Laporan Arus Kas Konsolidasi

d. Laporan Arus Kas Konsolidasi

Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan anak perusahaan. Dengan sedikit pengecualian, persiapan laporan arus kas konsolidasi memerlukan analisa dan prosedur yang sama seperti yang digunakan dalam menyiapkan laporan arus kas untuk entitas terpisah. Laporan arus kas konsolidasi umumnya disusun setelah laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan neraca konsolidasi. Laporan arus kas tidak dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi tiga bagian tetapi disusun dengan menggunakan informasi yang ada di ketiga laporan yang lain. Jika menggunakan pendekatan tidak langsung dalam penyusunan laporan arus kas, dengan laba bersih sebagai titik awal, laba bersih konsolidasi harus disesuaikan dengan semua item yang mempengaruhi laba bersih konsolidasi dan kas entitas konsolidasi secara berbeda. Penyusunan laporan arus kas konsolidasi hanya memerlukan beberapa penyesuaian seperti penyusutan dan amortisasi dari penghapusan differensial pembelian selain yang digunakan dalam penyusunan laporan arus kas perusahaan individual. Sebagaimana laporan keuangan konsolidasi yang lain, semua transfer antara afiliasi harus dieliminasi dalam penyusunan laporan arus kas konsolidasi. Walaupun penjualan dan pembelian aktiva adalah sumber dan penggunaan kas dari masing-masing perusahaan, jika aktivitas tersebut Universitas Sumatera Utara terjadi seluruhnya dalam entitas konsolidasi, maka kas dari aktivitas tersebut tidak dapat dimasukkan dalam laporan arus kas. Keuntungan belum direalisasi dari transfer antarperusahaan dieliminasi dalam penyusunan neraca dan laporan laba rugi, dan karena itu tidak lagi diperlukan eliminasi keuntungan belum direalisasi dalam penyusunan laporan arus kas. Jika terdapat kepemilikan minoritas, laba yang dialokasikan ke pemegang saham minoritas diperlakukan sebagai penyesuaian untuk memperoleh jumlah kas yg dihasilkan dari aktivitas operasi. laba yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas dikurangi dalam penghitungan laba bersih konsolidasi tetapi tidak mencerminkan arus kas keluar. Oleh karena itu, laba yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas ditambahkan kembali ke laba bersih konsolidasi dalam laporan arus kas konsolidasi untuk mendapatkan arus kas dari aktivitas operasi. Penerimaan dari dan pembayaran ke pemegang saham minoritas umumnya dimasukkan dalam laporan arus kas konsolidasi sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Sebagai contoh, pembayaran dividen ke pemegang saham minoritas umumnya dimasukkan bersama-sama dengan pembayaran dividen ke pemegang saham induk perusahaan sebagai penggunaan kas. Penjualan saham tambahan ke atau pembelian kembali saham dari pemegang saham minoritas dianggap sebagai transaksi dengan nonafiliasi dan dilaporkan sebagai sumber dan penggunaan kas. Laporan arus kas PT. Indosat, Tbk dapat dilihat pada Lampiran 4. Universitas Sumatera Utara Dari laporan arus kas PT. Indosat, Tbk, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2006 adalah sebesar 5.669.623.000.0000 12.486.531.000.000 - 6.816.908.000.000. Jumlah penerimaan kas dari pelanggan, pendapatan bunga, penerimaan tagihan pajak, dan pendapatan bunga dari kontrak swap suku bunga sebesar 12.486.531.000.000 12.177.148.000.000 + 217.152.000.000 + 86.981.000.000 + 5.250.000.000. Pengeluaran kas yang digunakan untuk pembayaran karyawan dan pemasok, beban pendanaan, pajak, beban swap dari kontrak swap valuta asing sebesar 6.816.908.000.000 5.081.152.000.000 + 1.237.161.000.000 + 391.881.000.000 + 103.216.000.000 + 3.498.000.000. Arus kas positif ini berarti bahwa kegiatan usaha yang dilakukan PT. Indosat, Tbk tidak mengakibatkan kesulitan likuiditas bagi perusahaan. Arus kas masuk dari aktivitas investasi pada tahun 2006 berasal dari penerimaan dari penjualan investasi jangka pendek dan penerimaan dari penjualan aktiva tetap, yaitu sebesar 48.836.000.000 47.587.000.000 + 1.249.000.000. Arus kas keluar berasal dari pengeluaran kas untuk memperoleh aktiva tetap dan aktiva tak berwujud, serta pembelian investasi jangka panjang lainnya sebesar 6.379.793.000.000 6.054.014.000.000 + 320.000.000.000 + 5.779.000.000. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi bernilai negatif sebesar 6.330.957.000 48.836.000.000 – 6.379.793.000.000, berarti bahwa T. Indosat, Tbk mampu untuk menukar aktiva jangka pendek dan aktiva jangka panjangnya dengan yang baru secara lebih cepat untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Universitas Sumatera Utara Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan pada tahun 2006 berasal dari penerimaan dari hutang jangka panjang, penerimaan dari pelaksanaan ESOP Tahap I dan II, dan penerimaan dari hutang obligasi sebesar 676.426.000.000 357.366.000.000 + 287.910.000.000 + 31.150.000.000. Arus kas keluar diakibatkan oleh adanya pembayaran hutang obligasi, pembayaran dividen kas, pembayaran hutang jangka panjang, pembayaran beban swap dari kontrak swap valuta asing, pembayaran dividen kas anak perusahaan ke pemegang saham minoritas, serta penurunan kenaikan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. Arus kas keluar adalah sebesar 572.250.000.000 956.644.000.000 + 808.956.000.000 + 84.394.000.000 + 61.885.000.000 + 11.537.000.000 + 1.685.000.000. Kas bersih yang digunakan dari digunakan untuk kegiatan pendanaan untuk tahun 2006 bersaldo negatif sebesar 1.248.676.000.000 676.426.000.000 – 572.250.000.000, artinya bahwa PT. Indosat, Tbk membayar sebagian dari hutang jangka panjangnya yang telah jatuh tempo kepada kreditur berupa hutang obligasi, pembayaran atas kontrak swap, dan untuk membayar klaim atas pemasok modal berupa dividen. Hal ini juga menunjukkan bahwa PT. Indosa, Tbk sudah mapan dan telah mencapai tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bisa digunakan untuk membayar hutang atau membayar dividen tunai yang lebih besar. Selama melakukan penelitian, ditemukan bahwa perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran kas untuk kontrak swap sebagai unsur dari aktivitas operasi. Apakah pengklasifikasian ini sudah sesuai sebagaimana yang diatur dalam PSAK No. 2? Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Hasil Penelitian

Laporan arus kas mampu menunjukkan arus masuk dan keluar kas dan setara kas dalam suatu periode akuntansi. Menurut PT. Indosat, Tbk, deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian diklasifikasikan sebagai setara kas. Kas dan setara kas yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang, fasilitas letter of credit dan bank garansi, tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari kas dan setara kas dan disajikan sebagai bagian dari aktiva lancar lainnya atau aktiva tidak lancar lain- lain. PT. Indosat, Tbk menggunakan metode langsung dalam menyajikan laporan arus kasnya, sebagaimana yang diharuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia mengharuskan perusahaan untuk melaporkan arus kasnya dengan menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung. Perusahaan menggunakan metode langsung dalam menyusun laporan arus kasnya karena metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung, dimana metode langsung mengonversikan pos-pos laba rugi dasar akrual ke dasar kas atau tunai. Dalam PSAK No. 2 dijelaskan bahwa laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok aktivitas utama, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Universitas Sumatera Utara