja budaya organisasi terhadap kinerja

Isu Teori dan Solusi . pegawai

Organisasi

Yogyakarta: Amara Books pembangunan daerah kota magelang” , Skripsi . Semarang: Universitas Diponegoro

badan

perencanaan

Lembaga Administrasi Negara dan BPKP. 2000. Akuntabilitas dan Good Governance,

Gapersz, Vincent. 2000. Sistem Manajemen modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard

Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta: Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis

BPKP

dan Pemerintah . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Lijan, Poltak Sinambela dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik . Jakarta: Bumi Aksara Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis

Mahsun. 2006. Akuntansi sektor Publik . Semarang: Badan Penerbit Universitas

Multivariate dengan Program SPSS.

Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM Diponegoro

Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen Gibson, I dan Donnely. 1994. Organization,

Keuangan Daerah . Yogyakarta: Andi Terjemahan-Djarkasih . Jakarta: Erlangga

_________. 2009. Akuntansi Sektor Publik . Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Keuangan Daerah .

Yogyakarta: Andi

Yogyakarta: Salemba Empat Maswandi. 2009. Pengaruh Pembagian Tugas,

Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia sarana prasaran dan kualitas sumber daya dan Sumber Daya Manusia (Edisi 2).

manusia terhadap kinerja organisasi sektor Yogyakarta: BPFE

publik,

Tesis

Magister . Padang:

Manajemen UNP

Herzberg, Frederrick. 2003.

Dasar-Dasar

Manajemen , Diterjemahkan oleh Malayu S.P Nasution. 2006. Budaya organisasi, Kepuasan Hasibuan, Edisi Kedua . Jakarta : Bumi

Kerja, Komitmen Organisasional dan Aksara

Keinginan Berpindah: Investigasi Empiris Pada Berbagai Unit Kerja Di Universitas Bengkulu. Bengkulu: Universitas Bengkulu

Nawawi, H. 2003. Kepemimpinan mengefektifkan Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta: organisasi . Yogyakarta: Gajah Mada Press

Sekretariat Negara

Pabundu, Moh. 2006. Budaya Organisasi dan _________________. 2007. Peraturan Menteri Peningkatan Kinerja. Jakarta: Bumi Aksara

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 09 tentang Pengukuran Kinerja .

Prasetyono dan Nurul Kompyurini. 2007. Analisis Jakarta: Sekretariat Negara Kinerja Rumah Sakit Daerah Dengan

Pendekatan

Rivai, V. 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Berdasarkan

Balance

Scorecard

Organisasi , Edisi Kedua . Jakarta: PT. Raja Pengadilan Intern dan Penerapan Prinsip-

Komitmen

Organisasi,

Grafindo Persada

Prinsip Good Corporate Governance (GCG) (Survey Pada Rumah Sakit Daerah

Riyanto, Setyo. 2002. Pengaruh Komitmen dan Kompetensi Pegawai terhadap Kepuasan

di Jawa Timur) . Simposium Nasional Akuntansi X: Unhas Makasar Pelanggan dan Nilai Pelayanan Serta

Dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan ____________________________. 2008. Analisis

Suatu Survei pada Industri Jasa Kurir di Kinerja Rumah Sakit Daerah Berdasarkan

Pulau Jawa, Disertasi Doktor . Bandung: Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi,

Universitas Padjajaran

dan Akuntabilitas Publik (Survey Pada Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur)

Robbins, Stephen P. 1998. Organizational

Behaviour, buku 2, Alih Bahasa: Hadyana Symposium Nasional Akuntansi X: Unhas

Pujaatmaka. Jakarta: Prenhallindo Makasar

Primanda, R. 2008. Pengaruh Budaya Organisasi, Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2007. Perilaku Organisasi . Jakarta: Salemba

Locus of Control dan Penerapan Sistem

Empat

Informasi terhadap Kinerja Aparat Unit- Unit Pelayanan Publik, Skripsi. Surakarta:

Sabrina, Herdiani. 2011. Pengaruh Komitmen Universitas Muhammadiyah Surakarta

Organisasi Terhadap Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Purbo, Onno W. 2008. Penilaian Individu . Jakarta: dengan Kinerja Organisasi, Skripsi .

Alex Media Komputindo Padang: Universtas Negeri Padang

Rahmiati. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi dan

Good Governance Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di

Sedharmayanti.

(Kepemerintahan Yang Baik) Dalam SMKN 2 Padang, Skripsi . Padang: FE UNP

Daerah: Upaya Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No.

Rangka

Otonomi

Membangun Organisasi Efektif dan

17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara . Efisien . Bandung: CV Mandar Maju Jakarta: Sekretariat Negara

Shepherd, Jeryl dan Briand Mathews. 2000. _________________. 2006. PP Nomor 8 Tahun

Employee Commitment: Academic vs 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Practitioner Perspectives, Journal of Tjahjono, Heru Kurnianto. 2004. Budaya Employee Relations, 22 (6) : 1-12

Organisasi

dan Balance Scorecard, Dimensi Teori dan Praktek, Edisi Revisi,

Siagian, Sondang P. 2002. “ Kiat Meningatkan Cetakan Pertama . Yogyakarta: UPFE- Produktivitas Kerja ”. Jakarta: PT Rineka