PENGARUH AUDIT DELAY, OPINI AUDIT, REPUTASI AUDITOR DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA VOLUNTARY AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

(1)

PENGARUH AUDIT DELAY, OPINI AUDIT, REPUTASI AUDITOR DAN

PERGANTIAN MANAJEMEN PADA VOLUNTARY

AUDITOR SWITCHING

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

SKRIPSI

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh :

Erdha Sulistyo Pambudi NIM : 201210170311040

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH AUDIT DELAY, OPINI AUDIT, REPUTASI AUDITOR DAN

PERGANTIAN MANAJEMEN PADA VOLUNTARY AUDITOR

SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” dengan baik. Shalawat serta salam peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan teladan, beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi pengaruh audit delay, pemberian opini audit, reputasi auditor, dan pergantian manajemen terhadap penggantian kantor akuntan publik secara sukarela pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta yang tidak hentinya melantunkan doa, semangat, dan dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak A. Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc., Ak., CA dan Ibu Eris Tri Kurniawati, S.E., M.M., Ak selaku Pembimbing Skripsi.

3. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

4. Teman-teman peneliti yang memberikan dorongan dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

5. Semua pihak yang tak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Semoga amal kebaikan kalian semua dapat dibalas oleh Allah SWT.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 13 April 2016


(5)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

II. TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA ... 11

A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 11

B. Tinjauan Pustaka ... 13

1. Teori Agensi ... 13

2. Auditor Switching ... 16

3. Opini Audit ... 20

4. Pergantian Manajemen ... 26

5. Audit Delay ... 28

6. Reputasi Auditor ... 29

C. Kerangka Pemikiran... 31

D. Pengembangan Hipotesis ... 32

III. METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya ... 37

D. Jenis dan Sumber Data ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 40


(6)

v

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Gambaran Umum Penelitian ... 47

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

C. Pembahasan... 59

1. Pengaruh Audit Delay Terhadap Voluntary Auditor Switching .... 59

2. Pengaruh Opini Audit Terhadap Voluntary Auditor Switching .... 60

3. Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap VAS ... 61

4. Pengaruh Pergantian Manajemen Terhadap VAS ... 62

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Keterbatasan Penelitian ... 64

C. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(7)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 : Proses Seleksi Sampel ... 48

Tabel 4.2 : Descriptive Statistics ... 49

Tabel 4.3 : Iteration History ... 52

Tabel 4.4 : Iteration History ... 53

Tabel 4.5 : Omnibus Test of Model Coefficients ... 54

Tabel 4.6 : Hosmer and Lameshow Test ... 54

Tabel 4.7 : Model Summary ... 55

Tabel 4.8 : Correlation Matrix ... 56

Tabel 4.9 : Clasification Table ... 57


(8)

66

DAFTAR PUSTAKA

Adityawati, Patralia. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Arens, Alvin A. dan Loebbecke. “Auditing”, Salemba Empat, Jakarta, 2003. Brazel, Joseph F. dan Marianne Bradford, CPA. “Shedding New Light on Auditor

Switching”. Strategic Finance pp. 49-53, 2011.

Carcello, J.V. dan Neal, T.L. “Audit Committee Characteristis and auditor

Dismissals Following “New” Going-Concern Reports”, The Accounting

Review, Vol. 78, No. 1, pp. 95-117, 2003.

Chadegani, Arezoo A., Zakiah M.M dan Azam Jari. “The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange”. International Research Journal of Finance and Economics. 2011

Cooke, T.E. dan Hudaib, Mohammad. (2005). Qualified Audit Opinion and Auditor Switching. Thesis, Departement of Accounting and Finance Scholl of Business and Economics University of Exeter Streatham Court, UK. Chow, C.W, dan S.J. Rice, “Qualified Audit Opinions and Auditor Switching”,

The Accounting Review, Vol. LVII, No.2, pp. 326-335, 1982.

Damayanti, Shulamite dan Sudarma, Made. (2007). Faktor-faktor yang Memengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Divianto. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan

Auditor Switching”, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi vol 1 no 2,

2011.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”. Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Gujarati, D. “Ekonometrika Dasar”. Edisi Terjemahan, Erlangga, Jakarta, 2003.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis”,


(9)

67

Jensen, M. dan Meckling, W. 1976. “Theory of the Firm: Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360.

Latifah, Nirmala. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Voluntary Auditor Switching. Skripsi S-1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.

Mardiyah, A.A. “Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor Terhadap Auditor Changes: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontijensi RPA (Recursive

Model Algorithm)”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi,

Vol.3, No.2, pp.133-154, 2002.

Myers, J.N., Myers, L.A., dan Omer, T.C. “Exploring The Term of The Auditor-Client Relationship and The Quality of Earnings: A Case for Mandatory

Auditor Rotation?”. The Accounting Review, Vol. 78, No. 3, pp. 779-799,

2003.

Nabila. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Nasser, Abu T.; Wahid, Emelin A.; Nazri, Sharifah N. F. S. M. dan Hudaib, Mohammad. 2006. Auditor-Client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal. Volume XXI (7): 724-737.

Praptitorini, Mirna Dyah dan Januarti Indira. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi X. Universitas Hasanudin. Makasar.

Pratini, Asti. 2013. Fenomena Pergantian Auditor di Bursa Efek Indonesia. SkripsiJurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Denpasar.

Prastiwi, Andri dan Frenawidayuarti Wilsya. “Faktor-faktor yang mempengaruhi

pergantian auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 1, No. 1, pp. 62-75. 2009.

Rahmawati, Filka. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan yang Terdaftar Di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.


(10)

68

Rachmawati, Sistya. 2008. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 10, No 1 Mei Hal 1-10.

Robbitasari, Ainurrizky Putri. 2013. Pengaruh Opini Audit Going Concern, Kepemilikan Institusional dan Audit Delay pada Voluntary Auditor Switching. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Denpasar.

Rustiana, Queenaria Jayanti. 2013. Analisis Tingkat Akurasi Model-Model Prediksi Kebangkrutan Untuk Memprediksi Voluntary Auditor Switching. E-journal: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Sinarwati, Ni Kadek. 2010. “Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?”. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Stocken, M. E., (2000), “Auditor Conservatism and Opinion Shopping: Influence of Client Switching Expectations on Audit Opinion Decision.”, Dissertation Unpublished.

Sulistiarini, Endina dan Sudarno. “Analisis Faktor-Faktor Pergantian antor Akuntan Publik”. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. I, No. 2, Hal 1 -12, 2012.

Utami, Wiwik. 2006. “Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris Di Bursa

Efek Jakarta”, Buletin Penelitian No.09.

Wijaya, R. M. Aloysius. (2011). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Audtor oleh Klien. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.

Wijayani, Evi Dwi dan Indira Januarti. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching. Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh.

Wijayanti, Martina Putri. 2010. Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching di Indonesia. Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 tentang Jasa Akuntan Publik

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan perusahaan saling berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerja perusahaan mereka agar dapat menguasai pangsa pasar yang lebih besar serta menjadikan perusahaannya menjadi yang terkemuka diantara perusahaan lainnya. Peningkatan kinerja perusahaan tersebut secara nyata tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan suatu media yang memuat informasi terkait posisi dan kegiatan operasional perusahaan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Menurut Robbitasari dan Wiratmaja (2013), manajemen (agen) dan pemegang saham (prinsipal) memiliki suatu hubungan keagenan diantara keduanya yang digambarkan dalam teori keagenan. Teori keagenan menggambarkan konflik kepentingan diantara keduanya. Dimana pihak manajemen (agen) selaku penyaji laporan keuangan cenderung untuk termotivasi oleh kepentingannya sendiri, sementara pihak eksternal (prinsipal) perusahaan yang juga pemakai laporan keuangan memiliki kepentingan untuk memperoleh laporan keuangan yang benar-benar mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Untuk mengatasi terjadinya masalah keagenan tersebut dapat dijembatani dengan adanya seorang auditor.

Selain itu, adanya auditor dalam suatu perusahaan juga diperlukan dalam rangka untuk memberikan jasa yang berupa opini untuk menjamin kewajaran


(12)

2

atas laporan keuangan perusahaan. Hal tersebut menyebabkan semakin banyaknya jasa akuntan publik yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan serta berakibat pula pada peningkatan persaingan diantara Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam mendapatkan dan mempertahankan klien yang mereka miliki dengan memberikan jasa audit yang sebaik mungkin. Pelayanan yang baik yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada kliennya akan mempengaruhi keputusan klien dalam menentukan lamanya waktu perikatan kerja diantara mereka. Dimana, semakin baik pelayanan yang diberikan akan mengakibatkan klien cenderung untuk mengunakan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut dalam waktu yang lama. Namun demikian, perikatan kerja yang terlalu lama dapat menyebabkan suatu risiko keakraban yang berlebihan antara pihak Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan kliennya, sehingga dapat mempengaruhi objektivitas dan independensi dari Kantor Akuntan Publik (KAP) itu sendiri.

Terdapat beberapa kasus yang terjadi di Indonesia sehubungan dengan lamanya waktu perikatan kerja diantara Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan kliennya. Salah satunya yaitu yang terjadi pada PT Aqua Golden Mississipi, KAP Utomo dan KAP Prasetio Utomo yang dimana kedua KAP tersebut adalah KAP yang sama. Sejak tahun 1989 hingga tahun 2001 atau sekitar 13 tahun, PT Aqua Golden Mississipi diaudit oleh kedua KAP tersebut. Pada tahun 2002, PT Aqua Golden Mississipi melakukan perpindahan dari KAP Prasetio Utomo ke KAP Sarwoko dan Sanjaya, yang dimana KAP tersebut ternyata kelanjutan dari KAP Prasetio Utomo yang


(13)

3

telah bubar dan menggabungkan diri ke KAP Sarwoko dan Sanjaya. Selain PT Aqua Golden Mississipi, kasus yang sama juga pernah terjadi pada PT BAT Indonesia. Perusahaan tersebut hanya memiliki satu auditor yaitu kantor akuntan yang sama, yang dimana kini KAP tersebut berafiliasi dengan PWC (Price Waterhouse Coopers). Sejak tahun 1979 hingga 2004 KAP yang dipilih oleh PT BAT tidaklah berubah, KAP tersebut hanya berubah nama saja. Hal ini berarti bahwa selama 25 tahun mereka tidak pernah mengganti auditor (Nikmah, 2014).

Dengan adanya kasus tersebut menyebabkan pemerintah membuat suatu regulasi yang dimana mewajibkan perusahaan untuk melakukan pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun auditor secara berkala. Regulasi tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Indonesia nomor 43/KMK.01/1997, yang kemudian diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 423/KMK.06/2002 dan diubah lagi atas Keputusan Menteri Keuangan nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik” yang menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Peraturan ini kemudian disempurnakan dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 17/PMK.01/2008, dimana dalam pasal 3 ayat 1 dijelaskan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP untuk waktu 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh auditor paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.


(14)

4

Adanya regulasi terkait dengan rotasi audit tersebut merupakan awal dari munculnya fenomena pergantian auditor (auditor switching). Menurut Pawitri dan Yadnyana (2015), auditor switching adalah pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun auditor yang dilakukan oleh perusahaan. Auditor switching dapat bersifat mandatory (wajib) atau voluntary (sukarela). Auditor switching yang bersifat mandatory (wajib) terjadi karena melaksanakan kewajiban dari ketentuan regulasi yang berlaku. Ketentuan tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan, yang dimana keputusan ini berisi tentang pembatasan audit tenure atau panjangnya masa perikatan antara perusahaan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP). Sedangkan auditor switching yang bersifat voluntary (sukarela) terjadi ketika tidak ada peraturan yang mewajibkannya untuk melakukan penggantian tersebut. Ada dua kemungkinan yang terjadi dalam penggantian secara voluntary, yaitu akuntan publik mengundurkan diri dari penugasan yang diterimanya atau perusahaan yang memang ingin mengganti akuntan publik atas jasa yang diberikan (Susan dan Trisnawati, 2011 dalam Sulistianto, 2015).

Terjadinya auditor switching secara voluntary dalam suatu perusahaan menimbulkan terjadinya kecurigaan dari para pemakai laporan keuangan dan pihak eksternal lainnya. Hal tersebut dikarenakan terjadinya auditor switching tersebut dilakukan diluar aturan atau ketentuan yang berlaku. Dengan demikian, maka menjadi perlu untuk diketahui faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab perusahaan dalam melakukan auditor switching


(15)

5

tersebut. Salah satu faktor yang diprediksi mampu menjadi penyebab dilakukannya auditor switching dalam suatu perusahaan yaitu audit delay.

Audit delay didefinisikan sebagai jumlah hari dari tanggal tutup tahun buku perusahaan 31 Desember sampai tanggal ditandatanganinya laporan audit (Robbitasari dan Wiratmaja, 2013). Panjang dan pendeknya audit delay dipengaruhi oleh kerumitan dari proses audit itu sendiri. Che-Ahmad dan Abidin (2008) dalam Pawitri dan Yadnyana (2015) menyatakan bahwa tingkat kerumitan yang tinggi mengakibatkan auditor memerlukan jumlah hari yang lebih banyak untuk mengaudit perusahaan induk beserta anak perusahaannya. Rentang waktu yang terlalu lama dalam suatu penyelesaian tugas audit akan dapat berakibat pada keterlambatan perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangannya ke pasar modal. Hal inilah yang dapat mengakibatkan perusahaan untuk melakukan auditor switching.

Faktor lainnya yang diduga dapat menjadi penyebab terjadinya auditor switching adalah opini audit. Opini audit merupakan informasi penting bagi pemegang saham atau pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Pernyataan opini dari seorang auditor dapat mepengaruhi pandangan pemegang saham mengenai kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Opini audit dihasilkan melalui beberapa tahap proses audit sehingga auditor dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima umum (Nikmah, 2014).


(16)

6

Secara umum, manajemen tentunya menginginkan bahwa laporan keuangannya mendapat unqualified opinion atau mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang disewanya. Apabila auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut memberikan suatu pendapat yang tidak sesuai dengan keinginan perusahaan, maka perusahaan klien cenderung akan memberhentikan auditornya. Dengan demikian maka hal tersebut mengindikasikan bahwa opini audit mempengaruhi perusahaan dalam hal membuat keputusan untuk melakukan auditor switching atau tidak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2011) yang memperoleh hasil bahwa opini audit berpengaruh pada auditor switching. Akan tetapi bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Wijayani (2011) yang menemukan bahwa opini auditor tidak mempengaruhi perusahaan untuk berpindah KAP.

Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) juga mempengaruhi kualitas audit yang berdampak pada terjadinya auditor switching. Hal ini dikarenakan ukuran KAP mencerminkan tingkat reputasi dari auditor. Dimana, reputasi auditor itu sendiri menentukan kredibilitas (kualitas, kapabilitas atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan) suatu laporan keuangan. Dalam penelitian ini KAP yang memiliki reputasi diproksikan dengan The Big 4. Memilih Kantor Akuntan Publik yang memiliki nama baik diharapkan nantinya dapat menciptakan ketertarikan bagi pihak-pihak yang ingin berinvestasi (Pawitri dan Yadnyana, 2015). Menurut penelitian Wijayanti (2010) dalam Wijayani (2011) juga menyatakan bahwa perusahaan akan lebih


(17)

7

memilih KAP dengan reputasi atau kualitas yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan untuk meningkatkan citra perusahaan di mata pemakai laporan keuangan. The Big 4 adalah auditor bereputasi dan mempunyai keahlian yang lebih baik daripada auditor selain The Big 4. Hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan Sinarwati (2010) dalam Pawitri dan Yadnyana (2015) yang menyatakan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh pada auditor switching.

Dalam suatu kondisi ketika perusahaan melakukan restrukturisasi dalam manajemennya atau melakukan pergantian manajemen juga diprediksi dapat menyebabkan terjadinya auditor switching. Hal ini dikarenakan, pergantian manajemen memungkinkan manajer baru untuk menunjuk auditor yang memiliki hubungan baik dengan perusahaan ataupun memilih auditor yang dapat menuruti kebijakan dan pilihan-pilihan akuntansi mereka (Schwartz dan Menon, 1985 dalam Pawitri dan Yadnyana, 2015). Hasil Penelitian Sinaga (2015) menyatakan bahwa pergantian manajemen memiliki pengaruh yang signifikan pada auditor switching secara voluntary (sukarela). Namun, hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nikmah (2014) yang menyatakan bahwa pergantian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

Berdasarkan latar belakang tersebut, karena masih banyaknya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu dan masih belum didapatkannya kesimpulan yang saling mendukung antara peneliti yang satu dengan yang lainnya, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait


(18)

8

dengan faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan untuk melakukan auditor switching. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Pawitri dan Yadnyana (2015), sehingga penelitian ini berjudul “Pengaruh Audit Delay, Opini Audit, Reputasi Auditor dan Pergantian Manajemen Pada Voluntary Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal sampel yang digunakan yaitu dimana penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi sementara penelitian sebelumnya menggunakan perusahaan sektor real estate and property.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Apakah audit delay berpengaruh terhadap voluntary auditor switching

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?

2. Apakah opini audit berpengaruh terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?

3. Apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?

4. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?


(19)

9

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh dari audit delay terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk menguji pengaruh pemberian opini audit terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk menguji pengaruh reputasi auditor terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk menguji pengaruh pergantian manajemen terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta berguna bagi berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi terutama dalam hal Auditing dengan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh audit delay, opini audit, reputasi auditor dan pergantian manajemen terhadap voluntary auditor switching.


(20)

10

2. Bagi Auditor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktik bagi auditor khususnya auditor independen dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan klien melakukan voluntary auditor switching serta sebagai referensi agar auditor dapat selalu menjaga profesionalitas serta independensinya saat melakukan hubungan kerja dengan klien.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru bagi penulis mengenai pengaruh audit delay, opini audit, reputasi auditor dan pergantian manajemen terhadap voluntary auditor switching, sebagai kajian dalam bidang akuntansi khususnya dalam hal auditing.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang akan datang serta dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan voluntary auditor switching.


(1)

tersebut. Salah satu faktor yang diprediksi mampu menjadi penyebab dilakukannya auditor switching dalam suatu perusahaan yaitu audit delay.

Audit delay didefinisikan sebagai jumlah hari dari tanggal tutup tahun buku perusahaan 31 Desember sampai tanggal ditandatanganinya laporan audit (Robbitasari dan Wiratmaja, 2013). Panjang dan pendeknya audit delay dipengaruhi oleh kerumitan dari proses audit itu sendiri. Che-Ahmad dan Abidin (2008) dalam Pawitri dan Yadnyana (2015) menyatakan bahwa tingkat kerumitan yang tinggi mengakibatkan auditor memerlukan jumlah hari yang lebih banyak untuk mengaudit perusahaan induk beserta anak perusahaannya. Rentang waktu yang terlalu lama dalam suatu penyelesaian tugas audit akan dapat berakibat pada keterlambatan perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangannya ke pasar modal. Hal inilah yang dapat mengakibatkan perusahaan untuk melakukan auditor switching.

Faktor lainnya yang diduga dapat menjadi penyebab terjadinya auditor switching adalah opini audit. Opini audit merupakan informasi penting bagi pemegang saham atau pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Pernyataan opini dari seorang auditor dapat mepengaruhi pandangan pemegang saham mengenai kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Opini audit dihasilkan melalui beberapa tahap proses audit sehingga auditor dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima umum (Nikmah, 2014).


(2)

Secara umum, manajemen tentunya menginginkan bahwa laporan keuangannya mendapat unqualified opinion atau mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang disewanya. Apabila auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut memberikan suatu pendapat yang tidak sesuai dengan keinginan perusahaan, maka perusahaan klien cenderung akan memberhentikan auditornya. Dengan demikian maka hal tersebut mengindikasikan bahwa opini audit mempengaruhi perusahaan dalam hal membuat keputusan untuk melakukan auditor switching atau tidak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2011) yang memperoleh hasil bahwa opini audit berpengaruh pada auditor switching. Akan tetapi bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Wijayani (2011) yang menemukan bahwa opini auditor tidak mempengaruhi perusahaan untuk berpindah KAP.

Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) juga mempengaruhi kualitas audit yang berdampak pada terjadinya auditor switching. Hal ini dikarenakan ukuran KAP mencerminkan tingkat reputasi dari auditor. Dimana, reputasi auditor itu sendiri menentukan kredibilitas (kualitas, kapabilitas atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan) suatu laporan keuangan. Dalam penelitian ini KAP yang memiliki reputasi diproksikan dengan The Big 4. Memilih Kantor Akuntan Publik yang memiliki nama baik diharapkan nantinya dapat menciptakan ketertarikan bagi pihak-pihak yang ingin berinvestasi (Pawitri dan Yadnyana, 2015). Menurut penelitian Wijayanti (2010) dalam Wijayani (2011) juga menyatakan bahwa perusahaan akan lebih


(3)

memilih KAP dengan reputasi atau kualitas yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan untuk meningkatkan citra perusahaan di mata pemakai laporan keuangan. The Big 4 adalah auditor bereputasi dan mempunyai keahlian yang lebih baik daripada auditor selain The Big 4. Hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan Sinarwati (2010) dalam Pawitri dan Yadnyana (2015) yang menyatakan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh pada auditor switching.

Dalam suatu kondisi ketika perusahaan melakukan restrukturisasi dalam manajemennya atau melakukan pergantian manajemen juga diprediksi dapat menyebabkan terjadinya auditor switching. Hal ini dikarenakan, pergantian manajemen memungkinkan manajer baru untuk menunjuk auditor yang memiliki hubungan baik dengan perusahaan ataupun memilih auditor yang dapat menuruti kebijakan dan pilihan-pilihan akuntansi mereka (Schwartz dan Menon, 1985 dalam Pawitri dan Yadnyana, 2015). Hasil Penelitian Sinaga (2015) menyatakan bahwa pergantian manajemen memiliki pengaruh yang signifikan pada auditor switching secara voluntary (sukarela). Namun, hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nikmah (2014) yang menyatakan bahwa pergantian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

Berdasarkan latar belakang tersebut, karena masih banyaknya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu dan masih belum didapatkannya kesimpulan yang saling mendukung antara peneliti yang satu dengan yang lainnya, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait


(4)

dengan faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan untuk melakukan auditor switching. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Pawitri dan Yadnyana (2015), sehingga penelitian ini berjudul “Pengaruh Audit Delay, Opini Audit, Reputasi Auditor dan Pergantian Manajemen Pada Voluntary Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal sampel yang digunakan yaitu dimana penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi sementara penelitian sebelumnya menggunakan perusahaan sektor real estate and property.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Apakah audit delay berpengaruh terhadap voluntary auditor switching

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?

2. Apakah opini audit berpengaruh terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?

3. Apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?

4. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?


(5)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh dari audit delay terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk menguji pengaruh pemberian opini audit terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk menguji pengaruh reputasi auditor terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk menguji pengaruh pergantian manajemen terhadap voluntary auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta berguna bagi berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi terutama dalam hal Auditing dengan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh audit delay, opini audit, reputasi auditor dan pergantian manajemen terhadap voluntary auditor switching.


(6)

2. Bagi Auditor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktik bagi auditor khususnya auditor independen dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan klien melakukan voluntary auditor switching serta sebagai referensi agar auditor dapat selalu menjaga profesionalitas serta independensinya saat melakukan hubungan kerja dengan klien.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru bagi penulis mengenai pengaruh audit delay, opini audit, reputasi auditor dan pergantian manajemen terhadap voluntary auditor switching, sebagai kajian dalam bidang akuntansi khususnya dalam hal auditing.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang akan datang serta dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan voluntary auditor switching.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perusahaan dalam melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2011)

0 7 116

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

PENGARUH OPINI AUDIT, PERGANTIAN MANAJEMEN, DAN REPUTASIAUDITOR TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR Pengaruh Opini Audit, Pergantian Manajemen, Dan Reputasi Auditor Terhadap Pergantian Auditor (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Opini Audit, Pergantian Manajemen, Dan Reputasi Auditor Terhadap Pergantian Auditor (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 1 8

PENGARUH OPINI AUDIT, PERGANTIAN MANAJEMEN, DAN REPUTASI AUDITORTERHADAP PERGANTIAN AUDITOR Pengaruh Opini Audit, Pergantian Manajemen, Dan Reputasi Auditor Terhadap Pergantian Auditor (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 1 18

ABSTRAK Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

0 0 14