PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR AKIDAH-AKHLAK SISWA KELAS IX MTSN KABUPATEN ACEH TIMUR.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR
AKIDAH-AKHLAK SISWA KELAS IX MTsN
KABUPATEN ACEH TIMUR

TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:
MUTIA
NIM : 8146121028

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ABSTRACT
MUTIA. Reg. No. 8146121028. The Effect of Cooperative Learning and Creativity

Method on Learning Outcomes of Akidah-Akhlak to The Third Year Student of
MTsN Kabupaten Aceh Timur. Thesis. Technology Education Programme, Postgrade
Universitas Negeri Medan. 2016.
This study is aimind af finding out: (1) students learning results of AkidahAkhlak lesson taught by using cooperative learning method with role playing type and
student learning outcomes of Akidah-Akhlak taught by using cooperative learning
method with example non example type, (2) students learning outcomes of AkidahAkhlak that have high creativity and students learning outcomes of Akidah-Akhlak that
have low creativity, (3) Interaction between learning method and creativity to learning
outcomes of Akidah-Akhlak.
This research observed to the third year student of MTsN Kuta Binjai and the
third year students of MTsN Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur. The population of
the study was 131 students and the total number of the samples were 72 students, those
are class IX-1 and class IX-2 MTsN Kuta Binjai taught by using role playing learning
method, class IX-7 and IX-8 taught by using example non example learning method.
The researcher used Cluster Random Sampling as sampling technique. The research
hyphothesis tested by using anava two lanes factorial design (Two Way Anava 2x2) with
significance level α= 0.005, before that, the researcher had to test data analysis
requirements, namely homogeneity test by using Liliefors test and homogeneity test by
using Barlett and Fisher test. The next test tested by using Tukey test.
The results of this research were : (1) the average of students learning outcomes
taught by using cooperative learning with role playing type X = 21,66 was higher than

the average of students learning outcomes taught by using cooperative learning with
example non example type X = 19,00 with Fcount = 4,13 > Ftable = 3,98 (2) the average
of students outcomes with high creativity X = 21,50 was higher than students learning
outcomes with low creativity X = 18,33 with Fcount = 7,67 > Ftable = 3,98 (3) there were
interaction between learning cooperative method and students creativity in influencing
learning outcomes of akidah akhlak with Fcount = 5,87 > Ftable = 3,98.
From the result of analysis data concluded that appropriate learning method used
to high creativity students was learning cooperative method with role playing, otherwise
the appropriate learning method used to the low creativity students was learning
cooperative method with example non example type. Implication of this research
specifically aimed to akidah akhlak teacher in implementation of learning cooperative
method that noticed students characteristic especially students creativity.

i

ABSTRAK
MUTIA. NIM 8146121028. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan
Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Kelas IX MTsN Kabupaten
Aceh Timur. Tesis. Program Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri
Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar Akidah-Akhlak
siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe role playing dan
hasil belajar Akidah-Akhlak siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe example non example, (2) hasil belajar Akidah-Akhlak siswa yang
memiliki kreativitas tinggi dan hasil belajar Akidah-Akhlak siswa yang memiliki
kreativitas rendah, (3) interaksi antara model pembelajaran dan kreativitas terhadap
hasil belajar Akidah-Akhlak.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IX MTsN Kuta Binjai dan siswa kelas
IX MTsN Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur. Populasi penelitian adalah (131 orang
siswa) dan sampelnya(72 orang siswa) yaitu kelas IX-1 dan kelas IX-2 MTsN Kuta
Binjai yang dibelajarkan dengan model pembelajaran role playing, kelas IX-7 dan kelas
IX-8 yang dibelajarkan dengan model pembelajaran example non example. Tekinik
pengambilan sampel digunakan Cluster Random Sampling. Hipotesis penelitian diuji
dengan menggunaakan Anava dua jalur desain factorial 2x2 (Two Way Anava 2x2)
dengan taraf siginifikansi α= 0.005, yang sebelumnya dilakukan dulu uji persyaratan
analisis data yaitu uji normalitas dengan uji liliefors dan uji homogenitas dengan uji
Barlett dan uji Fisher. uji lanjut dengan uji Tukey.
Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe role playing X = 21,66 lebih tinggi dari pada ratarata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koopeartif tipe example
non example X = 19,00 dengan Fhitung = 4,13 > Ftabel = 3,98 (2) rata-rata hasil belajar

siswa dengan kreativitas tinggi X = 21,50 lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa
dengan kreativitas rendah X = 18,33 dengan Fhitung = 7,67 > Ftabel = 3,98 (3) terdapat
interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan kreativitas dalam mempengaruhi
hasil belajar Akidah-Akhlak dengan Fhitung = 5,87 > Ftabel = 3,98.
Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa model pembelajaran yang tepat
digunakan pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi adalah model pembelajaran
kooperatif tipe role playing sedangkan siswa dengan kreativitas rendah, model
pembelajaran yang tepat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe example
non example. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru AkidahAkhlak yaitu dalam penerapan model pembelajaran kooperatif yang memperhatikan
karakteristik siswa khususnya kreativitas.

