KEHIDUPAN EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN DESA MUKTI MAKMUR KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM TAHUN 1981-2015.

(1)

KEHIDUPAN EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN

DESA MUKTI MAKMUR KECAMATAN SIMPANG KIRI

KOTA SUBULUSSALAM

TAHUN 1981-2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

NOVIKA SARI RAHMADANI

NIM. 3123121041

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Novika Sari Rahmadani. NIM 3123121041. Kehidupan Ekonomi Masyarakat Transmigran Desa Mukti Makmur Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Tahun 1981-2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal masuk masyarakat transmigran ke Kota Subulussalam kehidupan sosial dan budaya, serta kehidupan ekonomi dari tahun 1981-2015. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research), dengan metode Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung ke Desa Mukti Makmur dan wawancara dengan penduduk Desa Mukti Makmur yang menjadi responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat transmigran yang berasal dari Jawa tiba di Subulussalam pada tahun 1980. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan ekonomi Masyarakat Transmigran Desa Mukti Makmur Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam dari awal masuk, terhitung dari tahun penempatan yaitu pada tahun 1981-2015 terus mengalami perbaikan dan peningkatan. Walaupun pada tahun 1980-an ketika di awal kedatangan, kehidupan ekonomi masyarakat transmigran terancam dikarenakan pola tanam yang belum baik. Namun setelah dilakukan penelitian lanjut, ternyata tanaman sawit dan karet adalah tanaman yang cocok untuk di tanam. Hingga pada tahun 1990-1993 tanaman sawit terutama dapat ditanam dan hasil panen sudah mulai dijual di berbagai daerah, karena pada saat itu belum ada pabrik kelapa sawit di Subulussalam. Namun seiring perkembangan penanaman tanaman sawit, mulailah didirikan pabrik-pabrik kelapa sawit Kehidupan ekonomi yang semakin membaik juga terlihat dari tempat tinggal atau rumah yang dihuni oleh masyarakat transmigran. Rumah bantuan yang dihuni sudah mulai direnovasi. Kehidupan sosial terlihat dari aktivitas gotong royong yang biasa dilakukan. Sedangkan kehidupan budaya, kuda lumping merupakan salah satu budaya yang tak pernah tinggal dalam acara-acara besar di Desa Mukti Makmur.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis bias menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Kehidupan Ekonomi Masyarakat Transmigran Desa Mukti Makmur Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Tahun 1981-2015. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan magi manusia.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan. Baik dari segi bahasa, penulisan, dan dalam penyajiannya. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu untuk kesempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Selain itu, dalam kesempatan ini tidak lupa pula penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.

4. Bapak Syahrul Nizar Saragih, M.Hum, MA selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.


(7)

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Pembimbing Skripsi (PS) yang membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan memberi masukan untuk perbaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Hidayat, M.Si, selaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah membimbing dan memberi banyak masukan.

7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Penguji yang telah memeberikan banyak masukan.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Sejarah. Terimakasih atas ilmu, bimbingan serta arahan yang diberikan selama penulis mengenyam pendidikan.

9. Orang tua yang penulis cintai, Ayahanda Bujang Chanser, SP dan Ibunda Kasmarni yang selalu mendoakan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga 2 Adik laki-laki penulis, Eghy Slowmanto dan Rhendy Renaldi yang semangatnya tidak pernah pudar dalam menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10.Sahabat-sahabat Surga di Pondokan Al-Khansa 3 yang selalu menginspirasi. Sri Suci Ramadhani, Laila M. Hutagaol, Rani Anggoro Sari, Nurhayati, Apriyani Lestari Kudadiri, Lia Hairani Sitanggang, Evalawati, Kembang Hati, Riza Ananta.

11.Sahabat 5 serangkai (Amliansyah, Jatmiko, Tria Anggiani Situmorang, dan Omy Rahmayani) yang telah membesarkan penulis selama ini. Semoga kita tetap istiqomah di jalan-Nya.


(8)

12.Sahabat-sahabat di UKMI Ar-Rahman yang telah memberikan banyak pelajaran.

13.Sahabat-sahabat di HADIS Medan yang luar biasa. Semoga kelak kita bisa berjuang bersama di Kota Subulussalam.

14.Teman-teman seperjuangan di Kelas A Reguler 2012. Para inspiratory penulis dalam berjuang di Pend. Sejarah selama 4 tahun.

15.Teman-teman PPLT di Kec. Lima Puluh, Kab. Batubara.

16.Para responden yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Hanya Allah SWT yang bias membalas semuanya.

17.Dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan.

Medan, 12Agustus 2016

Penulis,

Novika Sari Rahmadani 3123121041


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakang ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 5

C. PembatasanMasalah ... 5

D. RumusanMasalah ... 6

E. TujuanPenelitian ... 6

F. ManfaatPenelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS ... 8

A. KajianPustaka ... 8

B. KerangkaTeori………. 10

C. KerangkaKonseptual ... 13

D. KerangkaBerfikir... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……… 23

A. MetodePenelitian... 23

B. JenisPenelitian ... 24

C. LokasiPenelitian ... 24

D. VariabelPenelitiandanDefenisiOperasional ... 24

E. Sumber Data ... 25

F. TeknikPengumpulan Data ... 26

G. TeknikAnalisis Data ... 27

BAB IV PEMBAHASAN ... 29

A. GambaranUmum Kota Subulussalam ... 29

B. GambaranUmumKecamatanSimpangKiri ... 30

C. GambaranDesaMuktiMakmur... 32

D. AwalMulaMasuknyaTransmigrasike Kota Subulussalam ... 33

E. Kehidupan Sosial dan Budaya ... 43

F. KehidupanEkonomi (Tahun 1981-2015) ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 LuasDesa, JumlahPendudukdanKepadatannyadalamKecamatan SimpangKiriTahun 2014………30 Tabel 4.2 KetinggianDesadariPermukaan Air LautdalamKecamatanSimpang

KiriTahun 2014………...………...31 Tabel 4.3 RekapitulasiPenempatandanKeadaanTransmigran di Kota

Subulussalam………...3

8

Tabel 4.4 BanyaknyaSekolahdanKondisiBangunan Taman Kanak-Kanak diKecamatanSimpangKiriTahun 2014………45

Tabel 4.5 BanyaknyaSekolahDasar di KecamatanSimpangKiriTahun 2014…….46 Tabel 4.6 JumlahPendudukMenurut Agama dalamKecamatanSimpangKiri

Tahun2014………..48

Tabel 4.7JumlahPendudukMenurutSukuBangsadalamKecamatan

SimpangKiriTahun 2014………...49 Tabel 4.8LuasdanProduksi Perkebunan KelapaSawit Rakyat Tahun 2011………54

Tabel 4.9JumlahPendudukMenurut Mata PencahariandalamKecamatan

SimpangKiriTahun 2014………...55 Tabel 4.10 JumlahKeluargaPengelolaPertaniandanJasaPertaniandalam

KecamatanSimpangKiriTahun 2014………55 Tabel 4.11Jenis Mata

PencaharianMasyarakatDesaMuktiMakmurdanPersentasenyaTahun

2015……….57

Tabel 4.12 Tingkat KesejahteraanMasyarakatDesaMuktiMakmur Tahun


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Kota Subulussalam Lampiran 2 Peta Desa Mukti Makmur Lampiran 3 Pedoman Wawancara Lampiran 4 Tabel Hasil Wawancara Lampiran 5 Biodata Narasumber


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa perlu untuk diperbincangkan. Karena transmigrasi merupakan salah satu program pemerintah yang memiliki pengaruh yang besar dalam hal pembangunan nasional. Walaupun tidak bisa dipungkiri di balik keberhasilan program pemerintah ini, juga banyak kelemahan dan kekurangan yang terjadi selama proses ini berlangsung. Namun demikian transmigrasi sudah banyak memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Suparno (2007:1) mengatakan bahwa:

Di Indonesia, transmigrasi bukanlah fenomena baru. Dalam hal ini, masyarakat dan pemerintahan di Indonesia telah mengakumulasi berbagai pengalaman ihwal bagaimana transmigrasi dilaksanakan. Pada permulaan abad ke-20 misalnya, pemerintah Hindia Belanda memulai pelaksanaan program pemindahan penduduk dari Pulau Jawa ke berbagai wilayah di Pulau Sumatera.

Jadi program transmigrasi bukanlah sesuatu yang baru. Karena pada awalnya transmigrasi juga pernah dilakukan oleh Pemerintah Hindia-Belanda yang tentunya memiliki tujuan yang berbeda dengan transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah di kemudian hari.

Setelah puluhan tahun perpindahan penduduk melalui transmigrasi dilaksanakan, kontribusinya dalam pembangunan bangsa cukup besar. Namun


(13)

dapat diatasi secara tuntas. Ibarat perjalanan, kadangkala mulus, kadangkala tersendat, namun akhirnya berjalan lagi.

Transmigrasi adalah alat atau cara yang posisinya dalam pembangunan bangsa sebagai penunjang suksesnya sektor pembangunan lain. Walaupun disadari ada kelemahan dan kekurangan selama ini, kondisi obyektif lapangan menunjukkan bahwa program transmigrasi telah memeberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Melalui transmigrasi, jutaan potensi sumberdaya alam yang kurang bermakna telah berhasil digali dan dikembangkan. Minimal ada sekitar 3.500-an desa baru yang tumbuh dari belantara dan semak belukar di seluruh Indonesia. Tentu saja di sana tumbuh dan berkembang berikut infrastrukturnya, yang menampung sekitar 2,2 juta KK atau sekitar 8,8 juta orang bersama penduduk setempat. Dari sekitar 3.500-an desa baru itu, sejumlah 30 desa diantaranya telah berkembang menjadi Ibukota Kabupaten/Kota. Selain itu, melalui program transmigrasi juga telah berhasil membuka areal produksi baru di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, serta nelayan dan tambak seluas sekitar 3,6 juta Ha. Dari jumlah tersebut, sekitar 300.000 Ha diantaranya adalah areal perkebunan yang mampu menyerap sekitar 150.000 KK. Melalui program ini pula pembangunan fisik dapat terwujud, seperti suksesnya pembangunan waduk raksasa Gajah Mungkur di Wonogiri dan waduk Mrica di Jawa Tengah dan sebagainya. Dari aspek peningkatan taraf hidup, keberhasilan transmigrasi ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan di beberapa UPT. Jika dilihat


(14)

kontribusinya dalam memeberikan peluang usaha dan kesempatan kerja, selama ini program transmigrasi telah mampu memberikan peluang usaha dan kesempatan kerja kepada sekitar 8,8 juta orang. Tentu saja hitungan ini belum termasuk anak keturunan dan dampak dari proses pembangunan transmigrasi itu sendiri yang juga menyerap tenaga kerja yang cukup besar. (Manuwiyoto, 2004:20-21).

Artinya, program transmigrasi adalah salah satu upaya mengatasi pengangguran yang menjadi persoalan besar bangsa ini dan bukti bahwa transmigrasi merupakan proses investasi jangka panjang.

Program Transmigrasi yang dilaksanakan pemerintah terus berlanjut dengan berbagai daerah yang menjadi tujuannya, terutama daerah yang sedikit penduduknya, luas lahan yang akan diolah, dan sebagainya. Dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, Provinsi Aceh menjadi salah satu target daerah tujuan transmigrasi, termasuk di dalamnya Kota Subulussalam yang pada saat masyarakat transmigran datang Kota Subulussalam belum terbentuk, masih berupa Kabupaten Aceh Selatan.

“Kota Subulussalam adalah salah satu daerah Pemerintahan Kota yang masih relatif muda dan satu-satunya Pemerintahan Kota yang berada di wilayah barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam”. (Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Subulussalam, 2010:2). Namun pada tanggal 2 Januari 2007 Kota Subulussalam mengalami pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil.


(15)

Tentunya masyarakat transmigran yang mengikuti program transmigrasi yang menjadikan Aceh, terutama Kota Subulussalam menjadi daerah tujuannya ada faktor pendorongnya. Di samping dikarenakan program pemerintah saat itu, faktor pendorong lainnya dikarenakan para transmigran tersebut ingin mengubah nasib, dengan kata lain meningkatkan taraf hidup mereka. Dahulunya ketika di daerah asal, mereka adalah para petani kecil atau buruh tani yang tidak memiliki lahan untuk digarap, dikarenakan kepadatan penduduk sehingga menjadikan tanahnya menjadi terlalu sempit, maka para transmigran ikut serta dalam program tersebut dengan harapan memiliki kehidupan yang lebih baik ke depannya dari pada kehidupan sebelumnya.

Pada tahun 1981 dimulailah penempatan masyarakat transmigrasi di daerah yang kini disebut Kota Subulussalam. Para transmigran yang berasal Jawa tersebut mulai menghuni tempat-tempat di Kota Subulussalam. Lahan-lahan kosongpun mulai dibangun dan diisi, hingga terbentuklah Desa Mukti Makmur.

Seiring dengan berjalannya waktu masyarakat transmigrasi terus berusaha memperbaiki kehidupan di Desa Mukti Makmur, terutama dalam bidang perekonomian. Karena itu merupakan salah satu tujuan masyarakat transmigran berpindah dari daerah asalnya.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat transmigran di Desa Mukti Makmur adalah berkebun, yakni berkebun sawit dan karet. Selain dari itu, para ibu juga ikut serta mengembangkan perekonomian dengan melanjutkan keahlian ketika berada di daerah asal dengan membuat tahu, tempe, tape, keripik ubi dan


(16)

keripik pisang serta sayur-mayur yang kemudian dijual keliling Kota Subulussalam dengan mengendarai sepeda dan kereta serta dijual ke pasar.

Kesuksesan masyarakat transmigrasi di Desa Mukti Makmur dalam bidang perekonomian ini membuat Desa Mukti Makmur menjadi Desa Transmigrasi yang unggul dibanding Desa Transmigrasi lainnya di Kota Subulussalam dan secara tidak langsung menjadi daerah transmigrasi percontohan bagi Desa Transmigrasi lainnya di Kota Subulussalam.

Melihat hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kehidupan masyarakat transmigran di Desa Mukti Makmur ditambah dengan belum adanya penelitian mengenai hal tersebut dengan judul penelitian, “Kehidupan Ekonomi Masyarakat Transmigran Desa Mukti Makmur Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Tahun 1981-2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang akan diidentifikasi adalah mengenai awal masuknya masyarakat transmigran ke Kota Subulussalam, kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat transmigran Desa Mukti Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka dalam penelitian ini pembatasan masalahnya yaitu, lebih memfokuskan kepada


(17)

kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi Desa Mukti Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam tahun 1981-2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis menguraikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana awal masuknya masyarakat transmigran ke Kota Subulussalam?

2. Bagaimana kehidupan sosial dan budaya masyarakat transmigran di Desa Mukti Makmur Kota Subulussalam?

3. Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi di Desa Mukti Makmur Kota Subulussalam tahun 1981-2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui awal masuknya masyarakat transmigran ke Kota Subulussalam

2. Untuk mengetahui kehidupan sosial dan budaya transmigran Desa Mukti Makmur, Kota Subulussalam

3. Untuk mengetahui kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi Desa Mukti Makmur, Kota Subulussalam tahun 1981-2015


(18)

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentunya diharapkan memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan, dan dapat bermanfaat untuk:

1. Dengan mengetahui kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi di Desa Mukti Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam tahun 1981-2015, maka kita akan mengetahui kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi dari tahun ke tahun.

2. Mengetahui kehidupan sosial dan budaya masyarakat transmigran di Desa Mukti Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam

3. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dalam penulisan karya ilmiah

4. Menambah informasi bagi peneliti selanjutnya

5. Menambah informasi kepada masyarakat Kota Subulussalam, terkhusus Desa Mukti Makmur tentang kehidupan masyarakat Transmigrasi di Desa Mukti Makmur 1981-2015

6. Untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial, Pendidikan Sejarah.


(19)

BAB V KESIMPULAN

Transmigrasi yang menjadi program besar pemerintah dalam rangka pemerataan jumlah penduduk di berbagai wilayah serta membantu dan merangsang peningkatan pembangunan di daerah-daerah yang relatif masih terbelakang ini tentunya memiliki dampak positif yang tentu tidak sedikit. Perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik menjadi salah satu tujuan diselenggarakannya program transmigrasi tersebut.

Masyarakat transmigran tiba di Subulussalam pada tahun 1980. Kemudian penempatan masyarakat transmigran dimulai pada tahun 1981 sampai tahun 2000. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah adalah rumah, berupa kebutuhan sehari-hari(jaminan hidup), bibit tanaman, alat-alat pertanian, dan alat-alat dapur.

Kehidupan sosial masyarakat transmigran terlihat dari aktivitas gotong royong yang biasa dilakukan. Selain itu, dalam bidang pendidikan dan kesehatan terlihat dari fasilitas pendidikan dan kesehatan yang semakin bertambah. Ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat transmigran di Desa Mukti Makmur terus berkembang. Sedangkan kehidupan budaya yang terus dilestarikan seperti dalam hal kesenian adalah kuda lumping yang terus dipergelarkan dalam setiap acara-acara besar di Desa Mukti Makmur.

Dalam bidang ekonomi, ketika awal kedatangan, sempat terancam. Dikarenakan pada saat itu belum jelas pola tanam di Desa Mukti Makmur. Namun setelah dilakukan penelitian mengenai tanaman yang cocok ditanam, barulah kehidupan ekonomi masyarakat transmigran mulai membaik. Sebagian besar


(20)

masyarakat transmigran bekerja sebagai pekebun sawit. Selain itu adalah usaha rumahan, seperti membuat tahu, tempe, tape dan keripik.

Bagi Subulussalam sendiri, tentunya kedatangan masyarakat transmigran memiliki kontribusi yang banyak. Diantara kontribusi masyarakat transmigran bagi Subulussalam adalah:

1. Menambah jumlah penduduk. Tentunya dengan kedatangan masyarakat transmigran menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di Subulussalam.

2. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, tentunya ini masuk dalam salah persyaratan pemekaran dari kabupaten. Dengan kata lain jika tidak ada masyarakat transmigran, Pemko Subulussalam tidak akan ada.

3. Areal perkebunan yang dibuka oleh transmigrasi sangat mendukung/pendukung utama dari segi ekonominya.

4. Angkatan kerja. Ketika ada pembukaan jalan oleh orang Cina, yang merupakan proyek dari luar negeri. Mereka tidak perlu membawa tenaga kerja dari luar lagi, mereka cukup datang ke daerah transmigrasi untuk mencari tenaga kerja, karena keahlian para transmigran tersebut banyak dari daerah asalnya.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. 2013. Universitas Negeri Medan

Daldjoeni, N. 1977. Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka. Bandung: Alumni

Daliman, A. 2012.Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Eko, Indriyati. 1984. Transmigrasi, dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya di Tempat Pemukiman. Jakarta: CV. Rajawali

Ekologi Manusia Versus Ekonomi Pembangunan pada PJPT II. 1993. Jakarta: Konphalindo

Gunadi, Tom. 1981. Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD ’45.Bandung: Angkasa

Hasil-Hasil Pembangunan di Kota Subulussalam. 2010. Aceh Singkil dan Kota Subulussalam: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Subulussalam

Herimanto dan Winarno.2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Levang, Patrice. 2003. Ayo ke Tanah Sabrang. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia

MacAndrews Colin dan Ichlasul Amal.1993. Hubungan Pusat-Daerah dalam Pembangunan. Jakarta: Rajawali Pers

MacAndrews dan Rahardjo. 1983. Pemukiman Asia Tenggara dan Transmigrasi di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Manuwiyoto, M. 2004. Mengenal dan Memahami Transmigrasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Mutakin, Awan dkk. 2004. Dinamika Masyarakat Indonesia. Bandung: PT. Genesindo


(22)

Potensi Unggulan Kota Subulussalam Tahun 2011. 2012. Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam

Profil Kecamatan Simpang Kiri 2015. 2015. Kerjasama Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Subulussalam

Profil Pembangunan Kota Subulussalam Tahun 2015. 2015. . Kerjasama Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam dengan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Subulussalam

Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu Siahaan, NHT. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta:

Erlangga

Sjamsuddin, Hellius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Suparno, Erman. Paradigma Baru Transmigrasi. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Widya N. 2011. Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan.

http://widya-elves.blogspot.co.id/2011/07/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html.


(1)

kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi Desa Mukti Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam tahun 1981-2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis menguraikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana awal masuknya masyarakat transmigran ke Kota Subulussalam?

2. Bagaimana kehidupan sosial dan budaya masyarakat transmigran di Desa Mukti Makmur Kota Subulussalam?

3. Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi di Desa Mukti Makmur Kota Subulussalam tahun 1981-2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui awal masuknya masyarakat transmigran ke Kota Subulussalam

2. Untuk mengetahui kehidupan sosial dan budaya transmigran Desa Mukti Makmur, Kota Subulussalam


(2)

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentunya diharapkan memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan, dan dapat bermanfaat untuk:

1. Dengan mengetahui kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi di Desa Mukti Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam tahun 1981-2015, maka kita akan mengetahui kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi dari tahun ke tahun.

2. Mengetahui kehidupan sosial dan budaya masyarakat transmigran di Desa Mukti Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam

3. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dalam penulisan karya ilmiah

4. Menambah informasi bagi peneliti selanjutnya

5. Menambah informasi kepada masyarakat Kota Subulussalam, terkhusus Desa Mukti Makmur tentang kehidupan masyarakat Transmigrasi di Desa Mukti Makmur 1981-2015

6. Untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial, Pendidikan Sejarah.


(3)

BAB V KESIMPULAN

Transmigrasi yang menjadi program besar pemerintah dalam rangka pemerataan jumlah penduduk di berbagai wilayah serta membantu dan merangsang peningkatan pembangunan di daerah-daerah yang relatif masih terbelakang ini tentunya memiliki dampak positif yang tentu tidak sedikit. Perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik menjadi salah satu tujuan diselenggarakannya program transmigrasi tersebut.

Masyarakat transmigran tiba di Subulussalam pada tahun 1980. Kemudian penempatan masyarakat transmigran dimulai pada tahun 1981 sampai tahun 2000. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah adalah rumah, berupa kebutuhan sehari-hari(jaminan hidup), bibit tanaman, alat-alat pertanian, dan alat-alat dapur.

Kehidupan sosial masyarakat transmigran terlihat dari aktivitas gotong royong yang biasa dilakukan. Selain itu, dalam bidang pendidikan dan kesehatan terlihat dari fasilitas pendidikan dan kesehatan yang semakin bertambah. Ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat transmigran di Desa Mukti Makmur terus berkembang. Sedangkan kehidupan budaya yang terus dilestarikan seperti dalam hal kesenian adalah kuda lumping yang terus dipergelarkan dalam setiap acara-acara besar di Desa Mukti Makmur.


(4)

masyarakat transmigran bekerja sebagai pekebun sawit. Selain itu adalah usaha rumahan, seperti membuat tahu, tempe, tape dan keripik.

Bagi Subulussalam sendiri, tentunya kedatangan masyarakat transmigran memiliki kontribusi yang banyak. Diantara kontribusi masyarakat transmigran bagi Subulussalam adalah:

1. Menambah jumlah penduduk. Tentunya dengan kedatangan masyarakat transmigran menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di Subulussalam.

2. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, tentunya ini masuk dalam salah persyaratan pemekaran dari kabupaten. Dengan kata lain jika tidak ada masyarakat transmigran, Pemko Subulussalam tidak akan ada.

3. Areal perkebunan yang dibuka oleh transmigrasi sangat mendukung/pendukung utama dari segi ekonominya.

4. Angkatan kerja. Ketika ada pembukaan jalan oleh orang Cina, yang merupakan proyek dari luar negeri. Mereka tidak perlu membawa tenaga kerja dari luar lagi, mereka cukup datang ke daerah transmigrasi untuk mencari tenaga kerja, karena keahlian para transmigran tersebut banyak dari daerah asalnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. 2013. Universitas Negeri Medan

Daldjoeni, N. 1977. Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka. Bandung: Alumni

Daliman, A. 2012.Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Eko, Indriyati. 1984. Transmigrasi, dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya di Tempat Pemukiman. Jakarta: CV. Rajawali

Ekologi Manusia Versus Ekonomi Pembangunan pada PJPT II. 1993. Jakarta: Konphalindo

Gunadi, Tom. 1981. Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD ’45.Bandung: Angkasa

Hasil-Hasil Pembangunan di Kota Subulussalam. 2010. Aceh Singkil dan Kota Subulussalam: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Subulussalam

Herimanto dan Winarno.2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Levang, Patrice. 2003. Ayo ke Tanah Sabrang. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia

MacAndrews Colin dan Ichlasul Amal.1993. Hubungan Pusat-Daerah dalam Pembangunan. Jakarta: Rajawali Pers

MacAndrews dan Rahardjo. 1983. Pemukiman Asia Tenggara dan Transmigrasi di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Manuwiyoto, M. 2004. Mengenal dan Memahami Transmigrasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan


(6)

Potensi Unggulan Kota Subulussalam Tahun 2011. 2012. Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam

Profil Kecamatan Simpang Kiri 2015. 2015. Kerjasama Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Subulussalam

Profil Pembangunan Kota Subulussalam Tahun 2015. 2015. . Kerjasama Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam dengan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Subulussalam

Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu Siahaan, NHT. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta:

Erlangga

Sjamsuddin, Hellius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Suparno, Erman. Paradigma Baru Transmigrasi. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Widya N. 2011. Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan. http://widya-elves.blogspot.co.id/2011/07/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html. 28 Agustus 2016