Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising Kesiapan menjadi Pengelola Bisnis Fashion di Department Store

Ema Wijayanti, 2014 Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising Sebagai Kesiapan Menjadi Pengelola Bisnis Fashion Di Department Store Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Definisi operasional sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman antara penulis dan pembaca. Adapun beberapa istilah yang ada dalam penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising

a. Manfaat Manfaat dapat diartikan sebagai “guna, faedah” Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 1999:236 b. Hasil belajar “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. ” Sudjana 2011:22 c. Fashion merchandising Fashion merchandising merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Mode yang mempelajari pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai faktor strategis yang erat kaitannya dengan proses pemasaran produk fashion yang efektif di Information Comunication dan Technology. Mata kuliah ini mencangkup materi mengenai fashion merchandising, fashion trend, identitas produk, branding produk dan fashion marketing. Manfaat hasil belajar fashion merchandising pada penelitian ini berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan di atas adalah kegunaan atau manfaat dari segala perubahan tingkah laku yang dimiliki peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti kompetensi fashion merchandising yang diaplikasikan untuk menyiapkan mahasiswa memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidang fashion merchandising.

2. Kesiapan menjadi Pengelola Bisnis Fashion di Department Store

a. Kesiapan Kesiapan menurut Winkel 2005:287 “Mencangkup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau Ema Wijayanti, 2014 Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising Sebagai Kesiapan Menjadi Pengelola Bisnis Fashion Di Department Store Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rangkaian gerakan, kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental.” b. Pengelola Bisnis Fashion di Departement Store Kelola memiliki arti mengendalikan; menyelenggarakan; mengurus perusahaan, proyek, dan sebagainya; menjalankan perusahaan. Sedangkan pengelola memiliki arti orang yang mengelola. Definisi bisnis menurut Steinford 1979, dapat diakses pada http:www.slideshare.netdjhonybeberapa-definisi-bisnis-menurut-para- ahli bisnis adalah “....all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Fashion dapat diartikan sebagai gaya yang sedang populer pada tempat dan kurun waktu tertentu, mempunyai kaitan erat dengan istilah mode dan style serta bersangkut paut dengan masalah daya tembus penerimaan, acceptence, pasar, dan perubahan waktu timeliness. Achmad Haldani, 2011: 3. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelola bisnis fashion adalah orang yang mengelola aktivitas dari penyediaan produk di bidang mode dan pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen serta bersangkut paut dengan masalah acceptence, market, dan timeliness pada sebuah department store. Kesiapan menjadi pengelola bisnis fahion di department store pada penelitian ini berdasarkan pengertian yang dipaparkan di atas adalah keseluruh kondisi siswa yang telah siap bekerja menjadi pengelola bisnis fashion di department store berdasarkan job description dan kriteria yang harus dipenuhi. Ema Wijayanti, 2014 Manfaat Hasil Belajar Fashion Merchandising Sebagai Kesiapan Menjadi Pengelola Bisnis Fashion Di Department Store Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian