dan sekolah tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi. Perpustakaan ini sepenuhnya dikelola oleh perguruan
tinggi sebagai lembaga induk. Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan suatu unsur penunjang yang
merupakan perangkat kelengkapan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Setiap perguruan tinggi harus memiliki
perpustakaan yang bertugas menunjang penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang disebut Unit Pelaksana Teknis UPT.
2.2.2 Definisi Sistem Informasi Perpustakaan
Secara spesifik pengertian sistem informasi perpustakaan adalah suatu penerapan teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi manajemen
perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi
bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini
sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan : Ikhwan Arif,
2003. Tetapi ternyata masih banyak orang termasuk para pustakawan yang
belum bisa membedakan dan masih mencampuradukkan antara konsep “Perpustakaan Dijital” digital library dengan “Automasi Perpustakaan”
library automation. Penulis pernah dimintai tolong untuk memberikan demo aplikasi perpustakaan dijital, ternyata yang diinginkan adalah
aplikasi automasi perpustakaan. Seorang teman penulis --seorang web programmer-- memberi nama aplikasi buatannya sebagai digital library,
padahal yang dibuat hanyalah katalog terpasang online catalog.
Sebenarnya apa perbedaan mendasar sistem informasi perpustakaan dengan perpustakaan dijital? Sistem automasi perpustakaan adalah implementasi
teknologi informasi pada pekerjaan-pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif dan efisien. Apa saja yang termasuk pekerjaan administratif di
perpustakaan. Diantaranya: pengadaan, pengolahan, sirkulasi peminjaman, pengembalian, inventarisasi, dan penyiangan koleksi, katalog terpasang,
manajemen keanggotaan, pemesanan koleksi yang sedang dipinjam, dan lain-lain. Sedangkan sistem perpustakaan dijital adalah implementasi teknologi informasi
agar dokumen dijital bisa dikumpulkan, diklasifikasikan, dan bisa diakses secara elektronik. Secara sederhana dapat dianalogikan sebagai tempat menyimpan
koleksi perpustakaan yang sudah dalam bentuk dijital : Ikhwan Arif, 2003.
2.2.3 Cakupan Sistem Informasi Perpustakaan
Cakupan sistem informasi perpustakaan meliputi kegiatan-kegiatan administratif di perpustakaan, di antaranya:
a Pengadaan acquisitions, yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan bahan pustaka yang dilakukan baik melalui pembelian, pertukaran
maupun berupa hadiah. Termasuk di dalamnya kegiatan pengecekan bibliografi pre-order bibliographic checking.
b Pengatalogan cataloguing, yaitu semua kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan cantuman record bibliografi untuk pembuatan
katalog yang digunakan sebagai sarana temu-balik informasi.
c Pengawasan sirkulasi circulation control, yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka, biasanya
untuk penggunaan di luar perpustakaan. d Pengawasan serial serials control
e Pengelolaan keanggotaan, yaitu sebuah kegiatan administratif pengelolaan perpustakaan, yang meliputi kegiatan penerimaan layanan keanggotaan,
pemuatan kartu tanda anggota KTA, layanan surat keterangan bebas tagihan dan lain-lain.
f Katalog online Online Public Access CataloguOPAC, yaitu penyediaan fasilitas temu balik koleksi perpustakaan melalui terminal komputer untuk
digunakan oleh pengguna perpustakaan : Ikhwan Arif, 2003.
2.2.4 Tujuan Sistem Informasi Perpustakaan