Analisis dan Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Analisis dan Pembahasan

Dalam melaporkan SPT masa PPN secara manual Pengusaha Kena Pajak mencatat, menghitung, menyetor dan melaporkan seluruh hal yang terkait dengan kewajiban pajaknya kepada KPP sesuai dengan domisilinya secara langsung. Sedangkan untuk mekanisme pembayaran dan pelaporan SPT Masa PPN secara manual, antara Pengusaha Kena Pajak dengan Aparat Pajak fiskus berinteraksi secara langsung. Dan dalam pelaporan SPT harus disertai seluruh lampiran yang mendukung dalam pengisian SPT tersebut. Dan dalam melaporkan SPT Masa PPN lampiran pendukungnya berjumlah sangat banyak sehingga pelaporan SPT ini sedikit merepotkan. Pelaporan SPT Masa PPN secara elektronik e-SPT yang merupakan fasilitas direktorat jenderal pajak diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada Pengusaha Kena Pajak dalam melaporkan SPT Masa PPN. Berikut ini disajikan data hasil olah dalam melaporkan SPT Masa PPN Tabel 4.1 Jumlah SPT Masa PPN Yang Diterima Sebelum Dan Sesudah Penerapan Program E-SPT Bulan Sebelum Manual Sesudah e-SPT 1 10 23 2 7 25 3 10 27 4 6 29 5 14 36 6 15 34 7 23 25 8 17 18 9 19 30 10 19 21 11 20 18 12 19 23 Sumber: KPP Pratama Pasar Minggu, diolah Tabel 4.2 Jumlah Wajib Pajak PPN Yang Terdaftar Bulan Jumlah Wajib Pajak PPN 1 33 2 32 3 37 4 35 5 50 6 49 7 48 8 35 9 49 10 40 11 38 12 42 Sumber: KPP Pratama Pasar Minggu, diolah Untuk mengukur tingkat kepatuhan digunakan rumus sebagai berikut: Tabel 4.3 Tingkat Kepatuhan SPT Masa PPN Yang Diterima Sebelum dan Sesudah Penerapan Program e-SPT dalam Bulan Sebelum Manual Sesudah e-SPT 1 30.30 69.70 2 21.88 78.13 3 27.03 72.97 4 17.14 82.86 5 28.00 72.00 6 30.61 69.39 7 47.92 52.08 8 48.57 51.43 9 38.78 61.22 10 42.50 57.50 11 52.63 47.37 12 45.24 54.76 Sumber: KPP Pratama Pasar Minggu, diolah Tabel 4.4 Hasil Uji Korelasi Spearman Rank Correlations sebelum sesudah Spearmans rho Sebelum Correlation Coefficient 1.000 1.000 Sig. 2-tailed . .000 N 12 12 Sesudah Correlation Coefficient 1.000 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 12 12 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil uji korelasi spearman di atas menunjukan bahwa dengan sampel yang digunakan N berjumlah 12, koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 1.000. Tingkat signifikansi ini sesuai dengan tingkat signifikansi ditetapkan 0,01 yaitu, setelah ditetapkan taraf kesalahan sebesar 1 dan N = 12 maka harga tabel rho = 0.777. ternyata harga rho hitung rho tabel 1.000 0,777, Maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan wajib pajak sebelum dan sesudah penerapan program e-SPT. hubungan yang sangat kuat dan negatif antara data sebelum dan sesudah penerapan program e -SPT disebabkan rangking yang saling berkebalikan antara keduanya. Jika suatu data memiliki tingkat yang tinggi, maka pasangan datanya memiliki peringkat yang rendah sebagai hasil yang didapat sangat signifikan. Tabel 4.5 Hasil Uji Wilcoxon Match Pairs Test Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Sesudah-Sebelum Negative Ranks 1a 3.00 3.00 Positive Ranks 11b 6.82 75.00 Ties 0c Total 12 a. Sesudah Sebelum b. Sesudah Sebelum c. Sesudah = Sebelum Tabel 4.6 Test Statisticsb sesudah - sebelum Z -2.824a Asymp. Sig. 2- tailed .005 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Berdasarkan hasil diatas dapat di lihat bahwa uji wilcoxon match pairs test dua arah menunjukan nilai z hitung 2,824. Untuk tingkat kepercayaan 95 dan uji dua sisi, maka nilai z tabel 1,96. harga z hitung 2,824 ternyata lebih besar dari 1,96. Dengan demikian, maka Ha diterima. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan mengenai kepatuhan wajib pajak sebelum dan sesudah penerapan program e-SPT . Dan ini berarti penerapan program e-SPT tersebut efektif bagi kepatuhan wajib pajak khususnya bagi Kantor Pelayanan Pajak KPP. Hal ini disebabkan karena, wajib pajak lebih suka melaporkan SPT Masa PPNnya dengan menggunakan program e-SPT dari pada manual. Fenomena semacam ini terjadi karena beberapa faktor yang melatar belakanginya diantaranya penyampaian SPT melalui sistem aplikasi e-SPT dilakukan secara cepat, mudah, dan aman. Karena lampirannya dalam bentuk media CDdisket, maka data perpajakan dapat terorganisasi dengan baik. Di samping itu, sistem aplikasi e-SPT Memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pelaporan secara manual yaitu: selain dapat mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis, penghitunganya pun dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer. Kelebihan lain dari sistem aplikasi e-SPT ini dapat memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam membuat laporan pajak, dan WP dapat secara langsung melakukan pembetulan atau koreksi pada SPT induk maupun lampiran SPT bila terdapat kesalahan pemasukan data karena sistem aplikasi e-SPT memiliki fasilitas checking.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

4 144 113

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN E-SPT (STUDI PADA KPP PRATAMA KEPANJEN)

0 18 13

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 14

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 14

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN KEUANGAN Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pelaporan Keuangan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Karanganyar).

0 2 15

Pengaruh Penerapan E-SPY dan E-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa): Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

0 0 26

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

0 0 22

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

0 0 12