Alasan Memilih Judul Latar Belakang Masalah

Sepulangnya ke Jakarta, Quraish melanjutkan penulisan jilid ke-15. Dan tepat pada jum’at, 5 September 2003, penulisan jilid terahir Tafsir Al-Misbah itu tuntas. Seluruh jilid Tafsir Al-Misbah berjumlah sepuluh ribu halaman lebih, atau rata-rata 600-700 halaman per jilid. Setiap jilid terdiri dari 2 juz Al-Qur’an. Jika seluruh dari kurun 4 tahun 2 bulan dan 18 hari itu digunakan untuk menggarap tafsir Al-Misbah, maka perharinya Quraish menulis 6,5 halaman. 9

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan penulis memilih judul tersebut adalah urgensi pendidikan akhlak yang kenyataannya sangat minim diterapkan oleh para remaja. Kemudian penulis memilih objek penelitian yaitu Al-Qur’an Surat An-Naba’ Ayat 31-38. Sebab ayat ini masih jarang diteliti, sedangkan ayat-ayat pada surat yang lain sudah banyak diteiti. Walaupun terdapat banyak ayat Al-Qur’an yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan akhlak, seperti surat Al-An’am ayat 151-153, surat Lukman ayat 12-14 serta surat-surat yang lain, namun penulis memfokuskan penelitian pada Al-Quran Surat An-Naba’ Ayat 31-38 karena ayat ini lebh umum didengar.

C. Latar Belakang Masalah

Pendidikan akhlak bagi kehidupan umat manusia di muka bumi merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan akhlak mustahil suatu kelompok manusia dapat berintraksi dengan baik, sejahtera Pendidikan akhlak harus ditanamkan pada diri setiap anak, sedini mungkin, sebagai mana firman Allah SWT.                 Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, Wahai anaku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. QS. Al-Lukman31: 13. Luqman adalah seorang yang shaleh dan memiliki akhlak yang mulia, yaitu akhlak yang berbasiskan kepada keimanan yang kokoh. Namanya diabadikan oleh Allah SWT. dalam suatu surat didalam Al-Qur’an yaitu dalam surat Luqman, sehingga di dalam surat ini Allah SWT. memberikan pelajaran kepada kita akan kesholehan Luqman, yakni nasehat yang mengandung unsur keilmuan yang mendalam, keikhlasan yang suci dan kecintaan yang tinggi. Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam sabdanya: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Kemudian pernyataan Allah SWT. tentang beliau dinyatakan pula kepada kita:      “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” QS. Al-Qur’an sebagai sumber pedoman hidup umat manusia telah menggelarkan wawasan terhadap masa depan hidup manusia dengan rentangan akal pikirannya yang mendalam dan meluas sampai pada penemuan dan teknologi yang secanggih- canggihnya. 11 Al-Qur’an ialah wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk menjadi pedoman hidup dan untuk melemahkan bangsa arab yang terkenal petah lidahnya fasih dan tinggi susunan bahasanya. 12 Dalam pengertian lain, Al-qur’an juga diartikan kupulan ayat-ayat Allah SWT. yang tertulis sebagai sumber utama ajaran Islam. 13 Memahami suatu makna Al-Qur’an tentunya tidak dapat lepas dari tafsir. Dalam hal ini penulis memilih menganalisa pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an Surat An Naba’ Ayat 31-38 sesuai tafsir Al-Misbah. Pertimbangan penggunaan tafsir ini adalah karena tafsir Al-Misbah adalah karya mufassir kontemporer Indonesia, sehingga akan lebih relevan penafsirannya dengan konteks masyarakat Indonesia saat ini. Selain hal itu Quraish Shihab selaku penulis tafsir Al-Misbah juga menyampaikan uraian terhadap akhlak. Beliau juga banyak menekankan dimensi moral dalam berbagai tulisannya. Pada surat An-Naba’, Allah SWT. menjelaskan, Pertama, tentang alam dan manusia, sampai pada firman Allah: Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya kami tumbuhkan dari air itu biji-nijian dan tumbuh-tumbuhan dan kebun-kebun yang lebat. 14 Kedua, penjelasan singkat tentang hari perhitungan: Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan yaitu hari yang pada waktu itu ditiup sangkar kala lalu kamu datang berkelompok-kelompok. Seringnya Al-Qur’an menyebut kiamat adalah untuk melawan kecintaan kepada dunia yang mendominasi sifat manusia. 15 Ketiga, penjelasan tentang siksa yang dinantikan oleh orang-orang yang berbuat dosa: Sesungguhnya meraka jahannam itupadanya ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tiggal didalamnya beradab-adab lamanya. menjelaskan tentang nikmat yang dinanti oleh kaum mukmin yang shaleh yakni bagi orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, yaitu kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis yang sebaya. 16 Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur’an Surat An-Naba’ Ayat 31- 38: Telaah Tafsir Al-Misbah Karya Muhammad Quraish Shihab”. Walaupun terdapat banyak ayat Al-Qur’an yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan akhlak, namun penulis memfokuskan penelitian pada Al-Quran Surat An-Naba’ Ayat 31-38 karena ayat ini selain umum didengar juga jarang diteliti.

D. Rumusan Masalah