Waktu dan Tempat Deskripsi Area Letak dan Luas Pelaksanaan Penelitian Di Lapangan

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sd Oktober 2011 di Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Bukit Barisan, Kabupaten Karo Sumatera Utara Peta lokasi dapat dilihat pada lampiran 1.

3.2 Deskripsi Area Letak dan Luas

Tahura Bukit Barisan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 48 Tahun 1988 dengan luas ± 51.600 Ha. Tahura Bukit Barisan secara geografis terletak pada 001’16-019’37 Lintang Utara dan 9812’16-9841’00 Bujur Timur. Sedangkan secara administratif termasuk Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Tanah Karo, Propinsi Sumatera Utara. Tipe Iklim Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson Taman Hutan Raya Bukit Barisan termasuk ke dalam klasifikasi type B dengan curah hujan rata-rata pertahun 2.000 sd 2.500 mm. Suhu udara minimum 13°C dan maksimum 25°C dengan kelembaban rata- rata berkisar antara 90-100. Universitas Sumatera Utara Topografi Pada umumnya keadaan topografi lapangan Taman Hutan Raya Bukit Barisan sebagian datar, curam dan berbukit-bukit dengan ketinggian 1.430 sampai 2.200 m di atas permukaan laut mdpl.

3.3 Pelaksanaan Penelitian Di Lapangan

Penelitian Zingiberaceae dilakukan dengan metode survei purposive sesuai habitat Zingiberaceae yaitu dengan melakukan penjelajahan di sepanjang jalur pengamatan pada jarak ± 10 m di sebelah kanan dan kiri jalur serta di sepanjang jalur yang memungkinkan untuk dilakukan penjelajahan, dimana metode ini dilakukan dengan menjelajahi habitat tempat hidup dari jenis Zingiberaceae. Menurut Larsen et al, 1999, habitat yang sangat disenangi jahe-jahean umumnya pada tempat lembab. Beberapa jenis juga ditemukan di hutan sekunder, hutan yang terbuka, pinggir sungai, rawa-rawa dan kadang dapat tumbuh pada daerah terbuka dengan cahaya matahari penuh. Jenis-jenis Zingiberaceae yang ditemukan dicatat morfologi penting seperti habitat, letak rhizome, bau rhizome, warna kulit rhizome, tinggi batang, permukaan batang, warna daun, permukaan daun, warna bunga, letak bunga dan warna buah. Spesimen dikoleksi dengan mengikuti metode pengkoleksian Rugayah, et. al., 2004 dimana koleksi dapat dilakukan baik dalam bentuk basah maupun koleksi kering. Bagian vegetatif tumbuhan yang berperawakan kecil dapat dikoleksi seluruhnya. Untuk tumbuhan yang tinggi, dipisahkan bagian rhizome, bagian tengah, dan bagian ujung dimana pada tiap bagian dibelah menjadi dua bagian dan pada bagian tengahnya dibuang untuk mempermudah dalam pengeringan. Disusun diantara lipatan koran serta diikat dengan tali plastik, dimasukkan ke dalam kantung plastik yang berukuran 60 x 40 cm, disiram dengan alkohol 70 sampai basah agar spesimen tidak berjamur, diusahakan sebelum kantung plastik ditutup rapat dikosongkan terlebih dahulu udara Universitas Sumatera Utara yang terdapat didalam kantung plastik tersebut seminimal mungkin, kemudian kantung plastik ditutup rapat dengan lakban. Pengukuran Faktor Fisik-kimia Pada setiap lokasi pengamatan dilakukan pengukuran faktor fisik_kimia yang meliputi ketinggian dan koordinat dengan menggunakan GPS Global Positioning System dan Ketinggian dari setiap jenis Zingiberaceae yang ditemukan, Kelembaban Udara dengan Hygrometer, Suhu Udara dengan Termometer, Suhu Tanah dengan Soil Termometer, pH Tanah dengan Soil Tester, dan Intensitas Cahaya. Di Laboratorium Spesimen yang berasal dari lapangan diganti korannya, kemudian dijepit dengan sasak dan dikeringkan dengan menggunakan oven pengering dengan suhu ± 60 C sampai spesimen kering. Spesimen yang telah kering diidentifikasi dengan menggunakan buku-buku acuan, seperti: - The Zingiberaceae of the Malaya Peninsula Holttum, 1950. - Malayan wild flowers Henderson, 1954. - Collection of Illustrated Tropical Plant Watanabe and Comer, 1969. - Checklist of the Zingiberaceae of Malesia Newman, et.al., 2004. - Etlingera of Borneo Poulsen, 2006. - Gingers of Sarawak Poulsen, 2006. - Gingers of Thailand Larsen, 2006. - Panduan lapangan Jahe-jahean Liar Di Taman Nasional Siberut Nurainas Yunaidi, 2006. - Etlingera Giseke of Java Poulsen, 2007. Setelah dilakukan identifikasi, ditukar label gantungnya, dijahit mounting, diberi label tempel dan kapur barus, lalu dimasukkan ke dalam plastik. Jenis-jenis Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat diidentifikasi di Herbarium Medanense Universitas Sumatera Utara dapat dikirim ke Herbarium Bogoriensis untuk di identifikasi lebih lanjut.

3.4 Analisis Data Deskripsi Jenis