penguasaan  konsep  merupakan  proses  dimana  seseorang  mengkonstruksi pengetahuannya  dengan  menghubungkan  pengetahuan  awal  yang  telah  dimililiki
dengan pengalaman pembelajaran melalui interaksi dengan lingkungannya secara aktif  seperti  melakukan  pengamatan  terhadap  fenomena  alam  yang  berhubungan
dengan  materi  yang  sedang  dipelajari,  membuktikan  sebuah  konsep  dengan membuktikan langsung dengan mencari data melalui eksperimen maupun dengan
diskusi.  hingga  akhirnya  mereka  mampu  memahami  konsep  yang  sedang dipelajarinya.  Siswa  dikatakan  telah  menguasai  konsep  dalam  penelitian  ini
apabila  siswa  telah  mampu  mengidentifikasi  konsep,  memberikan  contoh  dari suatu  konsep,  menjelaskan  sendiri  suatu  konsep,  mengklasifikasikan,  membuat
kesimpulan  dari  suatu  konsep  yang  didapat  melalui  kegiatan  pembuktian  dan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melihat
sejauh  mana  peningkatan  pembelajaran  konsep  yang  telah  dilaksanakan, dilakukan  dengan  pengamatan  terhadap  aktivitas  peserta  ketika  kegiatan
pembelajaran  berlangsung  dan  penilaian  hasil  interpretasi  siswa  terhadap informasi  yang  telah  mereka  peroleh  melalui  tes  tertulis.  Hasil  pengamatan
nantinya akan dianalisi untuk melihat sejauh mana peningkatan yang terjadi dalam pembelajaran konsep, dan hasilnya dinyatakan secara deskriptif kualitatif.
Lilis Nurhidayah, 2014 Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada
Pembelajaran Ipa Materi  Sifat-Sifat Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut  Arikunto,  dkk  2010.  hlm.  3,  “penelitian  tindakan  kelas  merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan  dan  terjadi
dalam  suatu  kelas  secara  bersama.”  Menurut  Kemmis dan  Mc  Taggart,  dalam  Kunandar.  2008.  hlm.  42  bahwa  penelitian  tindakan
kelas  adalah  suatu  bentuk  bentuk  self-inquiry  kolektif  yang  dilakukan  oleh  para partisipan  di  dalam  situasi  sosial  untuk  meningkatkan  rasionalitas  dan  keadilan
dari  praktik  sosial  atau  pendidikan  yang  mereka  lakukan,  serta  mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktk itu dilaksanakan.
Penelitian  ini  berbasis  kolaboratif,  sehingga  dalam  pelaksanaannya  penelitian dilakukan  melalui  kerja  sama  dengan  guru  wali  kelas  V  SDN  2  Suntenjaya  dan
rekan  sejawat  peneliti.  Peneliti  berperan  sebagai  guru  untuk  melakukan  tindakan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat.
Pada  penelitian  ini,  model  yang  akan  digunakan  dalam  penelitian  tindakan kelas  ini  adalah  model  yang  dikemukakan  oleh  Kemmis  dan  Mc  Taggart.
Penelitian  tindakan  dapat  dipandang  sebagai  suatu  siklus  spiral  dari  penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi. Hal ini
dikarenakan  model  Kemmis  dan  Mc.  Taggart  berorientasi  pada  siklus  spiral refleksi,  dimana  di  dalamnya  terdapat  beberapa  komponen  yang  terdiri  atas
perencanaan,  tindakan,  pengamatan  refleksi  serta  perencanaan  kembali  untuk memperbaiki  proses  pembelajaran  selanjutnya.  Penelitian  tindakan  kelas  dengan
model  Kemmis  dan  Mc.  Taggart  merupakan  model  yang  sederhana  dan  mudah untuk dilakukan.
Lilis Nurhidayah, 2014 Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada
Pembelajaran Ipa Materi  Sifat-Sifat Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hal  ini  sejalan  dengan  pengertian  penelitian  tindakan  kelas  yang dikemukakan oleh Kemmis dan Tanggart  dalam Kunandar. 200. hlm. 71, yang
menjelaskan bahwa: