Komunikasi Organisasi Humas Dalam Menerapkan Current Image (Citra Sekarang) Bkmt Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang
KOMUNIKASI ORGANISASI; HUMAS DALAM
MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA
SEKARANG) BKMT TINGl(AT ICECAMATAN
NEGLASARI TANGERANG
Skripsi
Diajukan untuk Memeuuhi Persyaratau Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
11!1
••• "'
111
MILIK
PUSTAKAAN
Oleb:
SITI HIJRATUL KHOTIMAH
NIM : 104051001877
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul KOMUNIKASI ORGANISAS[;
HUMAS DALAM
MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA SEKA.RANG) BKMT TINGKAT
KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG, telah diujikan dalam sidang Munaqosyah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal
23 Juni 2010.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 Juni 2010
SIDANG MUNAQOSYAH
Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
Ors. H.
19
NIP.
Anggota:
セイオョ、。ィ@
セカ@
NIP.
Pembimbing
o,9w:t:Si
NIP. 196502071991032002
.
セゥオェャ@
£a;man, M.A
196203031992032001
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya rnenyatakan bahwa:
1. Skripsi ini rnerupakan karya hasil asli saya yang diajukan untuk rnernenuhi salah satu
persyaratan rnemperoleh gelar Strata I di UIN SyarifHidayatullah Jakarta
2. Sernua surnber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya canturnkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta
3. Jika di kernudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya atau rnerupakanjiplakan
dari karya orang lain, rnaka saya bersedia menerirna sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 23 Juni 2010
Siti Hijratul Khotimah
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat
serta rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat kelulusan penulis untuk meraih gelar Sarjana
Sosial Islam (S.Sos.l) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW sebagai pioner pembaharu dunia pendidikan yang sarat dengan penuh nilai
keilmuan dan hikmah.
Syukur Alhamdulilah dengan usaha yang maksima! dan tekad yang bulat serta
dorongan motivasi yang kuat dari berbagai pihak, akhimya penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, sepatutnyalah penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
I. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Arief Subhan, MA. yang telah
mendidik penulis selama masa perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga
beliau selalu mendapat keberkahan dari ilmu dari Allah SWT yang telah beliau berikan
kepada penulis.
2. Drs. Jumroni, MSi. Sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah
banyak mendo'akan dan memotivasi penulis, serta membimbing penulis selama kuliah di
UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. !bu Umi Musyarofah, MA. Sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
yang tel ah memberikan nasihat, arahan, dukungan, serta do' a kepada penulis.
4. Dosen Pembimbing skripsi, Ora. Armawati Arbi, M.Si, tiada kata yang tak berhingga
selain terima kasih yang mendalam atas kesediaan meluangkan waktunya yang padat
untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini. Semoga beliau selalu mendapat
keberkahan dari ilmu dari Allah SWT yang telah beliau berikan kepada penulis.
5. Kedua orang tuaku tercinta ayahanda (Alm) Subaidi sebagai inspirator penulis dan
ibunda Siti Fathonah yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kasih
sayang dan doa restunya yang tiada henti untuk kesuksesan penulis dalam mengerjakan
segala sesuatu yang positi£
6. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada kepada kakak-kakak tercinta, Siti
Muaeti, Siti Sobiroh, Drs. Ahmad Rifa'i, Subur, Muhammad Subhan, Ahmad Zein,
Muhammad Abdul Afif S.E, Muhammad Khoirus Soleh, Muhammad Mukhtar Lutfi AlAnshory S.Pd. I yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materi yang
tidak pemah bosan memberikan arahan dan nasihat yang berharga, tak lupa pnla untuk
keluarga besar (Alm) Subaidi (kakak ipar, ponakan) dan sanak fami!i dimanapun berada
terima kasih atas doa restunya.
7. Para Kepala Sekolah SDN Neglasari 2 Tangerang berserta para rekan - rekan guru, ibu
Aan Maryani, ibu Hj Neni Sunaeni, ibu Zaimunah Saraswati, A. Md, ibu Satirah, S.Ag.B,
ibu Hj Nur'aini Utami, S.Pd, ibu Yatini, Ibu Yanti Hayati, ibu Umi Kulsum, ibu Siti
Nurhadayah S.Pd, ibu Candra Ratnawati, Ibu Theresia Ambanvati S.Pd, ibu Ratna Asih,
ibu Asni Yacub, bapak Soleh S. Pd. SD. Bapak Imam Fauzi, S.Pd, Udin, Hasan, Asep,
bude Samiyem terima kasih atas segala pengertian, doa, dan supportnya.
8. Kepsek dan dewan Guru SDN Karsata (Karang Sari !) Tangernng. Terima kasih atas doa
dan supportnya
9. !bu Hj. Maani Abidjar. Selaku pimpinan BKMT Kecamatan Neglasari Tangerang yang
rela meluangkan waktunya untuk membantu memberikan penj(:lasan mengenai data-data
yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan penulis.
10. !bu H. Munawaroh selaku humas BKMT Neglasari Tangerang yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan dan menjelaskan data-data yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian penulis.
11. Terima kasih buat para sahabat-sahabat hatiku yang amat peduli dan selalu mensupport
dan membantu penulis, ka Hasan, Teh Ana, My Honey Dede Mahmudah, dan temanteman baik lainnya yang saya tidak sebutkan satu persatu. Love you so much my best
freindship. Thank u very much my freind so I belief Allah give u big good man. Amien
Ya Robbal Alamien.
12. Semua teman-teman KP! angkatan 2004. Khususnya kelas KP! D 2004 yang saya tidak
sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa cinta dan sayangku, terima kasih atas segala
kebaikan kalian dan semangat yang kalian berikan.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb
Jakarta, 23 Juni 2010.
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
LEMBARPERNYATAAN
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv
BABI:PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah .................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 8
D. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 9
E. Kerangka Teori.. .......................................................,. ......................................... 11
F. Metodologi Penelitian ......................................................................................... 11
G. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 17
BAB II
KOMUNIKASI ORGANISASI; HUMAS BKMT (BADAN KONTAK MAJLIS
TAKLIM) DALAM MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA SEKARANG)
A. Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi ..................................... 19
1. pendekatan Komunikasi Antarpribadi ................................................................... 19
2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok ........................................................... 21
3. Pendekatan Komunikasi Organisasi .................................................................... 24
B. Penggunaan media dalam Komunikasi Organisasi ............................................... 39
1. Media Cetak ............................................................................................... 39
2. Media Elektronik ........................................................................................ 40
BAB III : PROFIL ORGANISASI BKMT
A. Sejarah BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) ................................................... 41
B. Visi dan Misi BKMT .......................................................................................... 44
C. Kepengurusan dan Struktur Organisasi BKMT ................................................... 4 7
D. Annual Report .................................................................................................. 49
BAB IV : PENERAPAN CURRENT IMAGE DALAM KOMlJNIKASI ORGANISASI BKMT
(BADAN KONTAK MAJLIS TAKLIM)
A. Penggunaan Non Media dalam Komunikasi Organisasi Humas BKMT .............. 51
1. pendekatan Komunikasi Antarpribadi .............................................................. 51
2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok ........................................................ 52
3. Pendekatan Komunikasi Organisasi ................................................................. 54
B. Penggunaan Media da!am Komunikasi Organisasi Humas BKMT ...................... 55
I. Media Cetak ................................................................................................. 55
2. Media Elektronik ............................................................................................ 57
C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam komunikasi Organisasi BKMT ........ 57
I. Non Media ...................................................................................................... 57
2. Media .............................................................................................................. 58
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 59
B. Saran-saran ......................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah dan komunikasi bagaikan mata uang yang tak dapat
terpisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, dakwah adalah pekerjaan
mengkomunikasikan pesan Islam kepada manusia. Secara operasional,
dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia kepada tujuan yang
definitif yang rumusnya bisa diambil dari Al-Qur'an dan hadits. 1 Allah
berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125:
セェ@
01CG...:;..f セ@
jセ@
NTjセェ@
"'µi セイゥェ@
®J0;,i: ᆪセQ[Nlヲ@
;44 セェ@
_;,.j "'セlN@
& JJ t_:;i
- if J-,b セ[Nlヲ@
_;,.
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah (perkataan yang
tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan dengan yang
bathil) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia/ah yang Iebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat darf jalan-Nya dan Dia/ah yang lebih mengetahui orang orang yang mendapat peturifuk". (QS. An-Nahl: 125)2
Dakwah adalah usaha menyakinkan kebenaran kepada orang lain. Bagi
orang yang didakwahi, pes&n dakwah yang tidak dipahami tak lebih maknanya
dari bunyi-bunyian (omongan belaka). Jika dakwahnya berupa info1111asi maka
1
Prof. Dr. Achmad Mubarak, M.A. Pengantar dalam buku Psikologi Dakwah Faizah S. Ag.
M.A. (Jakarta, PRENADA MEDIA GROUP. 2006), vii
2
Al-Qur'an dan Terjemahnya. 1971, Hal. 421
ia dapat memperoleh pengertian, tetapi jika seruan dakwahnya merupakan
panggilanjiwa, maka ia harus keluar darijiwajuga.
Citra positif dakwah sangat memperlancar komunikasi dakwah,
sebaliknya citra buruk akan membuat semua aktivitas dakwah menjadi
kontraproduktif. Dalam ha! ini, keberhasilan membangun komunikasi Islam,
meski kecil akan sangat efektifuntuk dakwah. 3
Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau
makna. Atau perbuatan penyampain suatu gagasan atau
informasi dari
seseorang kepada orang lainnya. Atau lebih jelasnya, suatu pemindahan atau
penyampaian
informasi,
mengenai
pikiran,
dan
perasaan-perasaan. 4
Komunikasi juga bera1ii adalah sebuah tindakan untuk berbagi infonnasi,
gagasan ataupun pendapat dari setiap pendapat partisipan komunikasi yang
terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Tindak komur.ikasi
tersebut dapat dilakukan dalam berbagai konteks/lingkup.
Berkomunikasi dengan orang lain dapat dilakukan dalam konteks antar
pribadi (interpersonal communication), konteks kelompok (group communic
ation), dalam lingkup organisasi (organizational communication), serta kita
bisa berkomunikasi dengan menggunakan pesan da.ri media massa (mass
communication).
3
Ibid. h. xi
James G. Robbins dan Barbara S. Jones. Komunikasi Yang Efektif Untuk Pemimpin,
Pejabat, dan Usahmvan.
4
komunikasi yang bersifat : persuasif, edukatif, dan informatif. Sebab tanpa
terjadinya suatu komunikasi maka tidak adanya proses interaksi, saling tukar
ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, dan informasi dan Jain
sebagainya.
Komunikasi organisasi sangat penting untuk dipelajari (ditelaah)
karena banyak orang tertarik dan memberi
ーQセイィ。エゥョ@
kepadanya guna
mengetahui prinsip dan keahlian komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk
mewujudkan tujuan organisasi, baik organisasi komersial seperti Jembaga
bisnis dan industri maupun organisasi sosial seperti rumah saldt maupun
institusi pendidikan dan sebagainya. 5
Dalam komunikasi organisasi dibutuhkan sekali citra yang baik dari
organisasi tersebut agar dapat terjadi kepercayaan komunikan terhadap pesanpesan yang ada dalam komunikasi organisasi tersebut. Oleh karena itu, citra
dalam
suatu orgimisasi sangatlah penting untuk mempermudah clan
memperlancar proses komunikasi
pada pihak··pihak organisasi.
Citra
merupakan suatu gambaran yang ingin ditampilkan dari suatu objek atau suatu
badan tertentu. Karena citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan
reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat
(kehumasan) atau public relation pada suatu badan/organisasi. Pengertian citra
itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi
wujudnya dapat
5
dirasakan dari hasil penilaian haik atau buruk. Seperti
Sasa Djuarsa Sendjaja, PH. D. dkk, TEORJ KOMUNIKASI, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2005), cet, ke-9, ha!. 41
penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya
datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.
Dalam suatu organisasi menciptakan citra yang baik bagi organisasi
merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan, karena apabila citra yang
baik sudah terbentuk maka akan berdampak positif pula organisasi tersebut.
Salah satu citra yang ingin dibentuk pada organisasi adalah citra kini/sekarang
(current image). Citra kini (Current Image) adalah kesan yang diperoleh
orang lain tentang perusahaan /organisasi atau hal yang lain berkaitan dengan
produknya. Kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada pengalaman dan
informasi yang diterima kurang baik, sehingga dalam posisi tersebut
Humas/PR akan menghadapi resiko yang bersifat permusuhan, kecurigaan,
prasangka
(prejudice),
dan
hingga
muncul
kesalahpahaman
(misunderstanding) yang menyebabkan citra kini (current image) yang
ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang
diperolehnya. 6 Maka disinilah perlunya komunikasi organisasi
untuk
meluruskan kesalahpahaman yang te1jadi pada citra kini, sehingga citra
kini/sekarang pada suatu organisasi dapat kembali baik.
Dalam hal ini komunikasi yang hendak dicapai suatu organisasi ialah
komunikasi organisasi dalam menerapkan citra kini (current image), yaitu
citra yang terdapat pada publik ekstemal yang berdasarkan pengalaman atau
menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik ekstemal. Citra ini
6
Rosady Ruslan, MANAJEMEN HUMAS & KOMUNJKASJ, (Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2002), cet, ke-4, hal. 77
bertentangan dengan Mirror Jmage. 1 Karena citra merupakan kesan baik yang
peroleh dari orang lain tentang perusahan atau organisasi atau ha! lain
berkaitan dengan produknya. Kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada
pengalaman dan informasi diterima yang kurang baik, sehingga dalam posisi
tersebut pihak humas/PR (Public Relation) akan menghadapi risiko yang
sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice), dan hingga
muncul kesalahpahaman (misunderstanding) yang menyebabkan citra kini
yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif
diperolehnya. 8
Perkembangan teknologi komunikasi yang makin modem untuk
mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi dan kornunikasi antar
jarnaah dengan pengurus, atau antar sesarna pengurus rnelalui media massa
sudah dilakukan oleh pengurus BKMT Kecarnatan Neglasari melalui koran
Radar Tangerang, akan tetapi pengunrum media
・ャセォエイッョゥ@
dalam hal ini
belurn digunakan karena kurangnya jaringan (pengetahuan) dan dana yang
rnernadai
untuk biaya pengggunanan media ektronik tersebut guna
rnemperluas penyebaran inforrnasi ke dalarn dan keluar B!Uv!T itu sendiri.
Kornunikasi organisasi yang baik pada humas BKMT Kecarnatan
Neglasari dalarn rnenerapkan
current image (citra kini) diharapkan dapat
rnernberikan rnanfaat serta surnbangsihnya bagi perkembangan komunikasi
penyiaran Islam pada urnurnnya. Karena tidak dapat __qipungkiri peran
kornunikasi dan citra yang baik dapat membawa darnpak yang baik pula bagi
7
8
Ibid Drs. Soleh Soemirat, h. 117
Op cit, Rosadi Ruslan, h. 77
perkembangan
komunikai
penyiaran Islam dan
kelancalaran dakwah
Islamiyah. Dalam komunikasi penyiaran Islam memang banyak sekali
digunakan berbagai jenis komunikasi, diantaranya komunikasi organisasi agar
tujuan dakwahnya dapat tercapai dengan baik dan maksimal.
Berdasarkan masalah diatas maka penulis berusaha membahas
mengenai: "Komunikasi Organisasi; Humas Dalam Menerapkan Current
Image (Citra sekarang) BKMT Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang.
Adapun pertimbangannya bahwa bagaimana komunikasi organisasi yang
terjadi di dalam organisasi BKMT dalam menerapkan current image (citra
sekarang), khususnya dalam penyebaran infom1asi, dan melalui wadah
kegiatan BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) tingkat Kecamatan Neglasari
Tangerang diharapkan dapat lebih meningkatkan kua.litas majlis taklim dan
kegiatan lainnya dalam rangka mensyiarkan dakwah Islam di wilayah
Neglasari Tangerang.
B. Pembatasan dan Pernmusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas penulis membatasi pembahasannya
hanya pada komunikasi pimpinan dan humas BKMT Kecamatan Neglasari
periode 2008-2009 sebagai komunikator, pesan mengenai program, dan
saluran melalui media dan non media. Penelitian ini fokus pada citra sekarang
(Current Image) dan tidak membahas citra yang lain. Penelitian ini tidak
survey ke anggota (public internal) dan public eksternal. Penelitian tidak
meneliti efek.
Adapun perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
I. Bagaimana Komunikasi Organisasi (formal) Humas BKMT (Badan
Kontak Majlis Taklim) dalam Penerapan Current Image (Citra Sekarang)
di tingkat Kecamatan Neglasari melalui Non Media?
2. Bagaimana Cara Menerapkan Current Image (Citra kini) BKMT Tingkat
Kecamatan Neglasari Tangerang melalui media?
3. Apa saja Faktor pendukung dan
hambatan..hambatan
komunikasi
Organisai BKMT dalam Menerapkan Current Image (Citra kini) BKMT
Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan latar belakang masalah, pem batasan dan perumusan
masalah, maka penelitian skripsi ini memiliki tujua11 sebagai berikut:
I. Untuk Mengetahui komu11ikasi Organisasi humas BKMT
dalam
Me11erapka11 Current Image (Citra ki11i), BKMT Tingkat Kecamata11
Neglasari Ta11gera11g melalui 11011 media.
2. Untuk Mengetahui cara menerapka11 Current Image (Citra Sekarang)
BKMT Kecamatan Neglasari Ta11gerang melalui media.
3. Untuk
Mengetahui
komunikasi
Sekarang).
faktor
BKMT dalam
pendukung
menerapkan
dan
hambatan-hambata11
Current Image
(Citra
subjek
yang diteliti, kalau saudara Edwin Sholeh mengupas tentang
komunikasi organisasi BKPRMI Kecamatan Larangan Ciledug untuk
peningkatan keagamaan remaja masjid di Kecama.tan Larangan, sedangkan
pada skripsi ini mengupas tentang komunikasi organisasi humas BKMT
Kecamatan Neglasari dalam menerapkan current ilnage (citra sekarang).
Eska Ariyati dalam skripsinya mengungkapkan tentang komunikasi
organisasi dalam Kepemimpinan di SMU Muhammadiyah 04 Jakarta.
Secara garis besar berisikan tentang komunikasi organisasi pada
kepemimpinan di SMU Muhammadiyah 04 Jakarta. Persamaannya samasama membahas tentang komunikasi organisasi, sedangkan perbedaannya
terletak pada objek dan subjek yang diteliti.
Eka Rahayu dalam skripsinya mengungkapkan bentuk komunikasi
BKMT
(Badan Kontak Majlis Taklim) Kecamatan Pamulang Dalam
Mengkoodinir Majlis Taklim). Secara garis besar berisikan tentang proses
Komunikasi yang terjadi di BKMT Kecamatan Pamulang Dalam proses
pengkoomdiniran majlis taklim yang tergabung dalam BKMT Kecamatan
Pamulang. Persamaannya sama membahas tentang komunikasi dalam
organisasi BKMT, sedangkan perbedaaanya adalah dari BKMT mana yang
diteliti dan objeknya.
E. Kerangka Teori
KERANGKA TEORI
Komunikasi Organisasi
J
Current Image
Non Media
Media
I. Pendekatan KAP
I. Media Cetak
2. Pendekatan Komunikasi
Antar Kelompok
2. Media Elektronik
Menurut Stephen Robinson. pemimpin mengatur individu melalui
pendekatan kelompok, dan struktur/sistem melalui komunikasi organisasi.
Menurut Frank Jetskin, humas menerapkan lima citra :
a.
Citra harapan (Wish Image)
b.
Citra Sekarang (Current Image)
c.
Citra perusahaan (Coorporate Image)
d.
Citra Bayangan (Mirror hnage)
e.
Citra Serbaaneka (Multiple Image)
f.
Citra Penampilan (Peiformance Image)
Penelitian ini berfokus pada citra sekarang (current Image).
F. Metodologi Penelitian
I.
Pendekatan Kualitatif
Metodologi dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan
kualitatif didasarkan pada upaya membangun
pandangan mereka yang teliti yang rinci, clibcntuk clengan kata-kata,
gambaran holistik clan rumit. Dalam penelitian kualitatif metocle yang
biasanya climanfaatkan aclalah wawancara, pengamatan, clan pemanfaatan
dokumen.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun
subjek penelitian
ini adalah pimpinan BKMT
Kecamatan Neglasari Tangerang. Dalam ha! ini adalah bagian humas
dan informasi BKMT Kecamatan Neglasari Tangerang, sedangkan
yang menjadi objeknya adalah mengenai penyebaran informasi humas
BKMT Kecamatan Neglasari yang berkaitan dengan komunikasi
organisasi yang berkaimn dengan current imag•e (Citra Sekarang).
3.
Tahap Penelitian
Adapun tahap penelitian pada penulisan skripsi ini melalui tiga
tahap sebagai berikut:
a. Mengumpulkan Data
Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata., dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperli dokumen, dan lain-lain. 9
' Prof. Dr. Lexy Moleong, M. A. METODOLOGJ PENELITIAN KUALITATIF
.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004) him. 157.
Dalam mengumpulkan data pada penulisan skripsi ini
menggunakan beberapa cara diantaranya dengan deskriptif analitik.
Deskriptif adalah gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu
kelompok te11entu, atau gambaran tentang suatu gejala, hubungan
antara dua gejala atau lebih. 10 Sedangkan analitik bearti uraian. 11
Menurut
Kamus
Besar Bahasa
Indonesia,
analitik berarti
penjabaran sesudah di kaji sebaik-baiknya; penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti keseluruhan. Hanyalah memaparkan situasi
atau peristiwa. 12
Dalam penyelesaian skripsi ini data diperoleh melalui
observasi, wawancara, dokumentasi, dan telaah kepustakaan:
I)
Observasi
Adalah melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh
data yang diperlukan. 13 Observasi juga berarti pengamatan;
peninjauan secara cennat. 14 Penulis mengamati dan mencatat
dengan
sistematika fenomena-fenomena
yang
diselidiki.
Dengan metode ini penulis mengadakan pengamatan langsung
10
Irawan Suhartono,. Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005), Cet ke-5, him. 35
11
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus llmiah Pupo/er, (Surabaya: Arloka,
1994). Him. 29
12
Jalaludin Rahmat, Metode Pene!ilian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002), Cet. Ke-I. him 24
13
Winarno Surahmad, Menyus1111 Rencana Pene!itian, (Bandung: CV. Tarsita, 1989),
him. 162
14
Ibid, Kamus Besar Bahasa Indonesia, him. 699
kegiatan-kegiatan komunikasi organisasi di BKMT (Badan
Kontak Maj lis Taklim) Kecamatan Neglasari Tangerang.
2) Interview/Wawancara sebagai data primer
Dalam ha! ini penulis mengadakan wawancara, yaitu proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan Tanya
jawab, dengan menggunakan alat panduan wawancara. 15
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang di
lakukan
oleh
kedua
belah
pihak,
yaitu
pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee). 16 Wawancara adalah teknik dalam
upaya
menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan
proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data.
