Pencegahan-pencegahan Kecelakaan Kerja Identifikasi bahaya kesehatan di tempat kerja, yakni untuk mendeteksi Evaluasi bahaya kesehatan, melalui pemantulan lingkungan kerja dan

c. Lingkungan kerja Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan antara lain : 1. Kebisingan. 2. Lantai licin dan kotor. 3. Suhu dan kelembaban yang tidak baik. 4. Tata ruang yang tidak terencana dengan baik. 5. Penerangan kurang cukup. d. Tata cara kerja Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan antara lain : 1. Prosedur kerja yang kurang baik. 2. Sikap kerja yang tidak baik. 3. Tidak mengikuti aturan atau prosedur kerja yang aman. 4. Prosedur kerja yang sulit dilakukan.

2.6 Pencegahan-pencegahan Kecelakaan Kerja

Mencegah kecelakaan kerja, merupakan upaya yang paling baik, bila dibandingkan dengan upaya lainnya. Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan Suma’mur ,1987:11 :

1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai

kondisi kerja umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pemeliharaan, pengawasan dan sebagainya.

2. Standarisasi, yaitu penetapan standar yang memenuhi syarat keselamatan pada

berbagai jenis industri atau alat pelindung diri.

3. Pengawasan, yakni tentang di patuhinya ketentuan perundang-undangan.

4. Riset medis, tentang pengaruh fisiologis dan patologis lingkungan, dan keadaan

fisik lain mengakibatkan kecelakaan.

5. Penelitian psikologis, penyelidikan tentang pola kejiwaan yang menyebabkan

terjadinya kecelakaan.

6. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis, frekuensi, sebab

kecelakaan, mengenai siapa saja dan lain-lain. 7. Pendidikan, khususnya di bidang keselamatan kerja. 8. Penelitian bersifat teknik, meliputi sifat dan ciri bahan berbahaya, pengujian alat pelindung, penelitian tentang peledakan, desain peralatan dan sebagainya.

9. Pelatihan, untuk meningkatkan keterampilan keselamatan dalam bekerja, antara

lain bagi pekerja baru.

10. Penggairahan, yakni penggunaan berbagai cara penyuluhan atau pendekatan

lain untuk menumbuhkan sikap selamat.

11. Asuransi, berupa insentif finansial, dalam bentuk pengurangan biaya premi, jika

keselamatan kerjanya baik.

12. Upaya lain di tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran utama efektif atau

tidaknya penerapan keselamatan kerja. Upaya pencegahan perlu dilakukan pula dalam mencegah terjadinya penyakit akibat kerja, antara lain berupa :

a. Identifikasi bahaya kesehatan di tempat kerja, yakni untuk mendeteksi

kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit.

b. Evaluasi bahaya kesehatan, melalui pemantulan lingkungan kerja dan

pengujian biomedis, antara lain melalui pengambilan contoh udara di ruang kerja, pemeriksaan darah dan sebagainya.

c. Pengendalian bahaya kesehatan, baik pada sumber bahaya, media perantara,

Dokumen yang terkait

Minimisasi Kecelakaan Akibat Kerja dengan Pendekatan Fault Tree Analysis (FTA) untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja pada PT. Morawa Electric Transbuana

4 76 180

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

20 124 133

Pengaruh Displin Kerja, Keselamatan Kesehatan Kerja dan Efikasi Diri terhadap Kinerja Pegawai (Studi kasus pada Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan)

5 27 166

STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 7 12

IMPLEMENTASI PROGRAM 5S SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Kasus di: CV. Permata Tujuh Wonogiri).

0 0 6

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN CV. PERMATA 7 WONOGIRI.

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA PROGRAM K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR DI WONOGIRI.

0 0 7

PENDAHULUAN Analisis Tingkat Produktivitas Dengan Pendekatan Angka Indeks Model Marvin E. Mundel (Studi Kasus Di CV. Permata 7, Wonogiri).

0 1 5

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

0 1 8

USULAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN 5W1H PADA PT. HOMEWARE INTERNATIONAL INDONESIA

2 4 16