PELAYANAN PACKAGE TOUR KEPADA WISATAWAN DI WANA WISATA KAWAH PUTIH.

(1)

No.Daftar FPIPS: 1382/UN.40.2.5.1/PL/2012

PELAYANAN PACKAGE TOUR KEPADA WISATAWAN DI

WANA WISATA KAWAH PUTIH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh:

DIAN FITRIYANA 1105752

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Pelayanan Package Tour Kepada

Wisatawan Di Wana Wisata Kawah

Putih

Oleh Dian Fitriyana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Dian Fitriyana 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DIAN FITRIYANA

PELAYANAN PACKAGE TOUR KEPADA WISATAWAN DI WANA WISATA KAWAH PUTIH

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Darsiharjo, M.Si. NIP 19620921. 198603. 1. 005

Pembimbing II,

H. Asep Saefudin Noer, SH.,MM

Diketahui oleh

Ketua Progam Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP 19741018. 200812. 2. 001


(4)

ABSTRAK

PELAYANAN PACKAGE TOUR KEPADA WISATAWAN DI WANA WISATA KAWAH PUTIH

Oleh: Dian Fitriyana NIM 1105752

Wana Wisata Kawah putih merupakan salah satu daya tarik wisata alam yang banyak dikunjungi oleh wisatawan nusantara yang berkunjung ke kawasan Bandung Selatan.Dalam menunjang keberhasilan pelayanan paket wisata, dibutuhkan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan. Tujuan utama pelayanan package tour di Wana Wisata Kawah Putih adalah untuk mempermudah dan memfasilitasi kegiatan berwisata yang dilakukan oleh wisatawan menuju Wana Wisata Kawah Putih, sehingga kegiatan berwisata oleh wisatawan yang menggunakan paket wisata menjadi lebih mudah, aman, dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelayanan paket wisata di Wana Wisata Kawah Putih.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan data kuantitatif melalui teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang datang ke Wana Wisata Kawah Putih dan sampelnya adalah wisatawan yang menggunakan paket wisata di Wana Wisata Kawah Putih, sampel yang diambil sebanyak 100 orang. Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah Pelayanan (X1) dan Package Tour (X2) dengan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan skala likert . Dan teknik analisis data untuk pengolahan uji instrument menggunakan bantuan software MS Excel serta dengan bantuan software SPSS) 20 for windows.

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa wisatawan memberikan tanggapan positif terhadap Pelayanan yang berkaitan dengan lima kriteria dimensi pelayanan yaitu bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan memberikan nilai cukup baik terhadap Package Tour terkait dengan unsur – unsur paket yang ada, dengan kata lain Wana Wisata Kawah Putih sudah mampu memberikan pelayanan

package tour dengan baik. Rekomendasi untuk perusahaan dalam meningkatkan

pelayanan kepada wisatawan yaitu dengan membuat program paket wisata yang lebih menarik dan kreatif, dalam menawarkan berbagai kegiatan wisata alam di Wana Wisata Kawah putih sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Wana Wisata Kawah putih.


(5)

ABSTRACT

PELAYANAN PACKAGE TOUR KEPADA WISATAWAN DI WANA WISATA KAWAH PUTIH

By: Dian Fitriyana NIM 1105752

Kawah Putih ecotourism is one of natural tourist attraction visitted by many local visitors who are visitting south Bandung. In order to support the succes of tourism packages promotion, the increasing of the quality of the services provided is required. The main objective of tour package service of Kawah Putih Ecotourism is to facilitate the tourists when visitting Kawah Putih Ecotourism, so they will feel more comfortable and enjoy the their visit. This research aims to get the description about the tourism packages service in Kawah Putih Ecotourism.

This research used descriptive method approaches quantitative by using interview, observation, documentstion and questionnaire as a tools to gather the data of the research. The population and sample are tourists using the tour package in Kawah Putih Ecotourism. The total of the sample is 100. The operational variables in this research are service (X1) and tour package (X2) by using Likert Scale as the tool to measure the questionnaire. Ms Excel and SPSS 20 for Windows are used as tools to analysis the data.

The result of this research shows that the tourist gave positive response to the service related to five criteria of service dimension which are tangibles, realibility, responsiveness, assurance and emphaty. The response shows that tourists gave positive response to those elements which means Kawah Putih Ecotourism is be able to give a good service in tour packaging. Recommendation for the company in order to increase the service to the tourist is by making program of tour packaging more interesting and creative in promoting various tour activities in Kawah Putih Ecotourism, so many visitors will come to Kawah Putih Ecotourism.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Operasional ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Kepariwisataan ... 12

a. Pengertian Kepariwisataan ... 12

b. Pengertian Pariwisata... 13

c. Pengertian Wisatawan dan Motivasi Wisatawan ... 15

B. Kawasan Wisata dan Wana Wisata ... 18

a. Kawasan Wisata... 18

b. Wana Wisata ... 19

c. Jenis – Jenis Wisata ... 20

C. Fasilitas, Prasarana dan Sarana Kepariwisataan ... 22

a. Fasilitas ... 22

b. Prasarana dan Sarana Kepariwisataan ... 23

D. Pengertian Produk Wisata ... 24

a. Packaging in Tourism ... 26

b. Dimensi Packaging ... 34

E. Pengertian Paket Wisata ... 38

F. Pengertian Pelayanan ... 40

a. Pelayanan ... 40

b. Dimensi Pelayanan ... 41

G. Kerangka Pemikiran ... 44

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 48


(7)

xi

Dian Fitriyana, 2013

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

D. Definisi Operasional ... 53

E. Instrument Penelitian ... 57

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 61

a. Uji Validitas ... 62

b. Uji Realibilitas ... 63

G. Teknik Pengumpulan Data ... 66

a. Interview (Wawancara) ... 66

b. Kuesioner (angket)... 66

c. Observasi ... 67

d. Studi Dokumentasi... 67

e. Studi Literatur ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 69

a. Kondisi Umum ... 69

a) Perusahaan KBM WBU UNIT III PERHUTANI JABAR dan BANTEN ... 69

b) Sejarah Singkat dan Profil Perusahanaan ... 70

c) Sejarah Wana Wisata Kawah Putih ... 72

d) Letak Geografis ... 74

e) Aksesibilitas ... 76

b. Kondisi Fisik ... 78

a) Tanah ... 78

b) Iklim ... 79

c) Topografi ... 82

d) Penggunaan Lahan ... 83

e) Flora dan Fauna ... 83

f) Hidrologi ... 84

c. Kondisi Sosial ... 85

a) Wisatawan ... 85

b) Pengelola ... 87

c) Struktur Organisasi dan Job Description ... 88

d. Pelayanan Paket Wisata ... 92

a) Paket Wisata ... 92

b) Pelayanan Kepada Wisatawan ... 95

B. Pembahasan ... 97

a. Karakteristik Data Responden ... 97

a) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 97

b) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 98

c) Karakteristik Responden Berdasarkan Daerah Asal ... 99

d) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 101

e) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 102

f) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 104


(8)

xi

a) Jenis Paket Wisata Yang Digunakan Di Wana Wisata

Kawah Putih ... 106

b) Jenis Wisatawan Dilihat Darimana Memperoleh Informasi Paket Wisata Di Wana Wisata Kawah putih ... 108

c) Jenis Wisatawan Dilihat Dari Tujuan Menggunakan Paket Wisata Di Wana Wisata Kawah putih ... 110

d) Jenis Wisatawan Dilihat Dari Berapa Kali Menggunakan Paket Wisata Di Wana Wisata Kawah Putih ... 112

e) Jenis Wisatawan Dilihat Dari Rata – Rata Pengeluaran Ketika Berwisata Di Wana Wisata Kawah Putih ... 113

f) Jenis Wisatawan Dilihat Dari Bersama Siapa Menggunakan Paket Wisata Di Wana Wisata Kawah Putih ... 117

C. Gambaran Mengenai Pelayanan Kepada Wisatawan ... 119

a. Bukti Fisik (Tangible) ... 119

b. Kehandalan (Reliability) ... 123

c. Daya Tanggap (Responsivenes) ... 126

d. Jaminan (Assurance) ... 128

e. Empati (Emphaty) ... 131

D. Gambaran Mengenai Pelayana Dilihat Dari Unsur–Unsur Paket Wisata ... 135

a. All – Inclusive Package ... 135

b. Escorted Tours ... 142

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 148

B. Rekomendasi ... 149

DAFTAR PUSTAKA ... 150

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 152


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki beraneka ragam suku bangsa, kebudayaan yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia.Pertumbuhan pariwisata merupakan salah satu sektor tumpuan yang diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Spillane (1987: 46), bisnis pariwisata merupakan aspek kegiatan kepariwisataan yang berorientasi pada penyediaan jasa pariwisata.

Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dengan keanekaragaman yang tinggi. Salah satu daerah di Jawa Barat, yang memanfaatkan potensi alam sebagai produk wisatanya adalah wisata alam yang berada di Kawasan Bandung Selatan,Ciwidey.

Menurut Gunn (1994) wisata alam adalah kegiatan wisata dengan daya tarik utamanya adalah sumber daya alam yang terdiri dari 5 bentukan dasar alam yaitu: air, perubahan topografi, flora, fauna, dan iklim. Bentuk sumberdaya alam sangatlah umum untuk dikembangkan apalagi air, seperti telaga warna, danau, laut, sungai, air terjun, dan sebagainya. Potensi alam seperti daerah yang memiliki ketinggian tertentu dan mengalami modifikasi lanskap akan sangat menarik bagi kegiatan wisatawan. Flora dan fauna endemik yang sangat bervariatif banyak menarik wisatawan, bentuk wisata mulai dari kegiatan viewing, watching, hingga berburu hewan. Bahkan perbedaan iklim pun dapat membuka peluang industri wisata.


(10)

2

Di kawasan Ciwidey terdapat empat tujuan wisata alam utama, diantaranya adalah Taman Wisata Alam Cimanggu, Bumi Perkemahan Ranca Upas, Patuha Resort dan Wana Wisata Kawah Putih. Keempat daerah tujuan wisata tersebut masuk ke dalam Cluster Patuha. Semua kawasan tersebut dikelola oleh Perum perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten.

Di kawasan tersebut, wisata alam yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah Wana Wisata Kawah Putih, yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2010 – 2012

NO. ODTW 2010 2011 2012

(s.d. Sept)

1 Kawah Putih 163.712 206.733 182.868

2 Cimanggu 116.234 138.733 98.090

3 Patuha Resort 141 66 -

4 Ranca Upas 6.728 6.034 27.706

Jumlah 286.815 351.566 308.664

Sumber :KBM WBU Perum Perhutani Unit III Jawa Barat Dan Banten 2012 Kawasan Wana Wisata tersebut terletak di Kecamatan Ranca Bali Desa Alam Endah yang termasuk RPH Patuha (Resort Pemangku hutan), BKPH (Badan Kesatuan Pemangku Hutan) Ciwidey yang berada di Kawasan Bandung Selatan memiliki luas sekitar 1087 ha dengan lahan pemanfaatan seluas 25 ha. Tempat ini terletak pada ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara sekitar 8-22°C, dengan kelembaban 90%, sedangkan curah hujan tahunan tercatat antara 3743 – 4043 mm/tahun. Kawah Putih ini terletak sekitar 46


(11)

km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey. Pada tahun 1987 PT Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten telah mengembangkannya menjadi sebuah objek kunjungan wisata di Kabupaten Bandung khususnya Ciwidey.

Kawah Putih merupakan wisata harian yang memiliki potensi wilayah berupa pemandangan alam seperti hutan alam, ekosistem hutan buatan dan kawah gunung berapi yang memiliki panorama alam yang indah dan unik. (wordpress.com, 2008).

Dengan potensi alam yang dimiliki Wana Wisata Kawah Putih maka pihak pengelola dalam hal ini Perum Perhutani melakukan suatu cara dengan memberikan pelayanan melalui Package Tour (Paket Wisata) untuk menarik minat wisatawan. Menurut Darmadjati (Suyitno, 1999:67) Paket wisata sebagai sesuatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap, dengan harga tertentu yang telah termasuk pula biaya – biaya untuk transfer/pengangkutan, fasilitas akomodasi/hotel, serta darmawisata/sightseeing di kota – kota, objek – objek wisata dan atraksi yang telah tercantum dalam acara itu. Menyadari akan pentingnya kepuasan wisatawan, maka perlu dilakukan inovasi dalam Pelayanan paket wisata. Oleh karena itu pelayanan paket wisata tersebut sangat tergantung kepada produk yang ditawarkan. Wana Wisata Kawah Putih memiliki keindahan alam yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sehingga Wana Wisata Kawah Putih memiliki tingkat kunjungan wisatawan tertinggi di Kawasan Bandung Selatan Ciwidey dibandingkan dengan objek wisata alam lainnya yang berada di wilayah tersebut. Permasalahan yang


(12)

terjadi akibat banyaknya wisatawan yang berkunjung pada saat weekday dan

weekend khususnya di high season menjadikan objek wisata Kawah Putih ini

tidak kondusif, terkait dengan pelayanan Package Tour di Wana Wisata Kawah Putih terhadap menurun dan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan pada paket wisata baik wisatawan nusantara maupun mancanegara disaat weekday maupun weekend.

Hal ini ditunjang oleh data kunjungan wisatawan package tour ke Wana Wisata Kawah Putih yang mengalami naik turun setiap bulannya seperti pada tabel 1.2 dibawah ini tentang data jumlah kunjungan wisatawan Package Tour pada tahun 2011 – 2012 :

Tabel 1.2

Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Package Tour Tahun 2011 – 2012

BULAN 2011 % 2012 %

Januari 176 0,18 6.275 7,40

Februari 750 0,80 4.655 5,49

Maret 2.147 2,23 6.810 8,03

April 8.979 9,36 6.070 7,15

Mei 8.757 9,13 18.560 21,88

Juni 13.309 13,90 15.875 18,72

Juli 16.558 17,27 15.685 18,50

Agustus 1.829 1,90 10.865 12,81

September 15.371 16,03 - -

Oktober 6.454 6,73 - -

Nopember 5.518 5,75 - -

Desember 16.018 16,70 - -

Jumlah 95.866 100 84.795 100


(13)

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat, dimana pada tahun 2011 jumlah wisatawan Package Tour yang berkunjung sebanyak 95.866 wisatawan sampai bulan Desember dan tahun 2012 sampai bulan Agustus sebanyak 84.795 wisatawan. Pada tahun 2011, jumlah kunjungan wisatawan Package Tour tertinggi terjadi pada bulan Juli sebanyak 16.558 wisatawan, sedangkan kunjungan wisatawan Package tour terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 176 wisatawan. Pada tahun 2012, jumlah kunjungan wisatawan Package Tour tertinggi terjadi pada bulan Mei sebanyak 18.560 wisatawan, sedangkan kunjungan wisatawan Package Tour terendah terjadi pada bulan Februari sebesar 4.655 wisatawan.

Jika dibandingkan tolak ukur pada bulan Januari sampai dengan bulan Juli tahun 2011 mengalami peningkatan yang signifikan, begitupun sebaliknya pada bulan Juli sampai dengan bulan Nopember mengalami penurunan yang signifikan terutama pada bulan Agustus yang mengalami penurunan sebesar 15,3% dikarenakan bulan puasa. Pada tahun 2011 – 2012 pada periode yang sama jumlah kunjungan wisatawan mengalami kenaikan secara signifikan.

Hal ini dikarenakan karena pada tahun 2012 mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 32%. Berikut perkembangan jumlah kunjungan wisatawan Package Tour per bulannya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Dapat dilihat dari Gambar 1.1 dibawah ini.


(14)

Sumber : Hasil Olahan Data 2012

Gambar 1.1

Daftar Kunjungan Wisatawan Wana Wisata Kawah Putih Periode 2011-2012

Berdasarkan gambar diatas setelah mengamati Wana Wisata Kawah Putih terhadap jumlah kunjungan wisatawan di periode yang sama pada tahun 2011 – 2012, dapat terlihat kenaikan jumlah kunjungan wisatawan setiap bulannya pada tahun 2012 dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada tahun 2011. Fenomena ini terjadi karena keberhasilan dalam pelayanan pada program package tour yang ditawarkan oleh pihak pengelola, hal ini menyebabkan terjadinya kenaikan dalam penjualan paket wisata yang juga ditunjang karena baiknya pelayanan yang diberikan oleh pengelola sehingga meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Wana Wisata Kawah Putih.

Salah satu program yang dipakai oleh Wana Wisata Kawah Putih untuk menarik minat wisatawan untuk berwisata di Wana Wisata Kawah Putih adalah dengan menawarkan Pelayanan dalam bentuk package tour untuk ditawarkan

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000

Series1

Series2 2011


(15)

kepada wisatawan. Selain package tour yang ditawarkan oleh Wana Wisata Kawah Putih, wisatawan juga dapat merancang dan membuat paket wisata akan keinginannya sendiri, hal ini biasa dinamakan customize package. Customize

package dibuat berdasarkan permintaan wisatawan sendiri sehingga waktu

perjalanan wisata disesuaikan dengan program yang dibuat oleh wisatawan.

Package Tour yang dimiliki oleh Wana Wisata Kawah Putih merupakan

inovasi dari produk wisata yang telah ada. Dengan kembalinya minat wisatawan untuk kembali berwisata di daya tarik wisata alam yang ada di kawasan Bandung Selatan membuat wisata alam dan daya tarik wisata Kawah Putih menjadi salah satu pilihan wisatawan. Melihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan di daya tarik wisata di Kawasan Bandung Selatan menjadikan Wana Wisata Kawah Putih sebagai wisata andalan selain daya tarik wisata lain yang ada. Pelayanan yang baik dari berbagai package tour tersebut tentunya akan meningkatkan daya tarik pada suatu obyek wisata. Sebagai suatu upaya meningkatkan kualitas produk dan layanan, pengelolaan paket wisata akan diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung. Hal ini sesuai dengan pendapat Morisson (2002:30) packaging (pengemasan jasa) adalah

Sebuah konsep yang mengembangkan segala bentuk jenis dari sebuah layanan (services). Pengemasan jasa merupakan elemen penting yang khusus ada dalam industri parwisata. Packaging dalam berbagai hal merupakan bagian dari orientasi pemasaran dan merupakan cara untuk menghasilkan dan memenuhi kebutuhan wisatawan melalui berbagai fasilitas pelayanan. Packaging sangat berorientasi pelanggan, mereka memuaskan kebutuhan pelanggan yang bervariasi termasuk keinginan dan kenyamanan bagi wisatawan dalam sebuah paket dan dibuat berdasarkan keinginan dan permintaan dari wisatawan.


(16)

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pelayanan paket (packaging) dari produk wisata merupakan suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan wisatawan, sehingga dalam menunjang keberhasilan pelayanan package tour tersebut, dibutuhkan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, maka Pelayanan package

tour Wana Wisata Kawah Putih ini sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Oleh

karena itu, dari latar belakang permasalahan yang ada, penulis mencoba melakukan penelitian mengenai hal tersebut untuk dibahas secara lebih mendalam dengan mengambil judul Pelayanan Package Tour Kepada Wisatawan di Wana Wisata Kawah Putih”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas mengenai Pelayanan Package Tour kepada wisatawan di wana wisata kawah putih, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pelayanan yang dilakukan oleh pihak Wana Wisata Kawah Putih dalam meningkatkan kunjungan kepada wisatawan?

2. Bagaimana Package Tour di Wana Wisata Kawah Putih ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:


(17)

1. Mengidentifikasi pelayanan yang dilakukan oleh pihak Wana Wisata Kawah Putih dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.

2. Mengidentifikasi Package Tour di Wana Wisata Kawah Putih.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis, menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang pariwisata di objek wisata Kawah Putih khususnya tentang potensi alam dan atraksi wisata.

2. Bagi Perusahaan, sebagai pertimbangan Perum Perhutan Unit III Jawa Barat dan Banten selaku pengelola agar seluruh potensi objek wisata Kawah Putih mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga keuntungannya berdampak positif bagi seluruh pihak yang terkait.

3. Bagi Pembaca, sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan potensi alam serta bahan pembelajaran dalam mengembangkan objek wisata yang dapat diunggulkan tanpa merusak ekosistem didalamnya.

E. Definisi Operasional

1. Wana Wisata Kawah Putih merupakan objek wisata harian yang dikelola oleh Perum Perhutani, yang memiliki potensi alam berupa ekosistem hutan alam, ekosistem hutan buatan (jenis Ecalyptus), dan kawah gunung berapi yang memiliki panorama yang sangat indah dan unik.

2. Produk wisata adalah suatu bentukan yang nyata dan tidak nyata, dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati apabila


(18)

seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik bagi yang melakukan perjalanan tersebut (Muljadi A.J., 2009:46). Menurut Kotler (2008:18), elemen dari produk yang ditawarkan kepada konsumen meliputi jenis, kualitas, disain, fitur, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan.

3. Pelayanan adalah semua kegiatan untuk mempermudah pelanggan menghubungi pihak yang tepat dalam perusahaan serta mendapatkan jawaban dan penyelesaian masalah dengan cepat dan memuaskan. Dimensi pelayanan terdiri atas Bukti langsung (Tangibles), Kehandalan (Realibility), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), dan Empati (Emphaty) (Tjiptono, 2008:70).

4. Menurut Darmadjati (Suyitno, 1999:67) mengartikan Package tour sebagai sesuatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap, dengan harga tertentu yang telah termasuk pula biaya – biaya untuk transfer/pengangkutan, fasilitas akomodasi/hotel, serta darmawisata/sightseeing di kota – kota, objek – objek wisata dan atraksi yang telah tercantum dalam acara itu.

F. Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.


(19)

Bab II KAJIAN PUSTAKA

Berisikan konsep – konsep atau teori – teori yang berhubungan dengan topik penelitian.

Bab III METODE PENELITIAN

Berisikan penjabaran mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, seperti lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian dan definisi operasional.

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan gambaran umum mengenai objek yang diteliti. Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan kesimpulan dari penelitian serta rekomendasi mengenai objek yang diteliti oleh peneliti.


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi ini adalah Wana Wisata Kawah yang terletak di wilayah administratif Kecamatan Rancabali Desa Alam Endah, Ciwidey dan merupakan Kawasan Wisata Bandung Selatan, seperti pada Gambar 3.1 berikut ini:

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia

Gambar 3.1


(21)

49

Wana Wisata Kawah Putih termasuk RPH (Resort Pemangku Hutan) Patuha, BPK (Badan Pemangku Hutan) Ciwidey Kawasan Bandung Selatan yang memiliki luas sekitar 1.097 ha dengan lahan pemanfaatan seluas 25 ha. Tempat ini terletak pada ketinggian pada ketinggian 2.434 meter di bawah permukaan laut, dan Kawasan Wana Wisata ini dapat dijangkau dengan mudah karena memiliki aksesibilitas yang memadai. Waktu tempu menuju lokasi adalah sekitar 1 jam perjalanan normal dari Ibukota Kabupaten Bandung.

B. Metode Penelitian

Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif. Metode penelitian deskriptif (Descriptive Research) adalah penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial/alam secara sistematis, faktual dan akurat (Wardiyanta, 2006:05).

Menurut Sugiyono (2012:6), “Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”. Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti mengenai langkah – langkah penelitian yang dilakukan sehingga permasalahan tersebut dapat dipecahkan.


(22)

50

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Sampel adalah sebagian dari populasi itu. (Sugiyono, 2012: 215) .

Penelitian terhadap analisis wisatawan yang berkunjung ke Wana Wisata Kawah Putih melalui Pelayanan Package Tour adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada wisatawan yang datang ke Wana Wisata Kawah Putih tersebut.

Mengingat banyaknya wisatawan yang datang ke Wana Wisata Kawah Putih ini, maka peneliti menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan dugaan bahwa sampel tersebut telah mewakili populasi lainnya.

Menurut Sugiyono (2012:118), “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena ada keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi itu. Sampel yang diambil dari populasi harus betul – betul representatif (mewakili).

Menurut Sugiyono (2012:118), “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah

nonprobability sampling, seperti yang dikemukan Sugiyono (2012:120), bahwa


(23)

51

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.

Teknik sampel yang digunakan adalah sampling insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Dari pengertian diatas, penulis mencoba menentukan populasi yang dimaksud adalah wisatawan yang datang ke Wana Wisata Kawah Putih dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagian wisatawan yang menjadi pengguna paket wisata di Wana Wisata Kawah Putih. Di dalam penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, hal ini disebabkan karena faktor di antaranya adalah keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka penelitian diperkenankan mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili bagian yang lain yang diteliti.

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah Kunjungan wisatawan yang datang ke wana wisata kawah putih ciwidey setiap tahun mulai dari tahun 2011 – 2012 di periode yang sama dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Package Tour Tahun 2011 – 2012

Bulan 2011 % 2012 %

Januari 176 0,18 6.275 7,40

Februari 750 0,80 4.655 5,49

Maret 2.147 2,23 6.810 8,03


(24)

52

Mei 8.757 9,13 18.560 21,88

Juni 13.309 13,90 15.875 18,72

Juli 16.558 17,27 15.685 18,50

Agustus 1.829 1,90 10.865 12,81

September 15.371 16,03 - -

Oktober 6.454 6,73 - -

Nopember 5.518 5,75 - -

Desember 16.018 16,70 - -

Jumlah 95.866 100 84.795 100

Sumber : KBM WBU Perum Perhutani Unit III Jawa Barat Dan Banten 2012 Berdasarkan pada tabel di atas, pada tahun 2011 jumlah wisatawan yang datang 95.866 sampai bulan Desember, sedangkan di periode yang sama pada tahun 2011 sampe bulan Agustus jumlah kunjungan wisatawan yang datang 52.505 dan tahun 2012 sebesar 84.798. Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan populasi maka dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin.

Untuk menetukan berapa besar jumlah sampel sebagai wakil populasi, maka dalam menentukan sampel peneliti menggunakan rumus Slovin (dalam Cunsuelo G. Savella, 1993). Peneliti menggunakan rumus Slovin dengan asumsi kelonggaran ketidaktelitian dalam penelitian ini sebesar 10% dengan harapan mendapatkan data yang akurat dengan kesalahan yang minimum. Populasi dalam penelitian ini telah diketahui sebesar 100 Responden, sehingga dapat dihitungan dengan ukuran sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Rumus Slovin dalam menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut: n


(25)

53

Keterangan :

n = ukuran sample atau jumlah responden

N = ukuran populasi atau jumlah wisatawan dalam waktu t tertentu e = nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan.

Nilai e atau nilai kritis yang biasanya digunakan dalam perhitungan adalah 0,1 (10%) untuk populasi besar dan batas ketelitian 0,2 (20%) untuk populasi kecil.

Berdasarkan rumus diatas dari dengan jumlah populasi tersebut diambil populasi yang paling besar yaitu populasi pada tahun 2012 dengan nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan adalah 0,1 (10%), maka dengan mengunakan rumus di atas, diperoleh sampel sebesar:

n

1 (e)2 n 84.795

1 84.795(0.1)2 n 84.795

= 99,8

n = 100 Responden

Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel adalah 100 responden atau wisatawan pengguna Package Tour (paket wisata) yang datang ke Wana Wisata Kawah putih .

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dirumuskan untuk setiap variabel harus melahirkan indikator – indikator dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian


(26)

54

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2012:38).

Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2012:38), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai „Atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas (X)

Menurut Sugiyono (2012:39) mengemukakan bahwa “Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah X1 adalah Pelayanan dan X2 adalah PackageTour. 2. Variabel terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2012:39) menyatakan bahwa “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala Data

1. Kerapihan penampilan pegawai saat melayani konsumen

2. Kebersihan objek wisata

Ordinal


(27)

55 X1 Pelayanan Tjiptono (2008:70) Bukti fisik (Tangible) Pelayanan digolongkan berdasarkan bukti fisik dari jasa

3. Kondisi tempat makan 4. Kenyamanan angkutan

(Ontang – Anting) 5. Kondisi Pos tiket

6. Kebersihan, kenyamanan MCK dan mushola 7. Kelayanak tempat parkir 8. Desain Interior office

kawah putih

9. Akses menuju kawah putih mudah dijangkau Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Kehandalan (Reliability) Pelayanan digolongkan berdasarkan pemberi jasa

1. Pegawai terampil dalam melayani konsumen

2. Pegawai mampu memenuhi pesanan konsumen tanpa kesalahan

3. Pegawai menyampaikan jasa sesuai dengan waktu yang dijanjikan

4. Teliti dalam mencatat tagihan konsumen Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Daya tanggap (Responsiveness) Pelayanan digolongkan Berdasarkan memberikan pelayanan yang cepat

1. Kesediaan pegawai dalam membatu pelanggan 2. Kecepatan pegawai

melayani konsumen 3. Keseriusan pegawai dalam

menanggapi dan mengatasi keluhan Ordinal Ordinal Ordinal Jaminan (Assurance) Pelayanan digolongkan

berdasarkan jaminan yang diberikan perusahan

1. Pegawai mampu

menumbuhkan rasa percaya para konsumen

2. Pegawai dapat bertanggung jawab bagi keamanan barang konsumen

3. Konsistensi antara promosi

Ordinal


(28)

56 dengan keadaan sebenarnya Ordinal Empati (Emphaty) Pelayanan digolongkan berdasarkan keinginan konsumen

1. Pegawai memberikan perhatian individual kepada konsumen

2. Konsumen mudah berkomunikasi dengan karyawan

3. Pegawai selalu menyapa konsumen dengan ramah 4. Pegawai memberikan

informasi secara jelas dan mudah di mengerti

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal X2 Package Tour

Unsur – Unsur Paket (All – Inclusive

Package)

Morrison : (2002:326)

1. Variasi paket wisata yang ditawarkan

2. Kemenarikan paket wisata 3. Penginapan yang

disediakan dalam paket wisata

4. Kemudahan transportasi dalam mendukung kegiatan paket wisata

5. Kenyamanan dan keamanan transportasi yang digunakan dalam paket wisata

6. Kemenarikan kemasan makanan dalam paket wisata

7. Kemenarikan atraksi wisata pada program paket

8. Kesesuaian harga dalam paket wisata yang ditawarkan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(29)

57

(Escorted Tours) Morrison:2002:329)

9. Kefektifan peran dan fungsi guide

10.Pola perjalanan diatur fleksibel oleh peserta tour 11.Perjalanan wisata diatur

sendiri sesuai kebutuhan dan keadaan

12.Memilih tujuan destinasi wisata dalam paket sesuai dengan keinginan

13.Keanekaragaman aktivitas yang dilakukan

14.Waktu yang ditawarkan 15.Rute perjalanan paket

wisata aman dan nyaman

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal Ordinal

Sumber : Hasil Olahan Data 2012

E. Instrument Penelitian

Instrument Penelitian menurut Sugiyono (2012:102) adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Titik tolak dari penyusunan adalah variabel – variabel tersebut diberikan definisi opersionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Sugiyono (2012:103).

Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir – butir pertanyaan atau pernyataan. Berikut adalah tabel 3.3 mengenai instrument penelitian:


(30)

58

Tabel 3.3 Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Jumlah Butir

X1 Pelayanan

Bukti fisik (Tangible)

1. Kerapihan

Penampilan pegawai saat melayani

konsumen

1

2. Kebersihan objek

wisata 1

3. Kondisi tempat

makan 1

4. Kenyamanan angkutan (ontang –

anting) 1

5. Kondisi pos tiket

masuk 1

6. Kebersihan dan kenyamanan MCK dan mushollah

1 7. Kelayakan tempat

parker

1

8. Desain interior office kawah putih

1

9. Akses menuju kawah putih mudah

dijangkau

1

Kehandalan (Reliability)

1. Pegawai terampil dalam melayani konsumen

1

2. Pegawai mampu memenuhi pesanan konsumen tanpa kesalahan


(31)

59

3. Pegawai

menyampaikan jasa sesuai dengan waktu yang dijanjikan

1

4. Teliti dalam mencatat tagihan konsumen

1

Daya tanggap (Responsiveness)

1. Kesediaan pegawai dalam membantu pelanggan

1

2. Kecepatan pegawai melayani konsumen

1

3. Keseriusan pegawai dalam menanggapi dan mengatasi keluhan konsumen 1 Jaminan (Assurance)

1. Pegawai mampu menumbuhkan rasa percaya para konsumen

1

2. Pegawai dapat bertanggung jawab bagi keamanan barang konsumen

1

Empati (Emphaty)

1. Pegawai memberikan perhatian individual

kepada konsumen 1

2. Konsumen mudah berkomunikasi

dengan karyawan 1

3. Pegawai selalu menyapa konsumen

dengan rama 1

4. Pegawai memberikan informasi secara jelas dan mudah

dimengerti


(32)

60

Variabel Dimensi Indikator Jumlah Butir

X2 Paket Wisata

Unsur – unsur Paket (All – Inclusive

Package)

1. Variasi paket wisatayang ditawarkan

1 2. Kemenarikan paket

wisata 1

3. Penginapan yang disediakan dalam paket wisata

1 4. Kemudahan

transportasi dalam mendukung kegiatan paket wisata

1

5. Kenyamanan dan keamanan

transportasi yang digunakan dalam paket wisata

1

6. Kemenarikan kemasan makanan dalam paket wisata

1 7. Kemenarikan

atraksi wisata pada program paket

1 8. Kesesuaian harga

dalam paket wisata yang ditawarkan

1

(Escorted Tours)

1. Keefektifan Peran

dan fungsi guide 1 2. Pola Perjalanan

wisata diatur fleksible oleh peserta tour

1

3. Perjalanan wisata diatur sendiri sesuai kebutuhan dan keadaan

1

4. Memilih tujuan destinasi wisata dalam paket sesuai dengan keinginan


(33)

61

5. Keanekaragaman aktivitas yang bisa dilakukan

1 6. Waktu yang

ditawarkan 1

7. Rute perjalanan paket wisata aman dan nyaman

1 Sumber : Hasil Olahan Data 2012

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak biasa. Peneliti melakukan pengujian instrumen ini melalui pengujian validitas dan uji reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Alat yang digunakan saat penelitian berupa daftar pertanyaan tertulis yang didapat dari wisatawan yang datang ke Wana Wisata Wisata Kawah Putih dan peneliti memberikan kuisioner, dengan bentuk pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang tersedia. (Sugiyono, 2012:143). Dengan kata lain Peneliti sudah menentukan jawabannya sehingga memudahkan responden untuk dapat memilih jawabannya. Dan Isi dari pertanyaan yang diajukan kepada responden mengenai hal – hal yang mencakup paket wisata dan pelayanan kepada wiatawan di Wana Wisata Kawah putih.


(34)

62

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:363), validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya tejadi pada obyek penelitian.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan seberapa jauh data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.

Validitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur, dalam hal ini kuesioner mengukur apa yang hendak diukur atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tersebut akan semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

Berdasarkan tabel r product moment (Sugiyono, 2012:255), syarat minimal untuk dianggap dapat memenuhi syarat adalah jika r ≥ 0,30 maka


(35)

63

dinyatakan valid. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Korelasi Pearson dengan rumus sebagai berikut:

 

 

2 2 2 2

n XY X Y

r

n X X n Y Y

 

 

   

   

 

Keterangan:

r = Nilai Korelasi

X

 = Jumlah skor keseluruhanuntuk item pernyataan X

Y

 = Jumlah skor keseluruhanuntuk item pernyataanY

XY

 = Jumlah skor hasil kali item pertanyaan X dan item pernyataanY

n X

 = Jumlah skor keseluruhan untuk item pernyataan X yang telah dikuadratkan

n Y

 = Jumlah skor keseluruhan untuk item pernyataan Y yang telah dikuadratkan

b. Uji Realibilitas

Instrumen penelitian disamping harus valid (sah) juga harus reliabel (dapat dipercaya). Sugiyono (2012:183), reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Oleh karena itu, digunakan uji reliabilitas yang gunanya untuk mengetahui ketepatan nilai kuesioner, artinya instrumen penelitian bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama.

Selain itu reliabilitas berkaitan dengan keterandalan dan konsistensi suatu indikator. Analisis reabilitas digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dan prosisi dari jawaban yang mungkin dari beberapa pertanyaan. Dengan kata lain reabilitas, menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup


(36)

64

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena alat intrumen tersebut baik. Intrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan keresponden memilih jawaban – jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila data besar sesuai dengan kenyatannya, maka beberapa kalipun diambil, tetap akan sama.

Sekumpulan pernyataan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel – variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari sama dengan 0,70. Menurut Sugiyono (2012 : 186), Pengujian reabilitas dilakukan dengan menggunakan Koefisien Reliabilitas Alpha

Cronbach yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:





2

2

1

1

x

j

S

S

k

k

Dimana :

α = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pernyataan ∑Sj² = Jumlah varians butir

Sx² = Varian total

Berikut adalah rekapitulasi hasil uji validitas dan uji reliabilitas yang telah disebarkan kepada 30 responden dari data instrumen yang disebarkan. Dengan proses perhitungan dan pengolahan uji instrument dengan menggunakan bantuan

software MS Excel serta dengan bantuan software SPSS ( Statistical Product for Service Solution) 20 for windows.


(37)

65

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Variabel Item Pertanyaan

Validitas Reliabilitas Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Koefisien Reliabilitas

Titik

Kritis Kesimpulan

X1

1 0,562 0,300 Valid

0,870 0,700 Reliabel

2 0,574 0,300 Valid

3 0,507 0,300 Valid

4 0,399 0,300 Valid

5 0,384 0,300 Valid

6 0,697 0,300 Valid

7 0,436 0,300 Valid

8 0,515 0,300 Valid

9 0,359 0,300 Valid

10 0,523 0,300 Valid

11 0,420 0,300 Valid

12 0,582 0,300 Valid

13 0,420 0,300 Valid

14 0,468 0,300 Valid

15 0,554 0,300 Valid

16 0,557 0,300 Valid

17 0,623 0,300 Valid

18 0,469 0,300 Valid

19 0,737 0,300 Valid

20 0,509 0,300 Valid

21 0,525 0,300 Valid

22 0,337 0,300 Valid

23 0,475 0,300 Valid

24 0,481 0,300 Valid

25 0,367 0,300 Valid

X2

1 0,676 0,300 Valid

0,877 0,700 Reliabel

2 0,660 0,300 Valid

3 0,581 0,300 Valid

4 0,703 0,300 Valid

5 0,634 0,300 Valid

6 0,635 0,300 Valid

7 0,589 0,300 Valid

8 0,383 0,300 Valid

9 0,512 0,300 Valid

10 0,505 0,300 Valid

11 0,559 0,300 Valid

12 0,782 0,300 Valid

13 0,721 0,300 Valid

14 0,532 0,300 Valid

15 0,624 0,300 Valid


(38)

66

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data atau sampling menurut Sugiyono (2012:137) merupakan “teknik pengambilan sampel”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut:

a. Interview (Wawancara)

Interview atau wawancara adalah pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari informasi secara langsung yaitu kepada nara sumber seperti pengelola, staf dan masyarakat dan wisatawan sekitar Kawah Putih.

b. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan skala Likert.

Menurut Sugiyono (2012:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden dalam hal ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Wana Wisata Wana Kawah Putih. Isi dan tujuan pertanyaan berbentuk pengukuran, maka setiap pertanyaan disusun dalam skala


(39)

67

pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti. Setiap pernyataan dari kuesioner terdiri dari lima ketegori penilaian dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5

Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert

Skala Kategori Alternatif Jawaban

5 SS Sangat Setuju

4 ST Setuju

3 RG Ragu –Ragu

2 TS Tidak Setuju

1 STS Sangat Tidak Setuju

Sumber : Sugiyono (2012:94)

c. Observasi

Observasi ini dilakukan selama penulis melakukan penelitian di lapangan dengan mengumpulkan semua data – data dengan cara mengamati dan terlibat secara langsung di tempat yang penulis teliti.

d. Studi Dokumentasi

Studi dokomentasi ini adalah teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari pengambilan foto – foto dilapangan.

e. Studi Literatur

Studi Literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori – teori yang berkaitan dengan masalah variabel yang terdiri dari pelayanan dan package tour yang di dapat dari studi kepustakaan.


(40)

68

Untuk mengetahui lebih jelas teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam bentuk table 3.6 berikut ini :

Tabel 3.6

Teknik Pengumpulan Data Dan Sumber Data

NO Teknik Pengumpulan Data Sumber Data

1 Wawancara Marketing KBM WBU UNIT III

Perhutani Laswi, Duty Manajer Kawah Putih dan Executive Sales

2 Kuesioner / Angket Wisatawan pengguna Paket Wisata

3 Observasi Aktivitas pelaksanaan paket wisata dan

pelayanan kepada wisatawan

4

Studi Dokumentasi Sarana dan prasarana Wana Wisata

Kawah putih

5 Studi Literatur Package Tour dan Pelayanan kepada

wisatawan Sumber : Hasil Olahan Data 2012


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pelayanan yang diberikan oleh Wana Wisata Kawah Putih untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sangat tergantung kepada produk wisata yang ditawarkan. Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan oleh perusahaan lima kriteria dimensi pokok yang secara garis besarnya adalah bukti langsung (Tangibles), kehandalan (Realibility), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance), empati (Emphaty). Peningkatan kualitas pelayanan kepada wisatawan berkaitan dengan kualitas produk wisata. Oleh karena itu, paket wisata yang ditawarkan Wana Wisata Kawah Putih ditunjang dengan pelayanan yang baik akan mendatangkan wisatawan. Hal ini dapat dilihat dari gambaran wisatawan mengenai pelayanan karyawan Wana Wisata Kawah Putih secara keseluruhan berdasarkan tanggapan responden menayatakan tanggapan yang positif. 2. Paket wisata yang dibuat oleh Wana Wisata Kawah Putih menggunakan

strategi tourism package, yang meliputi unsur – unsur paket dan diambil klarifikasi yaitu All – Inclusive Package dan Escorted Tours. Secara

keseluruhan, wisatawan pengguna paket wisata yang berkunjung di Wana Wisata Kawah Putih memiliki nilai cukup baik terhadap Package Tour.


(42)

149

kepada wisatawan adalah unsur – unsur paket. Hal ini dikarenakan paket wisata yang ada di Wana Wisata Kawah Putih dibuat dengan standar unsur – unsur paket khususnya yang termasuk dalam klarifikasi All – Inclusive Package dan Escorted Tours paket yang ada didalamnya, seperti dapat

terlihat penyediaan pilihan paket, program perjalanan, peran guide, akomodasi, makanan, standar harga, transportasi dan atraksi wisata yang dipilih dalam membuat suatu paket wisata, sehingga kualitas pelayan dapat dengan baik dirasakan kepada wisatawan.

B. Rekomendasi

1. Meningkatkan fasilitas yang sudah tersediah di Wana Wisata Kawah putih, seperti lebih diperhatikan kembali kebersihan toilet agar pengunjung lebih merasa nyaman untuk menggunakan fasilitas yang ada terutama ketika kunjungan sedang mengalami kenaikan. Untuk fasilitas pertokoan seperti

souvenir shop dikreasikan kembali dengan menjual souvenir yang berciri

khas Kawah Putih, sehingga kawah putih mempunyai unggulan seperti objek wisata di Jawa Barat yang memiliki ciri khas masing – masing yang dapat ditemukan di objek wisata lain.

2. Peningkatan pelayanan oleh pihak pengelola di Wana Wisata Kawah Putih harus terus ditingkatkan kepada wisatawan yang berkunjung di Wana Wisata Kawah putih sehingga menjadi puas dan berkunjung kembali 3. Inovasi Paket wisata harus terus dikembangkan untuk bisa menarik minat


(43)

Dian Fitriyana, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arief. (2007). Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Malang: Banyumedia Publishing.

Departemen Pendidikan Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Fandeli, C. (2003). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas kehutanan Universitas Gadjah Mada, Bulak Sumur.

Gunn, C.A. (1994). Tourism Planning Basic, Concepts and Cases. Third Edition. Taylor and Frans. Losdan Akop.

Lawson, F and Manuel, B.B. (1977). Tourism and Recreation Handbook of

Planning and Design. Boston: CBI Publising Company.

Kotler, Philip. (2008). Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan dan

Implikasi. Jakarta: Prehalindo.

Leiper, Mei. (1990). Tourism System: An Interdisciplinary Perspective. Department of Management System. Bussiness Study Faculty. Massey University. Palmerton North. New Zealand.

Marpaung, H. dan Bahar, H. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung.

Middelton, V.T.C. and Clark J. (2001). Marketing in Travel and Tourism. Butterworth-Heineman: Oxford.

Modul Program Studi Manajemen Resort & Leisure, Mata Kuliah Konsep Resort Modul Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (Perencanaan Operasional Paket

Wisata).

Morrison M, Allastair. (2002). Hospitality and Travel Marketing 3rd Edition. New

York: Delmar.

Mulyadi, A.J. (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali Grafindo.

Spillane, J. James. (1987). Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius.

Spillane, J. James. (1994). Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.


(44)

151

Suyitno. (2001). Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Penerbit Andi. Yogyakarta

Undang-undang No. 10 Tahun 2009. Tentang Kepariwisataan.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Pedoman Pendidikan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Wardiyanto. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Yogyakarta: Lubuk Agung.

Yoeti , A. Oka. (1996). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramitha.


(1)

pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti. Setiap pernyataan dari kuesioner terdiri dari lima ketegori penilaian dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5

Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert

Skala Kategori Alternatif Jawaban

5 SS Sangat Setuju

4 ST Setuju

3 RG Ragu –Ragu

2 TS Tidak Setuju

1 STS Sangat Tidak Setuju

Sumber : Sugiyono (2012:94)

c. Observasi

Observasi ini dilakukan selama penulis melakukan penelitian di lapangan dengan mengumpulkan semua data – data dengan cara mengamati dan terlibat secara langsung di tempat yang penulis teliti.

d. Studi Dokumentasi

Studi dokomentasi ini adalah teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari pengambilan foto – foto dilapangan.

e. Studi Literatur

Studi Literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori – teori yang berkaitan dengan masalah variabel yang


(2)

68

Untuk mengetahui lebih jelas teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam bentuk table 3.6 berikut ini :

Tabel 3.6

Teknik Pengumpulan Data Dan Sumber Data

NO Teknik Pengumpulan Data Sumber Data

1 Wawancara Marketing KBM WBU UNIT III

Perhutani Laswi, Duty Manajer Kawah Putih dan Executive Sales

2 Kuesioner / Angket Wisatawan pengguna Paket Wisata 3 Observasi Aktivitas pelaksanaan paket wisata dan

pelayanan kepada wisatawan

4

Studi Dokumentasi Sarana dan prasarana Wana Wisata Kawah putih

5 Studi Literatur Package Tour dan Pelayanan kepada wisatawan


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pelayanan yang diberikan oleh Wana Wisata Kawah Putih untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sangat tergantung kepada produk wisata yang ditawarkan. Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan oleh perusahaan lima kriteria dimensi pokok yang secara garis besarnya adalah bukti langsung (Tangibles), kehandalan (Realibility), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance), empati (Emphaty). Peningkatan kualitas pelayanan kepada wisatawan berkaitan dengan kualitas produk wisata. Oleh karena itu, paket wisata yang ditawarkan Wana Wisata Kawah Putih ditunjang dengan pelayanan yang baik akan mendatangkan wisatawan. Hal ini dapat dilihat dari gambaran wisatawan mengenai pelayanan karyawan Wana Wisata Kawah Putih secara keseluruhan berdasarkan tanggapan responden menayatakan tanggapan yang positif. 2. Paket wisata yang dibuat oleh Wana Wisata Kawah Putih menggunakan

strategi tourism package, yang meliputi unsur – unsur paket dan diambil klarifikasi yaitu All – Inclusive Package dan Escorted Tours. Secara keseluruhan, wisatawan pengguna paket wisata yang berkunjung di Wana Wisata Kawah Putih memiliki nilai cukup baik terhadap Package Tour.


(4)

149

kepada wisatawan adalah unsur – unsur paket. Hal ini dikarenakan paket wisata yang ada di Wana Wisata Kawah Putih dibuat dengan standar unsur

unsur paket khususnya yang termasuk dalam klarifikasi All – Inclusive Package dan Escorted Tours paket yang ada didalamnya, seperti dapat terlihat penyediaan pilihan paket, program perjalanan, peran guide, akomodasi, makanan, standar harga, transportasi dan atraksi wisata yang dipilih dalam membuat suatu paket wisata, sehingga kualitas pelayan dapat dengan baik dirasakan kepada wisatawan.

B. Rekomendasi

1. Meningkatkan fasilitas yang sudah tersediah di Wana Wisata Kawah putih, seperti lebih diperhatikan kembali kebersihan toilet agar pengunjung lebih merasa nyaman untuk menggunakan fasilitas yang ada terutama ketika kunjungan sedang mengalami kenaikan. Untuk fasilitas pertokoan seperti souvenir shop dikreasikan kembali dengan menjual souvenir yang berciri khas Kawah Putih, sehingga kawah putih mempunyai unggulan seperti objek wisata di Jawa Barat yang memiliki ciri khas masing – masing yang dapat ditemukan di objek wisata lain.

2. Peningkatan pelayanan oleh pihak pengelola di Wana Wisata Kawah Putih harus terus ditingkatkan kepada wisatawan yang berkunjung di Wana Wisata Kawah putih sehingga menjadi puas dan berkunjung kembali 3. Inovasi Paket wisata harus terus dikembangkan untuk bisa menarik minat


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arief. (2007). Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Malang: Banyumedia Publishing.

Departemen Pendidikan Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Fandeli, C. (2003). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas kehutanan Universitas Gadjah Mada, Bulak Sumur.

Gunn, C.A. (1994). Tourism Planning Basic, Concepts and Cases. Third Edition. Taylor and Frans. Losdan Akop.

Lawson, F and Manuel, B.B. (1977). Tourism and Recreation Handbook of Planning and Design. Boston: CBI Publising Company.

Kotler, Philip. (2008). Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan dan Implikasi. Jakarta: Prehalindo.

Leiper, Mei. (1990). Tourism System: An Interdisciplinary Perspective. Department of Management System. Bussiness Study Faculty. Massey University. Palmerton North. New Zealand.

Marpaung, H. dan Bahar, H. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung.

Middelton, V.T.C. and Clark J. (2001). Marketing in Travel and Tourism. Butterworth-Heineman: Oxford.

Modul Program Studi Manajemen Resort & Leisure, Mata Kuliah Konsep Resort Modul Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (Perencanaan Operasional Paket

Wisata).

Morrison M, Allastair. (2002). Hospitality and Travel Marketing 3rd Edition. New York: Delmar.

Mulyadi, A.J. (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali Grafindo.

Spillane, J. James. (1987). Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius.

Spillane, J. James. (1994). Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.


(6)

151

Dian Fitriyana, 2013

Pelayanan Package Tour Kepada Wisatawan Di Wana Wisata Kawah Putih Suyitno. (2001). Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Penerbit Andi. Yogyakarta

Undang-undang No. 10 Tahun 2009. Tentang Kepariwisataan.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Pedoman Pendidikan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Wardiyanto. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Yogyakarta: Lubuk Agung.

Yoeti , A. Oka. (1996). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramitha.