Preservasi arsip sejarah Arsip Sejarah dan Lembaga

59 Gambar 2. Contoh Surat Pernyataan Pelantikan Rektor c. Selain arsip sejarah yang dijelaskan di atas BAUK juga menyimpan arsip-arsip penting berdasarkan klasifikasi arsip yakni dikumpulkan dalam sebuah map folder berjudul “Dokumenter Penting”. Arsip penting ini memuat arsip-arsip terkini yang disusun berdasarkan subyek. Subyek tersusun tidak berabjad tidak sistematis. Tiap berkas subyek memuat arsip dalam susunan kronologis. Arsip penetapan logo dan perubahan logo lembaga disimpan oleh Sub Bagian TU dalam bentuk asli. Arsip perubahan IAIN menjadi UIN diakuisi oleh Sub Bagian Umum dalam bentuk copi. Arsip pembukaan fakultas, perubahan nama fakultas, pembukaan program studi maupun Program Ekstensi dan perpindahan prodi secara umum diakuisisi oleh Sub Bagian Umum dalam copi. d. Membuat indeks berkas title yang disusun secara kronologis yakni per tahun. Indeks yang disusun dalam bentuk file komputer ini belum memuat secara lengkap arsip-arsip yang tercipta pada setiap kurun waktu tertentu. Berdasarkan hasil survey disimpulkan bahwa indeks arsip sebagai sarana temu balik yang diterapkan oleh BAUK belum bisa dijadikan sebagai inventaris arsip dikarenakan belum ada pengesahan dari pejabat yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan arsip statis. Hal ini sesuai dengan aturan yang ditetapkan ANRI dalam Pedoman Penyelenggaraan Kearsipan di lingkungan Perguruan Tinggi

3. Preservasi arsip sejarah

Preservasi arsip yang dilakukan UIN Jakarta saat ini yakni dengan cara mengalih mediakan arsip ke dalam bentuk digital. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Ketua LPM, arsip yang ada disini LPM-red sudah di repro dalam bentuk pdf, silahkan anda lihat di web site kami.” LPM dalam hal ini tidak menyebutkan apakah yang dialih mediakan itu merupakan arsip sejarah. Namun melihat dari isi dokumen, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dokumen yang yang dialihmediakan oleh LPM adalah arsip sejarah. Contoh diantara arsip-arsip yang bernilai sejarah yang yang berlokasi di LPM diantaranya adalah: pembukaan pascasarjana dan program doktor, pembentukan fakultas dan pembukaan program S2 di fakultas, sebagaimana yang dpaat dilihat pada gambar di bawah: Gambar 3. Alih Media Arsip Penempatan lokasi arsip sejarah sebaiknya satu tempat dan pelestariannya seharusnya dimulai dari masa penciptaan, hal ini dipahami oleh Kasubbag Umum dengan pernyataannya, “arsip statis harus dikumpulkan dalam satu ruangan, tapi di 60 sini ga cukup tempatnya”. Pernyataan ini menandakan bahwa sudah selayaknya UIN Jakarta memiliki unit khusus untuk meyelamatkan arsip. Untuk itu dalam perencanaan ke depan, sebaiknya UIN Jakarta dalam merencanakaan penyelamatan arsip sejarah diawali dengan mengkaji fungsi bisnis UIN Jakarta yakni dengan melihat visi dan misi, tugas pokok, struktur organisasi, fungsi, dan program kegiatan yang berlangsung di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan adanya fungsi bisnis ini, akan terlihat arsip sejarah yang timbul dari kegiatan tersebut yang seharusnya diselamatkan dari mulai masa penciptaan sampai menjadi arsip permanen. Penyimpanan arsip sejarah UIN Jakarta terdapat juga di Pusat Arsip Kementerian Agama. Hal ini dimungkinkan karena Kementerian Agama sebagai lembaga induk UIN, yang menciptakan berdirinya UIN bukan hanya di Jakarta tetapi se-Indonesia dan juga yang terlibat langsung dalam pembuatan kebijakan atau keputusan yang berkaitan dengan keberadaan UIN. Hasil survey ke lokasi Pusat Arsip Kementerian Agama, didapati bahwa preservasi terhadap arsip yang bernilai sejarah UIN dimulai dari tahun 1959, dan dimasukkan pada box sesuai standar ANRI. Penempatan box yang berisi arsip tersebut disimpan di dalam roll opack yakni tempat penyimpanan arsip yang tingkat keamanannya lebih terjaga. Arsip kertas yang tersimpan mulai tahun 1959 tersebut, terlihat sangat rapuh, berbau debu kertas lama, dalam keadaan terikat dan jika dibuka, dikhawatirkan akan rusak atau tersobek. peneliti harus hati-hati dalam membuka ikatan yang melilit kertas arsip tersebut. Disamping itu, Kementerian Agama belum mengklasifikasi arsip, sehingga peneliti agak cukup lama dalam mencari arsip pembukaan ADIA. Arsip yang tersediapun dalam keadaan terikat, penelitipun dengan sangat hati-hati dalam membuka arsip tua yang terikat dengan tali rapia. Selain itu Kementerian Agama belum mengadakan penilaian arsip. Walau tersedia arsip tua dari segi umur arsip, namun ada arsip yang seharusnya diretensi musnah, seperti dokumen pengumuman ujian tingkat bagi mahasiswa ADIA. Sehingga arsip tercampur baur antara yang seharusnya musnah dan permanen, sebagaimana yang dikatakan oleh pengelola, arsip yang lama tidak berani dimusnah, khawatir ada yang nyari. Waktu itu ada dari Aceh mencari arsip disini.” Karena arsip mereka ada yang terkena tsunami, untung disini Kementerian Agama-red masih menyimpan. Gambar 4. Arsip ADIA Kertas Kuno dalam keadaan terikat di Pusat Arsip Kementerian Agama

4. Akses Arsip Sejarah UIN Syarif