ii

KATA PENGANTAR
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kita memuji-Nya, kita memohon
pertolongan dan ampun kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari kejelekankejelekan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Dan kita memohon kepada-Nya
untuk keberkahan ilmu yang kita cari serta memohon perlindungan kepada-Nya dari
bencana ilmu yaitu lupa. Alhamdulillah dengan hidayah dan anugerah-Nyalah penulis
dapat menyusun tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan dengan judul Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa
Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Aceh Timur.
Mengingat keterbatasan ilmu yang penulis miliki dalam penyusunan tesis ini,
penulis menyadari tesis ini banyak terdapat kekurangannya, namun demikian berkat
bantuan dari semua pihak tesis ini dapat diselesaikan, oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada yang terhormat Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku pembimbing I dan
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku pembimbing II yang telah senantiasa
meluangkan waktu kosong untuk membimbing penulis dan memberi masukan-masukan
serta motivasi hingga penulis berhasil merampung tesis hingga selesai. Dan terimakasih
kepada ketiga Narasumber yang terhormat Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd, Ibu
Dr, Samsidar Tanjung M.Pd dan Ibu Dr. Farihah, M.Pd yang telah memberikan
masukan, koreksi serta arahan-arahan untuk perbaikan tesis. Selanjutnya ucapan
terimakasih kepada:

iii

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Direktur
Pascasarjana Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Ketua
Prodi Teknologi Pendidikan Dr. R. Mursid, ST., M.Pd, sekretaris Prodi

Teknologi Pendidikan Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd.
2. Pegawai tata usaha Prodi Teknologi Pendidikan Abang Muhammad Isnaini,
M.Pd dan seluruh civitas Akademik Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti
perkuliahan hingga selesai. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknologi
Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membekali
penulis dengan berbagai displin ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir.
3. Bapak Drs. Adnan selaku Kepala Sekolah MTsN Kuta Binjai Kabupaten Aceh
Timur, Bapak Munzilin, S.Pd selaku Kepala Sekolah MTsN Simpang Ulim
Kabupaten Aceh Timur, Bapak Irsyadi, S.Pd.I selaku guru bidang studi AkidahAkhlak di MTsN Kuta Binjai, Ibu Syarifah Chairani, S.Pd.I selaku guru bidang
studi Akidah-Akhlak di MTsN Simpang Ulim. Dan guru-guru penulis di MTsN
Kuta Binjai, serta siswa/i MTsN Kuta Binjai kelas IX-1 dan IX-2 dan siswa/i
MTsN Simpang Ulim kelas IX-7 dan IX-8.
4. Ucapan terimakasih yang tiada hentinya penulis persembahkan kepada, Ibu
tercinta Hariti, yang selalu senantiasa mendoakan penulis untuk diberikan
kemudahan serta sukses dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat, dan
untuk almarhum ayah tercinta M. Amin yang telah sekian lama pergi
menghadap Ilahi. Kepada abang pertama Subki, SE sebagai tulang punggung
keluarga yang telah bersedia menjaga serta mendidik dan menanggung semua
biaya hidup penulis hingga penulis bisa menyelesaikan pendidikan hingga


iv

jenjang magister, kepada abang kedua Muhammad Irsyadi, A.Md dan abang
ketiga Mahdi, kepada adik satu-satunya Mutahar, semua kakak ipar, Kakak
Nurjannah, Kakak Zuriani, dan Kakak Fadliah, S.Pd.
5. Kepada Ibu Dra. Nurhayati, MA dan Bapak Dr. Zulfikar Ali Buto Siregar, MA
dan yang senatiasa selalu mendukung dan memberi motivasi kepada penulis.
6. Kepada sahabat seperjuangan Mutia Sari, S.Pd.I, Syajaratuddur, S.Pd.I, Fitri
Yani, S.Pd, Indah Putri Santri, S.Pd, Nova Yusfita, M.Pd, Handriani Milladya
Ginting, S.Pd dan Ima Pinensi Tarigan, S.Pd, yang selalu memberi dukungan
dan bertukar pikiran, masukan-masukan untuk menyelesaikan tesis. Rekan-rekan
mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan terutama angkatan XXIV
Kelas A1 Pascasarjana Universtias Negeri Medan yang telah memberikan
bantuan moral dalam perkuliahan dan penyelesaian penulisan tesis ini. Rekanrekan alumni STAIN Malikussaleh Unit 2 angkatan 2009 Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis yang tidak
mungkin penulis sebutkan satu persatu. Semoga apa yang telah diberikan menjadi amal
ibadah dan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga hasil penelitian ini
dapat bermanfaat bagi pendidikan di masa kini dan masa yang akan datang. Selain itu,

penulis juga berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca
yang membuthkannya.
Medan, Juni 2016
Penulis,

Mutia
8146121028

v

DAFTAR ISI
ABSTRACT ............................................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 15
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 16
D. Perumusan Masalah ................................................................................. 17
E. Tujuan Penlitian....................................................................................... 18
F. Manfaat Penlitian..................................................................................... 18
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ........................................................................ 20
A. Kerangka Teoritis .................................................................................... 20
1. Hakikat Hasil Belajar Akidah-Akhlak ............................................... 20
2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif .......................................... 33
3. Hakikat Kreativitas ............................................................................ 54
B. Penelitian Yang Relevan ......................................................................... 62
C. Kerangka Berfikir .................................................................................... 63
D. Pengajuan Hipotesis ................................................................................ 71

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 72
A. Tempat Dan Waktu Penelitia ................................................................... 72
B. Populasi Dan Sampel Penelitian .............................................................. 72

C. Metode Dan Desain Penelitian................................................................. 75
D. Variable Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................... 77
E. Validitas Rancangan Penelitian................................................................ 81
F. Prosedur dan Perlakuan Penelitian ........................................................... 82
G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 84
H. Uji Coba Instrument ................................................................................ 86
I . Taknik Analisis Data ................................................................................ 91
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 95
A. Deskripsi Data penelitian ........................................................................ 95
B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................... 107
1. Uji Normalitas ................................................................................... 107
2. Uji Homogenitas ................................................................................ 110
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 113
D. Pembahasan Penelitian ............................................................................ 119
E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 126
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................................ 127
A. Simpulan .................................................................................................. 127
B. Implikasi .................................................................................................. 128
C. Saran ........................................................................................................ 130
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 132

LAMPIRAN ............................................................................................................. 136

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Hal

Histrogram Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Role Playing……………………………

95

Histrogram Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Example Non Example………………..

96

Histrogram Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Memiliki
Kreativitas Tinggi………………………………………………………

98

Histrogram Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Memiliki
Kreativitas Rendah……………………………………………………..

99

Histrogram Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Role Playing Dan Memiliki
Kreativitas Tinggi………………………………………………………

101

Histrogram Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Role Playing Dan Memiliki
Kreativitas Rendah…………………………………………………….

103

Histrogram Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Example Non Eaxmple
Dan Memiliki Kreativitas Tinggi……………………………………..

105

Histrogram Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Example Non Eaxmple Dan
Memiliki Kreativitas Rendah………………………………………….

107

Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kreativitas………………………

116

x

DAFTAR TABEL
Tabel

Hal

1.1 Rata-rata Hasil Belajar Akidah-Akhlak Kelas IX
MTsN Kuta Binjei .......................................................................................

8

1.2 Rata-rata Hasil Belajar Akidah-Akhlak Kelas IX MTsN Simpang Ulim ... ..

8

2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif.....................................

38

3.1 Jumlah Siswa Kelas IX T.P. 2014/2015 MTs Negeri Kuta Binjai ..............

73

3.2 Jumlah Siswa Kelas IX T.P 2014/2015 MTs Negeri Simpang Ulim ..........

73

3.3 Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2x2 .............................................

75

3.4 Format Pelatihan Guru Yang Melaksanakan
Pembelajaran Pada Penelitian......................................................................

76

3.5 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Akidah-Akhlak Pokok
Pembahasan Akhlak Terpuji Pada Pergaulan Remaja.................................

85

4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Akidah-Akhlak Yang Diajarkan
Dengan Model Role Playing .......................................................................

94

4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Akidah-Akhlak Yang Diajarkan
Dengan Model Example Non Example ........................................................

96

4.3 Deskripsi Data Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa
Yang Memiliki Kreativitas Tinggi ..............................................................

97

4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa
Yang Memiliki Kreativitas Rendah .............................................................

99

4.5 Deskripsi Data Hasil belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Role Playing Dan
Memiliki Kreativitas Tinggi ........................................................................

100

4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Role Playing Dan
Memiliki Kreativitas Rendah ......................................................................

101

4.7 Deskripsi Data Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Example Non Example
Dan Memiliki Kreativitas Tinggi ................................................................

104

viii

4.8 Deskripsi Data Hasil Belajar Akidah-Akhlak Siswa Yang Diajarkan
Dengan Model Pembelajaran Example Non Example
Dan Memiliki Kreativitas Rendah ...............................................................

106

4.9 Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas Data ...........................................

107

4.10 Rangkuman Analisis Uji Hmogenitas Hasil belajar Akidah-Akhlak
Siswa Berdasarkan Model Pembelajaran Role Playing Dan
Model Pembelajaran Example Non Example ............................................

111

4.11 Rangkuman Analisis Uji Hmogenitas Hasil Belajar Akidah-Akhlak
Siswa Berdasarkan Kreativitas Tinggia Dan Kreativitas Rendah .............

111

4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Akidah-Akhlak
Siswa Bedasarkan Kelompok Sampel Model Pembelajaran dan
Kreativitas...................................................................................................

112

4.13 Rangkuman Data HasilPerhitungan Analisis Deskriptif ............................

113

4.14 Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 .............................

113

4.15 Rangkuman Uji Lanjut Tukey ....................................................................

117

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Hal

1.

Silabus Akidah-Akhlak Madrasah Tsanawiyah .................................

136

2.

Rancangan Perencaan Pembelajaran Role Playing ............................

140

3.

Rancangan Perencanaan Pembelajaran Example NonExample ..........

159

4.

Instrument Tes Hasil Belajar Akidah-Akhlak ....................................

174

5.

Tes Kreativitas ....................................................................................

187

6.

Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Akidah-Akhlak .......

188

7.

Validasi Tes Hasil Belajar ..................................................................

195

8.

Reliabilitas Tes Hasil Belajar .............................................................

196

9.

Perhitungan Statistik Dasar dan Distribusi Frekwensi .......................

197

10. Uji Normalitas ....................................................................................

211

11. Uji Homogenitas.................................................................................

219

12. Uji Hipotesis .......................................................................................

223

13. Uji Lanjut Tukey ................................................................................

227

14. Uji SPSS .............................................................................................

230

15. Dokumentasi…… ...............................................................................

233

xi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek yang paling besar peranannya dalam
kelangsungan hidup manusia dan perkembangan suatu bangsa. Karena pendidikan
menentukan maju mundurnya pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang.
Selain itu pendidikan juga merupakan faktor yang paling penting dalam
kehidupan manusia. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari seseorang, baik
pendidikan formal maupun nonformal. Hal ini dikarenakan pendidikan dapat
membentuk kepribadian manusia sehingga memungkinkan manusia itu tumbuh
berkembang dan menjadi manusia yang berkualitas baik dari spritual, intelegensi,
dan skill.
Proses pendidikan pada dasarnya menyiapkan peserta didik agar mampu
membangun kehidupan dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan
dihadapi masa datang. Pendidikan merupakan ikhtiar untuk mengeksplorasikan
talenta atau bakat dan potensi yang dimiliki peserta didik. Dunia pendidikan
adalah dunia yang amat kompleks, menantang dan mulia. Kompleks, karena
spektrumnya sangat luas. Menantang, karena menentukan masa depan bangsa, dan
mulia karena memanusiakan manusia. Pengertian memfokuskan pada perubahan
tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika, selain itu
pengertian tersebut menekankan aspek-aspek produktivitas serta kreativitas
manusia dalam peran dan profesinya untuk menjalani kehidupan masyarakat dan
alam semesta (Umar, 2010:27).

1

2

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan yaitu pendewasaan diri melalui
pengajaran dan latihan (Hikmat, 2009: 15). Pengajaran dan pelatihan tentu melalui
cara dan proses yang berhubungan dengan tenaga pendidik, yakni orang yang
memberikan pengajaran dan pelatihan, upaya ini sering disebut dengan proses
pembalajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dapat
membantu siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pembelajaran
menurut Winkel seperti dikutip Siregar dan Nara (2010: 12) adalah seperangkap
tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan
memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian
kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.
Proses pembelajaran dapat berjalan efektif bila seluruh komponen yang
berpengaruh dalam proses pembelajaran tersebut saling mendukung dalam rangka
mencapai tujuan. Komponen tersebut antara lain siswa, guru, kurikulum, metode,
sarana dan prasarana serta lingkungan kerja. Dari komponen-komponen tersebut
yang paling berpengaruh adalah guru. Karena gurulah yang dapat mengelola
komponen-komponen yang lainnya. Peranan guru dalam proses pembelajaran
sangat menentukan keberhasilan siswa, sebab gurulah yang langsung berinteraksi
dengan siswa disekolah.
Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi terhadap peserta didik
mengenai materi-materi yang disajikan, namun guru dituntut memiliki
kemampuan untuk menciptakan berbagai keadaan yang mengarah pada

3

pencapaian tujuan pembelajaran, dan pembentukan karakter siswa serta membantu
siswa untuk menemukan jati dirinya, minat dan bakat yang ada pada dirinya,
sehingga dapat menghasilkan generasi yang berkualitas dan kreatif. Karena
sumber daya manusia yang berkualitas dan kreatif menjadi sorotan utama untuk
memajukan kesejahteraan bangsa. Sebagaimana tujuan pendidikan nasional
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Dengan demikian guru mempunyai peranan yang sangat penting
untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan hasil belajar yang baik.
Perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran senantiasa harus tetap
diupayakan dan dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Melalui peningkatan kualitas pembelajaran, siswa akan semakin termotivasi untuk
belajar, daya kreativitasnya akan semakin meningkat, semakin positif sikapnya,
semakin bertambah jenis pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, dan
semakin bagus pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. Salah satu yang
dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan adalah kreativitas siswa.
Belajar kreatif telah menjadi bagian yang penting dalam wacana
pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran. Hingga kini
kreativitas telah diterima baik sebagai kompotensi yang melekat pada proses dan
hasil belajar. Inti dari kreativitas adalah menghasilkan sesuatu yang lebih baik
atau sesuatu yang baru.

