kreativitas tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik pada materi pokok larutan penyangga dibandingkan siswa dengan kreativitas rendah.
Kreativitas yang dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Hal ini karena siswa yang memiliki kreativitas
tinggi mampu memecahkan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hal ini mengerjakan soal-soal kimia khususnya pada materi pokok larutan penyangga.
Sehingga mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah.
Kreativitas dalam penelitian ini ditekankan pada kreativitas verbal yang telah dimiliki siswa kemudian diungkap melalui tes. Kreativitas verbal ini
ditandai dengan elaborasi, fleksibilitas, kemampuan berpikir konvergen dan divergen, daya imaginasi, dan originalitas dalam pemikiran.
Pada penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian Erma Muflihah 2004: 121 yang meneliti pengaruh metode pembelajaran dengan model
Quantum Learning dan simulasi peran terhadap prestasi belajar fisika dengan memperhatikan Emotional Quotient EQ dan kreativitas siswa, diperoleh
kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai kreativitas tinggi memperoleh prestasi belajar fisika lebih baik daripada siswa dengan kreativitas rendah. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas yang dimiliki siswa berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
H
0AB
: ij = 0
Tidak terdapat interaksi antara metode problem solving dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kimia materi
pokok larutan penyangga. H
1AB
: ij
Terdapat interaksi antara metode problem solving dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kimia materi
pokok larutan penyangga. Setelah dianalisa dengan analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama
diperoleh harga F
hitung
= 0,0804 untuk aspek kognitif, F
hitung
=0,0179 untuk aspek afektif dan F
hitung
= 0,0026 untuk aspek psikomotor yang melampaui harga F
tabel
= 4,02, maka H
0AB
diterima dan H
1AB
ditolak. Dengan demikian hipotesis berbunyi
“Tidak terdapat interaksi antara metode problem solving dan kreativitas siswa dalam mengikuti materi pokok larutan penyangga”.
Diterimanya H
0AB
ini beserta penerapan metode problem solving terbimbing dan mandiri dapat efektif digunakan tanpa mempedulikan tinggi
rendahnya kreativitas yang dimiliki siswa. Berarti pula siswa dengan kreativitas rendah dapat berhasil dalam belajarnya bila menggunakan metode pembelajaran
ini. Dengan demikian tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa kimia khususnya pada materi
pokok larutan penyangga.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
I. Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan pengaruh antara penerapan metode problem solving
terbimbing dan mandiri terhadap prestasi belajar kimia khususnya pada materi pokok larutan penyangga.
2. Terdapat perbedaan pengaruh antara kreativitas siswa kategori tinggi dan
rendah terhadap prestasi belajar kimia. 3.
Tidak terdapat interaksi antara penerapan metode problem solving terbimbing dan mandiri dengan kreativitas terhadap prestasi belajar kimia khususnya pada
materi pokok larutan penyangga.
J. Implikasi
Implikasi Teoritis
Dari hasil penelitian penggunaan metode problem solving terbimbing berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dalam hal ini sangat meningkatkan
prestasi belajarnya. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang
mempunyai kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan prestasi belajar siswa yang mempunyai kreativitas rendah. Oleh
karena itu guru harus memberikan perhatian mengenai kreativitas yang dimiliki siswa sebagai salah satu faktor penting yang berpengaruh dalam proses belajar
kimia. Dengan memperhatikan hal tersebut diatas, kiranya dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
Implikasi Praktis
Implikasi dari hasil penelitian ini terutama bagi guru bahwa metode pembelajaran problem solving mandiri dapat digunakan sebagai referensi dan
acuan dalam proses pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai subjek