Metode Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian Populasi penelitian adalah semua siswa Lembaga Pendidikan Ketrampilan ”ISTIBANK”. Jumlah siswa Lembaga Pendidikan Ketrampilan ”ISTIBANK” sebanyak 237 orang N dengan batas kesalahan e 10 diperoleh jumlah sampel sebanyak 70,326. Maka penelitian ini diperlukan jumlah responden minimal 71 orang, dan mengggunakan sampel sebanyak 71 orang.

3.7 Metode Pengolahan Data

Mula-mula jawaban dari ketiga jenis kuesioner dibandingkan konsistensinya dengan melihat jawaban dalam setiap butir pertanyaan. Data dianggap telah memenuhi syarat tidak terdapat cacat tidak sah karena hanya ada satu jawaban untuk masing-masing pertanyaan. Setelah tahap ini dilakukan tahapan sebagai berikut : a. Uji Validitas Untuk mengetahui sejauhmana ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran atas apa yang diukur. Adapun langkah-langkah pokok dalam analisis kesahihan butir adalah sebagai berikut : 1. Menghitung skor faktor sebagai jumlah dari skor butir faktor. 2. Menghitung korelasi momentangkar antara skor butir x dengan skor faktor y. 3. Menghitung korelasi bagian total, yaitu mengkoreksi korelasi momentangkar r xy menjadi koreksi r pq. 4. Menguji taraf signifikan r pq. Dengan derajat bebas yang dipergunakan untuk menguji r pq adalah n-2. 5. Menggugurkan butir-butir pertanyaan yang tidak sahih. Butir-butir yang dipertahankan adalah butir-butir yang memiliki r pq positif dan peluang alat P lebih kecil dari 0,005. b. Uji Reliabilitas Untuk mengetahui ketepatan tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur karena syarat untuk kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsisten atau tidak berubah-ubah. Karena instrumen yang digunakan menggunakan jawaban berskala maka uji reliabilitas menggunakan croncbach Alpha. c. Identifikasi keunggulan dan kelemahan Untuk menganalisa keunggulan dan kelamahan diperoleh dengan cara berikut yaitu: 1. Jumlah seluruh skor pada setiap atribut untuk semua responden. 2. Kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah seluruh responden. 3. Jumlah seluruh rata-rata dari setiap atribut dibagi dengan jumlah atribut. 4. Menentukan kategori atribut dikatakan unggullemah apabila rata- rata tingkat kepuasan kepentingannya diatas grand mean tingkat kepuasan kepentingannya. d. Klasifikasi atribut berdasarkan Model kano. 1. Menentukan kategori atribut tiap responden berdasarkan tabel 3.1 TABEL EVALUASI KANO Dysfunctional 1 2 3 4 5 Kebutuhan konsumen Suka Mengharap Netral Toleransi Tidak suka 1. Suka Q A A A O 2. Mengharap R I I I M 3. Netral R I I I M 4. Toleransi R I I I M Functional 5. Tidak suka R R R R Q Keterangan : Q = Questionable Diragukan R = Reverse Kemunduran A = Attrctive Menarik I = Indefferent Netral O = One dimensional Satu Ukuran M = Must be Keharusan 2. Menghitung jumlah masing-masing kategori kano dalam tiap-tiap atribut. 3. Menentukan kategori kano tiap atribut dengan menggunakan Blauth’s formula walden,1993 sebagai berikut : • Jika jumlah nilai one dimensional + attractive + must be jumlah nilai indiferent + reverse + questionable maka grade diperoleh nilai paling maksimum dari one dimensional, attractive,must be • Jika jumlah nilai one dimensional + attractive + must be jumlah nilai indifferent + reverse + questionable maka grade diperoleh yang paling maksimum dari indifferent, reverse , questionable. • Jika jumlah nilai one dimensional + attractive + must be = jumlah nilai indifferent + reverse + questionable maka grade diperoleh yang paling maksimum diantara semua kategori kano yaitu one dimensional, attractive, must be dan indifferent, reverse , questionable . Alasan menggunakan formula ini karena pada dasarnya model Kano terdiri dari 3 kategori yaitu attractive, one dimensional, dan must be. Akan tetapi respon konsumen akan selalu ada dan muncul kategori indefferent, questionable, dan reverse. Indefferent netral, kategori dimana jika ada tidaknya layanan tidak akan berpengaruh pada kepuasan konsumen. Reverse kemunduran, derajat kepuasan konsumen lebih tinggi jika layanan berlangsung tidak semestinya dibandingkan kepuasan terhadap layanan yang berjalan lebih baik., questionable diragukan, kadangkala konsumen puas atau tidak puas jika layanan itu diberikan.

3.8 Cara Analisa

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG (Studi Kasus Pada Pendidikan Minimal SLTA Di Perpustakaan Umum Kecamatan Yosowilangun)

0 14 18

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG (Studi Kasus Pada Pendidikan Minimal SLTA Di Perpustakaan Umum Kecamatan Yosowilangun)

0 29 18

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN USULAN PERBAIKAN PELAYANAN TRAVEL MALANG-BANDARA JUANDA MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi Kasus Di Kirana Tour & Travel Malang)

0 12 2

EVALUASI STRATEGI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP ASKESKIN DI PUSKESMAS KABUPATEN SITUBONDO

2 15 19

KREATIVITAS GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Meranti Senen Jakarta Pusat

0 10 114

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMAN 2 Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat)

0 11 84

PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Swalayan Ada Baru Di Kota Salatiga) Oleh Tri Widodo Dosen Tetap STIE AMA Salatiga Abstract - PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPU

0 0 23

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA LEMBAGA PENDIDIKAN ISTIBANK SURAKARTA TAHUN 2012

0 0 79

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DENGAN METODE STUDENT SATISFACTION INVENTORY DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

0 0 11

EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS IT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN

0 2 9