3.7 Alat, Bahan, dan Cara Kerja
3.7.1 Alat dan bahan 1.
Pipa meteran tinggi badan 2.
Timbangan berat badan 3.
Spuit 5 cc 4.
Torniquet 5.
Kapas 6.
Plester 7.
Povidone iodine 8.
Alkohol 70 9.
Tabung berisi antikoagulan heparinEDTA 10.
Human Leptin Elisa Kit-EZHL-80Sk 3.7.2 Cara kerja
1. Pencatatan data dasar
a. Pencatatan data dasar dilakukan oleh peneliti di
Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan.
b. Pencatatan data dasar meliputi identitas pasien,
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dermatologis, pemeriksaan penunjang yang meliputi
pemeriksaan fenomena tetesan lilin dan tanda Auspitz sesuai formulir catatan medis terlampir.
c. Pengukuran tinggi badan dan berat badan dilakukan
terhadap pasien.
Universitas Sumatera Utara
d. Diagnosis klinis ditegakkan oleh peneliti bersama
dengan pembimbing di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Menentukan derajat keparahan psoriasis vulgaris
menggunakan Psoriasis Area and Severity Index PASI. Cara menentukan skor PASI :
a. Intensitas: Area psoriasis yang representatif dipilih
untuk setiap bagian tubuh. Intensitas kemerahan, ketebalan, dan skuama psoriasis dinilai menjadi
tidak ada 0, ringan 1, sedang 2, berat 3, sangat berat 4
b. Ketiga skor intensitas ditambahkan untuk setiap
bagian tubuh untuk menghasilkan subtotal A1, A2, A3, A4. Setiap subtotal dikalikan dengan area
permukaan tubuh yang ditunjukkan oleh regio
A1 x 0,1 B1
A2 x 0,2 B2
A3 x 0,3 B3
A4 x 0,4 B4 c.
Persentase area yang terkena psoriasis dinilai pada empat regio tubuh, area tersebut diekspresikan
sebagai nol 0, 1-9 1, 10-29 2, 30-49 3, 50-69 4, 70-89 5, atau 90-100 6.
Kepala dan leher
Universitas Sumatera Utara
Lengan
Badan
Tungkai
d. Setiap skor area tubuh dikalikan dengan area yang
terkena
B1 x 0-6 = C1
B2 x 0-6 = C2
B3 x 0-6 = C3
B4 x 0-6 = C4 e.
Skor PASI diperoleh dengan menjumlahkan C1+C2+C3+C4. Derajat keparahan psoriasis
digolongkan sebagai berikut:
Ringan : 0-7
Sedang : 8-12
Berat : 12 3.
Pengambilan sampel darah dan pemeriksaan sampel a.
Pengambilan sampel darah dilakukan di laboratorium Klinik Prodia Medan.
b. Pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium
Klinik Prodia Medan. 4.
Cara pengambilan darah -
Darah diambil secara punksi vena pada vena mediana cubiti, di lipatan siku
Universitas Sumatera Utara
- Torniquet diikatkan diatas lipatan siku, kemudian
tangan dikepal -
Pada daerah yang akan dipunksi dilakukan desinfeksi
dengan larutan povidon iodine 10 dan alkohol 70 .
- Tusukkan jarum dengan sudut 45
- Ambil darah sebanyak 5 cc kemudian genggaman
dilepaskan terhadap
permukaan lengan
- Lepaskan tourniquet dan daerah punksi ditekan
dengan kapas beralkohol 70 -
Daerah punksi ditutup dengan plester -
Darah dimasukkan kedalam tabung berisi antikoagulan dan segera dibawa ke Laboratorium
Klinik Prodia. 5.
Pengukuran kadar leptin serum Dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia Medan dengan
menggunakan Human leptin Elisa kit-EZHL-80SK.
3.8 Definisi Operasional