BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan dengan metode survey. Salah satu ciri dari metode penelitian survey adalah digunakan kuesioner untuk memperoleh data dan
informasi Singarimbun, 1989.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Kajian ini berpegangan kepada ruang lingkup penelitian, antara lain bahwa:
1. Usaha kerajinan batik tersebut harus dapat memenuhi Undang-undang
No.9 Tahun 1995 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 254MPPKep71997, yaitu berskala usaha kecil.
2. Adanya potensi pasar bagi produk batik khas Kota Solo.
3. Untuk pengembangan produk batik khas Kota Solo lebih lanjut, bahan
bakunya cukup tersedia di pasar lokal. 4.
Di pasar lokal cukup tersedia sarana dan prasarana produksi. 5.
Pengembangan strategi pemasaran untuk usaha kerajinan batik ini tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada usaha kerajinan batik yang berlokasi di wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Hal ini dikarenakan oleh beberapa
faktor yaitu: a.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Deperindag PM Kota Solo dan
dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa, di wilayah Kecamatan Laweyan merupakan wilayah sentra produksi batik dengan
tingkat produksi yang cukup tinggi dibandingkan dengan wilayah Kecamatan yang lain di Kota Solo, sehingga banyak mendapat perhatian
dari kalangan akademis dan lembagainstansi pemerintahan serta non pemerintahan baik dalam maupun luar negeri sebagai obyek penelitian dan
upaya pengarahan, pembinaan, pengembangan, serta upaya menjalin kemitraan.
b. Adanya respon positif dari penduduk di wilayah Kota Solo terhadap usaha
kerajinan batik, hal ini menandakan adanya minat yang cukup besar dari penduduk dalam menjalankan usaha ini.
c. Usaha kerajinan batik merupakan usaha yang cukup dikenal di lingkungan
sekitar tempat tinggal peneliti, sehingga lebih memudahkan penelitian.
D. Objek Penelitian