dan daya cerna protein. Selanjutnya menurut pendapat Oyewole dan Afolami 2001 pada produksi lafun secara fermentasi. Penurunan kadar pati kemungkinan
disebabkan beberapa hal antara lain pati ikut terlarut dalam air perendaman, untuk aktivitas pertumbuhan S.cerevisiae, dan masih terikatnya sebagian pati pada
onggok. Rendeman pati berhubungan erat dengan kadar pati di dalam ubikayu. Perlu kita ketahui bahwa proses fermentasi dapat dilakukan pada sektor
peternakan, yakni dalam proses pembuatan pakan yang mengandung serat kasar tinggi.
4.2.2 Uji Iod
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat di sampaikan hasil kegiatan uji iod sebagai berikut:
Tabel 4. Uji Iod No
Jenis Larutan Perubahan Warna
Di + 2 tetes HCL
Di + 2 tetes Iod
1 10 Tetes Sari Nanas
Kuning Pudar
Hijau muda 2
10 Tetes Santan Putih
Kuning terang 3
10 Tetes Sari Ubi Putih
Biru gelap 4
10 Tetes Aquades Tidak
Berwarna Orange terang
5 0,5 gr Pati Ubi + 10 Tetes
Aquades Putih
ungu
Dari hasil di atas dapat di jelaskan bahwa perubahan yang sangat signifikan yaitu pada jenis laruytan sari ubi kayu dan pati ubi, seperti yang kita
ketahui bahwa ubi kayu sangat tinggi mengandung karbohidrat. Sesuai dengan pendapat Nurhamida S.S 2014. Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau
serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula. Hasil olahan bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepungtepungan, selai, sirup dan lainnya. Sumber
karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas dan sagu.
19
Selanjutnya pada buah nanas dalam al ini kita ambil sarinya dapat kita gunakan dalam bidang peternakan sebagai pelunak daging, hal ini sesuai dengan
pendapat Aeni, 2009. Bahwa buah nanas mengandung bromelain enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, sehingga dapat digunakan untuk
melunakkan daging. Dari berat 100 gram buah nanas kupas dan dibuat menjadi ekstrak sehingga dihasilkan 50 ml ekstrak nanas. Kemudian pendapat Asryani,
2007 dan Muniarti 2006. Buah nanas yang masih hijau atau belum matang mengandung bromelin lebih sedikit dibanding buah nanas segar yang sudah
matang. Selanjutnya dalam praktikum ini juga kita gunakan santan, berdasarkan
pendapat Yati Dkk 2008. Santan diperoleh dari kelapa yang tua karena kandungan kalori dan lemaknya mencapai maksimal sehingga sangat membantu
proses pemisahan dan rendemen minyak yang diperoleh juga lebih banyak dibandingkan kelapa muda. Kadar protein terbesar terkandung dalam endosperm
daging buah kelapa setengah tua, sedangkan kelapa tua mengandung kadar protein, kolesterol dan FFA yang paling rendah sebagaimana ditunjukkan pada
Tabel 1. Fermikel yang diproses menggunakan isolat O1 mengandung kadar lemak dan protein yang tinggi, sedangkan isolat-isolat yang lain walaupun
memiliki kadar lemak tertinggi namun kadar protein, FFA, kolesterol danm lemaknya masih lebih kecil dibandingkan dengan isolat O1. Rata-rata kadar
kolesterol yang rendah pada fermikel hasil ekstraksi dengan biakan mikrobia menunjukkan bahwa dalam fermikel hanya sedikit terkandung kolesterol.
Pada karbohidrat tentunya terdapat glukosa yang berperan penting bagi tubuh, seperti pernyataan Purbaya, 2002; Sarwono, 2001. Glukosa yang
terdapat di dalam madu berguna untuk memperlancar kerja jantung dan dapat meringankan gangguan penyakit hati lever. Glukosa dapat diubah menjadi
glikogen yang sangat berguna untuk membantu kerja hati dalam menyaring racun- racun dari zat yang sering merugikan tubuh. Selain itu, glukosa merupakan
sumber energi untuk seluruh sistem jaringan otot. Sedangkan, fruktosa disimpan sebagai cadangan dalam hati untuk digunakan bila tubuh membutuhkan dan juga
untuk mengurangi kerusakan hati.
20
4.3. Lemak 4.3.1 Daya Kelarutan Lipid