154
mendengar mereka seperlunya mengenai cara pemberesan dan pembagian harta
koperasi dalam likuidasi dan jika perlu mengadakan pencocokan hutang dan piutang koperasi dalam likuidasi agar likuidator dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
5. Pembagian Harta Koperasi Dalam Likuidasi Menurut Hukum
Tujuan utama dari likuidasi koperasi untuk melakukan pengurusan dan pemberesan dan pembagian atas harta koperasi yang dibubarkan tersebut. Tahap
likuidasi wajib dilakukan ketika koperasi dibubarkan. Untuk lebih jelasnya pembagian harta koperasi dalam likuidasi tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
503
5.1. Menginventarisir Harta Koperasi Dengan Memisahkan Harta Koperasi Dan Bukan Harta Koperasi Dalam Penyelesaian Likuidasi.
Persamaan dasar akuntansi adalah harta sama dengan hutang tambah modal. Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun semu yang dimiliki
perusahaan. Modal atau Capital adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang kepada pemilik modal hingga waktu tidak terbatas. Jadi harta
koperasi terdiri dari modal sendiri ekuitas ditambah dengan kewajiban hutang. Harta koperasi baik berupa barang benda bergerak maupun tidak bergerak perlu
dilakukan penilaian asset. Penilaian dapat dilakukan oleh jasa penilai appraisal
504
, karena para penilai dilegkapi metode-metode berupa pendekatan pendekatan
approaches yang umum dipakai sesuai dengan tujuan penilaian dan jenis dari objek yang di nilai. Disamping itu penilai juga menetapkan penggunaaan prinsip-prinsip
503
Munir Fuady, Hukum Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Op. Cit, hlm 148-158
504
Appraisal adalah salah satu sub sektor jasa yang dapat berperan penting dalam menetapkan nilai ekonimis dan potensi kekayaan yang kita miliki.
Universitas Sumatera Utara
155
principle of valuation terhadap objek yang dinialai.
505
Penilaian Harta yang dimaksud dalam hal ini adalah harta yang dikuasai oleh oleh koperasi dalam
penyelesaian tetapi harta tersebut tidak atau belum jadi milik koperasi. Harta seperti ini harus terlebih dahulu dipisahkan dari harta koperasi dalam penyelesaian dan
dikembalikan kepada pemiliknya.
506
Harta yang bukan harta koperasi dalam penyelesaian likuidasi harus dikeluarkan terlebih dahulu yaitu:
507
a. Harta dengan kontrak pinjam pakai. b. Harta dengan kontrak titipan.
c. Harta dengan kontrak sewa menyewa atau sewa beli d. Harta dengan kontrak leasing.
e. Harta dengan jaminan fidusia, dalam hal ini termasuk juga ke dalam kategori kreditor separatis.
f. Harta yang mempunyai hak retensi Pasal 575
508
, Pasal 1159
509
dan Pasal 1616 KUH Perdata
510
. g. Harta dengan hak penahanan kepemilikan reservation of title.
5.2. Mengiventarisir Seluruh Hutang Koperasi Dalam Likuidasi.
505
Appraisal, [http:jdih.bpk.go.idwp-contentuploads201103PenilaianAset.],
diakses tanggal 5 Juli 2013
506
Munir Fuady, Hukum Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Op. Cit, hlm 195
507
Ibid
508
Pemegang besit dengan itikad baik berhak menguasai segala hasil yang telah dinikmatinya dari barang yang dituntut kembali, sampai pada hari ía digugat di muka Hakim.
509
Selama pemegang gadai itu tidak menyalahgunakan barang yang diberikan kepadanya sebagai gadai, debitur tidak berwenang untuk menuntut kembali barang itu sebelum ía membayar
penuh, baik jumlah utang pokok maupun bunga dan biaya utang yang dijamin dengan gadai itu, beserta biaya yang dikeluarkan untuk penyelamatan barang gadai itu.
itu, beserta biaya yang dikeluarkan untuk penyelamatan barang gadai itu.
510
Para buruh yang memegang suatu barang milik orang lain untuk mengerjakan sesuatu pada barang itu, berhak menahan barang itu sampai upah dan biaya untuk itu dilunasi, kecuali bila untuk
upah dan biaya buruh tersebut pemberi tugas itu telah menyediakan tanggungan secukupnya.
Universitas Sumatera Utara
156
Utang
511
adalah kewajiban pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya adalah pembayaran yang dapat dinilai dengan uang, penyerahan
barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu. Utang koperasi digolongkan menjadi :
1. Utang jangka pendek.
512
2. Utang jangka panjang.
513
Kriteria utama untuk menyatakan bahwa apakah utang setelah putusan pernyataan likuidasi merupakan hutang harta likuidasi khususnya terhadap perikatan
yang dibuat oleh debitor setelah dinyatakan likuidasi merupakan hutang harta likuidasi adalah apakah hutang tersebut bermanfaat bagi harta likuidasi.
514
Utang koperasi harus dikeluarkan dari harta koperasi dalam penyelesaian likuidasi. Yang termasuk ke hutang harta koperasi dalam likuidasi
adalah biaya perkara, utang pajak, utang yang dijamin dengan jaminan kebendaan, utang yang
dibuat oleh likuidator setelah pernyataan likuidasi dalam rangka peningkatan harta likuidasi.
515
Upah buruh setelah pernyaan likuidasi.
516
Uang sewa setelah pernyataan likuidasi.
517
Ongkos-ongkos tertentu setelah pernyataan likuidasi, ini termasuk dalam
511
Menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 37 Tahun 2002 UUK-PKPU “Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun
mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tidak
dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitor”
512
Utang yang jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari satu tahun seperti utang sewa, utang gaji, utang dana simpanan anggota.
513
Utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun seperti utang modal pinjaman dari bank, pinjaman dari koperasi lain atau anggotanya, modal penyertaan
koperasi, pinjaman dari lembaga keuangan lain.
514
Analogi Pasal 25 UU No. 37 Tahun 2002
515
Analogi Pasal 69 ayat 2 hurup b UU No. 37 Tahun 2002
516
Analogi Pasal 39 ayat 2 UU No. 37 Tahun 2002
517
Analogi Pasal 38 ayat 4 UU No. 37 Tahun 2002
Universitas Sumatera Utara
157
kategori biaya likuidasi.
518
Utang pinjaman yang berasal dari anggota PSMK, koperasi lain dan anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, pemerintah atau
pemerintah daerah.
519
5.3. Melakukan Penagihan Kepada Para Debitur Koperasi.
Utang piutang yang lazim dikenal dalam dunia usaha timbul dari adanya suatu perikatan dan sebagaimana kita ketahui perikatan itu dapat timbul dari Perjanjian dan
Undang-undang. Pasal 1233 KUHPerdata menyebutkan “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih.” Dari perjanjian ini timbulah prestasi dan kontra prestasi yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan. Jika salah satu
pihak melanggar perjanjian dan atau melaksanakannya dengan tidak sempurna, maka pihak yang dirugikan akan perbuatannya tersebut dapat memilih untuk memaksa
pihak lain untuk meneruskan perjanjian tersebut, atau meminta pembatalan perjanjian disertai penggantian biaya kerugian dan bunga Pasal 1267 KUHPerdata.
Likuidator seteleh menginventaris harta kekayaan koperasi maka tugas selanjutnya menagih piutang koperasi dari para debiturnya. Piutang KSP adalah uang
yang dipinjamkan kepada anggotanya, calon anggota yang memenuhi syarat, koperasi lain dan anggotanya. Pinjaman adalah penyediaan uang oleh koperasi kepada anggota
sebagai peminjam berdasarkan perjanjian, yang mewajibkan peminjam untuk melunasi dalam jangka waktu tertentu dan membayar jasa.
520
5.4. Melakukan Pembayaran Kepada Para Kreditur Koperasi. 5.4.1. Kreditor Separatis Dapat Mengeksekusi Sendiri Jaminan Hutangnya
518
Analogi Pasal 18 ayat 3 jo Pasal 191 UU No. 37 Tahun 2002
519
Pasal 66 ayat 2 huruf c UU No. 17 Tahun 2012.
520
Pasal angka 14 UU No 17 Tahun 2004.
Universitas Sumatera Utara
158
Kreditor separatis yakni kreditor dengan hak jaminan mengeksekusi sendiri asset yang merupakan jaminan utang tersebut.
521
Kreditor separatis adalah kreditor yang karena sifatnya sebagai pemilik suatu hak yang dilindungi
secara super preferencet serta dianggap berdiri sendiri dari penjualan barang agunan yang terpisah dari harta likuidasi pada umumnya.
522
Ini merupakan analogi dari UU No. 37 Tahun 2004 dengan tetap memperhatikan bahwa “hak
eksekusi kreditor pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotheek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya
seolah-olah tidak
terjadi kepailitan”
523
atau seolah
olah tidak
terjadi pembubaranlikuidasi koperasi. Hak separatis yang dimiliki pemegang hak
jaminan tersebut kreditor separatis memiliki kedudukan untuk dapat mengeksekusi barang jaminan yang dimilikinya. Kreditor separatis memiliki
hak didahulukan untuk mengeksekusi barang jaminan yang diikat dengan Hak Tanggungan
sebagai pelunasan
utang apabila
debitor cedera
janji wanprestasi sebagaimana tercantum pada Pasal 6 UU No 4 Tahun 1996
“Apabila debitor
cedera janji,
pemegang Hak
Tanggungan pertama
mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil
penjualan tersebut.” Pasal tersebut memberikan wewenang bagi pemegang hak tanggungan untuk melakukan parate eksekusi. Artinya pemegang hak
tanggungan tidak
perlu memperoleh
persetujuan dari
pemberi hak
521
Munir Fuady, Hukum Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Op.Cit, hlm 197
522
Yulianto Trilakson, Makna Actio Paulina Sebagai Perlindungan Hukum Kreditor Dalam Kepailitan [http:yuliantotrilaksono.blogspot.com] , diakses tanggal 4 Januari 2012
523
Pasal 56 UU No.17 tahun 2004.
Universitas Sumatera Utara
159
tanggungan, tetapi juga tidak perlu meminta penetapan dari pengadilan setempat apabila akan melakukan eksekusi atas hak tanggungan yang menjadi
jaminan utang debitor dalam hal debitor cedera janji. Apabila koperasi dalam likuidasi, pemegang HT tetap berwewenag melakukan eksekusi hak
tanggungan.
524
5.4.2. Kreditor Separatis Menduduki Urutan Tertinggi, Kecuali Ditentukan Lain Oleh Undang Undang.
Gadai dan hipotheek lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali dalam hal undang-undang dengan tegas menentukan kebalikannya. Kreditor pemegang
jaminan kebendaan yang disebut sebagai kreditor separatis dasar hukumnya adalah Pasal 1134 ayat 2 KUH Perdata. Kreditor yang kedudukannya lebih
tinggi dari kreditor pemegang jaminan adalah : 1.
Biaya perkara
525
Biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak dan atau barang
tidak bergerak. Dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud.
526
2. Hutang Pajak lebih tinggi
kedudukannya dari hutang lain termasuk hutang dengan hak jaminan. Hak mendahului untuk pajak melebihi segala
hak mendahului lainnya kecuali terhadap kreditor lain.
527
524
Analogi Pasal 21 UU No 4 Tahun 1996 “Apabila pemberi hak Tanggungan dinyatakan pailit, pemegang HT tetap berwewenag melakukan segla hak yang diperoleh menurut UU ini.
525
Pasal 1149 ayat 1 KUH Perdata, biaya perkara yang semata-mata timbul dari penjualan barang sebagai pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai pemilikan atau penguasaan, dan
penyelamatan harta benda; ini didahulukan daripada gadai dan hipotek;
526
Pasal 21ayat 3 UU No.28 Tahun 2008 Tentang KUP
527
Pasal 21ayat 3 UU No.28 Tahun 2008 Tentang KUP
Universitas Sumatera Utara
160
Menurut Jusuf Halim dalam hal wajib pajak dinyatakan pailit, bubar atau dilikuidasi maka kurator atau orang atau badan yang ditugasi untuk
melakukan pemberesan, dilarang melakukan membagikan harta wajib pajak pailit, pembubaran atau likuidasi pada pemegang saham atau
likuidator lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak wajib pajak tersebut.
528
Perikatan yang yang timbul dari undang-undang sebagaimana dapat kita lihat dari ketentuan Pasal 1352 KUH Perdata yang berbunyi “Perikatan-
perikatan yang dilahirkan demi undang-undang, timbul dari undang- undang saja atau dari undang-undang sebagai akibat perbuatan orang”.
Perikatan yang timbul dari undang-undang seperti dimaksud Pasal 1352 KUH Perdata adalah kewajiban kita terhadap negara dalam hal
pembayaran pajak, dan perikatan sebagai akibat perbuatan orang adalah amar
putusan hakim
terkait perbuatan
melanggar hukum
yang memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
Ketentuan Pasal 33 PP No. 5 Tahun 1995 tidak membedakan jenis-jenis kreditur. Berdasarkan Pasal 33 huruf a sampai e adalah kreditor
preference yang haknya didahulukan pembayarannya karena ditentukan oleh undang-undang. Yang termasuk kreditor preference koperasi adalah
kreditor yang mempunyai hak istemewa seperti gaji pegawai yang terutang, biaya perkara di Pengadilan, biaya lelang, pajak KSP dan USP
sedangkan Pasal 33 huruf f dan g adalah kreditor konkuren. Apakah kreditor lainnya yang disebut pada huruf g termasuk kreditor separatis ?
Maka seharusnya Pasal 33 tersebut mengatur kreditor separatis kreditor pemegang jaminan kebendaan. Dalam hubungannya dengan aset-aset
528
Edward Manik, Op.Cit, hlm, 52.
Universitas Sumatera Utara
161
koperasi likuidasi, kedudukan kreditur separatis sangat tinggi, lebih tinggi dari kreditur
yang diistimewakan lainnya, kecuali undang-undang menentukan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan Pasal 1134 ayat 2 KUH
Perdata yang berbunyi: Gadai dan hipotik adalah lebih tinggi dari pada hak istimewa kecuali dalam hal-hal dimana oleh undang-undang
ditentukan sebaliknya. Kreditur preference hanya memiliki hak untuk mendapat pelunasan terlebih dahulu dari hasil penjualan harta koperasi
likuidasi berdasarkan sifat piutangnya. Pasal
21 UUHT
menyatakan apabila
pemberi hak tanggungan
dinyatakan pailit, pemegang hak tanggungan tetap berwenang melakukan segala hak yang diperolehnya menurut ketentuan undang-undang ini,
sehingga obyek hak tanggungan tidak akan disatukan dengan harta kepailitan untuk dibagi kepada kreditur-kreditur lain dari pemberi hak
tanggungan. Ketentuan Pasal 21 UUHT ini memberikan penegasan mengenai kedudukan yang preference dari pemegang hak tanggungan
terhadap kreditur-kreditur lain. Pasal 21 No. 4 Tahun 1996 ini juga dapat dianalogikan berlaku dalam koperasi likuidasi.
5.4.3. Ongkos-Ongkos Likuidasi Dibebankan Pada Anggaran Departemen Yang Membidangi Koperasi.
Seluruh biaya dan atau pengeluaran yang secara wajar diperlukan oleh tim penyelesai dalam rangka pelaksanaan penyelesaian pembubaran koperasi
menjadi beban anggaran departemen yang membidangi koperasi.
529
Dalam hal terdapat sisa hasil penyelesaian, menteri dapat menetapkan upah anggota tim
529
Pasal 14 ayat 1 PP No. 17 Tahun 1994
Universitas Sumatera Utara
162
penyelesai dibebankan pada koperasi paling tinggi sebesar 50 lima puluh perseratus dari besarnya upah tim penyelesai.
530
Besarnya upah tim penyelesai yang dibebankan pada koperasi sebagaimana dimaksud diatas
paling tinggi 5 lima perseratus dari jumlah keseluruhan sisa hasil penyelesaian.
531
Akan tetapi dalam pembubaran KSP biaya likuidasi dibebankan kepada kekayaan KSP atau USP dan terlebih dahulu dikeluarkan
dari dana yang ada atau dari setiap hasil pencairan harta tersebut.
532
5.4.4. Piutang Yang
Diistiemewakan Untuk
Barang Tertentu
Lebih Didahulukan Dari Piutang Diistemewakan Secara Umum.
Likidator dalam membagi harta koperasi dalam likuidasi harus mendahulukan pembayaran piutang yang diistimemwakan untuk barang tertentu dari piutang
diistimewakan secara umum. Piutang-piutang atas segala barang bergerak dan barang tak bergerak pada umumnya adalah yang disebut, dan ditagih menurut
urutan yang disebut dalam Pasal 1149 KUH Perdata. Piutang-piutang yang didahulukan atas barang-barang tertentu sebagaimana ditentukan dalam Pasal
1139 KUH Perdata.
5.4.5. Piutang Diistemewakan Secara Umum Mempunyai Urutan Didahulukan Sesuai Nomor Penyebutan Dalam Kuh Perdata.
Urutan prioritas dari tagihan-tagihan yang termasuk kedalam hak terdahulu umum general statutory priority rights seperti yang diatur dalam Pasal 1149
530
Pasal 14 ayat 2 PP No. 17 Tahun 1994
531
Pasal 14 ayat 3 PP No. 17 Tahun 1994
532
Pasal 34 ayat 1 PP No. 9 Tahun 1995
Universitas Sumatera Utara
163
KUH Perdata. Piutang diistemewakan secara umum mempunyai urutan didahulukan
sesuai nomor
penyebutan dalam KUH Perdata dengan
ketentuan: a.
Kreditor yang piutangnya dijamin dengan hak kebendaan atau yang
mempunyai hak yang diistimewakan atas suatu benda tertentu yang termasuk harta
koperasi dalam likuidasi penyelesaian dan dapat membuktikan bahwa sebagian piutang tersebut kemungkinan tidak akan
dapat dilunasi dari hasil penjualan benda yang menjadi agunan, dapat meminta diberikan hak-hak yang dimiliki kreditor konkuren atas bagian
piutang tersebut, tanpa mengurangi hak untuk didahulukan atas benda yang menjadi agunan atas piutangnya.
533
b. Dalam hal suatu benda yang di atasnya terletak hak istimewa tertentu dan
jaminan kebendaan dijual, setelah kepada kreditor yang didahulukan tersebut diberikan pembagian maka pada waktu diadakan pembagian lagi,
hasil penjualan benda tersebut akan dibayarkan kepada mereka sebesar paling tinggi nilai hak yang didahulukan setelah dikurangi jumlah yang
telah diterima sebelumnya.
534
c. Pembayaran kepada kreditor yang mempunyai hak yang diistimewakan, dan
jaminan kebendaan lainnya sejauh setiap kreditor pemegang jaminan
dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi pembubaran
533
Pasal 138 UU No 37 Tahun 2004
534
Analogi Pasal 199 UU No 37 Tahun 2004
Universitas Sumatera Utara
164
koperasi dapat dilakukan dari hasil penjualan benda terhadap mana mereka mempunyai hak istimewa atau yang diagunkan kepada mereka.
d. Dalam hal hasil penjualan benda sebagaimana dimaksud tidak mencukupi
untuk membayar seluruh piutang kreditor yang didahulukan maka untuk kekurangannya mereka berkedudukan sebagai kreditor konkuren.
5.4.6. Piutang Kreditor Konkuren Dibagi Secara Pro Rata
535
Golongan kreditor konkuren ini adalah semua kreditor yang tidak masuk kreditor separatis dan kreditor preference khusus maupun umum Pasal 1131
jo. Pasal 1132 KUH Perdata. Kreditor konkuren adalah kreditor yang tidak
mempunyai hak pengambilan pelunasan terlebih dahulu dari pada kreditor lain dan kreditor konkuren itu piutangnya tidak dijamin dengan suatu hak
kebendaan tertentu. “Mekipun sistem hukum Indonesia tidak mengenal prinsip “Pinjaman sub
ordinasi otomatis bukan dengan kontrak, tetapi untuk memenuhi rasa keadilan, adalah pantas bahwa hutang terhadap luar perusahaan harus lebih
diutamakan pembayarannya daripa hutang kepada pihak perusahaan dengan kekecualian kepada pihak pekerja perusahaan.Sebab bukankah risiko yang
lebih besar dari likuidasi perusahaan ini pantas dipikul oleh pihak dalam perusahaan sebagai risiko bisnisnya, baik ditentukan dalam kotrak kredit
ataupun tidak disebutkan sama sekali.
536
Yang termasuk kreditor konkuren koperasi adalah kreditor yang mempunyai tagihan kepada koperasi seperti anggota pemegang sertifikat modal koperasi,
penyimpan dana di koperasi, pemilik modal penyertaan, koperasi lain dan
535
Pasal 33 angka 6 PP No.9 Tahun 1995, Penyimpan dana atau penabung, yang pembayarannya dilakukan secara berimbang untuk setiap penyimpan penabung dalam jumlah yang
ditetapkan oleh tim penyelesaian berdasarkan persetujuan Menteri
536
Munir Fuady, Hukum Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Op. Cit, hlm 201
Universitas Sumatera Utara
165
anggotanya, pemegang surat berharga seperti obligasi dan surat hutang serta pinjaman kepada pemerintah dan pemerintah daerah yang tidak dijamin
dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotheek, hak agunan atas kebendaan lainnya atau yang mempunyai hak yang diistimewakan atas suatu
benda tertentu dalam harta koperasi.
5.4.7. Piutang Kepada Pihak Luar Lebih Didahulukan Daripada Piutang
Kepada Anggota Koperasi PSMK.
Bahwa hutang kepada pihak luar pihak ketiga, kreditor diutamakan pelunasannya terlebih dahulu dari pada hutang kepada pemegang sertifikat
modal koperasi, pengurus dan pengawas, dengan kekecualian hutang kepada pekerja kayawan koperasi. Hutang kepada karyawan pekerja koperasi
adalah hutang yang diistemewakan karyawan adalah kreditor preference. Rasio legis pembayaran hutang kepada pihak luar telebih dahulu karena pihak
dalam koperasilah yang pertama tama menanggung resiko bisnisnya.
537
5.5. Menmbagikan SisaKelebihan Asset Koperasi Dalam Likuidasi Kepada
Anggota Koperasi PSMK.
538
Apabila setelah dibagi bagikan kepada kreditor menurut urutan tersebut diatas, masih juga tersisa harta likuidasi, maka harta likuidasi tersebut kemudian
diserahkan kepada anggota koperasi pemegang sertifikat modal koperasi, karena harta tersebut sebelum koperasi dilikuidasi merupakan milik para
anggotanya
539
537
Ibid
538
Pasal 108 huruf d, UU N0. 17 Tahun 2012
539
Munir Fuady, Hukum Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Loc. Cit,
Universitas Sumatera Utara
166
Berdasarkan analisis tersebut diatas maka saya tidak sependapat urutan pembagian harta koperasi dalam likuidasi berdasarkan Pasal 33 PP No. 9 Tahun
1995, dengan argumentasi urutan pembagian yang diatur dalam pasal tersebut tidak lengkap secara hukum karena tidak menentukan pembayaran berdasarkan urutan
tingkatan dan jenis kreditur secara umum. Jika kreditur separatis tidak dijamin kedudukan dalam pembagian harta koperasi dalam likuidasi maka pemilik modal
besar yang mau menjadi kreditur koperasi karena tidak dijamin atau dilindungi dananya walaupun ia sebagai kreditur separatis, akibatnya koperasi akan sulit
berkembang. Alasan lain jika kedudukan kreditor separatis tidak didahulukan pembayarannya dalam pembagian harta koperasi likuidasi maka keberadaan UUHT
dan UU Fidusia dan jaminan kebendaan lainnya tidak diakui, pada hal jaminan kebendaan droit de suite selalu mengikuti bendanya di tangan siapa pun benda itu
berada dan asas jaminan kebendaan lainnya. Saya lebih sependapat dengan tata cara pembagian pendistrbusian harta koperasi dalam likuidasi dengan cara
seperti diuraikan diatas yaitu harta yang bukan harta koperasi dalam likuidasi dikeluarkan
terlebih dahulu. Seluruh hutang koperasi dalam likuidasi harus dikeluarkan dari harta koperasi dalam likuidasi. Melakukan panagihan kepada debitur koperasi kemudian
membayar utang koperasi termasuk biaya penyelesaian. Kreditur separatis dapat
mengeksekusi sendiri jaminan hutangnya. Kreditur separatis menduduki urutan tertinggi, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang. Ongkos likuidasi dibebankan
pada anggaran departemen koperasi. Piutang yang distemewakan untuk barang tertentu lebih didahulukan daripada piutang yang diistemewakan secara umum.
Bandingkan dengan pembagian asset PT dalam likuidasi, jika harta likuidasi ada sisa dibagikan kepada pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
167
Piutang yang diistemewakan secara umum mempunyai urutan didahulukan sesuai nomor penyebutannya dalam KUH Perdata. Piutang kreditur konkuren dibagi secara
pro rata. Apabila ada kelebihan harta setelah dibayar semua hutang maka dibagikan kepada anggota koperasi PSMK secara pro rata.
540
Anggota pemegang sertifikat modal koperasi APSMK hanya menerima residusisa dari pembagian harta koperasi dalam likuidasi, dengan alasan bahwa
APSMK adalah pemilik modal yang dipisahkan menjadi modal koperasi. Jadi apabila koperasi memperoleh keuntungan maka APSMK yang mendapat keuntungan dan
sebaliknya jika koperasi mengalami kerugian maka PSMK yang menanggung kerugian.
540
Pasal 108 huruf d, UU N0. 17 Tahun 2012; Membagikan sisa hasil Likuidasi Penyelesaian kepada anggota.
Universitas Sumatera Utara
168
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dibawah ini difokuskan pada dua permasalah pokok yaitu akibat hukum pembubaran koperasi dan pembagian harta koperasi dalam likuidasi menurut
hukum.
1. Akibat Hukum Pembubaran Koperasi.