Bulimia Nervosa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Gangguan Makan

karena saiz tulang yang berkurang dan densitas mineral tulang Karlsson et al, 2000 Kadar serum leptin dalam AN yang tidak dirawat adalah rendah Eckert et al, 1998. Pada AN juga dijumpai peningkatan kadar kortisol dan kegagalan deksametason untuk mensupresinya. Kadar thyroid-stimulating hormone TSH adalah normal, tetapi kadar tiroksin dan triiodotironin adalah rendah Kiyohara et al, 1987. Growth hormone meningkat, tetapi insulin-like growth factor 1 IGF-1 yang diproduksi oleh hati, menurun. Pengurangan densitas tulang diobservasi pada pasien dengan AN meningkatkan risiko untuk mengalami fraktur dan berkaitan dengan defisiensi berbagai nutrisi, penurunan sterois gonad dan peningkatan kortisol dan Karlsson et al, 2000. Pada pasien dengan tipe tertentu AN, sering dilihat kadar serotonin total, yang menyokong hipotesis bahwa kadar serotonin otak yang tinggi dapat menyebabkan perbuatan kompulsif, atau mungkin menginhibisi pusat selera Tecott, 1995.

2.4. Bulimia Nervosa

2.4.1. Definisi Bulimia nervosa BN digambarkan dengan episode berulang makan berlebihan binge eating dan kemudian dengan perlakuan kompensatori muntah, berpuasa, beriadah, atau kombinasinya. Makan berlebihan disertai dengan perasaan subjektif kehilangan kawalan ketika makan. Muntah yang dilakukan secara sengaja atau beriadah secara berlebihan, serta penyalahgunaan pencahar, diuretik, amfetamin dan tiroksin juga boleh terjadi Chavez dan Insel, 2007. DSM-IV membagikan BN kepada dua bentuk yaitu purging dan nonpurging. Pada tipe purging, individu tersebut memuntahkan kembali makanan secara sengaja atau menyalahgunakan obat pencahar, diuretik atau enema. Pada tipe nonpurging, individu tersebut menggunakan cara lain selain cara yang digunakan pada tipe purging, seperti berpuasa atau beriadah secara berlebihan. Universitas Sumatera Utara 2.4.2. Gambaran Klinis BN digolongkan pada orang yang mengalami episode konsumsi makanan dengan jumlah yang sangat banyak misalnya, binge-eating secara rekuren dan sering, dan merasakan kurangnya penguasaan terhadap makan. Perilaku binge- eating diikuti dengan perilaku yang mengkompensasi binge dengan menyingkirkan makanan yang dimakan misalnya, muntah, penggunaan obat cuci perut atau diuretik yang berlebihan, berpuasa danatau senaman yang berlebihan APA, 2005. Tidak seperti AN, orang yang menderita BN dapat jatuh kepada golongan dengan berat badan yang normal sesuai dengan umur mereka. Akan tetapi, seperti AN, mereka juga mempunyai ketakutan untuk pertambahan berat badan, dan sangat nekad untuk mengurangi berat badan, merasa ketidakbahagiaan hebat atas ukuran dan bentuk tubuh. Kebiasaannya, perilaku bulimik adalah rahasia, karena selalu disertai dengan perasaan jijik dan malu. Siklus perilaku binging dan penyingkiran ini selalunya berulang selama beberapa kali dalam seminggu APA, 2005. Mirip dengan AN, orang yang menderita BN juga mempunyai penyakit psikologis seperti depresi, ansietas danatau permasalahan penyalahgunaan zat. Kebanyakan kondisi fisik adalah akibat dari aspek penyingkiran penyakit, termasuklah ketidakseimbangan elektrolit, masalah gastrointestinal, dan masalah berkaitan dengan rongga mulut dan gigi APA, 2005. Gejala lain yang terkait termasuklah inflamasi kronis dan sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar di leher dan di bawah rahang, robekan enamel gigi dan meningkatnya kepekaan dan kerusakan gigi akibat daripada pemaparan terhadap asam perut, penyakit refluks gastroesofagus, intestinal distress dan iritasi akibat penyalahgunaan obat cuci perut, masalah pada ginjal akibat penyalahgunaan obat diuretik, dan dehidrasi berat karena kekurangan cairan dari tubuh APA, 2005. Gangguan mood adalah sering pada pasien dengan BN dan simptom cemas dan tegang tension sering dialami Chavez dan Insel, 2007. Kebanyakan pasien dengan BN mengalami depresi ringan dana sesetengah mengalami Universitas Sumatera Utara gangguan mood dan perilaku yang serius seperti cobaan membunuh diri dan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang. Biasanya, pasien dengan BN merasa malu dengan perbuatannya sendiri dan cenderung untuk merahsiakannya daripada keluarga dan teman-teman. APA, 2005

2.5. Binge-eating Disorder