Analisis Biaya,Penerimaan Dan Pendapatan Analisis Nilai Tambah

15. Syrup X 2 digunakan untuk campuran dalam pengolahan carica. Penggunaan syrup dinyatakan dalam satuan liter. 16. Kemasan cup mangkuk X 3 digunakan untuk pengemasan dalam pengolahan carica yang meliputi cap expired dan karton dalam pengepakan carica yang berbentuk cup mangkuk kgkarton. 17. Kemasan metal cup X 4 digunakan untuk pengemasan dalam pengolahan carica yang meliputi cap expired dan karton dalam pengepakan carica yang berbentuk metal cupGlass jar kgkarton. 18. Kemasan flexible plastik X 5 digunakan untuk pengemasan dalam pengolahan carica yang meliputi cap expired dan karton dalam pengepakan carica yang berbentuk flexible plastik kgkarton. 19. Tenaga kerja langsung X 6 adalah tenaga kerja yang bekerja di bagian produksi dan mempunyai andil secara langsung untuk menghasilkan produk dinyatakan dalam satuan Hari Orang Kerja HOK.

F. Analisis Data

Penelitian ini akan menggunakan beberapa alat analisis yaitu:

1. Analisis Biaya,Penerimaan Dan Pendapatan

a. Analisis biaya dilakukan dengan menjumlahkan semua biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan produksi pengolahan menjadi. Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan perilaku biaya yaitu : a Biaya tetap, yaitu biaya yang konstan secara total sekalipun terjadi perubahan tingkat aktivitas dalam suatu kisaran relevan tertentu. 15 b Biaya variabel, yaitu biaya yang berubah secara proposional dengan perubahan tingkat aktivitas. Menurut Soekartawi 1995 besarnya biaya yang dikeluarkan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : TC = TFC + TVC Keterangan : TC : Total Cost biaya total TFC : Total Fixed Cost total biaya tetap TVC : Total Variable Cost total biaya variabel Biaya penyusutan digunakan untuk menghitung biaya tetap dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Mulyadi, 1997 : penyusutan= Nilai Investasi−Nilai Sisa Umur ekonomis b. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan negatif dengan harga yang dihitung dalam periode satu tahun, artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan Soekartawi, 1995. Pendapatan usaha didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan total dengan pengeluaran total: TR = Q x P Π = TR - TC 16 Keterangan : TR : Total Revenue penerimaan total TC : Total Cost biaya total Q :Quantity volume penjualan P :Price Harga Π :Pendapatan bersih atau keuntungan

2. Analisis Nilai Tambah

Analisis nilai tambah merupakan instrumen analisis yang ditujukan untuk mengetahui kondisi perolehan kekayaan perusahaan sebagai hasil dari sebuah proses produksi. Analisis nilai tambah bermanfaat untuk memperoleh informasi mengenai faktor yang menaikkan nilai tambah atau sebaliknya. Analisis nilai tambah dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam perencanaan pengalokasian sumber daya, perbaikan metode kerja, serta lebih mengefisienkan penggunaan masukan input. Analisis nilai tambah juga menunjukkan distribusi dari penerimaan yang diperoleh sebagai balas jasa kepada faktor produksi. Analisis nilai tambah yang akan digunakan adalah metode Hayami. Metode Hayami merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana bahan baku yang mendapat perlakuan mengalami perubahan nilai. Metode tersebut bermanfaat untuk mengetahui kondisi perolehan kekayaan perusahaan sebagai hasil dari proses produksi dan juga menunjukkan distribusi nilai tambah yang dihasilkan terhadap faktor produksi yang digunakan. Hayami dalam Sudiyono 2004 menyatakan bahwa 17 perhitungan nilai tambah dibagi menjadi dua macam metode yaitu metode perhitungan nilai tambah untuk kegiatan pengolahan dan untuk kegiatan pemasaran. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah nilai tambah untuk kegiatan pengolahan, karena carica yang mengalami proses pengolahan menjadi manisan maupun syrup akan memiliki nilai tambah bila dibandingkan dengan carica dalam bentuk produk primer. Besarnya nilai tambah karena proses pengolahan diperoleh dari pengurangan biaya bahan baku dan input lain terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja. Perhitungan nilai tambah pengolahan carica bertujuan untuk mengukur besarnya nilai tambah carica. Perhitungan dilakukan berdasarkan pada satuan bahan baku yang digunakan yaitu carica sebagai bahan baku utama. Selanjutnya prosedur perhitungan nilai tambah pengolahan menggunakan Hayami 1987 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : 18 Tabel 1. Format analisis nilai tambah menurut metode Hayami Variable Nilai Biaya Produksi, Produk dan Harga 1 Hasil Produksi kghari A 2 Bahan Baku kghari B 3 Tenaga Kerja HOK C 4 Faktor Konversi D = AB 5 Koefisien Tenaga Kerja E = CB 6 Harga Produk Rpkg F 7 Upah Tenaga Kerja RpHOK G Pendapatan dan Keuntungan 8 Harga Bahan Baku Rpkg H 9 Sumbangan Input Lain Rpkg I 10 Nilai Produk Rpkg J = D x F 11 a. Nilai Tambah Rpkg K = J – H – I b. Rasio Nilai Tambah L = KH x 100 12 a. Imbalan Tenaga Kerja Rpkg M = E x G b. Bagian Tenaga Kerja N = MK x 100 13 a. Keuntungan Rpkg O = K – M b. Tingkat Keuntungan P = OK x 100 Imbalan Faktor Produksi 14 Marjin Rpkg Q = J – H a. Sumbangan Input Lain R = IQ x 100 b. Imbalan Tenaga Kerja S = MQ x 00 c. Keuntungan Perajin T = OQ x 100 Sumber: Sudiyono, 2004 19 Keterangan: A = Nilai output yang diproduksi, dalam satuan kg per 12 bulan kg12 bulan B = Jumlah input bahan baku utama, dalam satuan kg per 12 bulan butir12 bulan C = Nilai HOK dari tenaga kerja langsung dalam satuan HOK per 12 bulan HOK12 bulan D = Nilai faktor konversi yang diperoleh dari hasil bagi antara nilai output dengan jumlah input bahan baku E = Koefisien dari tenaga kerja langsung yang diperoleh dari hasil bagi nilai HOK tenaga kerja langsung dengan input bahan baku carica. F = Harga produk per kg diukur dalam satuan rupiah per kg Rpkg G = Upah dari tenaga kerja langsung, dalam satuan rupiah per HOK RpHOK H = Harga bahan baku utama dalam satuan rupiah per kg Rpkg I = Sumbangan input lain dalam satuan rupiah per kg Rpkg J = Nilai produk yang diperoleh dari hasil kali nilai faktor konversi dengan harga produk dalam satuan rupiah per kg Rpkg K = Nilai tambah yang diperoleh dari nilai produk dikurangi harga bahan baku utama dan sumbangan input lain dalam satuan rupiah per kg Rpkg L = Rasio nilai tambah dalam presentase diperoleh dari hasil bagi nilai tambah dengan nilai produk dikali seratus persen M = Pendapatan tenaga kerja langsung diperoleh dari hasil kali koefisien tenaga kerja langsung dengan upah tenaga kerja langsung dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg 20 N = Nilai dari bagian tenaga kerja yang diperoleh dari hasil bagi pendapatan tenaga kerja langsung dengan nilai tambah dikali seratus persen O = Keuntungan yang diperoleh dari perhitungan nilai tambah dikurangi pendapatan tenaga kerja langsung dalam satuan rupiah per kg Rpkg P = Tingkat keuntungan perusahaan dalam persen Q = Margin yang diperoleh dari nilai produk dikurangi dengan harga bahan baku utama dalam satuan rupiah per kg Rpkg R = Presentase sumbangan input lain terhadap margin S = Presentase pendapatan tenaga kerja langsung terhadap margin T = Presentase keuntungan perusahaan terhadap margin

3. Analisis Regresi Linier Berganda