TINJAUAN PUSTAKA
MOTIVASI DOKTER
- Upah
DALAM PENGISIAN
- Kepastian dan Keamanan Kerja
REKAM MEDIS
- Benefit
- Peluang Karier
- Peluang Promosi
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang melihat hubungan antara dua variabel pada saat bersamaan serta menjelaskan hubungan variabel penelitian melalui pengujian hipotesa (Arikunto, 2002).
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi Jalan Rumah Sakit Umum No. 10 Sidikalang. Penelitian dimulai dengan penelusuran kepustakaan, survei awal, konsultasi judul, penyusunan proposal, seminar kolokium, pengumpulan data, pengolahan data dan penyusunan hasil penelitian serta seminar hasil penelitian selama 5 bulan yaitu dari bulan April sampai dengan Agustus 2008.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga dokter (dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi) yang bertugas di RSUD Sidikalang berjumlah 16 orang. Mengingat jumlah populasi relatif kecil maka seluruh populasi di ambil sebagai sampel (total sampling).
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data primer dihimpun melalui wawancara langsung dengan responden berpedoman kepada kuesioner penelitian. Data sekunder diperoleh dari registrasi dan laporan pelayanan di RSUD Sidikalang.
3.4.1. Uji validitas dan reliabilitas
Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Notoatmodjo (2005) menyatakan sebelum dilakukan penelitian kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas kuesioner kepada 10 responden. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrument penelitian (kuesioner) yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat. Sugiono (2006) juga menyatakan bahwa instrumen dikatakan valid, apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang akan diukur
Uji validitas suatu instrumen (dalam kuesioner) dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment Corelation Coeficient ( r ), dengan ketentuan : a) Bila r hitung > t tabel maka dinyatakan valid dan b) Bila r hitung < t tabel maka dinyatakan tidak valid.
Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Sugiono (2006) menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliable atau konsisten jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Sugiono (2006) menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliable atau konsisten jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap semua butir pertanyaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : a). Variabel upah dengan 5 item pertanyaan dengan nilai koefisien korelasi p=<0,05
dengan nilai alpha cronbach = 0,860>0,6, artinya item pertanyaan untuk variabel upah valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden.
b). Variabel kepastian dan keamanan kerja dengan 5 item pertanyaan dengan nilai
koefisien p=<0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,8749>0,6, artinya item pertanyaan untuk pertanyaan kepastian dan keamanan kerja valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden.
c). Variabel benefit dengan 5 item pertanyaan dengan nilai koefisien korelasi p=<0,05
dengan nilai alpha cronbach = 0,854>0,6, artinya item pertanyaan untuk benefit valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden.
d). Variabel peluang karier dengan 5 item pertanyaan dengan nilai koefisien korelasi
p=<0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,799>0,6, artinya item pertanyaan untuk peluang karier valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden.
e). Variabel status dengan 5 item pertanyaan dengan nilai koefisien korelasi p=<0,05
dengan nilai alpha cronbach = 0,807>0,6, artinya item pertanyaan untuk status valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden.
f). Variabel peluang promosi dengan 5 item pertanyaan dengan nilai koefisien
korelasi p=<0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,828>0,6, artinya item pertanyaan untuk peluang promosi valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden.
g). Variabel motivasi intrinsik dengan 5 item pertanyaan dengan nilai koefisien
korelasi p=<0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,913>0,6, artinya item pertanyaan untuk motivasi intrinsik valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden.
h). Variabel motivasi ekstrinsik dengan 5 item pertanyaan dengan nilai koefisien
korelasi p=<0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,860>0,6, artinya item pertanyaan untuk motivasi ekstrinsik valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden. (hasil uji validitas dan reliabilitas terlampir).
3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Upah adalah persepsi dokter terhadap kesesuaian upah (gaji dan tunjangan) yang
diterima oleh dokter di RSUD Sidikalang.
2. Kepastian dan keamanan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya suatu kepastian jangka panjang bagi dokter di RSUD Sidikalang dalam menunaikan tugas dan adanya rasa aman dalam bekerja.
3. Benefit adalah upah tidak langsung (barang-barang jasa non-cash item atau
services) yang secara langsung memuaskan sejumlah kebutuhan spesifik dokter di RSUD Sidikalang.
4. Peluang karier adalah kesempatan bagi dokter di RSUD Sidikalang untuk meningkatkan keahliannya dalam pelayanan kedokteran.
5. Status adalah persepsi dokter di RSUD Sidikalang terhadap kesesuaian posisi
jabatan yang diembannya.
6. Peluang promosi adalah kesempatan bagi dokter di RSUD Sidikalang untuk
menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi.
7. Motivasi dalam pengisian rekam medis di ukur dalam 2 (dua) sub-variabel, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik, dengan definisi sebagai berikut
a. Motivasi intrinsik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri dokter di RSUD Sidikalang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya dalam mengisi berkas rekam medis.
b. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang timbul dari luar diri dokter di RSUD
Sidikalang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya dalam mengisi berkas rekam medis.
8. Pengisian rekam medis adalah proses yang dilakukan dokter di RSUD Sidikalang
dalam mengisi berkas rekam medis, yang berisi: siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan di RSUD Sidikalang.
3.6. Metode Pengukuran
3.6.1. Pengukuran variabel penghargaan (reward) menggunakan skala ordinal. Adapun langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1). Variabel reward dalam pengisian rekam medis dikembangkan masing-
masing menjadi 5 pertanyaan (dikembangkan berdasarkan pendapat Sule dan Saefullah, 2005 tentang kompensasi).
2). Setiap pertanyaan mempunyai 2 (dua) pilihan jawaban.
3) Setiap pilihan jawaban diberi bobot nilai (skor) dengan ketentuan sebagai berikut: jawaban ”Ya” diberi bobot nilai = 1, sedangkan jawaban “Tidak” diberi bobot nilai = 0
3.6.2. Pengukuran variabel motivasi dokter menggunakan skala ordinal (dikembangkan berdasarkan pendapat Ishak dan Hendri, 2003 tentang manajemen motivasi), adapun langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1). Variabel motivasi dokter dalam pengisian rekam medis dikembangkan
menjadi 10 pertanyaan, terdiri dari 5 pertanyaan untuk motivasi intrinsik dan 5 pertanyaan untuk motivasi ekstrinsik.
2). Setiap pertanyaan mempunyai 2 pilihan jawaban.
3) Bobot nilai (skor) setiap pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ya: diberi bobot nilai = 1
b. Tidak : diberi bobot nilai = 0
Tabel 3.1. Skala Pengukuran Variabel Penelitian
No Variabel
Skala
1 Penghargaan (Reward)
- Upah
Ordinal
- Kepastian Keamanan Kerja
Ordinal
- Benefit
Ordinal
- Peluang karir
Ordinal
- Peluang promosi
Ordinal
2 Variabel Motivasi dalam Pengisian Rekam Medis
3.7. Metode Analisis Data
Untuk mengetahui hubungan antar variabel dilakukan analisa data menggunakan uji statistik Korelasi Rank Spearman pada taraf uji nyata ( α) = 0,05 dengan rumus sebagai berikut :
6 2 ∑
dimana : r s = koefisien korelasi Rank Spearman di = pengamatan perpasangan n = total sampel
Proses korelasi Rank Spearman diolah dengan bantuan program komputer. Untuk menguji signifikasi pada taraf (α) =0,05 digunakan rumus uji ”t”
dengan rumus:
n 2
t = rs
1 − rs