4.3 Distribusi Erosi Gigi Berdasarkan Elemen Gigi
Tabel  4.  Distribusi  Frekuensi  Erosi  Permukaan  Labial  Gigi  Anterior  Permanen Rahang  Atas  dan  Rahang  Bawah  pada  Perenang  di  Beberapa  Kolam
Renang Medan Berdasarkan Elemen Gigi
n N
n N
Kaninus kanan 61
100 61
100 61
100 61
100 Insisivus kedua kanan
61 100
61 100
61 100
61 100
Insisivus pertama kanan 61
100 61
100 61
100 61
100 Insisivus pertama kiri
61 100
61 100
61 100
61 100
Insisivus kedua kiri 61
100 61
100 61
100 61
100 Kaninus kiri
61 100
61 100
61 100
61 100
Total Gigi Rahang Bawah
Erosi Gigi Rahang Atas
Total Gigi Elemen Gigi
Erosi Gigi
Pada  tabel  4  menunjukkan  seluruh  gigi  anterior  100,  yaitu  gigi  Insisivus pertama, Insisivus kedua dan Kaninus baik kiri maupun kanan rahang atas dan rahang
bawah mengalami erosi gigi.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Distribusi Erosi Gigi Berdasarkan Area Permukaan Labial Gigi
Tabel  5.  Distribusi  Frekuensi  Erosi  Permukaan  Labial  Gigi  Anterior  Permanen Rahang  Atas  dan  Rahang  Bawah  pada  Perenang  di  Beberapa  Kolam
Renang Medan Berdasarkan Area Permukaan Labial
n n
1 area permukaan 13 servikal atau 13 tengah atau 13 insisal
saja 2 area permukaan
13 servikal-tengah atau 13 servikal-insisal atau 13 tengah- insisal
3 area permukaan 13 servikal-tengah-insisal
Total permukaan gigi
366 100
366 100
366 100
Rahang Bawah Erosi gigi
Area Permukaan Labial Gigi Rahang Atas
366 100
Pada  tabel  5  menunjukkan  tidak  dijumpai  erosi  gigi  hanya  pada  satu  area permukaan  0  dan  dua  area  permukaan  0.  Seluruh  perenang  menderita  erosi
gigi  anterior dengan tiga area permukaan  yaitu dari area permukaan servikal  hingga area permukaan insisal gigi anterior baik rahang atas maupun rahang bawah 100.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Distribusi Derajat Frekuensi Erosi Gigi Berdasarkan Elemen Gigi
Tabel  6.  Distribusi  Frekuensi  Derajat  Erosi  Permukaan  Labial  Gigi  Anterior Permanen Rahang Atas pada Perenang di Beberapa Kolam Renang Medan
Berdasarkan Elemen Gigi
n n
n n
n N
Kaninus kanan 16
26,23 43
70,49 2
3,28 61
100 Insisivus kedua kanan
5 8,20
51 83,61
5 8,20
61 100
Insisivus pertama kanan 53
86,89 8
13,11 61
100 Insisivus pertama kiri
1 1,64
51 83,61
9 14,75
61 100
Insisivus kedua kiri 4
6,56 54
88,52 3
4,92 61
100 Kaninus kiri
16 26,23
44 72,13
1 1,64
61 100
Total Gigi 42
11,5 296
80,9 28
7,65 366
100
Total Gigi Elemen Gigi
Et G1
G2 Rahang Atas
G3 G4
Dari kasus  erosi gigi  anterior rahang atas perenang ini dijumpai derajat erosi gigi yaitu etching Et, derajat 1 G1 dan derajat 2 G2 tetapi tidak dijumpai derajat
3 G3 dan derajat 4 G4. Pada tabel 6 menunjukkan bahwa elemen gigi rahang atas yang mempunyai persentase tertinggi terkena erosi gigi dengan derajat tertinggi G2
adalah  gigi  Insisivus  pertama  kiri  14,75.  Sedangkan  gigi  yang  paling  rendah terkena erosi gigi dengan derajat tertinggi G2 adalah gigi Kaninus kiri 1,64.
Tabel  7.  Distribusi  Frekuensi  Derajat  Erosi  Permukaan  Labial  Gigi  Anterior Permanen  Rahang  Bawah  pada  Perenang  di  Beberapa  Kolam  Renang
Medan Berdasarkan Elemen Gigi
n n
n n
n N
Kaninus kanan 17
27,87 44
72,13 61
100 Insisivus kedua kanan
8 13,11
53 86,89
61 100
Insisivus pertama kanan 7
11,48 53
86,89 1
1,64 61
100 Insisivus pertama kiri
9 14,75
50 81,97
2 3,28
61 100
Insisivus kedua kiri 8
13,11 51
83,61 2
3,28 61
100 Kaninus kiri
7 11,48
53 86,89
1 1,64
61 100
Total Gigi 56
15,3 304
83,1 6
1,64 366
100
Elemen Gigi Rahang Bawah
Total Gigi Et
G1 G2
G3 G4
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa elemen gigi rahang bawah yang mempunyai persentase  tertinggi  terkena  erosi  gigi  dengan  derajat  tertinggi  G2  adalah  gigi
Insisivus pertama kiri 3,28 dan Insisivus kedua kiri 3,28. Sedangkan gigi yang paling  rendah  terkena  erosi  gigi  dengan  derajat  tertinggi  G2  adalah  gigi  Kaninus
kanan 0 dan Insisivus dua kanan 0.
Gambar 13. Erosi  permukaan labial  gigi    Insisivus  dua kiri  rahang  atas  gigi  perenang  di  Medan
dengan  derajat Et
43
Et
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14. Erosi  permukaan labial gigi  Insisivus satu kanan rahang atas gigi perenang di Medan
dengan  derajat G1
43
Gambar  15.  Gambaran  erosi  permukaan  labial  gigi Insisivus  satu  kanan  rahang  atas  gigi
perenang di Medan dengan  derajat G2
43
G1
G2
Universitas Sumatera Utara
4.6 Distribusi Derajat Frekuensi Erosi Gigi Berdasarkan Jenis Kelamin