Mangkuprawira 2003 menjelaskan, kinerja individu dipengaruhi oleh faktor
–faktor pengetahuan keterampilan, motivasi, dan peran individu yang bersangkutan. Kinerja individu akan mempengaruhi kinerja kelompok dan
akhirnya kinerja ini akan mempengaruhi kinerja organisasi. Kinerja kelompok dipengaruhi oleh faktor
–faktor yang terkait dengan karakteristik tim. Sementara kinerja organisasi dipengaruhi oleh beragam karakteristik organisasi. Upaya
menciptakan sistem manajemen kinerja yang efektif, peran manajer sangat menentukan yang bertanggung jawab untuk:
1. Menciptakan kondisi yang dapat memotivasi karyawan.
2. Melakukan observasi kinerja.
3. Memperbaharui dan menyesuaikan tujuan, standar kinerja, dan kompetensi
kerja apabila terjadi pengubahan kondisi. 4.
Memberikan umpan balik atas kinerja bawahan dan pengarahan. 5.
Memfasilitasi up grading dan pengembangan kemampuan karyawan. 6.
Memberikan penguatan perilaku untuk mencapai tujuan organisasi.
2.1.2 Manajemen Kinerja
Menurut Mangkuprawira 2002, manajemen kinerja merupakan suatu proses pencapaian kinerja yang semakin baik melalui pengoptimuman unsur
– unsur yang mempengaruhinya secara berlanjut. Fungsi
–fungsi manajemen kinerja meliputi penetapan tujuan dan sasaran
–sasaran kinerja strategis, menetapkan metoda pencapaian kinerja, mengukur kinerja, mengumpulkan, menganalisis,
menelaah dan melaporkan data kinerja, serta menggunakan data tersebut untuk memacu perbaikan kinerja. Gibson 2008 mangatakan bahwa kinerja sebagai
suatu proses dan tindakan yang diambil untuk meluruskan kinerja karyawan dan tujuan organisasi. Kinerja memiliki sejumlah unsur didalamnya, yakni: 1 hasil
– hasil fungsi pekerjaan, 2 faktor
–faktor yang berpengaruh terhadap prestasi staf, 3 pencapaian tujuan organisasional, dan 4 periode waktu tertentu.
Bacal 2004 mengatakan bahwa manajemen kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim, dan individu. Dengan cara
memahami dan mengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan, standar, dan persyaratan atribut yang disepakati.
2.1.3 Tahapan Manajemen Kinerja
Menurut Mangkuprawira 2003, tahapan manajemen kinerja meliputi: 1.
Tahap perencanaan kinerja Perencanaan kinerja dilakukan pada tahap awal dari keseluruhan proses
manajemen kinerja yaitu harus menetapkan tujuan dan sasaran kinerja, kriteria kinerja, dan indikator kinerja sebagai bentuk komitmen kinerja. Dalam perjanjian
kinerja tersebut ditentukan hal –hal mengenai:
a. Akuntabilitas kinerja yang harus dipenuhi oleh karyawan yang dalam hal ini
adalah tanggung jawab dalam pencapaian hasil kerja. b.
Tujuan spesifik yang hendak dicapai, termasuk target kinerja yang hendak dicapai.
c. Standar kinerja atau kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi seberapa
jauh karyawan mencapai tujuan dan target kinerja. d.
Faktor–faktor kinerja, kompetensi, atau perilaku yang akan mempengaruhi proses kinerja.
1. Tahap pelaksanaan kinerja
Implementasi tanggung
jawab manajer
untuk melakukan
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengendalian, pendelegasian, dan pengarahan kerja kepada bawahannya.
2. Tahap penilaian kinerja
Penilaian kinerja digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan perjanjian kinerja organisasi telah dicapai.
3. Tahap review kinerja
Aktivitas utamanya adalah melakukan diskusi dan pembahasan kinerja yang telah dicapai. Disini ditelaah faktor hambatan dan kekuatan
dari pencapaian kinerja karyawan. Sekaligus pula dirumuskan saran –saran
perbaikan kinerja. 4.
Tahap perbaikan kinerja Tahap pembaharuan dan perjanjian ulang penetapan kembali
akuntabilitas kinerja yang harus dipenuhi oleh karyawan: revisi tujuan, target kinerja, standar kinerja, dan revisi kriteria kinerja.
2.2. Disiplin Kerja