Selanjutnya dengan keluarnya izin maka kepada pihak yang memohonkan izin akan dikenakan retribusi izin sesuai dengan peraturan berlaku yaitu sebagaimana
diatur dalam Peraturan Daerah Kota Medan No. 21 Tahun 2002 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, yaitu sesuai dengan Pasal 9 ayat 18 yang berbunyi:
Setiap pernotonganpenbangan tanarnan pemerintah Kota Medan yang telah mendapat izin dari kepala daerah dipungut retribusi :
a. Mahoni 0 sd 1 M3pohon Rp. 150.000, 1 M3 keatas Rp. 200.000
b. Klutnpang 0 sd 1 M3pohon Rp. 50.000, 1 M3 keatas Rp. 75.000
c. Pule dan lainnya 0 sd 1 M3pohon Rp. 25.000, 1 M3 keatas Rp. 50.000
C. Fungsi Penebangan Pohon
Pada dasarnya penebangan pohon tidak akan diberikan apabila penebangan tersebut tidak diperuntukkan untuk hal-hal yang memiliki alasan yang tepat, seperti
menganggu lalu lintas, tidak sesuai dengan tata kelola dan tata letak perencanaan pembangunan perkotaan, mengganggu aliran litsrik dan alasan-alasan fundamental
lainnya, maka berdasarkan hal tersebut ada beberapa fungsi penebangan pohon seperti:
1. Menertibkan pohon yang sudah tua, sehingga apabila rubuh tidak menganggu
kepentingan masyarakat. 2.
Adanya kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar pohon sehingga pohon perlu ditebang.
3. Menganggu aliran listrik sehingga pohon ditebang..
Universitas Sumatera Utara
4. Menganggu lalu lintas.
5. Dan lain sebagainya..
Demi alasan estetika, menjaga kelembutan lanskap kota, dan keselamatan jiwa manusia akibat ancaman tertimpa pohon yang tumbang, maka penebangan pohon
dapat dilakukan. Pembangunan Kota Medan belakangan ini begitu pesat. Pusat perbelanjaan
berskala mal, factory outlet FO, dan ruko berdiri di mana-mana. Sayang, semangat memodernkan Kota Medan itu kurang diimbangi perhatian lebih untuk memelihara
pohon-pohon besar dan tua agar usia harapan hidupnya bertambah. Namun, sedikitnya pohon yang ditebang bukanlah ukuran konsistensi
Pemerintah Kota Medan, yang mencanangkan diri sebagai Kota Metropolitan, dalam menjaga Medan agar tetap hijau dan nyaman. Setidaknya itu bila dikaitkan dengan
konsep pembangunan kawasan Kota Medan sebagai kota peristirahatan yang nyaman dan bebas masalah.
Terkadang dalam hal pelaksanaan penebangan pohon oleh Pemerintah Kota Medan ada yang bertentangan dengan keinginan warga. Rencana Pemerintah Kota
Medan menebang sedikitnya 600 pohon mahoni Swietenia macrophylla yang berumur lebih dari 40 tahun di jalan-jalan protokol Kota Medan ditolak warga. Warga
meminta agar Pemkot Medan rnenyediakan tanaman pengganti yang dapat berfungsi sebagai hutan kota sebelum menebangi pohon-pohon tersebut.
Seharusnya, sebelum menebang, pemlcot menanam pohon pengganti dulu agar Medan tidak terlalu gersang. Kalaupun alasannya harus segera ditebang karena takut
tumbang, tentu tidak pada musim panas seperti ini.
Universitas Sumatera Utara
Pemkot Medan hams menyecliakan tanaman pengganti agar paru-paru kota tidak hilang ,setelah pohon-pohon tua tersebut ditebangi. Barisan pohon mahoni tua
di beberapa jalan protokol merupakan daya tarik indahnya lingkungan Kota Medan. Jail, jangan karena alasan takut tumbang, langsung ditebang. Penggantinya harus
ditanam dulu. Sampai saat ini Pemko Medan sudah menebang sedikitnya 16 pohon mahoni
tua yang berada di Jalan Wahid Hasyim enam pohon,. Jalan Putri Hijau satu pohon, Jalan Abdullah Lubis tiga pohon, Jalan Karim MS empat pohon, Jalan
Perintis Kemerdekaan satu pohon, dan Jalan Sudirman satu pohon. Rencana penebangan pohon dilakukan karena Pemko Medan khawatir pengeroposan pada
pangkal batang pohon mahoni tua akan menyebabkannya tumbang apabila datang angin kencang atau hujan lebat.
Koordinator Lapangan Penebangan Bari Dinar Pertarnanan Kota Medan, mengen-iukakan, pihaknya memutuskan untuk menebangi pohon-pohon mahoni tua
di jakn-jalan protokol setelah rnelalui survei terhadap kondisi fisik pohon. Pengeroposan pangkal batang disebabkan oleh bekas bakaran sampah milik
warga dan faktor alam lainnya. Kalau tumbang dan menimpa rumah warga atau malah menelan korban jiwa akan memberikan nilai yang kurang balk bagi pemerintah
Kota Medan. Tindakan Pemko Medan menebangi pohon-pohon tua di Kota Medan dengan
alasan takut pohon tersebut tumbang tidal dapat diterima secara logika. Ini menunjukkan pihak Pemko hanya memiliki rencana pembangunan dan
pengembangan Kota Medan yang sepotong-sepotong.
Universitas Sumatera Utara
Perawatan pohon-pohon tua tersebut dengan cara pemangkasan akan membuatnya lebih mampu bertahan dari tiupan angin atau hujan lebat. Kemudian,
dahan pohon yang terpangkas rapi juga akan menyebabkannya tidak mudah patah. Sebaiknya Pemkot Medan mengintensifkan perawatan pohon tua itu dibandingkan
dengan langsung menebangnya: Walaupun alasannya sudah keropos, tentu pohon-pohon itu masih mampu
bertahan untuk lima tahun lagi. Seharusnya Pernkot Medan menyediakan tanaman penggantinya dulu, baru menebang pohon-pohon mahoni tua itu.
D. Sanksi Administratif Terhadap Penyalahgunaan Izin Penebangan Pohon