KOMPETENSI PETERNAK Kompetensi Peternak dalam Pengelolaan Usaha Sapi Potong di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara

126

BAGIAN III KOMPETENSI PETERNAK

Cara Pengisian Koesioner:  Bacalah dengan cermat setiap peryataan yang terdapat dalam koesioner  Beri tanda cek list √ pada kolom jawaban yang tersedia, sesuai dengan pendapat peternak yang sebenarnya. Alternatif jawaban adalah: 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Setuju 4. Sangat setuju No Pernyataan Jawaban 1 2 3 4 1 Peternak sudah mengetahui jenis-jenis bibit sapi potong yang baik. 2 Peternak belum mengetahui cara memilih bibit sapi potong yang baik. 3 Peternak menerima anjuran menggunakan jenis bibit sapi yang baik dalam berusaha sapi potong. 4 Peternak menolak anjuran memilih bibit sapi dari hasil keturunan indukpejantan tetua yang tingkat produktivitasnya tinggi. 5 Peternak sudah mampu menerapkan teknologi memilih jenis bibit sapi potong yang baik. 6 Peternak belum mampu menerapkan teknologi cara memilih bibit untuk pengganti generasi. 7 Peternak sudah mengetahui fungsi kandang bagi ternak sapi. 8 Peternak belum mengetahui syarat-syarat membangun kandang sapi yang sehat. 9 Peternak sudah mengetahui jenis-jenis kandang sapi yang sesuai dengan tujuan pemeliharaannya. 10 Peternak belum mengetahui konstruksi bangunan kandang harus kuat. 11 Peternak setuju dengan anjuran menggunakan kandang yang baik dalam berusaha sapi potong. 12 Peternak menolak anjuran membangun kandang sapi dengan persyaratan harus kuat, tempatnya harus jauh dari rumah dan menghindari arah angin kencang. 13 Peternak menerima anjuran membuat jenis kandang sapi sesuai tujuan pemeliharaan seperti untuk penggemukan harus kandang petak dan untuk pembesaran harus kandang postal barak. 14 Peternak menolak anjuran membangun kandang sapi dengan konstruksi harus kuat namun dari bahan yang murah. 15 Peternak mampu menerapkan teknologi perkandangan sapi potong yang baik. 16 Peternak belum mampu menerapkan persyaratan-persyaratan membangun kandang sehat. 17 Peternak mampu menerapkan jenis kandang sapi yang sesuai dengan tujuan pemeliharaannya. 18 Peternak belum mampu menerapkan anjuran konstruksi kandang sapi harus kuat. 19 Peternak mengetahui jenis hijauan pakan yang paling baik untuk ternak sapi. 127 Pernyataan 1 2 3 4 20 Peternak belum mengetahui cara pemberian pakan makanan. 21 Peternak mengetahui cara mengatasi keterbatasan hijuan pakan ternak pada musim paceklik. 22 Peternak belum mengetahui perlunya pakan konsentrat dedak, jagung dll bagi ternak sapi. 23 Peternak mengetahui cara membuat fermentasi hijauan pakan jerami. 24 Peternak menolak anjuran menggunakan hijauan pakan unggul seperti rumput gajah, rumput raja, dan lainnya dalam berusaha sapi potong. 25 Peternak menerima anjuran pemberian hijauan pakan 10 persen dari bobot badan sapi atau tidak dibatasi. 26 Peternak menolak anjuran membuat tabungan hijauan pakan seperti membuat hijauan kering atau fermentasi dalam mengatasi masalah keterbatasan hijuan pada musim paceklik. 27 Peternak menerima anjuran menggunakan pakan konsentrat seperti dedak, jagung atau konsentrat komersil agar ternak sapi dapat berproduksi secara maksimal. 28 Peternak menolak anjuran menggunakan teknologi fermentasi hijauan pakan dalam meningkatkan kandungan gizi hijauan terutama jerami padijagung. 29 Peternak mampu menerapkan anjuran pemberian hijauan pakan unggul pada ternak sapi potong. 30 Peternak belum mampu menerapkan anjuran pemberian pakan hijauan 10 persen dari bobot badan atau tidak dibatasi. 31 Peternak mampu menerapkan teknologi cara mengatasi keterbatasan hijuan pakan di musim paceklik. 32 Peternak belum mampu menerapkan penggunaan pakan konsentrat dedak, jagung giling pada usaha sapi potong. 33 Peternak mampu menerapkan penggunaan hijauan pakan fermentasi. 34 Peternak mengetahui jenis-jenis penyakit yang sering menyerang ternak sapi. 35 Peternak belum mengetahui cara pencegahan penyakit pada ternak. 36 Peternak mengetahui cara mengobati ternak yang sakit. 37 Peternak menerima anjuran harus mengetahui jenis-jenis penyakit yang membahayakan kesehatan ternak. 38 Peternak menolak anjuran melakukan pencegahan penyakit. 39 Peternak menerima anjuran harus mampu mengobati ternak jika ada yang sakit. 40 Peternak mampu menerapkan teknologi pencegahan penyakit ternak. 41 Peternak belum mampu menerapkan teknologi pengobatan pada ternak yang sakit. 42 Peternak mengetahui cara mendeteksi ternak yang sedang birahi minta kawin. 43 Peternak belum mengetahui waktu yang paling tepat mengawinkan ternak. 44 Peternak mengetahui cara meningkatkan kualitas ternak melalui perkawinan. 128 Pernyataan 1 2 3 4 45 Peternak menerima anjuran harus mampu mendeteksi mengetahui jika ternaknya sedang birahi minta kawin. 46 Peternak menolak anjuran mengawinkan ternak pada waktu yang paling tepat; misalnya pagi hari muncul tanda-tanda birahi, maka sore harinya dikawinkan atau jika sore hari mulai muncul tanda- tanda birahi maka keesokan paginya harus dikawinkan. 47 Peternak menerima anjuran meningkatkan mutukualitas ternak melalui proses perkawinan silang. 48 Peternak mampu menerapkan teknologi deteksi birahi ternak. 49 Peternak belum mampu menetapkan waktu yang tepat mengawinkan ternak. 50 Peternak mampu menerapkan cara perkawinan silang untuk meningkatkan kualitas ternak. 51 Peternak mengetahui waktu yang paling tepat memasarkan ternak. 52 Peternak belum mengetahui tempat pemasaran yang baik dan menguntungkan. 53 Peternak mengetahui harga yang layak bagi ternaknya. 54 Peternak menerima anjuran memilih waktu yang tepat untuk memasarkan ternak agar harganya lebih menguntungkan, misalnya menjelang lebaran. 55 Peternak menolak anjuran harus memilih tempat pemasaran yang baik dan menguntungkan. 56 Peternak menerima anjuran bahwa peternak harus mengetahui harga yang layak bagi ternaknya. 57 Peternak mampu menerapkan waktu yang paling menguntungkan dalam memasarkan ternak. 58 Peternak belum mampu menerapkan memilih tempat pemasaran yang lebih menguntungkan. 59 Peternak mampu menerapkan harga yang layak bagi ternaknya. 60 Peternak mampu membuat perencanaan pola usaha yang akan dilaksanakan. 61 Peternak belum mampu membuat rencana jumlah produksi ternak yang akan dihasilkan dalam setahun. 62 Peternak mampu membuat rencana jumlah modal yang dibutuhkan untuk mendukung produktivitas usaha. 63 Peternak belum mampu membuat rencana jumlah sarana produksi yang dibutuhkan dalam meningkatkan produktivitas usaha. 64 Peternak mampu membuat rencana pengembangan usaha. 65 Peternak belum mampu menjalankan pola usaha ditetapkan dalam perencanaan. 66 Peternak mampu mencapai target tingkat produktivitas usaha yang ditetapkan dalam perencanaan. 67 Peternak belum mampu mencapai jumlah modal usaha mendukung kelancaran usaha sesuai target yang ditetapkan dalam perencanaan. 68 Peternak mampu memenuhi jumlah kebutuhan sarana produksi yang ditetapkan dalam perencanaan. 69 Peternak belum mampu mengembangkan usaha sesuai target yang ditetapkan dalam perencanaan. 129

BAGIAN IV KINERJA PETERNAK