4

Kreativitas dapat diartikan sebagai pola berpikir atau ide yang timbul
secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan hasil artistik, penemuan ilmiah,
dan penciptaan secara mekanik. Kreativitas meliputi hasil sesuatu yang baru, baik
sama sekali baru bagi dunia ilmiah atau budaya maupun secara relative baru bagi
individunya sendiri walaupun orang lain telah menemukan atau memprosuksi
sebelumnya. Seseorang dapat menjadi ahli matematika, ahli filsafat atau ilmuwan
kreatif, seperti halnya dengan seorang penulis atau seniman kreatif (Talajan, 2012:
11).
Selain itu kreativitas adalah mengembangkan imajinasi dalam berpikir
konstrukif. Seseorang dikatakan mempunyai daya kreasi yang tinggi bilamana ia
mampu menemukan serta menggabungkan gagasan atau ide-ide atau pemikiran
baru yang orisinil dan kombinasi baru. Ia tidak berpengaruh oleh pemikiran
maupun cara orang lain. Namun dengan daya kreasinya ia mampu
mengembangkan alternatif lain yang lebih berani.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong
untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas
diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi tanpa diingatkan
untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga sangat lazim
terjadi siswa hanya pintar secara teoretis, akan tetapi tidak bisa mengaplikasikan,
dan kurangnya sifat percaya diri dari siswa untuk mengutarakan pendapat, dan
juga minimnya pengembangan kreasi siswa untuk menggunakan alternatif lain
yang

ada

disekitarnya

untuk

memudahkannya

mengingat

materi

yang

5

disampaikan oleh guru. Untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa di
antaranya dapat dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pengajaran
sehingga dalam perbaikan proses pengajaran ini peranan guru sangat penting,
selaku pengelola kegiatan siswa, guru juga diharapkan membimbing dan
membantu siswa.
Akidah-Akhlak merupakan disiplin ilmu bagian dari ruang lingkup
pendidikan agama Islam. Akidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau
keyakinan hati seseorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib
dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang meningkat. Akhlak
merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Pembelajaran Akidah-Akhlak
adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, mengahayati, dan mengimani Allah SWT, dan
merealisasikan prilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalamaan, keteladanan dan
pembiasaan. Tujuan dari pembelajaran aqidah akhlak adalah :
1. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, penghayatan, dan keyakinan
yang benar terhadap hal-hal yang harus diimani, sehingga dalam bersikap
dan bertingkah-laku sehari-hari berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits.
2. Agar siswa memiliki pengetahuan, penghayatan, dan keinginan yang kuat
untuk mengamalkan ahlak yang baik dan berusaha sekuat tenaga untuk
meninggalkan akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allah

6

SWT, diri sendiri, antara manusia maupun hubungannya dengan alam
lingkungan (Wahid, 2008: 3).
Fungsi pembelajaran Aqidah Akhlak, yaitu:
1. Memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada siswa agar mau
menghayati dan meyakini dengan keyakinan yang benar terhadap Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan
qadha qadar-Nya.
2. Memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada siswa agar mau
menghayati dan mengamalkan ajaran Islam tentang akhlak, baik yang
berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan
dirinya, dan manusia dengan alam lingkungannya.(Achmad, Haris. 2013.
(http://harietzachmad.blogspot.com) diakses, November 2015)
Dari rumusan tujuan dan fungsi tentang aqidah akhlak sebagai suatu
pengajaran di lembaga pendidikan madrasah, pada hakikatnya memiliki tujuan
agar siswa mampu menghayati nilai-nilai Akidah-Akhlak dan diharapkan siswa
dapat merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian maka
jelaslah bahwa tujuan pendidikan atau pengajaran aqidah akhlak merupakan
penjabaran tujuan Pendidikan Agama Islam.
Pembelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah sebagai bagian
dari integral dari pembelajaran agama, meskipun bukan satu-satunya faktor yang
menentukan pembentukan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansi mata
pelajaran Akidah-Akhlak memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi

7

kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keagamaan (tauhid) dan
akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
Era globalisassi telah membawa dampak yang signifikan terhadap
perubahan-perubahan pola kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk perubahan
pola kehidupan masyarakat adalah lemahnya keyakinan keagamaan dan
meningkatnya sikap individualistis, materialistis, dan hedonistis manusia.
Keadaan ini berlawanan dari tujuan dan fungsi pembelajaran Akidah-Akhlak.
Proses pembelajaran Akidah-Akhlak khususnya di Madrasah Tsanawiyah belum
dilaksanakan secara optimal, sehingga perannya sebagai mata pelajaran yang
berorientasi pada pembentukan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT serta akhlak mulia belum dicapai secara efektif.
Masalah kualitas pendidikan pada tingkat Madrasah Tsanawiyah setara
dengan SMP sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan yang lebih tinggi,
khususnya pada mata pelajaran Akidah-Akhlak. Seperti halnya yang terjadi di
MTs Negeri Kabupaten Aceh Timur. Aceh Timur merupakan salah satu
kabupaten yang terdapat di propinsi Aceh, ibukota kabupaten Aceh Timur adalah
kota Idi. Di kabupaten Aceh Timur terdapat beberapa MTs Negeri, di antaranya
MTs Negeri Peureulak, MTs Negeri Idi, MTs Negeri Kuta Binjai, dan MTs
Negeri Simpang Ulim. Hal ini terbukti dengan rendahnya nilai rata-rata hasil
belajar siswa kelas IX MTs Negeri Kuta Binjai 3 tahun terakhir seperti yang
tercantum pada Tabel 1.1.

