I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Risiko didefinisikan sebagai bahaya, kerugian atau awal dari kesialan. Risiko dapat
terjadi di mana saja dan dalam bidang apapun. Pada bidang keuangan, risiko
keuangan adalah suatu kejadian merugikan yang dapat mempengaruhi kemampuan dari
suatu organisasi untuk mencapai tujuan dan melaksanakan strateginya. Beberapa jenis
risiko dalam bidang keuangan diantaranya adalah risiko pasar, risiko kredit, dan risiko
liquiditas. Risiko biasanya berkaitan erat dengan faktor ketidakpastian. Ketidakpastian
inilah yang menyebabkan perlu dilakukannya suatu
tindakan yang
disebut dengan
managemen risiko. Setiap individu memiliki jawaban yang
berbeda-beda mengenai managemen risiko. Berdasarkan sudut pandang masyarakat,
managemen risiko dilihat sebagai sesuatu yang positif karena masyarakat termotivasi
oleh rasa takut atas risiko sistematik dan ketidakpastian kejadian yang akan datang.
Sedangkan
berdasarkan sudut
pandang pemegang saham, mengelola risiko dapat
meningkatkan nilai perusahaan dan nilai pemegang saham yaitu jika investor memiliki
akses ke pasar modal. Investor dapat melakukan transaksi risiko antar mereka dan
jika investasi portofolio terlalu berisiko, maka mereka mengambil waktu jangka
pendek pada indeks saham utama.
Risiko pasar adalah suatu risiko yang diakibatkan oleh kelakuan pasar di mana
perusahaan tidak bisa mengendalikan risiko tersebut. Pada saat perusahaan tidak bisa
mengendalikan risiko tersebut, hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah mengelola
risiko. Mengelola risiko adalah hidup disiplin dengan mengantisipasi kemungkinan bahwa
kejadian yang akan datang bisa berdampak merugikan. Selain itu perusahaan juga perlu
melakukan pengukuran risiko. Pengukuran risiko adalah suatu aktivitas yang merupakan
bagian dari proses mengelola risiko untuk mentolerir seberapa besar risiko yang dapat
diterima suatu individu atau perusahaan.
Tujuan dari mengelola risiko bagi perusahaan
diantaranya adalah
sebagai berikut
1. Mengelola risiko membuat perusahaan
memiliki akses ke pasar modal lebih baik dari investor individu.
2. Mengelola risiko meningkatkan nilai
perusahaan dalam
hal mengurangi
peluang kebangkrutan. Di dalam institusi keuangan, mengukur
risiko bisa dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan menggunakan
Value-at-Risk VaR. VaR adalah kerugian maksimum yang bisa ditolerir oleh suatu
perusahaan dengan tingkat kepercayaan tertentu. VaR biasanya digunakan untuk
mengukur risiko dari suatu portofolio, walaupun sebenarnya VaR adalah suatu
konsep umum yang dapat diterapkan untuk berbagai hal.
1.2 Tujuan Penulisan