Data yang diperoleh
17
dengan teknis ini adalah dengan cara
wawancara dan Tanya jawab dengan bertatap muka langsung
dengan Hj. Maani Abidjar selaku ketua. BKMT (Badan Kontak
Majlis Taklim) Kecamatan Neglasari Tangerang.
3) Dokumentasi
Dokumentasi ada !ah pengumpulan, pemilihan, pengolahan,
dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan; pemberian
atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan
15
Muhammad Nazir, Metode Penelition, (Jakarta: Galia Indonesia, 1998). Cet. Ke-3, him.
16
Op cit. Moleong, him. 186.
Wardi Bachtiar, Metode Penelitian I/mu Dakwah, (Jakarta; Logos, 1997), Cet,. Ke-I,
234
17
hlm.72
(seperti gambar, kutipan, guntingan Koran, dan bahan referensi
lain). 18 Dokumentasi yaitu mengambil data yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen. Pengumpulan data ini diperoleh
dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal, dan
dengan mengumpulkan serta menelaah beberapa literatur baik
berupa
buku-buku,
catatan-catatan,
dan
dokumen yang
berhubungan dengan objek yang diteliti.
4) Telaah Kepustakaan
Telaah adalah penyelidikan; kajian; pe:meriksaan; penelitian. 19
Sedangkan
kepustakaan
adalah
huku-buku
kesustraan;
kesusastraan; daftar kitab yang dipakai sebagai sumber acuan
untuk mengarang, dan sebagainya, atau juga bisa juga diartikan
sebagai
semua
buku,
karangan,
clan
tulisan mengenai
kumpulan buku buku/karangan/tulisan yang digunakan untuk m
engarang/menulis suatu katya tulis. 20 Jadi telaah kepustakaan
adalah kajian/penyelidikan tentang semua buku, karangan, dan
tulisan yang digunakan untuk menulis suatu karya tulis.
Dalam penelitian terhadap komunikasi organisasi humas
BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) Kecamatan Neglasari
Tangerang ini penulis mencari dan membaca sumber yang
18
Op cit. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Him. 240
Ibid Kam us Besar Bahasa Indonesia, him. I025
20
Penafsiran penulis
19
meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan
dan infonnasi yang diperoleh dari lapangan.
Dalam
menganalisis
data
hasil
penelitian,
penulis
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggunakan
proses induktif. Maksudnya adalah dalam analisis ini disajikan
fakta-fakta khusus yang ditemui dilapangan dan kemudian
disimpulkan secara luas. Data yang dianalisis yaitu data yang
diperolah dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen yang
tersedia.
Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku
panduan skripsi, Tesis dan Disertasi tahun 2007 cetakan ke-2 yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and
Assurance) Universitas Islam Negeri (UfN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada skripsi ini meliputi:
BAB I : Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan
dan
Manfaat
Penelitian,
Tinjauan
Pustaka,
Kerangka
Teori,
Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan
BAB II : Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi yang meliputi
pendekatan Komunikasi Antarpribadi, Pendekatan komunikasi Antar
Kelompok, dan Pendekatan Komunikasi Organisasi. Penggunaan
media dalam Komunikasi Organisasi yang meliputi Media Cetak
dan Media Elektronik
BAB Ill : Profit organisasi BKMT, meliputi Sejarah BKMT, Visi dan Misi
BKMT,Kepengumsan dan Stmktur Organisasi BKMT, serta
annual report.
BAB IV : Penggunaan Non Media dalam Komunikasi Organisasi Humas
BKMT yang meliputi pendekatan Komunikasi Antarpribadi,
Pendekatan komunikasi Antar Kelompok, dan Pendekatan
Komunikasi Organisasi. Penggunaan Media dalam Komunikasi
Organisasi Humas BKMT yang
ュセャゥーオエ@
Media Cetak dan
Media Elektronik. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam
komunikasi Organisasi BKMT baik dari segi Non Media dan
Media.
BAB V : Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran-saran.
BAB II
KOMUNIKASI ORGANISASI; HUMAS BADAN KONTAK MAJLIS
TAKLIM (BKMT) DALAM MENERAPKAN CURRENT IMAGE
(CITRA SEKARANG)
A. Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi
1. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi
Pendekatan komunikasi antarpribadi berpusat pada tingkah laku
komunikasi individul dalam komunikasi.
Bentuk
komunikasi
anatar
pribadi
ini
merupakan
proses
komunikasi tatap muka yang memiliki efektifitas lebih tinggi dalam
mengubah sikap, pendapat Jan prilaku seseorang.
Komunikasi ini ada beberapa bentuk, yaitu berbicara pada
kelompok kerja. menghadiri dan berinteraksi dala.m rapat-rapat, menulis
berdebat untuk suatu usulail.
Berbicara pada kelompok kerja berpusat pada efektifhya kerja
organisasi. Oleh karena itu seseorang harus mempunyai keterampilan
berkomunikasi dengan orang Jain untuk mendapatkan dan memberikan
informasi yang diperlukan dalam melakukan tugas kelompok. Berbicara
terhadap kelompok kerja ini dapat dilakukan oleh seorang anggota
kelompok, seorang supervisor atau anggota kelompok lainnya.
Menghadiri rapat dan berinteraksi dalam rapat-rapat adalah
kegiatan rutin dalam suatu organisasi. Karena rapat adalah salah satu cara
kehidupan organisasi yang ummn. Oleh karena itu seseorang anggota
organisasi harus terampil dalam interaksi rapat-rapat yang mencakup
20
keterampilan memberikan informasi bila diperlukan atau untuk membujuk
anggota lain untuk menerima usulan dan mengarahkan rapat bila
diperlukan.
Menulis sangat diperlukan bagi anggota organisasi, karena
organisasi banyak memerlukan materi cetak dan tertulis. Materi ini
diantaranya didistribusikan dalam organisasi dan untuk luar organisasi.
Tiap lembaran dari materi tersebut dilakukan oleh anggota organisasi yang
khususnya bertugas untuk itu yang biasa kita kenal sebagai pegawai tata
usaha. Disamping itu diperlukanjuga keterampilan mengonsep surat untuk
kepentingan organisasi.
Berdebat untuk keputusan penting dibuat dalam rapat-rapat kecil
dimana orang saling berdebat satu sama lain sebelum memilih satu
tindakan tertentu. Orang dalam organisasi harus membuat suatu usulan
atau program baru mengenai aktivitas yang akan dilakukan. Agar usulan
ini berhasil atan dapat diterima orang perlu keterampilan berkomunikasi
untuk menyakinkan dan membujuk orang lain untuk menerima usulan atau
programnya. 1
Komunikasi antarpribadi diterapkan antar sesama pengurus BKMT
Kecamatan Neglasari, karena komunikasi antar pribadi merupakan salah
satu bentuk komunikasi organisasi humas dalam menerapkan current
image (citra sekarang) dalam penyebaran informasi yang terjadi pada
organisasi BKMT untuk penyebar luasan program kerja ataupun
' Dr. Arni Muhammad. KOMUN!KAS! ORGAN/SAS!, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet, ke-8, h.
80-81
21
infonnasi-informasi untuk kemajuan organisasi BKMT
maupun untuk
kemaslahatan umat Islam secara umum.
Dari hasil penelitian dann pengamatan yang dilakukan penulis
melihat terjadi komunikasi antar sesama pengurus secara tatap muka (face
to face) pada saat pertemuan formal maupun non formal dengan pesanpesan mengenai penyebaran informasi program kerjaBKMT itu sendiri
maupun tentang infonnasi- informasi umum lainnya.
Komunikasi ini dilakukan oleh sesama pengurus sebagai perantara
dalam memperlancar penyelesaian tugas resmi yang semuanya ini sangat
berguna bagi mereka dalam menjalankan setiap kegiatan BKMT demi
tercapainya tujuan organisasi.
Hal ini dibenarkan oleh ketua BKMT Kecamatan Neglasari dalam
wawancara bahwa"komunikasi tatap muka adala komunikasi yang paling
sering digunakan dalam BKMT". Seperti rapat-rapat dan komunikasi antar
pengurus BKMTdalam keseharian.
2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok
Pendekatan ini memfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan
sub unit suatu oraganisasi. Didalam biasanya terdapat bermacam-macam
kelompok sosial. Masing-masing kelompok ini mempunyai tujuan. Agar
masing-masing tujuan kelompok ini dapat menyokong pencapaian tujuan
organisasi, pimpinan organisasi memberikan informasi mengenai tujuan
organisasi dan penjelasan kaitannya
tujuan
masing-masing kelompok
sehingga masing-masing kelompok merasa bahwa tujuan organisasi adalah
22
tujuan
mereka
bersama.
Dalam
ha!
ini
diperlukan
keterampilan
berkomunikasi dari pimpinan sehingga anggota kelompok mempunyai
motivasi bekerja dengan baik. Lebih-lebih lagi bila anggota kelompok
melihat ada keuntungan bagi diri mereka, mereka a.kan bekerja dengan giat
dan akan mendukung tujuan organisasi.
Organisasi juga membutuhkan orientasi dan latihan untuk melatih
orang-orang dalam suatu organisasi agar dapat me.lakukan suatu pekerjaan
tertentu. Orientasi adalah proses yang teru mene:rus yang menghendaki
komunikasi untuk membawa orang lain melihat apa yang sedang
berlangsung dalam suatu organisasi. Tugas mewmberi orientasi dapat
dilakukan oleh pimpinan unit-unit organisasi maupt:n oleh anggota.
Bila seseorang tidak merasa senang dcmgan situasi kerjanya
biasanya mereka mengatakan bahwa tidak puas dengan situasi kerjanya
biasanya mereka mengatakan bahwa tidak puas dengan pekerjaannya. Ada
dua ha! yang mungkin menyebabkan orang tidak puas pertama bila orang
tersebut tidak mendapatkan informasai
yang dibutuhkannya untuk
melakukan pekerjaannya. Kedua, apabila hubungan sesama teman kerja
kurang baik. Atau dengan kata Jain ketidakpuasan keija ini berhubungan
dengan masalah komunikasi.
Tidak ada pula bukti-bukti yang menyatakan bahwa organisasi y3ng
baik komunikasinya akan menjamin kepuasan ke1ja anggotanya. Teta[pi
masih ada faktor lain diantaranya dengan mempererat tali silaturahmi secara
rutin antar sesama anggota organisasi.
23
Penerapan komunikasi kelompok yang dilakukan antar sesama
pengurus BKMT dalam menerapkan current image (citra sekarang) pun
tercipta dengan baik. Komunikasi kelompok ini dilakukan oleh mereka
dalam pertemuan pengajian rutin bulanan, dan rapat pengurus.
Untuk pengajian bulanan yang diselenggarakan BKMT Kecamatan
Neglasari diselenggarakan satu bulan sekali setiap minggu pe11ama dihari
Rabu. Seluruh pengurus menghadiri pertemuan ini yang merupakan ajang
silaturahmi antar sesama pengurus BKMT.
Pengajian
rutin
bulanan
ini
juga
mendatangkan
seorang
guru/penceramah yang tetap menyampaikan sirarnan rohani, yang juga
dihadiri oleh pengurus atau pimpinan dan jamaah majlis taklim SeKecamatan Neglasari.
Begitu pula halnya dalam rapat pengurus yang dilakukan setelah
kegiatan
pengajian bulan tersebut.
Dalam
rapat pengurus,
proses
komunikasi kelompok ini tercipta dan berlangsung dengan suasana
kekeluargaan karena sudah terciptanya suasana keakraban diantara individu
dan seringnya berinteraksi antar individu. Rapa! ini diadakan untuk
membicarakan kegiatan yang telah terlaksana yaitu eveluasi lee depan untuk
seluruh pengurus, dan rapat ini juga membahas tentang program ke1ja apa
saja yang belum terlaksana serta bagaimana earn merealisasikan programprogram BKMT tersebut yang belum terlaksana, rapat ini juga berfungsi
sebagai ajang peningkatan kualitas BKMT sebagai orgaisasi yang bergerak
dibidang kemaslahatan umat.
25
diantaranya berbicara dalam kelompok kerja, mengunjungi dan berinteraksi
dalam rapat, menulis dan mengonsep surat, memperdebatkan suatu usulan
dan sebagainya.
Sebelum kita beranjak pada pengertian komunikasi organisasi ada
baiknya kita ketahuai dahulu apa itu komunikasi dan apa itu organisasi.
Agar pemahaman kita bisa lebih mudah (baik).
Secara etimologis (bahasa) istilah komunikasi atau dalam bahasa
Inggrisnya communication berasal dari kata latin communication, dan
bersumber dari kata communis yang bera11i sama. Sama disini maksudnya
adalah sama makna/arti. 2
Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami. 3
Secara terminologis pengertian komunikasi Menurut Carl I. Hovland
Komunikasi adalah proses mengubah prilaku orang Jain (communication is
the process to modity the behavior of other individuals)4
Menurut Everett M. Roger komunikasi adalah proses ha! di mana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu komunikan atau lebih dengan
maksud mengubah prilaku.
2
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. ILMU KOMUNIKASI TEORJ DAN PRAKTEK.
Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2003) cet Ke-17, h. 9
3
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B), Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet, Ke-I, Jakarta: Balai Pustaka,
1998. h.454
4
Ibid. H. IO
27
Menurut Dwight Waldo organisasi adalah struktur antar hubungan
pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan-kebisaan di
dalam suatu sistem administrasi. 6
Dari uraian pengertian komunikasi dan organisasi, maka dapat
disimpulkan oleh Weyne bahwa komur:ikasi organisasi adalah suatu
pertunjukan atau penafsiran pesan antara unit-unit komunikasi yang
merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. 7
Menurut
Goldhaber
(1986)
komunikasi
organisasi
adalah
"organizational communications is the process of creating and exchanging
messages within
environmental
a network of interpendent relationship to cope with
uncertainty"
(komunikasi
organisasi
adalah
proses
menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang
saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah. 8
Komunikasi secara sederhana, yaitu komunikasi antannanusia
(human communication) yang te1jadi da!am konteks organisasi. Atau
meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan
sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling
bergantung satu sama lain (the flow of messages within a network of
independent relationships).
6
Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Galia Indonesia), h. 14
Husein Urnar, Metode Rise/ Komunikasi, (Jakarta: Grarnedia, 2002) eel, ke-1, h. 5
8
Dr. Ami Muhammad, KOMUNIKASI ORGAN/SAS!, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet, Ke-7,
ha!. 67
7
28
Arus komunikasi organisasi meliputi komunikasi vertikal dan
komunikasi horizontal. Rona! Adler dan
George Rodman dalam. buku
Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masingmasing fungsi dari kedua arus komunikasi dalam org;misasi tersebut.
Pertama
adalah
downward communication.
Komunikasi
ini
berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen
mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari alas
ke bawah ini adalah:
a.
Pemberian atau penyampain instruksi kerja (job instruction);
b.
Penjelasan dari pimpinan エ・ョ。セァ@
mengapa suatu tugas perlu untuk
dilaksanakan Gob retionnale);
c.
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku
(procedures and practices);
d.
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk beke1ja lebih baik.
Sedangkan
upward communication
エ・セゥ。、@
ketika
bawahan
(subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi
dari bawah ke atas ini adaiah:
a.
Penyampaian infonnasi tentang pekerjaan atau tugas yang sudah
dilaksanakan;
b.
Penyampaian
infonnasi
tentang
persoalan-persoalan
ataupun tugas yanng tidak dapat diselesaikan oleh bawahan;
c.
Penyampain saran-saran perbaikan dari bawaha:n;
pekerjaan
29
d.
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sencliri maupun
peke1jaannya.
Arus horizontal communication. Tindak komunikasi berlanngsung
diantara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang
setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah:
a.
Memperbaiki koordinasi masalah;
b.
Upaya pemecahan masalah;
c.
Saling berbagai informasi;
d.
Upaya memecahkan konflik;
e.
Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
Citra adalah tujuan utama dan sekaligus rnerupakan reputasi dan
prestasi
yang
hendak clicapai
bagi
dunia
hubungan
masyarakat
(kehumasan) atau public relation. Pengertian citra itu sendiri abstrak
(intangible) dan tidak dapat diukur secara maternatis, tetapi wujudnya bisa
dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk.
セZ・ーイエゥ@
penerimaan dan
tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik
(khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umurrmya.
Penilaian tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan
timbulnya rasa hormat (respek), kesan-kesan baik clan menguntungkan
terhadap suatu citra lembaga atau organisasi atau produk barang clan jasa
pelayanannya yang diwakili oleh pihak humas atau public relation.
Biasanya landasan citra itu berakar pada "Nilai-nilai kepercayaan" yang
konkretnya diberikan secara individual, clan merupakan pandangan atau
30
persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang
mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini
publik yang lebih luas dan abstrak, yaitu sering dinamakan dengan citra
(image). 9
Kini, banyak sekali pernsahaan atau organisasi dan orang-orang
yang mengelolanya sangat sensitif menghadapi publik-publik mereka yang
kritis. Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi memahami
sekali perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun suatu
citra yang menguntungkan bagi suatu
ー・イョウ。ィセュ@
tidak hanya dengan
melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan pub!ik negatif. Dengan
perkataan lain, citra perusahaan adalah "Fragile Commodity" (komoditas
yang rapuh atau mudah pecah). Namun, kebanyakan perusahaan atau
organisasi juga menyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah
esensial,
sukses
yang
berkelanjutan
dan
dalam jangka panjang
(Seitel: 1992:93). 10
Menurnt Bill Canton dalam Sukatendel (1990) mengatakan bahwa
citra adalah "Image: the Impression the feeling, the conception which the
public has of a company; a conciussly created impression of an object,
person, or organization" (citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri
publik terhadap pernsahaan; kesan yang sengaja diciptakan dari suatu
objek, orang atau organisasi). Jadi, ungkap Sukatendel, citra itu dengan
9
Rosady Ruslan, SH, MM, MANAJEMEN HUM4S & KOMUNJKASI KONSEPSI & APL/KASI,
(Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002) cet ke-74-75
·
10
Drs. Soleh Soemirat, M. S. dan Drs Elvinaro Ardianto, M. S, DASAR-DASAR PUBLIK
RELATION, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002) h. 111
31
sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. karena itu, citra merupakan
salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi, istilah
lainnya adalah Favourable Opinion. 11
Citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan,
seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Menurut Katz ada banyak
citra
perusahaan,
misalnya
siap
membamu,
inovatif,
sangat
memperhatikan karyawannya, bervariasi dalam produk, dan tepat dalam
pengiriman. 12
Dalam Kam us Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (I)
gambar, rupa; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak megenai pribadi,
perusahaan, organisasi, atau produk; (3) kesan mental atau bayangan
visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase, atau kalimat
dan
merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; (5) data
atau informasi dari potret udara untuk bahan evaluasi. 13
Frank Jefkins,
dalam bukunya Public Relation Technique,
menyimpulkan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan
seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai basil dari
pengetahuan dan pengalamannya. Dalam buku Essential of Publik
Relation, Jefkins menyebut bahwa citra adalah kesan yang diperoleh
11
Ibid, h. 1I2
Ibid, h. I 13
13
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B), Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
hlm.216
12
32
berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta
atau kenyataan. 14
Jalaludin
Rahmat
dalam
bukunya
Psikologi
Komunikasi
menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang realitas dan tidak
harus
sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi.
Solomon dalam Rahmat, mengemukakan sikap kepada seseorang atau
sesuatu bergantung pada citra kita tentang orang atau objek tersebut
(Danasaputra, 1995:33).
Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat yang
diterbitkan oleh lnte1masa, ( ... ) 1992, ada beberapa jen"is·citra (image)
yang dikenal di dunia aktifitas hubungan masyarakat (Public Relation),
yaitu dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Citra Cem1in (Mirror Image)
Citra cermin adalah bagaimana dugaan (citra) manajemen
terhadap publik internal dalam melihat perusaannya. 15 Pengertian
disini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan,
terutama pada pimpinannya yang tidak percaya terhadap kesan orang
luar terhadap perusahan yang dipimpinnya itu tidak selamanya dalam
posisi baik. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra
dimasyarakat ternyata hanya terjadi perbedaan antara yang diharapkan
14
15
Op cit, h. 114
Ibid Ors. Soleh Soemirat, h. 117
34
Oleh karena itu pihak manajemen, menginginkan pencapaian prestasi
tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum pihak
eksternal memperoleh informasi secara lengkap. 20
d. Citra Perusahaan (C01porate Image)
Jenis citra berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan
utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image)
yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin
tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam
bidang marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial
(social care) sebagainya. Dalam ha! ini pihak humas/PR berupaya atau
bahkan
ikut
bertanggung jawab untuk mempertahankan citra
perusahaan, agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai
tinggi (liquid) untuk berkompetisi dipasar bursa saham.
e. Citra Serbaneka (Multiple Image)
Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas,
misalnya
bagaimana
pihak
humas/PR-nya
akan
menampilkan
pengenalan (awareness) terhaclap identitas, atribut logo, brand's name,
seragam (uniform) para front liner, sosok ge:dung, dekorasi lobby
kantor dan penampilan para profesionalnya, kemudian diunifikasikan
atau diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (mulitiple image)
yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image).
20
Opcit, Drs. Soleh Soemirat, h. 117
35
f.
Citra Penampilan (Performance Image)
Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subyeknya,
bagaimana kinerja atau penampilan diri (perfoemance image) para
professional
pada
perusahaan
bersangkutan,
misalnya
dalam
memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanannya, bagaimana
pelaksanaan etika menyambut telepon, tamu, dan pelanggan serta
menyenangkan serta memberi kesan yang selalu baik.
Proses Pembentukan Citra
Citra adalah
kesan
yang diperolah
seseorang berdasarkan
pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk
mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari
sikapnya terhadap objek tersebut. Solomon, dalam Rahmat, menyatakan
bahwa semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan
pengetahuan yang kita miliki. Efek kognitif dari komunikasi sangat
mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk
berdasarkan
pengetahuan
dan
informasi-infmmasi
yang
diterima
seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan prilaku
tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan
citra kita tentang lingkungan. (Danasaputra, 1995: 34-35).
Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai
dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh Jhon S. Nimpoeno,
dalam laporan penelitian tentang tingkah laku konsumen, seperti yang
dikutip Danasaputra, sebagai berikut:
36
Model Pembentukan Citra
Pengalaman mengenai stimulus
Kognisi
Oセ@
Stimulus
Rangsangan
(input)
• Persepsi セ@
.
/
--1>
Sikap
Respon
Prilaku
(output)
mo!ivas1
Publik Relation digambarkan sebagai input-output, proses intern
dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah
stimulus yang diberikandan output adalah tanggapan atau prilaku tertentu.
Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap.
" ... proses-proses psikodinamis yang berlangsung pada individu
konsumen
berkisar
antara
komponen-komponen
persepsi,
kognisi,
motivasi, dan sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu
diartikan sebagai mental representation (citra) dari stimulus" (Nimpoeni,
dalam Danasputra, 1995:36).
Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus
yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons.
Stimulus (rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau
ditolak.
Jika rangsangan ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal
ini
menunjukkan
bahwa
rang
MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA
SEKARANG) BKMT TINGl(AT ICECAMATAN
NEGLASARI TANGERANG
Skripsi
Diajukan untuk Memeuuhi Persyaratau Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
11!1
••• "'
111
MILIK
PUSTAKAAN
Oleb:
SITI HIJRATUL KHOTIMAH
NIM : 104051001877
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul KOMUNIKASI ORGANISAS[;
HUMAS DALAM
MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA SEKA.RANG) BKMT TINGKAT
KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG, telah diujikan dalam sidang Munaqosyah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal
23 Juni 2010.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 Juni 2010
SIDANG MUNAQOSYAH
Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
Ors. H.
19
NIP.
Anggota:
セイオョ、。ィ@
セカ@
NIP.
Pembimbing
o,9w:t:Si
NIP. 196502071991032002
.
セゥオェャ@
£a;man, M.A
196203031992032001
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya rnenyatakan bahwa:
1. Skripsi ini rnerupakan karya hasil asli saya yang diajukan untuk rnernenuhi salah satu
persyaratan rnemperoleh gelar Strata I di UIN SyarifHidayatullah Jakarta
2. Sernua surnber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya canturnkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta
3. Jika di kernudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya atau rnerupakanjiplakan
dari karya orang lain, rnaka saya bersedia menerirna sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 23 Juni 2010
Siti Hijratul Khotimah
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat
serta rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat kelulusan penulis untuk meraih gelar Sarjana
Sosial Islam (S.Sos.l) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW sebagai pioner pembaharu dunia pendidikan yang sarat dengan penuh nilai
keilmuan dan hikmah.
Syukur Alhamdulilah dengan usaha yang maksima! dan tekad yang bulat serta
dorongan motivasi yang kuat dari berbagai pihak, akhimya penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, sepatutnyalah penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
I. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Arief Subhan, MA. yang telah
mendidik penulis selama masa perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga
beliau selalu mendapat keberkahan dari ilmu dari Allah SWT yang telah beliau berikan
kepada penulis.
2. Drs. Jumroni, MSi. Sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah
banyak mendo'akan dan memotivasi penulis, serta membimbing penulis selama kuliah di
UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. !bu Umi Musyarofah, MA. Sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
yang tel ah memberikan nasihat, arahan, dukungan, serta do' a kepada penulis.
4. Dosen Pembimbing skripsi, Ora. Armawati Arbi, M.Si, tiada kata yang tak berhingga
selain terima kasih yang mendalam atas kesediaan meluangkan waktunya yang padat
untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini. Semoga beliau selalu mendapat
keberkahan dari ilmu dari Allah SWT yang telah beliau berikan kepada penulis.
5. Kedua orang tuaku tercinta ayahanda (Alm) Subaidi sebagai inspirator penulis dan
ibunda Siti Fathonah yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kasih
sayang dan doa restunya yang tiada henti untuk kesuksesan penulis dalam mengerjakan
segala sesuatu yang positi£
6. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada kepada kakak-kakak tercinta, Siti
Muaeti, Siti Sobiroh, Drs. Ahmad Rifa'i, Subur, Muhammad Subhan, Ahmad Zein,
Muhammad Abdul Afif S.E, Muhammad Khoirus Soleh, Muhammad Mukhtar Lutfi AlAnshory S.Pd. I yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materi yang
tidak pemah bosan memberikan arahan dan nasihat yang berharga, tak lupa pnla untuk
keluarga besar (Alm) Subaidi (kakak ipar, ponakan) dan sanak fami!i dimanapun berada
terima kasih atas doa restunya.
7. Para Kepala Sekolah SDN Neglasari 2 Tangerang berserta para rekan - rekan guru, ibu
Aan Maryani, ibu Hj Neni Sunaeni, ibu Zaimunah Saraswati, A. Md, ibu Satirah, S.Ag.B,
ibu Hj Nur'aini Utami, S.Pd, ibu Yatini, Ibu Yanti Hayati, ibu Umi Kulsum, ibu Siti
Nurhadayah S.Pd, ibu Candra Ratnawati, Ibu Theresia Ambanvati S.Pd, ibu Ratna Asih,
ibu Asni Yacub, bapak Soleh S. Pd. SD. Bapak Imam Fauzi, S.Pd, Udin, Hasan, Asep,
bude Samiyem terima kasih atas segala pengertian, doa, dan supportnya.
8. Kepsek dan dewan Guru SDN Karsata (Karang Sari !) Tangernng. Terima kasih atas doa
dan supportnya
9. !bu Hj. Maani Abidjar. Selaku pimpinan BKMT Kecamatan Neglasari Tangerang yang
rela meluangkan waktunya untuk membantu memberikan penj(:lasan mengenai data-data
yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan penulis.
10. !bu H. Munawaroh selaku humas BKMT Neglasari Tangerang yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan dan menjelaskan data-data yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian penulis.
11. Terima kasih buat para sahabat-sahabat hatiku yang amat peduli dan selalu mensupport
dan membantu penulis, ka Hasan, Teh Ana, My Honey Dede Mahmudah, dan temanteman baik lainnya yang saya tidak sebutkan satu persatu. Love you so much my best
freindship. Thank u very much my freind so I belief Allah give u big good man. Amien
Ya Robbal Alamien.
12. Semua teman-teman KP! angkatan 2004. Khususnya kelas KP! D 2004 yang saya tidak
sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa cinta dan sayangku, terima kasih atas segala
kebaikan kalian dan semangat yang kalian berikan.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb
Jakarta, 23 Juni 2010.
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
LEMBARPERNYATAAN
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv
BABI:PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah .................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 8
D. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 9
E. Kerangka Teori.. .......................................................,. ......................................... 11
F. Metodologi Penelitian ......................................................................................... 11
G. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 17
BAB II
KOMUNIKASI ORGANISASI; HUMAS BKMT (BADAN KONTAK MAJLIS
TAKLIM) DALAM MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA SEKARANG)
A. Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi ..................................... 19
1. pendekatan Komunikasi Antarpribadi ................................................................... 19
2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok ........................................................... 21
3. Pendekatan Komunikasi Organisasi .................................................................... 24
B. Penggunaan media dalam Komunikasi Organisasi ............................................... 39
1. Media Cetak ............................................................................................... 39
2. Media Elektronik ........................................................................................ 40
BAB III : PROFIL ORGANISASI BKMT
A. Sejarah BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) ................................................... 41
B. Visi dan Misi BKMT .......................................................................................... 44
C. Kepengurusan dan Struktur Organisasi BKMT ................................................... 4 7
D. Annual Report .................................................................................................. 49
BAB IV : PENERAPAN CURRENT IMAGE DALAM KOMlJNIKASI ORGANISASI BKMT
(BADAN KONTAK MAJLIS TAKLIM)
A. Penggunaan Non Media dalam Komunikasi Organisasi Humas BKMT .............. 51
1. pendekatan Komunikasi Antarpribadi .............................................................. 51
2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok ........................................................ 52
3. Pendekatan Komunikasi Organisasi ................................................................. 54
B. Penggunaan Media da!am Komunikasi Organisasi Humas BKMT ...................... 55
I. Media Cetak ................................................................................................. 55
2. Media Elektronik ............................................................................................ 57
C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam komunikasi Organisasi BKMT ........ 57
I. Non Media ...................................................................................................... 57
2. Media .............................................................................................................. 58
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 59
B. Saran-saran ......................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah dan komunikasi bagaikan mata uang yang tak dapat
terpisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, dakwah adalah pekerjaan
mengkomunikasikan pesan Islam kepada manusia. Secara operasional,
dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia kepada tujuan yang
definitif yang rumusnya bisa diambil dari Al-Qur'an dan hadits. 1 Allah
berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125:
セェ@
01CG...:;..f セ@
jセ@
NTjセェ@
"'µi セイゥェ@
®J0;,i: ᆪセQ[Nlヲ@
;44 セェ@
_;,.j "'セlN@
& JJ t_:;i
- if J-,b セ[Nlヲ@
_;,.
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah (perkataan yang
tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan dengan yang
bathil) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia/ah yang Iebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat darf jalan-Nya dan Dia/ah yang lebih mengetahui orang orang yang mendapat peturifuk". (QS. An-Nahl: 125)2
Dakwah adalah usaha menyakinkan kebenaran kepada orang lain. Bagi
orang yang didakwahi, pes&n dakwah yang tidak dipahami tak lebih maknanya
dari bunyi-bunyian (omongan belaka). Jika dakwahnya berupa info1111asi maka
1
Prof. Dr. Achmad Mubarak, M.A. Pengantar dalam buku Psikologi Dakwah Faizah S. Ag.
M.A. (Jakarta, PRENADA MEDIA GROUP. 2006), vii
2
Al-Qur'an dan Terjemahnya. 1971, Hal. 421
ia dapat memperoleh pengertian, tetapi jika seruan dakwahnya merupakan
panggilanjiwa, maka ia harus keluar darijiwajuga.
Citra positif dakwah sangat memperlancar komunikasi dakwah,
sebaliknya citra buruk akan membuat semua aktivitas dakwah menjadi
kontraproduktif. Dalam ha! ini, keberhasilan membangun komunikasi Islam,
meski kecil akan sangat efektifuntuk dakwah. 3
Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau
makna. Atau perbuatan penyampain suatu gagasan atau
informasi dari
seseorang kepada orang lainnya. Atau lebih jelasnya, suatu pemindahan atau
penyampaian
informasi,
mengenai
pikiran,
dan
perasaan-perasaan. 4
Komunikasi juga bera1ii adalah sebuah tindakan untuk berbagi infonnasi,
gagasan ataupun pendapat dari setiap pendapat partisipan komunikasi yang
terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Tindak komur.ikasi
tersebut dapat dilakukan dalam berbagai konteks/lingkup.
Berkomunikasi dengan orang lain dapat dilakukan dalam konteks antar
pribadi (interpersonal communication), konteks kelompok (group communic
ation), dalam lingkup organisasi (organizational communication), serta kita
bisa berkomunikasi dengan menggunakan pesan da.ri media massa (mass
communication).
3
Ibid. h. xi
James G. Robbins dan Barbara S. Jones. Komunikasi Yang Efektif Untuk Pemimpin,
Pejabat, dan Usahmvan.
4
komunikasi yang bersifat : persuasif, edukatif, dan informatif. Sebab tanpa
terjadinya suatu komunikasi maka tidak adanya proses interaksi, saling tukar
ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, dan informasi dan Jain
sebagainya.
Komunikasi organisasi sangat penting untuk dipelajari (ditelaah)
karena banyak orang tertarik dan memberi
ーQセイィ。エゥョ@
kepadanya guna
mengetahui prinsip dan keahlian komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk
mewujudkan tujuan organisasi, baik organisasi komersial seperti Jembaga
bisnis dan industri maupun organisasi sosial seperti rumah saldt maupun
institusi pendidikan dan sebagainya. 5
Dalam komunikasi organisasi dibutuhkan sekali citra yang baik dari
organisasi tersebut agar dapat terjadi kepercayaan komunikan terhadap pesanpesan yang ada dalam komunikasi organisasi tersebut. Oleh karena itu, citra
dalam
suatu orgimisasi sangatlah penting untuk mempermudah clan
memperlancar proses komunikasi
pada pihak··pihak organisasi.
Citra
merupakan suatu gambaran yang ingin ditampilkan dari suatu objek atau suatu
badan tertentu. Karena citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan
reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat
(kehumasan) atau public relation pada suatu badan/organisasi. Pengertian citra
itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi
wujudnya dapat
5
dirasakan dari hasil penilaian haik atau buruk. Seperti
Sasa Djuarsa Sendjaja, PH. D. dkk, TEORJ KOMUNIKASI, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2005), cet, ke-9, ha!. 41
penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya
datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.
Dalam suatu organisasi menciptakan citra yang baik bagi organisasi
merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan, karena apabila citra yang
baik sudah terbentuk maka akan berdampak positif pula organisasi tersebut.
Salah satu citra yang ingin dibentuk pada organisasi adalah citra kini/sekarang
(current image). Citra kini (Current Image) adalah kesan yang diperoleh
orang lain tentang perusahaan /organisasi atau hal yang lain berkaitan dengan
produknya. Kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada pengalaman dan
informasi yang diterima kurang baik, sehingga dalam posisi tersebut
Humas/PR akan menghadapi resiko yang bersifat permusuhan, kecurigaan,
prasangka
(prejudice),
dan
hingga
muncul
kesalahpahaman
(misunderstanding) yang menyebabkan citra kini (current image) yang
ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang
diperolehnya. 6 Maka disinilah perlunya komunikasi organisasi
untuk
meluruskan kesalahpahaman yang te1jadi pada citra kini, sehingga citra
kini/sekarang pada suatu organisasi dapat kembali baik.
Dalam hal ini komunikasi yang hendak dicapai suatu organisasi ialah
komunikasi organisasi dalam menerapkan citra kini (current image), yaitu
citra yang terdapat pada publik ekstemal yang berdasarkan pengalaman atau
menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik ekstemal. Citra ini
6
Rosady Ruslan, MANAJEMEN HUMAS & KOMUNJKASJ, (Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2002), cet, ke-4, hal. 77
bertentangan dengan Mirror Jmage. 1 Karena citra merupakan kesan baik yang
peroleh dari orang lain tentang perusahan atau organisasi atau ha! lain
berkaitan dengan produknya. Kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada
pengalaman dan informasi diterima yang kurang baik, sehingga dalam posisi
tersebut pihak humas/PR (Public Relation) akan menghadapi risiko yang
sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice), dan hingga
muncul kesalahpahaman (misunderstanding) yang menyebabkan citra kini
yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif
diperolehnya. 8
Perkembangan teknologi komunikasi yang makin modem untuk
mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi dan kornunikasi antar
jarnaah dengan pengurus, atau antar sesarna pengurus rnelalui media massa
sudah dilakukan oleh pengurus BKMT Kecarnatan Neglasari melalui koran
Radar Tangerang, akan tetapi pengunrum media
・ャセォエイッョゥ@
dalam hal ini
belurn digunakan karena kurangnya jaringan (pengetahuan) dan dana yang
rnernadai
untuk biaya pengggunanan media ektronik tersebut guna
rnemperluas penyebaran inforrnasi ke dalarn dan keluar B!Uv!T itu sendiri.
Kornunikasi organisasi yang baik pada humas BKMT Kecarnatan
Neglasari dalarn rnenerapkan
current image (citra kini) diharapkan dapat
rnernberikan rnanfaat serta surnbangsihnya bagi perkembangan komunikasi
penyiaran Islam pada urnurnnya. Karena tidak dapat __qipungkiri peran
kornunikasi dan citra yang baik dapat membawa darnpak yang baik pula bagi
7
8
Ibid Drs. Soleh Soemirat, h. 117
Op cit, Rosadi Ruslan, h. 77
perkembangan
komunikai
penyiaran Islam dan
kelancalaran dakwah
Islamiyah. Dalam komunikasi penyiaran Islam memang banyak sekali
digunakan berbagai jenis komunikasi, diantaranya komunikasi organisasi agar
tujuan dakwahnya dapat tercapai dengan baik dan maksimal.
Berdasarkan masalah diatas maka penulis berusaha membahas
mengenai: "Komunikasi Organisasi; Humas Dalam Menerapkan Current
Image (Citra sekarang) BKMT Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang.
Adapun pertimbangannya bahwa bagaimana komunikasi organisasi yang
terjadi di dalam organisasi BKMT dalam menerapkan current image (citra
sekarang), khususnya dalam penyebaran infom1asi, dan melalui wadah
kegiatan BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) tingkat Kecamatan Neglasari
Tangerang diharapkan dapat lebih meningkatkan kua.litas majlis taklim dan
kegiatan lainnya dalam rangka mensyiarkan dakwah Islam di wilayah
Neglasari Tangerang.
B. Pembatasan dan Pernmusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas penulis membatasi pembahasannya
hanya pada komunikasi pimpinan dan humas BKMT Kecamatan Neglasari
periode 2008-2009 sebagai komunikator, pesan mengenai program, dan
saluran melalui media dan non media. Penelitian ini fokus pada citra sekarang
(Current Image) dan tidak membahas citra yang lain. Penelitian ini tidak
survey ke anggota (public internal) dan public eksternal. Penelitian tidak
meneliti efek.
Adapun perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
I. Bagaimana Komunikasi Organisasi (formal) Humas BKMT (Badan
Kontak Majlis Taklim) dalam Penerapan Current Image (Citra Sekarang)
di tingkat Kecamatan Neglasari melalui Non Media?
2. Bagaimana Cara Menerapkan Current Image (Citra kini) BKMT Tingkat
Kecamatan Neglasari Tangerang melalui media?
3. Apa saja Faktor pendukung dan
hambatan..hambatan
komunikasi
Organisai BKMT dalam Menerapkan Current Image (Citra kini) BKMT
Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan latar belakang masalah, pem batasan dan perumusan
masalah, maka penelitian skripsi ini memiliki tujua11 sebagai berikut:
I. Untuk Mengetahui komu11ikasi Organisasi humas BKMT
dalam
Me11erapka11 Current Image (Citra ki11i), BKMT Tingkat Kecamata11
Neglasari Ta11gera11g melalui 11011 media.
2. Untuk Mengetahui cara menerapka11 Current Image (Citra Sekarang)
BKMT Kecamatan Neglasari Ta11gerang melalui media.
3. Untuk
Mengetahui
komunikasi
Sekarang).
faktor
BKMT dalam
pendukung
menerapkan
dan
hambatan-hambata11
Current Image
(Citra
subjek
yang diteliti, kalau saudara Edwin Sholeh mengupas tentang
komunikasi organisasi BKPRMI Kecamatan Larangan Ciledug untuk
peningkatan keagamaan remaja masjid di Kecama.tan Larangan, sedangkan
pada skripsi ini mengupas tentang komunikasi organisasi humas BKMT
Kecamatan Neglasari dalam menerapkan current ilnage (citra sekarang).
Eska Ariyati dalam skripsinya mengungkapkan tentang komunikasi
organisasi dalam Kepemimpinan di SMU Muhammadiyah 04 Jakarta.
Secara garis besar berisikan tentang komunikasi organisasi pada
kepemimpinan di SMU Muhammadiyah 04 Jakarta. Persamaannya samasama membahas tentang komunikasi organisasi, sedangkan perbedaannya
terletak pada objek dan subjek yang diteliti.
Eka Rahayu dalam skripsinya mengungkapkan bentuk komunikasi
BKMT
(Badan Kontak Majlis Taklim) Kecamatan Pamulang Dalam
Mengkoodinir Majlis Taklim). Secara garis besar berisikan tentang proses
Komunikasi yang terjadi di BKMT Kecamatan Pamulang Dalam proses
pengkoomdiniran majlis taklim yang tergabung dalam BKMT Kecamatan
Pamulang. Persamaannya sama membahas tentang komunikasi dalam
organisasi BKMT, sedangkan perbedaaanya adalah dari BKMT mana yang
diteliti dan objeknya.
E. Kerangka Teori
KERANGKA TEORI
Komunikasi Organisasi
J
Current Image
Non Media
Media
I. Pendekatan KAP
I. Media Cetak
2. Pendekatan Komunikasi
Antar Kelompok
2. Media Elektronik
Menurut Stephen Robinson. pemimpin mengatur individu melalui
pendekatan kelompok, dan struktur/sistem melalui komunikasi organisasi.
Menurut Frank Jetskin, humas menerapkan lima citra :
a.
Citra harapan (Wish Image)
b.
Citra Sekarang (Current Image)
c.
Citra perusahaan (Coorporate Image)
d.
Citra Bayangan (Mirror hnage)
e.
Citra Serbaaneka (Multiple Image)
f.
Citra Penampilan (Peiformance Image)
Penelitian ini berfokus pada citra sekarang (current Image).
F. Metodologi Penelitian
I.
Pendekatan Kualitatif
Metodologi dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan
kualitatif didasarkan pada upaya membangun
pandangan mereka yang teliti yang rinci, clibcntuk clengan kata-kata,
gambaran holistik clan rumit. Dalam penelitian kualitatif metocle yang
biasanya climanfaatkan aclalah wawancara, pengamatan, clan pemanfaatan
dokumen.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun
subjek penelitian
ini adalah pimpinan BKMT
Kecamatan Neglasari Tangerang. Dalam ha! ini adalah bagian humas
dan informasi BKMT Kecamatan Neglasari Tangerang, sedangkan
yang menjadi objeknya adalah mengenai penyebaran informasi humas
BKMT Kecamatan Neglasari yang berkaitan dengan komunikasi
organisasi yang berkaimn dengan current imag•e (Citra Sekarang).
3.
Tahap Penelitian
Adapun tahap penelitian pada penulisan skripsi ini melalui tiga
tahap sebagai berikut:
a. Mengumpulkan Data
Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata., dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperli dokumen, dan lain-lain. 9
' Prof. Dr. Lexy Moleong, M. A. METODOLOGJ PENELITIAN KUALITATIF
.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004) him. 157.
Dalam mengumpulkan data pada penulisan skripsi ini
menggunakan beberapa cara diantaranya dengan deskriptif analitik.
Deskriptif adalah gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu
kelompok te11entu, atau gambaran tentang suatu gejala, hubungan
antara dua gejala atau lebih. 10 Sedangkan analitik bearti uraian. 11
Menurut
Kamus
Besar Bahasa
Indonesia,
analitik berarti
penjabaran sesudah di kaji sebaik-baiknya; penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti keseluruhan. Hanyalah memaparkan situasi
atau peristiwa. 12
Dalam penyelesaian skripsi ini data diperoleh melalui
observasi, wawancara, dokumentasi, dan telaah kepustakaan:
I)
Observasi
Adalah melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh
data yang diperlukan. 13 Observasi juga berarti pengamatan;
peninjauan secara cennat. 14 Penulis mengamati dan mencatat
dengan
sistematika fenomena-fenomena
yang
diselidiki.
Dengan metode ini penulis mengadakan pengamatan langsung
10
Irawan Suhartono,. Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005), Cet ke-5, him. 35
11
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus llmiah Pupo/er, (Surabaya: Arloka,
1994). Him. 29
12
Jalaludin Rahmat, Metode Pene!ilian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002), Cet. Ke-I. him 24
13
Winarno Surahmad, Menyus1111 Rencana Pene!itian, (Bandung: CV. Tarsita, 1989),
him. 162
14
Ibid, Kamus Besar Bahasa Indonesia, him. 699
kegiatan-kegiatan komunikasi organisasi di BKMT (Badan
Kontak Maj lis Taklim) Kecamatan Neglasari Tangerang.
2) Interview/Wawancara sebagai data primer
Dalam ha! ini penulis mengadakan wawancara, yaitu proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan Tanya
jawab, dengan menggunakan alat panduan wawancara. 15
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang di
lakukan
oleh
kedua
belah
pihak,
yaitu
pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee). 16 Wawancara adalah teknik dalam
upaya
menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan
proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data.
Data yang diperoleh
17
dengan teknis ini adalah dengan cara
wawancara dan Tanya jawab dengan bertatap muka langsung
dengan Hj. Maani Abidjar selaku ketua. BKMT (Badan Kontak
Majlis Taklim) Kecamatan Neglasari Tangerang.
3) Dokumentasi
Dokumentasi ada !ah pengumpulan, pemilihan, pengolahan,
dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan; pemberian
atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan
15
Muhammad Nazir, Metode Penelition, (Jakarta: Galia Indonesia, 1998). Cet. Ke-3, him.
16
Op cit. Moleong, him. 186.
Wardi Bachtiar, Metode Penelitian I/mu Dakwah, (Jakarta; Logos, 1997), Cet,. Ke-I,
234
17
hlm.72
(seperti gambar, kutipan, guntingan Koran, dan bahan referensi
lain). 18 Dokumentasi yaitu mengambil data yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen. Pengumpulan data ini diperoleh
dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal, dan
dengan mengumpulkan serta menelaah beberapa literatur baik
berupa
buku-buku,
catatan-catatan,
dan
dokumen yang
berhubungan dengan objek yang diteliti.
4) Telaah Kepustakaan
Telaah adalah penyelidikan; kajian; pe:meriksaan; penelitian. 19
Sedangkan
kepustakaan
adalah
huku-buku
kesustraan;
kesusastraan; daftar kitab yang dipakai sebagai sumber acuan
untuk mengarang, dan sebagainya, atau juga bisa juga diartikan
sebagai
semua
buku,
karangan,
clan
tulisan mengenai
kumpulan buku buku/karangan/tulisan yang digunakan untuk m
engarang/menulis suatu katya tulis. 20 Jadi telaah kepustakaan
adalah kajian/penyelidikan tentang semua buku, karangan, dan
tulisan yang digunakan untuk menulis suatu karya tulis.
Dalam penelitian terhadap komunikasi organisasi humas
BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) Kecamatan Neglasari
Tangerang ini penulis mencari dan membaca sumber yang
18
Op cit. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Him. 240
Ibid Kam us Besar Bahasa Indonesia, him. I025
20
Penafsiran penulis
19
meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan
dan infonnasi yang diperoleh dari lapangan.
Dalam
menganalisis
data
hasil
penelitian,
penulis
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggunakan
proses induktif. Maksudnya adalah dalam analisis ini disajikan
fakta-fakta khusus yang ditemui dilapangan dan kemudian
disimpulkan secara luas. Data yang dianalisis yaitu data yang
diperolah dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen yang
tersedia.
Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku
panduan skripsi, Tesis dan Disertasi tahun 2007 cetakan ke-2 yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and
Assurance) Universitas Islam Negeri (UfN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada skripsi ini meliputi:
BAB I : Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan
dan
Manfaat
Penelitian,
Tinjauan
Pustaka,
Kerangka
Teori,
Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan
BAB II : Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi yang meliputi
pendekatan Komunikasi Antarpribadi, Pendekatan komunikasi Antar
Kelompok, dan Pendekatan Komunikasi Organisasi. Penggunaan
media dalam Komunikasi Organisasi yang meliputi Media Cetak
dan Media Elektronik
BAB Ill : Profit organisasi BKMT, meliputi Sejarah BKMT, Visi dan Misi
BKMT,Kepengumsan dan Stmktur Organisasi BKMT, serta
annual report.
BAB IV : Penggunaan Non Media dalam Komunikasi Organisasi Humas
BKMT yang meliputi pendekatan Komunikasi Antarpribadi,
Pendekatan komunikasi Antar Kelompok, dan Pendekatan
Komunikasi Organisasi. Penggunaan Media dalam Komunikasi
Organisasi Humas BKMT yang
ュセャゥーオエ@
Media Cetak dan
Media Elektronik. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam
komunikasi Organisasi BKMT baik dari segi Non Media dan
Media.
BAB V : Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran-saran.
BAB II
KOMUNIKASI ORGANISASI; HUMAS BADAN KONTAK MAJLIS
TAKLIM (BKMT) DALAM MENERAPKAN CURRENT IMAGE
(CITRA SEKARANG)
A. Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi
1. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi
Pendekatan komunikasi antarpribadi berpusat pada tingkah laku
komunikasi individul dalam komunikasi.
Bentuk
komunikasi
anatar
pribadi
ini
merupakan
proses
komunikasi tatap muka yang memiliki efektifitas lebih tinggi dalam
mengubah sikap, pendapat Jan prilaku seseorang.
Komunikasi ini ada beberapa bentuk, yaitu berbicara pada
kelompok kerja. menghadiri dan berinteraksi dala.m rapat-rapat, menulis
berdebat untuk suatu usulail.
Berbicara pada kelompok kerja berpusat pada efektifhya kerja
organisasi. Oleh karena itu seseorang harus mempunyai keterampilan
berkomunikasi dengan orang Jain untuk mendapatkan dan memberikan
informasi yang diperlukan dalam melakukan tugas kelompok. Berbicara
terhadap kelompok kerja ini dapat dilakukan oleh seorang anggota
kelompok, seorang supervisor atau anggota kelompok lainnya.
Menghadiri rapat dan berinteraksi dalam rapat-rapat adalah
kegiatan rutin dalam suatu organisasi. Karena rapat adalah salah satu cara
kehidupan organisasi yang ummn. Oleh karena itu seseorang anggota
organisasi harus terampil dalam interaksi rapat-rapat yang mencakup
20
keterampilan memberikan informasi bila diperlukan atau untuk membujuk
anggota lain untuk menerima usulan dan mengarahkan rapat bila
diperlukan.
Menulis sangat diperlukan bagi anggota organisasi, karena
organisasi banyak memerlukan materi cetak dan tertulis. Materi ini
diantaranya didistribusikan dalam organisasi dan untuk luar organisasi.
Tiap lembaran dari materi tersebut dilakukan oleh anggota organisasi yang
khususnya bertugas untuk itu yang biasa kita kenal sebagai pegawai tata
usaha. Disamping itu diperlukanjuga keterampilan mengonsep surat untuk
kepentingan organisasi.
Berdebat untuk keputusan penting dibuat dalam rapat-rapat kecil
dimana orang saling berdebat satu sama lain sebelum memilih satu
tindakan tertentu. Orang dalam organisasi harus membuat suatu usulan
atau program baru mengenai aktivitas yang akan dilakukan. Agar usulan
ini berhasil atan dapat diterima orang perlu keterampilan berkomunikasi
untuk menyakinkan dan membujuk orang lain untuk menerima usulan atau
programnya. 1
Komunikasi antarpribadi diterapkan antar sesama pengurus BKMT
Kecamatan Neglasari, karena komunikasi antar pribadi merupakan salah
satu bentuk komunikasi organisasi humas dalam menerapkan current
image (citra sekarang) dalam penyebaran informasi yang terjadi pada
organisasi BKMT untuk penyebar luasan program kerja ataupun
' Dr. Arni Muhammad. KOMUN!KAS! ORGAN/SAS!, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet, ke-8, h.
80-81
21
infonnasi-informasi untuk kemajuan organisasi BKMT
maupun untuk
kemaslahatan umat Islam secara umum.
Dari hasil penelitian dann pengamatan yang dilakukan penulis
melihat terjadi komunikasi antar sesama pengurus secara tatap muka (face
to face) pada saat pertemuan formal maupun non formal dengan pesanpesan mengenai penyebaran informasi program kerjaBKMT itu sendiri
maupun tentang infonnasi- informasi umum lainnya.
Komunikasi ini dilakukan oleh sesama pengurus sebagai perantara
dalam memperlancar penyelesaian tugas resmi yang semuanya ini sangat
berguna bagi mereka dalam menjalankan setiap kegiatan BKMT demi
tercapainya tujuan organisasi.
Hal ini dibenarkan oleh ketua BKMT Kecamatan Neglasari dalam
wawancara bahwa"komunikasi tatap muka adala komunikasi yang paling
sering digunakan dalam BKMT". Seperti rapat-rapat dan komunikasi antar
pengurus BKMTdalam keseharian.
2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok
Pendekatan ini memfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan
sub unit suatu oraganisasi. Didalam biasanya terdapat bermacam-macam
kelompok sosial. Masing-masing kelompok ini mempunyai tujuan. Agar
masing-masing tujuan kelompok ini dapat menyokong pencapaian tujuan
organisasi, pimpinan organisasi memberikan informasi mengenai tujuan
organisasi dan penjelasan kaitannya
tujuan
masing-masing kelompok
sehingga masing-masing kelompok merasa bahwa tujuan organisasi adalah
22
tujuan
mereka
bersama.
Dalam
ha!
ini
diperlukan
keterampilan
berkomunikasi dari pimpinan sehingga anggota kelompok mempunyai
motivasi bekerja dengan baik. Lebih-lebih lagi bila anggota kelompok
melihat ada keuntungan bagi diri mereka, mereka a.kan bekerja dengan giat
dan akan mendukung tujuan organisasi.
Organisasi juga membutuhkan orientasi dan latihan untuk melatih
orang-orang dalam suatu organisasi agar dapat me.lakukan suatu pekerjaan
tertentu. Orientasi adalah proses yang teru mene:rus yang menghendaki
komunikasi untuk membawa orang lain melihat apa yang sedang
berlangsung dalam suatu organisasi. Tugas mewmberi orientasi dapat
dilakukan oleh pimpinan unit-unit organisasi maupt:n oleh anggota.
Bila seseorang tidak merasa senang dcmgan situasi kerjanya
biasanya mereka mengatakan bahwa tidak puas dengan situasi kerjanya
biasanya mereka mengatakan bahwa tidak puas dengan pekerjaannya. Ada
dua ha! yang mungkin menyebabkan orang tidak puas pertama bila orang
tersebut tidak mendapatkan informasai
yang dibutuhkannya untuk
melakukan pekerjaannya. Kedua, apabila hubungan sesama teman kerja
kurang baik. Atau dengan kata Jain ketidakpuasan keija ini berhubungan
dengan masalah komunikasi.
Tidak ada pula bukti-bukti yang menyatakan bahwa organisasi y3ng
baik komunikasinya akan menjamin kepuasan ke1ja anggotanya. Teta[pi
masih ada faktor lain diantaranya dengan mempererat tali silaturahmi secara
rutin antar sesama anggota organisasi.
23
Penerapan komunikasi kelompok yang dilakukan antar sesama
pengurus BKMT dalam menerapkan current image (citra sekarang) pun
tercipta dengan baik. Komunikasi kelompok ini dilakukan oleh mereka
dalam pertemuan pengajian rutin bulanan, dan rapat pengurus.
Untuk pengajian bulanan yang diselenggarakan BKMT Kecamatan
Neglasari diselenggarakan satu bulan sekali setiap minggu pe11ama dihari
Rabu. Seluruh pengurus menghadiri pertemuan ini yang merupakan ajang
silaturahmi antar sesama pengurus BKMT.
Pengajian
rutin
bulanan
ini
juga
mendatangkan
seorang
guru/penceramah yang tetap menyampaikan sirarnan rohani, yang juga
dihadiri oleh pengurus atau pimpinan dan jamaah majlis taklim SeKecamatan Neglasari.
Begitu pula halnya dalam rapat pengurus yang dilakukan setelah
kegiatan
pengajian bulan tersebut.
Dalam
rapat pengurus,
proses
komunikasi kelompok ini tercipta dan berlangsung dengan suasana
kekeluargaan karena sudah terciptanya suasana keakraban diantara individu
dan seringnya berinteraksi antar individu. Rapa! ini diadakan untuk
membicarakan kegiatan yang telah terlaksana yaitu eveluasi lee depan untuk
seluruh pengurus, dan rapat ini juga membahas tentang program ke1ja apa
saja yang belum terlaksana serta bagaimana earn merealisasikan programprogram BKMT tersebut yang belum terlaksana, rapat ini juga berfungsi
sebagai ajang peningkatan kualitas BKMT sebagai orgaisasi yang bergerak
dibidang kemaslahatan umat.
25
diantaranya berbicara dalam kelompok kerja, mengunjungi dan berinteraksi
dalam rapat, menulis dan mengonsep surat, memperdebatkan suatu usulan
dan sebagainya.
Sebelum kita beranjak pada pengertian komunikasi organisasi ada
baiknya kita ketahuai dahulu apa itu komunikasi dan apa itu organisasi.
Agar pemahaman kita bisa lebih mudah (baik).
Secara etimologis (bahasa) istilah komunikasi atau dalam bahasa
Inggrisnya communication berasal dari kata latin communication, dan
bersumber dari kata communis yang bera11i sama. Sama disini maksudnya
adalah sama makna/arti. 2
Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami. 3
Secara terminologis pengertian komunikasi Menurut Carl I. Hovland
Komunikasi adalah proses mengubah prilaku orang Jain (communication is
the process to modity the behavior of other individuals)4
Menurut Everett M. Roger komunikasi adalah proses ha! di mana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu komunikan atau lebih dengan
maksud mengubah prilaku.
2
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. ILMU KOMUNIKASI TEORJ DAN PRAKTEK.
Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2003) cet Ke-17, h. 9
3
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B), Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet, Ke-I, Jakarta: Balai Pustaka,
1998. h.454
4
Ibid. H. IO
27
Menurut Dwight Waldo organisasi adalah struktur antar hubungan
pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan-kebisaan di
dalam suatu sistem administrasi. 6
Dari uraian pengertian komunikasi dan organisasi, maka dapat
disimpulkan oleh Weyne bahwa komur:ikasi organisasi adalah suatu
pertunjukan atau penafsiran pesan antara unit-unit komunikasi yang
merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. 7
Menurut
Goldhaber
(1986)
komunikasi
organisasi
adalah
"organizational communications is the process of creating and exchanging
messages within
environmental
a network of interpendent relationship to cope with
uncertainty"
(komunikasi
organisasi
adalah
proses
menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang
saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah. 8
Komunikasi secara sederhana, yaitu komunikasi antannanusia
(human communication) yang te1jadi da!am konteks organisasi. Atau
meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan
sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling
bergantung satu sama lain (the flow of messages within a network of
independent relationships).
6
Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Galia Indonesia), h. 14
Husein Urnar, Metode Rise/ Komunikasi, (Jakarta: Grarnedia, 2002) eel, ke-1, h. 5
8
Dr. Ami Muhammad, KOMUNIKASI ORGAN/SAS!, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet, Ke-7,
ha!. 67
7
28
Arus komunikasi organisasi meliputi komunikasi vertikal dan
komunikasi horizontal. Rona! Adler dan
George Rodman dalam. buku
Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masingmasing fungsi dari kedua arus komunikasi dalam org;misasi tersebut.
Pertama
adalah
downward communication.
Komunikasi
ini
berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen
mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari alas
ke bawah ini adalah:
a.
Pemberian atau penyampain instruksi kerja (job instruction);
b.
Penjelasan dari pimpinan エ・ョ。セァ@
mengapa suatu tugas perlu untuk
dilaksanakan Gob retionnale);
c.
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku
(procedures and practices);
d.
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk beke1ja lebih baik.
Sedangkan
upward communication
エ・セゥ。、@
ketika
bawahan
(subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi
dari bawah ke atas ini adaiah:
a.
Penyampaian infonnasi tentang pekerjaan atau tugas yang sudah
dilaksanakan;
b.
Penyampaian
infonnasi
tentang
persoalan-persoalan
ataupun tugas yanng tidak dapat diselesaikan oleh bawahan;
c.
Penyampain saran-saran perbaikan dari bawaha:n;
pekerjaan
29
d.
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sencliri maupun
peke1jaannya.
Arus horizontal communication. Tindak komunikasi berlanngsung
diantara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang
setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah:
a.
Memperbaiki koordinasi masalah;
b.
Upaya pemecahan masalah;
c.
Saling berbagai informasi;
d.
Upaya memecahkan konflik;
e.
Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
Citra adalah tujuan utama dan sekaligus rnerupakan reputasi dan
prestasi
yang
hendak clicapai
bagi
dunia
hubungan
masyarakat
(kehumasan) atau public relation. Pengertian citra itu sendiri abstrak
(intangible) dan tidak dapat diukur secara maternatis, tetapi wujudnya bisa
dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk.
セZ・ーイエゥ@
penerimaan dan
tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik
(khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umurrmya.
Penilaian tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan
timbulnya rasa hormat (respek), kesan-kesan baik clan menguntungkan
terhadap suatu citra lembaga atau organisasi atau produk barang clan jasa
pelayanannya yang diwakili oleh pihak humas atau public relation.
Biasanya landasan citra itu berakar pada "Nilai-nilai kepercayaan" yang
konkretnya diberikan secara individual, clan merupakan pandangan atau
30
persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang
mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini
publik yang lebih luas dan abstrak, yaitu sering dinamakan dengan citra
(image). 9
Kini, banyak sekali pernsahaan atau organisasi dan orang-orang
yang mengelolanya sangat sensitif menghadapi publik-publik mereka yang
kritis. Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi memahami
sekali perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun suatu
citra yang menguntungkan bagi suatu
ー・イョウ。ィセュ@
tidak hanya dengan
melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan pub!ik negatif. Dengan
perkataan lain, citra perusahaan adalah "Fragile Commodity" (komoditas
yang rapuh atau mudah pecah). Namun, kebanyakan perusahaan atau
organisasi juga menyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah
esensial,
sukses
yang
berkelanjutan
dan
dalam jangka panjang
(Seitel: 1992:93). 10
Menurnt Bill Canton dalam Sukatendel (1990) mengatakan bahwa
citra adalah "Image: the Impression the feeling, the conception which the
public has of a company; a conciussly created impression of an object,
person, or organization" (citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri
publik terhadap pernsahaan; kesan yang sengaja diciptakan dari suatu
objek, orang atau organisasi). Jadi, ungkap Sukatendel, citra itu dengan
9
Rosady Ruslan, SH, MM, MANAJEMEN HUM4S & KOMUNJKASI KONSEPSI & APL/KASI,
(Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002) cet ke-74-75
·
10
Drs. Soleh Soemirat, M. S. dan Drs Elvinaro Ardianto, M. S, DASAR-DASAR PUBLIK
RELATION, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002) h. 111
31
sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. karena itu, citra merupakan
salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi, istilah
lainnya adalah Favourable Opinion. 11
Citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan,
seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Menurut Katz ada banyak
citra
perusahaan,
misalnya
siap
membamu,
inovatif,
sangat
memperhatikan karyawannya, bervariasi dalam produk, dan tepat dalam
pengiriman. 12
Dalam Kam us Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (I)
gambar, rupa; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak megenai pribadi,
perusahaan, organisasi, atau produk; (3) kesan mental atau bayangan
visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase, atau kalimat
dan
merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; (5) data
atau informasi dari potret udara untuk bahan evaluasi. 13
Frank Jefkins,
dalam bukunya Public Relation Technique,
menyimpulkan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan
seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai basil dari
pengetahuan dan pengalamannya. Dalam buku Essential of Publik
Relation, Jefkins menyebut bahwa citra adalah kesan yang diperoleh
11
Ibid, h. 1I2
Ibid, h. I 13
13
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B), Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
hlm.216
12
32
berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta
atau kenyataan. 14
Jalaludin
Rahmat
dalam
bukunya
Psikologi
Komunikasi
menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang realitas dan tidak
harus
sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi.
Solomon dalam Rahmat, mengemukakan sikap kepada seseorang atau
sesuatu bergantung pada citra kita tentang orang atau objek tersebut
(Danasaputra, 1995:33).
Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat yang
diterbitkan oleh lnte1masa, ( ... ) 1992, ada beberapa jen"is·citra (image)
yang dikenal di dunia aktifitas hubungan masyarakat (Public Relation),
yaitu dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Citra Cem1in (Mirror Image)
Citra cermin adalah bagaimana dugaan (citra) manajemen
terhadap publik internal dalam melihat perusaannya. 15 Pengertian
disini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan,
terutama pada pimpinannya yang tidak percaya terhadap kesan orang
luar terhadap perusahan yang dipimpinnya itu tidak selamanya dalam
posisi baik. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra
dimasyarakat ternyata hanya terjadi perbedaan antara yang diharapkan
14
15
Op cit, h. 114
Ibid Ors. Soleh Soemirat, h. 117
34
Oleh karena itu pihak manajemen, menginginkan pencapaian prestasi
tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum pihak
eksternal memperoleh informasi secara lengkap. 20
d. Citra Perusahaan (C01porate Image)
Jenis citra berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan
utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image)
yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin
tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam
bidang marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial
(social care) sebagainya. Dalam ha! ini pihak humas/PR berupaya atau
bahkan
ikut
bertanggung jawab untuk mempertahankan citra
perusahaan, agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai
tinggi (liquid) untuk berkompetisi dipasar bursa saham.
e. Citra Serbaneka (Multiple Image)
Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas,
misalnya
bagaimana
pihak
humas/PR-nya
akan
menampilkan
pengenalan (awareness) terhaclap identitas, atribut logo, brand's name,
seragam (uniform) para front liner, sosok ge:dung, dekorasi lobby
kantor dan penampilan para profesionalnya, kemudian diunifikasikan
atau diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (mulitiple image)
yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image).
20
Opcit, Drs. Soleh Soemirat, h. 117
35
f.
Citra Penampilan (Performance Image)
Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subyeknya,
bagaimana kinerja atau penampilan diri (perfoemance image) para
professional
pada
perusahaan
bersangkutan,
misalnya
dalam
memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanannya, bagaimana
pelaksanaan etika menyambut telepon, tamu, dan pelanggan serta
menyenangkan serta memberi kesan yang selalu baik.
Proses Pembentukan Citra
Citra adalah
kesan
yang diperolah
seseorang berdasarkan
pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk
mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari
sikapnya terhadap objek tersebut. Solomon, dalam Rahmat, menyatakan
bahwa semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan
pengetahuan yang kita miliki. Efek kognitif dari komunikasi sangat
mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk
berdasarkan
pengetahuan
dan
informasi-infmmasi
yang
diterima
seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan prilaku
tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan
citra kita tentang lingkungan. (Danasaputra, 1995: 34-35).
Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai
dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh Jhon S. Nimpoeno,
dalam laporan penelitian tentang tingkah laku konsumen, seperti yang
dikutip Danasaputra, sebagai berikut:
36
Model Pembentukan Citra
Pengalaman mengenai stimulus
Kognisi
Oセ@
Stimulus
Rangsangan
(input)
• Persepsi セ@
.
/
--1>
Sikap
Respon
Prilaku
(output)
mo!ivas1
Publik Relation digambarkan sebagai input-output, proses intern
dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah
stimulus yang diberikandan output adalah tanggapan atau prilaku tertentu.
Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap.
" ... proses-proses psikodinamis yang berlangsung pada individu
konsumen
berkisar
antara
komponen-komponen
persepsi,
kognisi,
motivasi, dan sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu
diartikan sebagai mental representation (citra) dari stimulus" (Nimpoeni,
dalam Danasputra, 1995:36).
Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus
yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons.
Stimulus (rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau
ditolak.
Jika rangsangan ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal
ini
menunjukkan
bahwa
rang