Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat

Morfologi tanaman merupakan salah satu dasar pendekatan dalam identifikasi Kurniawan, 2004. Identifikasi tanaman secara konvensional dilakukan berdasarkan morfologi tanaman yang secara kasat mata dapat terlihat dan dapat pula menggunakan bantuan alat optik misalnya mikroskop dan dapat dilakukan pembedaan antara satu populasi dengan populasi lainnya. Pendekatan ini digunakan untuk identifikasi maupun karakterisasi beberapa tanaman antara lain: Anggrek subtribe sarcanthinae Kartaningrum et al, 2003, Durian Durio zibethinus Sriyono, 2006, Padi Oryza sativa Widiyanti, 2007 dan Kamboja Jepang Adenium obesum Hastuti, 2008.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaiamana karakteristik Malapari Pongamia pinnata L. Pierre berdasarkan morfologi dan kandungan minyak di dua aksesi? 2. Bagaiamana hubungan kekerabatan Malapari Pongamia pinnata L. Pierre pada dua aksesi tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakteristik Malapari Pongamia pinnata L. Pierre berdasarkan morfologi dan kandungan minyak di dua aksesi. 2. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan Malapari Pongamia pinnata L. Pierre pada dua aksesi tersebut.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai informasi tentang karakteristik morfologi dan kandungan minyak serta hubungan kekerabatan Malapari Pongamia pinnata L. Pierre di sepanjang Pantai Bali Utara dan Jawa Timur. Aksesi – aksesi yang telah terkarakterisasi nantinya sangat berguna dalam pemuliaan spesies tersebut misalnya sebagai sumber materi genetik untuk perbanyakan secara vegetatif. Seleksi akan lebih efektif dengan tersedianya data hubungan kekerabatan intraspesifik. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman Malapari Pongamia pinnata L. Pierre Tanaman Malapari berupa pohon yang menggugurkan daunnya dengan percabangan tersebar. Tinggi pohon ini berkisar antara 15 – 25 m dengan diameter batang mencapai 80 cm. Batang berwarna abu-abu, tegak lurus samar-samar, cabang pada umumnya tidak memiliki rambut atau urat, dan memiliki goresan yang menyerupai bintil berdekatan dengan anak daun pada pangkal tangkai daun. Setiap ranting memiliki 5 – 9 helai daun. Daun tersusun dalam dua deret dengan 3 – 7 anak daun yang terletak secara bersilangan, mengkilat dan warnanya hijau tua. Unit dan letak daun majemuk bersilangan, berbentuk bulat telur, menjorong atau lonjong berukuran 5 – 22,5 cm × 2,5 – 15 cm, pangkalnya membulat sampai meruncing, dan ujung daun menumpul sampai meruncing. Bunga berupa tandan semu di ketiak daun dengan panjang 6 – 27 cm. Pada setiap buku terdapat sepasang bunga berbau menyengat, berwarna putih hingga merah muda, bagian dalam berwarna ungu dengan sedikit hijau di tengah dan terdapat urat kecoklatan di bagian luarnya. Tangkai bunga berukuran 7 - 15 mm. Mahkota bunga berbentuk bulat telur terbalik dengan panjang 11 – 18 mm. kelopak bunga berbentuk cangkir, panjangnya 4 - 5 mm. Polong berbentuk lonjong menyerong hingga menjorong, tipis berukuran 5 – 8 cm × 2 – 3,5 cm × 1 – 1,5 cm, halus, berkulit tebal hingga agak mengayu, berparuh, bertangkai pendek, berisi 1-3 biji, mesokarpium berserabut, biji bulat telur gepeng berukuran 1,5 – 2,5 cm × 1,2 – 2 cm × 0,8 cm Heyne, 1987. Beberapa nama daerah untuk tanaman Malapari antara lain Malapari Simeuleu, Mabai Bangka, Ki pahang Laut Jawa Barat, Bangkongan, Kepik Jawa, Kranji Madura, Marauwen Minahasa, Hate hira Ternate, Butis, Sikam Timor dan Kuanji Bali. Nama internasional tanaman ini adalah Pongam, Karanj, Karanja, Honge, Indian beech Soerawidjaja, 2005. Nama ilmiah Pongamia pinnata L. Pierre sinonim dengan beberapa nama, yaitu Millettia pinnata L. Panigrahi, Millettia novo-guineensis Kane Hat, Pongamia pinnata Merr, Deris indica Lam Bennett. Klasifikasi Malapari menurut Kesari and Rangan, 2010 adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Pongamia Spesies : Pongamia pinnata L. Pierre

2.2 Penyebaran Tanaman Malapari