8

Tabel 1.1 : Rata-rata Hasil Belajar Akidah-Akhlak kelas IX MTs Negeri
Kuta Binjai
No.
1
2
3

Tahun Ajar
2012/2013
2013/2014
2014/2015

Rata-rata Hasil Belajar
6,60
6,87
7,23

Sumber: MTsN Kuta Binjai, Kabupaten Aceh Timur

Tabel 1.1 di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil belajar mata
pelajaran Akidah-Akhlak masih cenderung kurang memuaskan. Begitu pula
dengan hasil belajar Akidah-Akhlak siswa kelas IX MTsN Simpang Ulim seperti
yang tercantum pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 : Rata-rata Hasil Belajar Akidah-Akhlak IX MTs Negeri
Simpang Ulim
No.
1
2
3

Tahun Ajar
2012/2013
2013/2014
2014/2015

Rata-rata Hasil Belajar
6,78
6,70
6,85

Sumber: MTsN Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur

Berpedoman pada data yang diperoleh terlihat bahwa adanya kesenjangan
antara harapan yang harus dicapai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Untuk mengatasi kesenjangan perlu adanya identifikasi faktor penyebab mengapa
kesenjangan tersebut terjadi. Penyebab kesenjangan tersebut terjadi yang dapat
diidentifikasi oleh penulis adalah kurang variatif model pembelajaran yang
diaplikasikan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, kurang media pembelajaran
dan kurang pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan siswa maupun guru
pada saat pembelajaran. Suasana belajar di dalam kelas tidak menyenangkan dan
membosankan karena model pembelajaran yang diberikan guru kurang bervariasi

9

dan tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk secara aktif ikut serta dalam
proses pembelajaran.
Selain itu faktor yang mempengaruhi rendahnynya penguasaan nilai dan
pembelajaran Akidah-Akhlak yaitu disebabkan karena situasi atau kondisi belajar
yang sering menimbulkan kebosanan sehingga mempengaruhi pemerolehan nilainilai

kehidupan

yang

dipelajari.

Pembelajaran

Akidah-Akhlak

perlu

memperhatikan pendekatan apa yang paling sesuai dalam kegiatan pembelajaran,
karena mengajarkan pembelajaran Akidah-Akhlak tidaklah mudah dan tidak
hanya memfokus pada kemampuan siswa secara kognitif. Pembelajaran AkidahAkhlak perlu didekatkan dengan kondisi budaya dan fenomena yang terjadi di
sekitar lingkungan kehidupan seseorang yang beragama, fenomena prilaku
seseorang yang memprihatinkan, lemahnya iman terhadap Allah SWT,
menurunnya rasa simpati dan empati antar sesama, dan rendahnya akhlakul
karimah, agar saat seseorang mempelajari Akidah-Akhlak, ia dapat memahami
secara mendalam betapa pentingnya pembelajaran tersebut, sehingga dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran Akidah-Akhlak yang sering diaplikasikan disekolah
dengan cara membaca buku paket pegangan, membahasnya, mengerjakan soal
latihan, penugasan dan hafalan merupakan cara yang sudah sering digunakan guru
untuk menyampaikan mataeri pembelajaran Akidah-Akhlak. Masalah lain yang
sering muncul dari para guru Akidah-Akhlak yang mengeluhkan kurangnya jam
pelajaran Akidah-Akhlak dalam menyelesaikan materi sesuai dengan kurikulum
yang ditentukan, kemudian guru dan siswa berpendapat bahwa pelajaran Akidah-

10

Akhlak merupukan pelajaran yang tidak penting, karena mata pelajaran AkidahAkhlak tidak di UN–kan. Ini juga berdampak pada keengganan dan
ketidaksamaan guru untuk memanfaatkan media dan sarana pembelajaran yang
ada di kelas selama pelajaran berlangsung. Padahal jika ditelaah lebih lanjut, mata
pelajaran ini merupakan sarana yang paling efektif untuk menjadikan siswa
sebagai

pribadi

yang

berkarakter.

Selain

itu,

pada

hakikatnya

dapat

mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian, dan
integritas prestasi belajar siswa yang berorientasi pada tuntunan masa depan.
Sebagaimana hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi
Akidah-Akhlak MTs Negeri Kuta Binjai, bahwasanya selama ini pembelajaran
Akidah-Akhlak yang sering digunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab,
dan minim pemanfaatan media yang bervariasi, sehingga kurang perhatian dari
siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran Akidah-Akhlak serta
kurang aplikasi siswa dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan insan
yang berakhlak mulia, dan latar belakang siswa yang berasal dari daerah pesisir
dan pedesaan.
Pada kenyataannya yang paling penting dalam mengajar Akidah-Akhlak
adalah kemahiran seorang guru dalam menyampaikan materi Akidah-Akhlak dan
luasnya pengetahuan guru tentang Akidah-Akhlak, dan juga kemahiran seorang
guru dalam menggunakan suatu model pembelajaran yang diaplikasikannya
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk lebih meningkatkan
keberhasilan belajar siswa di antaranya dapat dilakukan melalui upaya
memperbaiki proses pengajaran sehingga dalam perbaikan proses pengajaran ini

11

peranan guru sangat penting, selaku pengelola kegiatan siswa, guru juga
diharapkan membimbing dan membantu siswa. Namun kondisi di lapangan yang
terjadi pada saat ini jauh dari tujuan yang diharapkan. Seperti hal nya yang terjadi
di Madrasah Tsanawiyah dan rendahnya hasil belajar Akidah-Akhlak dan tingkat
keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akidah-Akhlak. Dalam hal ini
hasil belajar yang diperoleh siswa diperkirakan merupakan hasil pengajaran yang
tidak terlepas dari rendahnya/kurangnya kreativitas siswa sehingga kurang aktif
dalam belajar. Kreativitas sebagai suatu potensi yang dimiliki oleh setiap siswa
belum menjadi perhatian pendidik dalam upaya meningkatkan hasil belajar.
Dengan kreativitas yang dimilikinya, siswa dapat meningkatkan pencapaian hasil
belajar yang sama bahkan lebih dari siswa yang memiliki kecerdasan intelektual.
Untuk menyelesaikan kesenjangan yang terjadi dalam pembelajaran
Akidah-Akhlak peneliti menawarkan model pembelajaran kooperatif tipe role
playing. Model pembelajaran role playing adalah suatu cara penguasaan bahanbahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan

imajinasi

dan

penghayatan

dilakukan

siswa

dengan

memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada
umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang
diperankan.
Model ini digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk: (a)
menerangkan suatu peristiwa yang di dalamnya menyangkut orang banyak, dan
berdasarkan pertimbangan didaktik lebih baik didramatisasikan daripada
diceritakan, karena akan lebih jelas dan dapat dihayati oleh anak; (b) melatih

12

anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan masalah-masalah sosialpsikologis; dan (c) melatih anak-anak agar mereka dapat bergaul dan memberi
kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya.
Example non example adalah model pembelajaran yang menggunakan
gambar sebagai media pembelajaran. Model example non example adalah model
pembelajaran yang membelajarkan murid terhadap permasalahan yang ada di
sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa gambar, foto, dan kasus yang
bermuatan masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, dan menentukan cara
memecahkan masalah yang paling efektif, serta melakukan tindak lanjut
(Shoimin, 2014: 73). Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar
anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat
mengenai apa yang ada didalam gambar. Penggunaan Model Pembelajaran
example non example ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa.
Model Pembelajaran example non example menggunakan gambar dapat
melalui OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar
yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak
yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas. Pembelajaran kooperatif
model example non example memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada
setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling membrikan informasi dan
saling membelajarkan interkasi tatap muka akan memberikan pengalaman yang
berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap
perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi
kekurangan masing-masing.

13

Model example non example salah satu solusi alternatif yang dapat
digunakan, yang dapat diperkirakan dapat meningkatkan kreativitas siswa dan
hasil belajar siswa. Pengalaman belajar ini diharapkan dapat menumbuhkan
kreativitas siswa untuk memberikan gagasan dan ide yang baru mengenai materi
yang disampaikan siswa dan siswa senang siswa untuk belajar, sehingga beberapa
fenomena masalah diatasi dan pembelajaran berlangsung lebih aktif.
Hendra Wijaya (2013) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh model
Example Non Example terhadap hasil belajar IPS Kelas V SD. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh model example non
example terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V Sekolah
Dasar. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk
quasi exsperimental design. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik
observasi langsung dan teknik pengukuran. Alat pengumpul data yang adalah
lembar observasi dan tes soal isian yang berjumlah 20 soal. Hasil rata-rata pre-test
adalah 60,27 dengan standar deviasi 15,28. Hasil rata-rata post-test adalah 80,22
dengan standar deviasi 11,59. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh
model example non example terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa
kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Selatan.
Selanjutnya, Tien Kartini (2007) melakukan penelitian dengan judul
Penggunaan Model Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam
Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

14

Tindakan kelas yang diterapkan melalui empat siklus tindakan. Teknik
pengumpulan

datanya

diperoleh

melalui

observasi,

wawancara,

studi

dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
metode role playing sangat efektif dalam meningkatkan minat belajar anak.
Keefektivitas penggunaan metode tersebut dapat dilihat dari dijumpainya
beberapa perubahan yang positif, baik yang terjadi pada guru IPS itu sendiri
maupun yang terjadi pada diri siswa, terutama perubahan adanya peningkatan
minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendra Wijaya dan Tien
Kartini, peneliti beranggapan bahwa upaya penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe role playing dan tipe example non example diharapkan akan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan peluang dan sekaligus
tantangan

bagi

guru-guru

Akidah-Akhlak

untuk

lebih

menginovasikan

pembelajaran sesuai dengan tuntutan, perkembangan pendidikan, karakteristik
siswa dan materi yang diajarkan, agar meningkatkan hasil belajar Akidah-Akhlak
siswa, agar siswa tidak hanya cerdas secara teoretisnya saja namun dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan insan yang selalu
beriman kepeda Allah SWT, dan melaksanakan segala anjuran dan meninggalkan
segala larangan Allah SWT, dengan menunjukkan akhlakul karimah dalam
pergaulan sehari-hari yang akan melekat sepanjang hayatnya. Mengembangkan
segala potensi yang ada pada dirinya untuk menjadi insan yang kreatif dan
bermanfaat bagi seluruh umat.

