Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

3.4 Metode Analisis Data

Setelah pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-interpretatif. Menurut Atmazaki 1993: 121 metode deskriptif-interpretatif adalah metode yang menggambarkan sesuatu secara sistematis dengan memberikan pandangan atau pendapat terhadap karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif- interpretatif karena berusaha untuk mendeskripsikan humaniora dalam novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali dengan memberikan pandangan dan penilaian sastra secara sistematis. Langkah-langkah dalam analisis data pada metode ini adalah : 1 Membaca Membaca adalah tahap awal dalam proses pengkajian karya sastra. Hal itu disebabkan dengan membaca akan diketahui bagaimana isi cerita, sekaligus maksud pengarang dalam menganalisis karya sastra tersebut. Ada dua tahap membaca yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu membaca secara heuristik dan membaca secara hermeneutik. Membaca heuristik merupakan membaca tahap awal. Membaca heuristik menurut Pradopo 2001: 84 adalah membaca berdasarkan struktur kebahasaannya atau semiotik tingkat pertama. Melalui kegiatan membaca heuristik ini diperoleh pemahaman mengenai struktur novel Gipsi Laut seperti judul, tema, penokohan dan perwatakan, konflik, dan latar dari novel Gipsi Laut. Hal ini mengingat bahwa penelitian ini juga mengkaji analisis struktural. Membaca heuristik menghasilkan makna secara harfiah, makna tersurat. Bekal yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang sistem bahasa. Pembaca diharapkan mengerti dan paham tentang bahasa yang digunakan pada novel yang dibaca. Membaca hermeneutik adalah teknik membaca karya sastra dan ungkapan bahasa dalam arti yang lebih luas menurut maksudnya Teeuw, 1989: 123. Membaca hermeneutik membutuhkan pengetahuan tentang kode sastra dan kode budaya. Pembaca diharapkan memahami tentang bentuk dan hakikat karya sastra yang dihadapi serta budaya yang diceritakan di dalamnya. Membaca hermeneutik ini akan diperoleh pemahaman mengenai humaniora dalam novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali. 2 Deskripsi Deskripsi dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan kata-kata, kalimat, paragraf, maupun wacana yang menunjukkan faktor-faktor penyebab dan bentuk-bentuk humaniora dalam novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali. 3 Interpretasi Interpretasi adalah proses untuk menafsirkan suatu teks karya sastra. Hal ini sesuai dengan pendapat Abrams dalam Pradopo, 2001: 93 yang menyatakan bahwa interpretasi adalah penafsiran karya sastra. Kegiatan interpretasi dalam penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan kata-kata, kalimat, paragraf, maupun wacana dalam bentuk tertulis, bukan hanya sekedar pemahaman seperti halnya membaca hermeneutik. Dengan demikian, interpretasi merupakan bagian dari kegiatan apresiasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Atmazaki 1993: 133 yang menyatakan bahwa apresiasi karya sastra secara tertulis. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perlakuan analisis, kritik, penelitian, apresiasi, interpretasi terhadap karya sastra dlisebut dengan apresiasi. Pada tahap ini, siswa menafsirkan kata-kata, kalimat, pragraf, maupun wacana yang menunjukkan humaniora secara tertulis. Ada enam macam jenis pokok interpretasi seperti yang dikemukakan oleh Hartoko 1989: 62-63 yaitu, 1 penafsiran yang bertitik tolak dari pendapat bahwa teks itu sendiri sudah jelas; 2 penafsiran yang berusaha untuk menyusun kembali arti historik. Penafsiran dapat berpedoman pada maksud si pengarang nampak dari teks itu sendiri atau data dari luar; 3 penafsiran hermeneutika yaitu penafsiran yang dipengaruhi oleh individualitas dan masyarakat; 4 penafsiran yang secara sadar disusun dengan bertitik tolak pada pandangan sendiri mengenai sastra; 5 penafsiran yang berbentuk pangkal dan pada suatu problematika tertentu; dan 6 penafsiran yang tidak langsung berusaha agar secara memadai sebuah teks diartikan, melainkan hanya ingin menunjukkan kemungkinan-kemungkinan dalam teks. Jenis interpretasi atau penafsiran pada novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali yang akan dilakukan adalah penafsiran hermeneutika yaitu penafsiran yang dipengaruhi oleh individualitas dan masyarakat. Dalam hal tersebut peneliti berada pada posisi yang berpengaruh sebagai individu dan perwakilan dari masyarakat, khususnya pada penafsiran yang ingin diperoleh yaitu penafsiran religius yang ada di dalam novel. 4 Apresiasi Apresiasi merupakan tahap keempat dalam proses pengkajian karya sastra. Suroto 1989: 157 menyatakan bahwa kata apresiasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata appreciation yang berarti penghargaan, tepatnya penghargaan yang didasarkan pada pemahaman dan secara gramatikal. Kata penghargaan dapat diberi makna sebagai proses atau hal memberi harga atau menghargai. Saryono 2002: 3 menyatakan bahwa apresiasi sastra ialah proses kegiatan pengindahan, penikmatan, penjiwaan, dan penghayatan karya sastra secara individu dan momentan, subjektif dan eksistensial, rohaniah dan budiah, khusuk dan kafah, intensif dan total, supaya memperoleh sesuatu daripadanya sehingga tumbuh, berkembang, dan terpelihara kepedulian, kepekaan, ketajaman, kecintaan, dan keterlibatan terhadap karya sastra. Kegiatan apresiasi dalam penelitian ini adalah untuk menghargai dengan memahami, menikmati, dan menghayati isi novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali. Harapan dari kegiatan ini supaya mendapatkan deskripsi tentang nilai-nilai humaniora yang terbagi atas: manusia dan cinta kasih, manusia dan penderitaan serta manusia dan keadilan dalam novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali sehingga dapat ditemukan manfaatnya sebagai alternatif materi apresiasi sastra siswa di SMA.

3.5 Instrumen Penelitian