BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan mengelola faktor-faktor produksi dalam rangka menghasilkan produk tertentu
dengan tujuan utama memperoleh keuntungan. Perusahaan memerlukan kas untuk menjalankan aktivitas bisnisnya, misalnya untuk membeli persediaan, membeli
peralatan, melunasi kewajiban, membagikan deviden kepada investor, dan jenis pengeluaran kas lainnya.
Kas dan setara kas merupakan aset perusahaan yang paling lancar dan sangat mudah untuk diselewengkan serta mempunyai peran penting dalam
mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan di masa depan. Untuk itu diperlukan suatu bentuk laporan yang relevan untuk melaporkan perubahan posisi
kas perusahaan tersebut. Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan pokok disamping neraca dan laporan laba rugi. Jadi, untuk pelaporan kepada
pihak di luar perusahaan, laporan ini wajib dibuat. Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan
setara kas. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberi informasi tentang perubahan aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam menghadapi
keadaan dan peluang. Disamping itu, arus kas dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas sehingga
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan para pemakai laporan keuangan mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai
perusahaan. Menurut Horngren Charles 2000:69:
Para pembaca laporan keuangan menginginkan informasi mengenai kegiatan perusahaan dalam dua bidang utama, yaitu manajemen operasi dan
manajemen keuangan. Manajemen operasi operating management terutama berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dalam rangka menghasilkan pendapatan
dan beban. Manajemen keuangan financial management terutama bersangkut paut dengan upaya memperoleh kas kegiatan pendanaan dan
bagaimana menggunakan kas itu kegiatan investasi.
Laporan arus kas dapat memberikan informasi bagi para pelaku ekonomi untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan dan struktur
keuangan. Laporan ini juga memberikan gambaran bagi pelaku ekonomi untuk memahami hubungan antara laba bersih yang disajikan dalam laporan laba rugi
dengan arus kas bersih perusahaan yang digunakan diterima dari aktivitas operasi dan kebijakan pimpinan perusahaan dalam pengalokasian kas pada kegiatan
investasi dan pendanaan. Seperti yang diungkapkan oleh Henry Simamora 2000:488 bahwa: “Tujuan
utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi tentang penerimaan- penerimaan kas cash receipts dan pembayaran-pembayaran kas cash payments
dari suatu entitas selama suatu periode tertentu.” PSAK No. 2 Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.1 menyatakan bahwa:
“Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam PSAK dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak
Universitas Sumatera Utara
terpisahkan integral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.”
Namun pada prakteknya banyak sekali terjadi penyimpangan penyusunan dan penyajian laporan arus kas atas standar yang berlaku. Secara umum,
penyimpangan yang terjadi adalah kesalahan dalam pengklasifikasian transaksi atau peristiwa akuntansi ke dalam klasifikasi aktivitas arus kas, bahkan ada
perusahaan yang tidak membuat laporan arus kas sebagai salah satu komponen laporan keuangannya. Ada pula yang menyajikannya secara sangat sederhana
dengan hanya menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar dalam bentuk laporan penerimaan dan pengeluaran kas. Penyimpangan-penyimpangan ini
menyebabkan laporan keuangan perusahaan menjadi tidak informatif bagi pemakainya.
PT. Indosat, Tbk Cabang Medan yang merupakan anak cabang dari PT. Indosat, Tbk adalah perusahaan telekomunikasi yang menyediakan jasa-jasa
telekomunikasi seperti seluler, telekomunikasi tetap dan multimedia, Komunikasi Data dan Internet MIDI dengan produk seperti Mentari, Matrix, IM3, IM2, SLI
‘001’, SLI ‘008’, Flat Call ‘016’, dan StarOne. PT. Indosat, Tbk menyajikan laporan arus kasnya dengan menggunakan
metode langsung yang mengklasifikasikan arus kasnya ke dalam tiga aktivitas, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Dalam
menyusun laporan arus kasnya, PT. Indosat, Tbk mengklasifikasikan kontrak swap ke dalam aktivitas operasi, bukannya ke dalam aktivitas investasi
sebagaimana menurut PSAK NO. 2. Melihat kondisi perusahaan yang sudah
Universitas Sumatera Utara
mapan dan go international, seharusnya ketidaksesuaian ini diperhitungkan, namun ternyata ketidaksesuaian ini tidak pernah dipermasalahkan. Kondisi
tersebut pasti mempunyai alasan kuat mengapa ketidaksesuaian klasifikasi yang dilakukan oleh PT. Indosat, Tbk ini masih bisa diterima secara umum.
Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk membahas masalah
tersebut dengan judul: “Tinjauan Laporan Arus Kas Konsolidasi Dibandingkan Dengan PSAK No. 2 Pada PT. Indosat, Tbk.”
B. Batasan Masalah