Pembagian Harta Asset Koperasi Dalam LikuidasiPenyelesaian.

106 a. Dalam hal KSP, sisa harta tersebut dibagikan kepada anggota KSP. b. Dalam hal USP, sisa harta tersebut diserahkan kepada koperasi yang bersangkutan.

F. Pembagian Harta Asset Koperasi Dalam LikuidasiPenyelesaian.

Untuk melakukan pemberesan harta koperasi likuidasi maka likuidator menentukan tata cara pemberesan dilaksanakan. Menurut Mariam Darus Badrulzaman elemen-elemen yang wajib diperhatikan 367 koperasi dalam likuidasi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Publikasi. Koperasi yang dilikuidasi dipubliksikan atau diumumkan melalui mas media, agar para kreditor mengetahuinya. 2. Kreditur yang berhak mendapat pembayaran. Melalui pembubaran tidak ada hak kreditor yang hilang. Setiap kreditur memperoleh haknya sesuai tata tertib yang ditentukan UU. Untuk itu para kreditur diundang ehingga seluruh kreditur dan sifat tagihannya masing- masing terhadap 368 koperasi dalam likuidasi. 3. Tingkat-tingkat rangorde kreditur. Dalam KUH Perdata terdapat suatu asas jaminan umum sebagai perwujutan dari asas Schuld-Haftung liablity. Asas ini dituangkan dalam pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata. 369 4. Menyusun rencana pembayaran. 367 Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Op.Cit, 130-133. Menurut Mariam Badrulzaman elemen elemen yang harus diperhatikan oleh PT dalam likuidasi untuk pemberesan . 368 Ibid, hlm, 130 369 Ibid, hlm 131 Universitas Sumatera Utara 107 Rencana pembayaran disusun oleh likuidator tim penyelesai dan diumumkan dalam surat kabar dan ditempelkan pada kantor koperasi dalam likuidasi. Rencana pembayaran ini dapat dilawan verset oleh kreditur yang ditujukan kepada likuidator. 370 5. Pembayaran sementara. Setelah diputuskan pengadilan atas permohonan likuidator atau pihak yang berkepentingan maka likuidator berhak mengadakan pembayaran sementara dengan ketentuan bahwa hak kreditor yang verset tidak dirugikan. 371 6. KonsinyasiConsignatie. Dalam hal pembayaran tidak dapat dilaksanakan dalam suatu jangka waktu tertentu, maka jumlah yang akan dibayarkan itu dapat dikonsinyasikan di pengadilan. 372 7. Pemberesan selesai. Jika pemberesan telah selesai dilakukan maka likuidator memberi pertanggungjawaban kepada rapat anggota jika pembubaran diputuskan oleh rapat anggota dan kepada Menteri Koperasi dan UKM jika pembubaran berdasarkan keputusan menteri. “Namun setelah itu ada kemungkinan muncul lagi kreditur. Dalam hal ini pemberesan itu dapat dibuka kembali.” 373 8. Penyimpanan dokumen. 370 Ibid, hlm 132 371 Ibid, hlm 132-133 372 Ibid, hlm 133. Consignatie yaitu penawaran pembayaran tunai yang diikuti dengan penyimpanan atau penitipan, sebagaimana diatur dalam 1404 KUH Perdata “Jika si berpiutang menolak pembayaran, maka si berutang dapat melakukan pembayaran tunai apa yang diutangnya, dan jika si berpiutang menolaknya, menitipkan uang atau barangnya kepada pengadilan. Penawaran yang sedemikian, diikuti dengan penitipan, membebaskan si berutang, dan berlaku baginya sebagai pembayaran, asal penawaran itu telah dilakukan dengan cara menurut undang- undang;sedangkan apa yang dititipkan secara itu tetap atas tanggungan si berpiutang ” 373 Ibid Universitas Sumatera Utara 108 Seluruh dokumen yang berkaitan dengan pemberesan wajib disimpan sebagai salah satu alat bukti. 374 Pemberesan harta koperasi dapat juga dilaksanakan dengan cara setelah dibentuk tim likuidasi tim penyelesai, segera tim tersebut melakukan tugas untuk: 1. Melakukan inventarisasi asset dan kewajiban. Setelah proses inventarisasi selesai maka tim likuidasi yang dibentuk akan menyusun rencana pembagian harta likuidasi dan pencairan harta. 2. Menyusun neraca sementara likuidasi 3. Melakukan pencarian asset. 4. Melaksanakan penagihan piutang 5. Melakukan penjualan asset. Penjualan asset koperasi dapat dilakukan, baik penjualan dibawah tangan maupun dengan lelang. Dalam melakukan penjualan asset yang harus diperhatikan: 375 a. Asset tidak memiliki cacat hukum dan marketable. b. Harga patokan adalah penilaian dari independent appraisal. c. Diupayakan lebih dari satu penawar. d. Keputusan penjualan di pusat dan di putuskan setelah mendapat persetujuan dari seluruh anggota tim likuidasi. 6. Melakukan pembayaran kepada para kreditor. Dalam pembagian hasil penjualan asset-asset kepada kreditor atau kepada yang berhak lainnya, harus diikuti sepenuhnya aturan hukum yang berlaku, 374 Ibid 375 Hari Setiyawan, Akuntansi Keuangan Lanjutan 1,[ kk.mercubuana.ac.idfiles93001-4- 2912], diakses tanggal 22 Juni 2013 Universitas Sumatera Utara 109 yang tersebar dalam berbagai peraturan perundangan-undangan lainnya seperti hukum jaminan, perpajakan, ketenagakerjaan, KUH Perdata dan KUH Dagang. Dalam hal pembagian harta likuidasi tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu: a. Harta likuidasi mungkin dapat memenuhi seluruh hutang yang harus dibayar lunas oleh koperasi. b. Harta likuidasi tidak dapat memenuhi seluruh utang koperasi. Jika harta likuidasi tidak mencukupi untuk membayar lunas utang koperasi, likuidator harus menentukan urutan kreditor yang yang harus didahulukan, dengan menentukan tingkatan kreditor separatis, kreditor preference dan kreditor konkuren. Laporan keuangan harus menyediadakn informasi yang mungkin berguna bagi kreditor dimana aktiva diukur berdasarkan: 376 1. Nilai bersih yang dapat direalisasi net realizable value. 2. Hutang digolongkan berdasarkan urutan ketersediaan bagi keditor yang: a. Dijamin penuh. b. Yang dijamin sebagian. c. Yang diprioritaskan. d. Yang tidak dijamin. 7. Membagikan sisa asset jika ada kepada para anggota pemegang sertifikat modal koperasi. Pembagian asset koperasi dalam likuidasi dapat menerapkan UUK-PKPU No. 37 Tahun 2004 dengan menggunakan analogi pembagian harta pailit debitor kepada 376 Ibid Universitas Sumatera Utara 110 para kreditor. Untuk itu perlu dipertimbangkan asset koperasi dalam likuidasi yaitu sebagai berkut: 377 1. Harta yang bukan harta koperasi dalam likuidasi dikeluarkan terlebih dahulu. 2. Seluruh hutang koperasi dalam likuidasi harus dikeluarkan dari harta koperasi dalam likuidasi. 3. Kreditur separatis dapat mengeksekusi sendiri jaminan hutangnya. 4. Kreditur separatis menduduki urutan tertinggi, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang. 5. Ongkos likuidasi menduduki urutan tertinggi setelah kreditur separatis dan harus dibebani kepada setiap kreditur preferencesi yang bukan separatis. 6. Piutang yang distemewakan untuk barang tertentu lebih didahulukan daripada piutang yang diistemewakan secara umum. 7. Piutang yang diistemewakan secara umum mempunyai urutan didahulukan sesuai nomor penyebutannya dalam KUH Perdata. 8. Piutang kreditur konkuren dibagi secara pro rata. 9. Apabila ada kelebihan harta setelah dibayar semua hutang maka 10. Dibagikan kepada anggota koperasi pemegang sertifikat modal koperasi secara pro rata.

G. Hapusnya Status Badan Hukum Koperasi.