15

Pemikiran untuk mengembangkan dan menyegarkan model pembelajaran
yang tepat sesuai dengan karakter mata pelajarannya merupakan hal yang
mendesak untuk dipertimbangkan, diujicobakan dan dikembangkan terutama pada
lembaga-lembaga pendidikan formal, khususnya pada mata pelajaran AkidahAkhlak.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian untuk menemukan jawaban tentang pengaruh model
pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar Akidah-Akhlak diperkirakan
akan dapat memberikan solusi dan pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran Akidah-Akhlak selama ini, dan dapat membantu para siswa untuk
memaknai secara implementatif setiap materi pelajaran dan pembelajaran AkidahAkhlak dengan menumbuhkan kesadaran dan pendekatan teori dengan
pengalaman sehari-hari individu siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dijelaskan di
atas dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apakah guru bidang studi Akidah-Akhlak telah mampu membuat
pelajaran Akidah-Akhlak menjadi pelajaran yang bermakna?
2. Apakah tingkat kreativitas siswa akan mempengaruhi hasil belajaran
Akidah-Akhlak siswa MTs Negeri?
3. Apakah model pembelajaran yang digunakan di MTs Negeri telah efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

16

4. Apakah model pembelajaran yang digunakan di MTs Negeri telah dapat
menarik minat belajar siswa?
5. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe role playing?
6. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe example non example?
7. Apakah

hasil

belajar

Akidah-Akhlak

yang

menggunakan

model

pembelajaran role plyaing lebih tinggi dengan hasil belajar Akidah-Akhlak
yang menggunakan model pembelajaran example non example?
8. Model pembelajaran manakah yang lebih cocok terhadap masing-masing
tingkat kreativitas siswa?
9. Apakah ada interaksi anatara model pembelajaran kooperatif dan
kreativitas terhadap hasil belajar Akidah-Akhlak siswa?

C.

Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

diperlukan batasan-batsan masalah sehingga terhindar dari pengumpulan data
yang sia-sia. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada masalah
hasil belajar Akidah-Akhlak dengan pokok bahasan akhlak terpuji dalam pergulan
remaja semester genap tahun ajaran 2015/2016 siswa kelas IX MTs Negeri Kuta
Binjei dan MTs Negeri Simpang Ulim dan faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa yaitu model pembelajaran dan kreativitas siswa.

17

Model pembalajaran yang dimaksud adalah

model pembelajaran

kooperatif tipe role playing dan example non example. Sedangkan kreativitas
yang dibahas dalam dua tingkat yaitu kreativitas tinggi dan rendah yang sangat
mempengaruhi dalam hasil belajar Akidah-Akhlak. Hasil belajar diukur pada
pembelajaran Akidah-Akhlak materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
semester genap tahun ajaran 2015/2016 masih mencakup ranah kognitif yang
mulai dari tingkat pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan
analisis (C4).

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar Akidah-Akhlak siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran role playing lebih tinggi daripada yang diajar
menggunakan dengan menggunakan model pembelajaran example non
example?
2. Apakah hasil belajar Akidah-Akhlak siswa yang memiliki kreativitas
tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah ?
3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan
kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar Akidah-Akhlak?

18

E. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Hasil belajar Akidah-Akhlak siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran role playing lebih tinggi daripada yang diajar menggunakan
dengan menggunakan model pembelajaran example non example.
2. Hasil belajar Akidah-Akhlak siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih
tinggi daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah.
3. Interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan kreativitas dalam
mempengaruhi hasil belajar Akidah-Akhlak.

F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang bersifat
teoretis maupun praktis. Adapun yang menjadi manfaat teoretis adalah sebagai
berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
dalam memperkaya konsep dan teori dalam proses pembelajaran.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi para guru, pengelola,
pengembang dan lembaga-lemabaga pendidikan dalam menghadapi
dinamika kebutuhan siswa.
3. Sebagai kontribusi dalam menjawab tantangan pembelajaran AkidahAkhlak yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang pendidikan
Akidah-Akhlak, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa
menjadi insan yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia.

19

4. Bahan masukan bagi sekolah sebagi aplikasi teoritis dari teknologi
pendidikan.
5. Sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lain yang membahas dan
meneliti permasalahan yang sama.
Adapun secara praktis penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan pertimbangan bagi para guru mata pelajaran Akidah-Akhlak dalam
menentukan model pembelajaran yang efektif, efesien, dan bermakna
dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa.
2. Bahan pengetahuan bagi para guru lainnya dalam menentukan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya.
3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan dalam upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal yang berhubungan dengan
aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran untuk mencapai hasil belajar
Akidah-Akhlak.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan Kreativitas Terhadap Hasil
Belajar Akidah-Akhlak Siswa Kelas IX MTsN Kabupaten Aceh Timur,
diantaranya:
1. Hasil belajar Akidah-Akhlak sisw