Tujuan Penelitian:
1.
Untuk menganalisis besarnya pengeluaran pemerintah Kabupaten Boyolali dalam menjalankan fungsi pendidikan dibandingkan dengan
fungsi-fungsi yang lain
2.
Untuk menganalisis besarnya biaya pelayanan pendidikan pemerintah Kabupaten boyolali untuk tiap siswa program wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun
3.
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara capaian kinerja pelayanan pendidikan dengan belanja pendidikan program wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun di Kabupaten Boyolali ditinjau dari sisi belanja modal terhadap belanja operasional.
B. Landasan Teori
Pengeluaran Pemerintah Anggaran untuk Fungsi Pendidikan
Menurut mardiasmo, 2002 anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang
dinyatakan dalam ukuran finansial. Anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang
meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi dimasa yang
akan datang. Fungsi Anggaran sektor publik yaitu:
a.
Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Planing Tool
b.
Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Control Tool
c.
Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal Fiskal Tool
d.
Anggaran Sebagai Alat Politik Politikal Tool
e.
Anggaran Sebagai Alat kordinasi dan Komunikasi coordination and Communication Tool
f.
Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja Performance Measurement
g.
Anggaran Sebagai Alat Motivasi Motivation Tool
h.
Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik Publik Sphere
Jenis anggaran sektor publik dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Anggaran Operasional 2. Anggaran Modalinvestasi
UU No. 10 Tahun 2010 tentang APBN TA 2011, dinyatakan bahwa Anggaran Pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang
dianggarkan melalui Kementrian NegaraLembaga, alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah dan alokasi anggaran pendidikan
melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik tetapi tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah pasal 1 butir 48.
Pelayanan Pendidikan untuk Wajar 9 tahun
Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun merupakan perwujudan amanat pembukaan UUD 1945 dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. serta pasal 31 UUD 1945 yang menyatakan 1 Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan 2 Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menjamin hak atas “pendidikan dasar” bagi warga negara indonesia yang berusia 7-15 tahun. Salah satu upaya untuk
meningkatkan taraf pendidikan penduduk Indonesia adalah melalui peningkatan secara nyata persentase penduduk yang dapat menyelesaikan
proram Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun. Program wajib belajar memiliki dasar hukum sebagai berikut:
1. Undang-undang Dasar 1945, pasal 31 ayat 2 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 6 ayat 1. 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. 4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1994 tentang
Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun