Pencegahan Negara yang bebas hog cholera tidak boleh mengimpor babi, daging babi dan

11

2.9 Pencegahan Negara yang bebas hog cholera tidak boleh mengimpor babi, daging babi dan

bahan berasal dari babi, yang berasal dari negara atau daerah tertular hog cholera. Negara yang mengalami enzootik hog cholera harus melaksanakan program vaksinasi dan stamping out. Bila kasus hog cholera sudah menurun cukup di lakukan stamping out Carbery et al. 1984. Program vaksinasi masal secara rutin telah di lakukan di perusahaan peternakan babi dan peternakan babi rakyat. Vaksin yang di gunakan berupa vaksin galur C China, atau vaksin galur Japanese GPE dan French Triverval. Vaksin-vaksin tersebut terutama vaksin galur C, memacu kekebalan sejak 1 minggu pasca vaksinasi dan berlangsung selama 2-3 tahun. Program pencegahan Sejak masuknya penyakit hog cholera ke Papua yang di mulai dari Kabupaten Timika pada tahun 2004, dan kemudian menyebar ke berbagai kabupaten lainnya, telah di lakukan langkah penanganan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Papua melalui Dinas Peternakan Provinsi maupun Kabupaten. Tindakan yang di lakukan mengacu pada Pedoman Teknis Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Classical Swine Fever Hog Cholera Tahun 1988 yang di keluarkan oleh Direktorat Kesehatan Hewan Jakarta. Tindakan tersebut meliputi: a. Menutup wilayah tertular dengan surat keputusan Bupati. b. Mengisolasi ternak yang sakit. c. Memusnahkan ternak mati. d. Melakukan vaksinasi dengan vaksin hog cholera e. Public awareness penyuluhan kepada masyarakat. Namun tindakan-tindakan di atas belum sepenuhnya dapat mengatasi laju peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas ternak babi. Beberapa usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah untuk mencegah penularan penyakit pada babi terkait dengan penyakit hog cholera antara lain : 1. Meningkatkan biosecurity kandang dan pengawasan lalu lintas. 2. Pencegahan penyebaran penyakit dapat dilakukan dengan vaksinasi. 3. Meningkatkan kebersihan kandang dan kualitas pakan. 4. Penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa jenis bakteri menjadi resisten, sehingga perlu di konsultasikan dengan dokter hewan setempat Cicilia et al .2006. 12

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian